Jumat, 30 November 2007

Jangan Jadi Artis

Sebenernya sih istilah artis itu luas banget artinya, semua orang yang kerjaanya berkaitan dengan seni bisa di sebut artis. Tapi dalam lingkup sehari-hari, istilah artis mengalami penyempitan arti menjadi sebutan untuk orang yang jadi bintang film, bintang sinetron dan penyanyi. Ya, karena mereka yang paling sering muncul di tv dan surat kabar.

“Jangan jadi artis deh, ngga bener!”, begitu celoteh temen saya mengomentari fenomena dunia keartisan. Menurutnya,artis itu ngga jauh-jauh dari yang namanya narkoba, perempuan, selingkuh dan hura-hura. Kalau mau dicari, kaya’nya susah nyari artis yang bersih dari itu semua, walaupun banyak juga yang lurus-lurus aja.

Saya setuju ngga setuju sama pendapatnya, dan coba menganalisa, kenapa ya artis deket sama hal-hal yang begituan. Dari hasil perenungan saya (halah, kaya’ dukun aja), ada beberapa sebab mengapa mereka dekat dengan yang saya sebutkan tadi.

1. Beban kerja
Siapa bilang jadi artis gampang. Beban kerja artis ternyata melebihi kerjaan orang kantoran. Kalau orang kantoran biasanya kerja dari pagi sampai sore, walau terkadang lembur, paling-paling jam 12 malem udah dirumah lagi. Kalao bintang sinetron? Mereka kadang kerja 24 jam loh. Apalagi kalo sinetronnya kejar tayang, dan dia main dalam beberapa produksi. Bisa dibayangkan betapa sibuk dan susahnya dia membagi waktu.
Akhirnya semua kembali ke daya tahan pisik dan otak. Walau udah minum vitamin, rasanya belum cukup untuk mengembalikan vitalitas. Kalaupun cukup, stress fikiran ngga hilang begitu saja. Pelariannya? Apalagi kalau bukan narkoba, yang katanya bisa membuat orang melupakan beban kerja dan tubuh serasa fit terus.

2. Mudah mendapatkan uang

Jadi artis itu paling gampang dapet uang. Sekali teken kontrak uang ratusan juta langsung masuk rekening. Apalagi yang sedang naik daun (ulat kali..), kontrak dari iklan, jadi penyanyi, bikin buku dan sebagainya bikin pundi-pundinya sulit dihitung.
Biasanya yang gampang didapet itu, gampang juga keluarnya. Sekali lagi, untuk melupakan beban kerja, rasanya hura-hura salah satu pilihan jitu. Jadilah sering kita denger artis yang dugem di diskotek A atau B, terus berantem karena urusan sepele.

3. Lingkungan kerja yang tidak kondusif
Dalam produksi film atau sinetron, pastilah dipenuhi bintang yang cakep, ganteng dan cantik. Keseringan ketemu dan main dalam satu produksi sama orang cakep, siapa sih yang tahan untuk tidak tergoda. Akhirnya tidak jarang menimbulkan cinta sesaat antar mereka yang populer disebut cinta lokasi. Ngga peduli yang bujangan atau yang udah punya pasangan, cinta lokasi sering menjadi penyebab perselisihan dikalangan para artis.
Kalau sudah begini, pasti menimbulkan gonjang ganjing dalam rumah tangga artis. Dan ujung-ujungnya? Cerai!! Kalau ngga cerai, ya jadi santapan wartawan untuk dijadikan berita di infotainment tentang kedekatan hubungan mereka.

4. Tidak tahan lama
Ini ngga ada hubungannya sama baterai lo. Ini kaitannya dengan karir sebagai artis. Kalau tidak mempunyai kemampuan dan manajemen yang bagus, karir sebagai artis bisa jadi hanya seumur jagung. Apalagi persaingan dengan bintang-bintang baru yang lebih cantik, ganteng dan fresh begitu ketat. Makanya banyak artis yang baru muncul langsung meroket, tapi setelah itu terbenam, nyaris tak terdengar lagi kiprahnya.
Walau tidak semua, sering kita denger gosip artis yang memanfaatkan kecantikan atau ketampanannya untuk hal-hal negatif semata-mata agar tetap terpakai dalam suatu produksi misalnya.

Mungkin masih banyak lagi faktor-faktor lain mengapa teman saya berkesimpulan untuk tidak menjadi artis, selain dia emang ngga ganteng tentunya.. he..he..

Akan tetapi, saya juga tidak memungkiri masih banyak artis yang lurus, benar, bermutu dan tahan lama yang menghiasi dunia perartisan Indonesia. Jadi sebenernya, semua berpulang kepada pribadi masing-masing sih...

dimuat di Koki edisi 30 november 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=52620§ion=92

Senin, 26 November 2007

Byron Bay - New South Wales

Mengexplorasi keindahan alam benua Australia memang seakan tidak ada habisnya. Kepiawaian pemerintah Australia untuk melestarikan dan menjual daya tarik alamnya memang patut diacungi jempol. Dengan sumber daya manusia dan kemampuan dana yang cukup, pemerintah dapat mengelola dan membangun fasilitas yang lengkap dan nyaman bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menikmati pesona wisata yang ada.



Salah satu tempat wisata yang dikelola dengan baik adalah Byron Bay di negara bagian New South Wales. Di sini wisatawan dapat menikmati perpaduan pantai yang indah sambil mengunjungi salah satu landmark yang sangat menarik yaitu Light House alias mercusuar yang dibangun tahun 1901.



Untuk mencapai Light House yang berada di semenjung Byron Bay ini, dibangun track untuk pejalan kaki yang melewati spot spot pemandangan alam yang indah luar biasa. Sebelum atau sepulang dari Light House ini, kita bisa menikmati keindahan pantai yang mengelilingi semenanjung Byron Bay, seperti pantai Watego yang menjadi favorit para peselancar.



Kita juga bisa menikmati Julian Rock yang menyatu dengan Byron Bay. Menurut mitology masyarakat local yang disebut Koori, batu ini merupakan tempat tinggal penguasa alam semesta yang bernama Nguthungulli. Suatu hari seorang laki-laki Koori bernama Wao mengikuti dua ekor Emu (burung besar khas Australia) yang merupakan roh dari saudaranya yang telah meninggal bernama Jarring. Wao mengikuti burung tersebut dari Woodenbong sampai Byron Bay. Di tempat ini, Wao diajak oleh Nguthungulli ke tempat tinggalnya di gua, kemudian ia diberikan sebuah lagu yang kemudian diajarkan kepada masyarakatnya.

Sedang versi lain, menyebutkan formasi batu ini terbentuk karena sepasang kekasih dari suku yang berbeda yang saling mencintai namun tidak disetujui oleh kedua orang tua mereka. Mereka kemudian menenggelamkan diri ke dalam laut dan berubah menjadi batu.

Oh ya, untuk menikmati keindahan alam dari Byron Bay ini, sebaiknya adalah saat matahari tenggelam atau matahari terbit. Memang sih, untuk mendapatkan matahari terbit, kita mesti rela bangun sebelum fajar dan berjalan kaki cukup jauh dari pantai utama (tempat penginapan) selama kurang lebih tiga puluh menit, karena tidak ada angkutan umum untuk mencapai Light House ini. Tapi jangan takut, semua kelelahan akan terbayar lunas sesampainya di sana karena kita akan mendapatkan sungguhan pemandangan alam yang luar biasa, pesona matahari terbit dan keindahan pantai-pantai disekeliling semenanjung Byron Bay.

Dimuat di Koki edisi 26 November 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=51954§ion=92

Minggu, 11 November 2007

gila

ini minggu gila. stress karena beban ujian. udah belajar keras, tetep aja ngga ngeh. sebel.. aneh banget, padahal dulu, kalo belajar sebentar aja udah clink..clink..

apa karena udah kebanyakan beban hidup kali ya? jadi otaknya udah susah buat konsentrasi. atau kebanyakan ngeliat yang ngga-ngga, mikir yang ngga-ngga.. ah ngga tauu deh.. yg pasti, makin susah aja buat konsentrasi dan belajar.

padahal, udah dibantu sama kunci jawaban, tetep aja ngga paham. apa karena fundamental untuk pelajaran ini ngga kuat ya?.. ahh.. ngga tau.. gilaaaaa...

Senin, 05 November 2007

Semua karena cinta

Membaca tulisan XML yang ngaku masakannya enak karena ada bumbu “cinta” di dalamnya, saya sih percaya 100%. Iya lah, ngomongin cinta emang ngga ada matinye. Bukankah Tuhan menciptakan dunia ini begini indah karena cinta-Nya kepada manusia?

Berapa banyak kisah yang terjadi karena cinta. Berjuta lagu dan puisi yang tercipta karena cinta. Cinta membuat seseorang menjadi kuat, semangat dan tak pernah lelah menerjang badai hidup. Suami yang rela kerja banting tulang karena cinta pada anak dan istrinya. Istri yang tak pernah mengeluh mengurus rumah dan segala tetek bengek rumah tangga, juga karena cinta kepada suami dan anak-anaknya bukan?

Karena cinta pula membuat jutaan orang rela menderita dalam rindu. Berjuta-juta liter air mata tertumpah karena cinta tak sampai. Berjuta nyawa melayang karena cinta ditolak dan berjuta kepedihan tersirat karena cinta yang terkecewakan.. ah cinta, kadang bikin repot.

Tetapi dari semua itu, alangkah indahnya kalau cinta dijadikan sebagai motivator dan semangat hidup. Inget ngga, pas sekolah dulu, semangat dateng pagi-pagi dan berusaha dapet nilai ulangan bagus karena ingin ketemu sang pujaan hati dan mendapat simpati dari si dia. Inget ngga, pas malem minggu bela-belain dateng ngapel, walau hujan badai menerjang. Inget ngga, berlama-lama dengerin dia ngomong dan curhat walaupun mungkin yang dibahas itu-itu juga. Nah, benerkan cinta membuat kita ngga pernah bosan, ngga pernah lelah dan merasa selalu segar?

Saya jadi teringat sebuah cerita rakyat Rusia tentang cinta. Ceritanya, pas musim panen jagung tiba, seluruh desa bergembira memanen jagung dengan semangat. Semua berduyun-duyun ke ladang jagung, mulai orang tua sampai anak-anak.

Ditengah kegembiraan mereka, terdengar suara tangis seorang gadis kecil yang rupanya tersesat di tengah ladang jagung. Karena tangisnya, para petani pun bertanya kepada si gadis kecil,“ Mengapa kamu menangis? Dimana ibumu?“

Si gadis kecil terus menangis dan menggeleng tak mengerti dimana ibunya berada. Para petani pun bertanya lagi,“Siapa ibumu?“. Kali ini sang gadis kecil menjawab yakin,“Ibuku adalah orang tercantik di dunia.“

Untuk menemukan sang gadis dengan ibunya, dikumpulkanlah seluruh petani di sebuah lapangan. Semua ibu-ibu yang dianggap paling cantik di desa itupun dikumpulkan dan dibawa kehadapan sang gadis kecil. Anehnya tak satupun yang diakui sebagai ibu sang gadis kecil. Para petani semakin bingung, karena rasanya semua perempuan tercantik di desa itu sudah muncul, namun tak satupun yang diakui sebagai ibu sang gadis.

Di tengah kebingungan dan putus asa, tiba-tiba muncul seorang perempuan bertubuh subur dengan muka bulat dan hidung pesek yang tergopoh-gopoh menghampiri sang gadis. Gadis kecil itupun berteriak senang dan lantang,“Dia lah ibuku!“. Hampir semua petani berpandangan bingung, tapi sekaligus lega dan tersenyum.

Hmm.. ternyata cintalah yang membuat seseorang yang biasa menjadi istimewa. Sang ibu yang jauh dari klasifikasi cantik, dimata sang anak begitu cantik karena cinta yang dia dirasakan. Nah, percaya kan?

Dimuat di Koki edisi 5 November 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=49325§ion=92

Minggu, 04 November 2007

Telepon ke Jakarta

Barusan ayah telepon ke Jakarta, eh ternyata bunda sedang pergi kondangan sama nenek. Untung masih ada Cici dan Abang, tapi Abang malah ngga mau terima telpon ayah. Untungnya lagi Cici mau ngomong sama ayah walau tak lebih dari satu menit.

Lucu banget, Cici bilang dia lagi main telur ayam Om Icang. Mau diumpetin, kata dia nanti telurnya menetas. pas menetas terus kelaur anak ayam, bunyinya ciek.ciek..ceik..ha..ha. lucu banget pas dia niruin bunyi anak ayam.

suprise juga pas cici bilang "menetas", ucapannya jelas dan ngga cedal sama sekali. Wah, pinter dan lucu banget sih... ayah tambah kangen aja deh sama Cici dan Abang.

Hah,.. mudah-mudahan semua bisa lancar, ya ujiannya, ya yang lainnya.. amiinnn

Jumat, 02 November 2007

Wawancara imajiner dengan Siti Nurhaliza

Ramai-ramai ngomongin masalah Malaysia yang mengklaim beberapa jenis budaya khas Indonesia sebagai budaya mereka dan mempatenkannya di dunia internasional, saya jadi penasaran. Penasaran saya adalah ingin mendapatkan bagaimana tanggapan artis Malaysia tentang masalah ini. Soalnya, kasus ini menyangkut masalah seni dan budaya.

Dan saya pun berkhayal menemui salah satu penyanyi Malaysia paling terkenal dan memang menjadi salah satu idola saya. Siapa lagi kalau bukan Siti Nurhaliza, penyanyi cantik yang lembut, sopan dan bersuara merdu.

Ceritanya, saya berhasil menghubungi tim kreatif Siti untuk melakukan wawancara di Kuala Lumpur, di rumah Siti yang megah bagai istana yang dia tinggali bersama Datuk Khalid. Saya diterima diruang tamu yang megah dan mewah dengan perabotan yang serba wah. Tampak foto-foto mesra Siti dengan sang suami terpampang di dinding. Ih, bikin ngiri dan cemburu aja.. coba seandainya saya yang disamping Siti..uuppss..he..he..

Berikut petikan wawancara imajiner saya dengan Siti Nurhaliza (SN) dan saya sebagai wartawan Koki (ih, ngaku-ngaku..) Jamil Rifqi Rizky (JRR).

JRR: Selamat siang Siti? Apa kabar?
SN: Baik, Alhamdulillah, saya harap awak juga dalam keadaan sehat walfiat ya.. (Siti tersenyum, wuih.. manis banget, kaya’ es mambo)

JRR: Siti, bagaimana tanggapan Siti tentang masalah lagu-lagu Indonesia yang diakui Malaysia sebagai lagu Malaysia?
SN: Siti rase juga bingung, sebab semasa Siti kecil, di sekolah dulu sejak derajat satu sudah diajar lagu-lagu tersebut. Jadi, Siti menganggap itu lagu Malaysia juga. Makanya ketika masyarakat Indonesia ramai mempermasalahnya, Siti rase bingung juga, mana yang betul.

JRR: Tapi pemerintah Indonesia mempunyai banyak bukti yang meyakinkan bahwa lagu tersebut milik Indonesia.
SN: ya biarlah semua dibuktikan. Tapi, menurut hemat Siti, bagaimanapun janganlah masalah ini membuat kita bergaduh. Hubungan mesra kita jangan sampai putus. Siti rasa sayang kalau masalah ini merosakkan semua.

JRR: tanggapan Siti tentang adanya larangan untuk Siti tampil di Indonesia?
SN: Siti sangat menyesalkan, karena ramai sangat peminat Siti di sana. Siti sudah rindu jumpa peminat Siti. Siti sudah merasa seperti rumah sendiri kalau di Indonesia.

JRR: Siti tidak takut kalau diundang ke Jakarta?
SN: Siti percaya masyarakat indonesia tidak lah kasar. Kalau diundang Siti pasti hadir.

JRR: ada pesan untuk penggemar Siti di Indonesia
SN: Tunggu lah kedatangan Siti. Siti pasti akan mengelar konsert Siti di sana. Siti suka dengan peminat Siti yang selalu hangat kepada Siti.

Waduh saya kehabisan pertanyaan nih. Bingung nanya apa lagi ya?

JRR: terima kasih ya Siti? Mungkin segini dulu aja kali ya.. oh iya, ada pesan khusus untuk pembaca Koki
SN: Siti senang dengan para Koki, mereka kreatif sangat dan tulisannya bagus-bagus.

Aduh, si Siti bohong nih, masa sih dia baca Koki juga.. tapi ah siapa tau Koki juga populer di Malaysia. Wah, gawat nih bisa-bisa nanti diklaim sebagai produk Malaysia juga nih. Wah mesti buru-buru bilang Zev nih supaya Koki segera dipatent-kan.

JRR:
Udah ya Siti, saya mau pulang dulu
SN: lo kok tergesa-gesa..

Siti kebingungan, saya melangkah cepat-cepat, mau lapor Zevi supaya Koki cepat dipatent-kan.

Disclaimer: Semua isi wawancara sepenuhnya imanjinasi saya. Mohon maaf kalo bahasa Melayu nya ngga tepat, namanya juga orang Indonesia asli.

dimuat di Koki Kamis 1 November 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=49047&section=92

Senin, 29 Oktober 2007

Jacaranda Flower

Memasuki pertengahan musim semi, masyarakat Negara bagian Queensland menikmati bermekarannya bunga-bunga beraneka warna dan jenis.

Salah satu jenis bunga yang menjadi ikon adalah bunga Jacaranda. Bunga ini sebenarnya merupakan bunga asli Amerika Selatan tepatnya Brazil.

Sangat cocok hidup di daerah sub tropis dan bisa mencapai ketinggian 20 meter dengan umur bisa mencapai 200 tahun.





Bunga berwarna ungu ini, mungkin bisa disejajarkan dengan bunga sakura di Jepang. Ya, karena pada saat bunga ini bermekaran, yang terlihat hanya bunganya saja, tak ada satupun daun hijau yang tersisa.

Seluruh pohon terlihat berwarna ungu, apalagi kalau pohonnya berjejer rapi.. indah sekali. Buat yang lagi pacaran atau suka dengan foto-foto narsis, berpose dengan bunga Jacaranda pasti lebih seru.

Sering banget saya dapati pasangan yang mengabadikan saat indah mereka dibawah pohon Jacaranda.. hmmm romantis banget deh pokoknya..


Sekedar berbagi, selamat menikmati keindahan bunga-bunga yang bermekaran di Queensland ya!!

salam!

dimuat di Koki edisi 29 Oktober 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=48556§ion=92

Selasa, 23 Oktober 2007

Do'a yang terjawab



Sebagai seorang yang percaya akan adanya Tuhan, rasanya tak pernah dalam satu hari tak terucap do’a dari mulut kita untuk kebaikan dan harapan, entah untuk diri sendiri, teman, saudara atau orang-orang yang kita kenal dan kita cintai.

Seringkali harapan yang terkandung dalam do’a yang kita ucapkan, kita anggap adalah yang terbaik dan merasa kecewa bila tak terjawab. Kita jarang menyadari bahwa Tuhan akan menjawab do’a kita dengan cara yang kita tak duga. Bisa saja Dia mengganti permohonan kita dengan yang lebih baik atau menunda mengabulkannya sampai tiba saat yang tepat.

Ketika sepeda motor tua saya hilang kecurian, bukan main kecewanya saya. Saya merasa Tuhan kok tega mengambil milik saya yang sangat berharga, karena sepeda motor itu menjadi alat transportasi andalan untuk hampir seluruh aktivitas saya: kerja, hanging out, kuliah dan termasuk jalan-jalan dengan pujaan hati.

Parahnya, saya tak memiliki asuransi sepeda motor, mau beli penggantinya, uang ditabungan tak mencukupi. Tapi, ketika saya ungkapkan permasalahan saya kepada Ibu, dengan segenap keikhlasannya, ia merelakan uang tabungannya untuk menggenapi uang saya untuk mendapatkan sepeda motor baru. Tentu saja sepeda motor ini lebih keren dan dengan model yang masih gress. Saya berkesimpulan, memang sudah seharusnya mengganti sepeda motor saya itu dengan yang baru. Tuhan menggantinya dengan cara yang unik, mengambil sepeda motor yang lama dan mempermudah saya untuk mendapatkan sepeda motor yang baru.

Ketika ibu masih hidup, keinginan saya untuk melanjutkan seolah ke luar negeri hampir tak pernah terwujud. Nilai bahasa inggris saya tak pernah mencukupi untuk bisa mendaftar program beasiswa, walau sudah belajar jungkir balik sekalipun. Entah mengapa, ketika masih dalam suasana duka akibat kehilangan ibu, justru nilai bahasa inggris saya mencukupi untuk mendaftar beasiswa dan sayapun mendapatkan kesempatan itu.

Saya merenung, seandainya saya mendapatkannya disaat beliau masih ada, tentu dia akan sangat bangga kepada saya. Tetapi setelah saya renungi lebih jauh, seandainya saya mendapatkan kesempatan ini disaat beliau masih ada, justru akan menjadi sulit untuk saya. Rasanya akan berat meninggalkan beliau yang sudah tua hidup sendirian di tanah air dan konsentrasi saya akan terpecah antara sekolah dan orang tua. Ah, rupanya Tuhan menunda mengabulkan keinginan saya sampai saat yang tepat.

Itu hanyalah dua contoh kecil dari cara Tuhan menjawab do’a- do’a kita. Tentu banyak do’a kita yang terjawab tanpa kita sadari. Sahabat Koki dan Koko, secara tak sengaja saya menemukan catatan kecil tentang do’a dalam file komputer saya (sayang saya lupa mengutip sumbernya). Tetapi, rasaya cocok banget dengan apa yang saya alami.

Ketika kuminta pada Allah kekuatan, Dia memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika kuminta pada Allah kesejahteraan, Dia memberiku akal untuk berfikir.
Ketika kuminta pada Allah kebijaksanaan, Dia memberiku masalah untuk kuatasi.
Ketika kuminta pada Allah sebuah cinta, Dia memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Dia tidak pernah memberiku apa yang kuminta, tapi dia memberi apa yang aku butuhkan.
doaku terjawab sudah.




Dimuat di Koki edisi 22 Oktober 2007
http://www.kompascommunity.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=47838§ion=92

Minggu, 21 Oktober 2007

Kau Seputih Melati*

Kau bunga ditamanku
didalam hati ini
bersemilah sepanjang hari
mewarnai hidupku
agar dapat kusadari
artimu bagiku..

Tuhan..
mereka begitu berarti bagi hamba, memberi semangat hidup, membuat hamba tersenyum dan selalu memberikan getar rindu. Tuhan, hamba kangen mereka.. anak-anak dan istriku..

tuhan, ijinkan walau sejenak hamba bertemu dan menikmati indah wajah mereka. tuhan, ijinkan....

Jumat, 12 Oktober 2007

Met Lebaran

Kalo di indo, yang namanya malem takbiran ya rame dengan bunyi beduk dan suara takbiran yang menggema dari mesjid-mesjid, jalanan yang rame sama anak-anak muda yang takbir keliling. seru dan berdegup-degup dihati..

disini, ane sendirian aja nih. nongkrong depan komputer, sambil chanting sama temen. sedih juga sih. apa ane nyang terlalu cengeng ya.. ah kaga tau dah.. nyang pasti pas ngumandangin takbiran abis sholat tadi, ane sempet berlinang air mata.. he..he.. inget sama keluarga nyang jauh di indo.

untung ada temen baek ane, si sony.. kalo kaga ada, ane cuman bisa nangis kendirian doang kali ya.. ah udah ah.. met lebaran, mohon maap kalo ade sale-sale kate, perbuatan atawa apapun juga deh...

met lebaran 1428H

Rabu, 10 Oktober 2007

Alhamdulillah

Syukur banget, keinginanku untuk mempersingkat waktu kuliah di australia terkabul sudah. sebuah email persetujuan dari AusAID liason officer mampir di mailbox ku pagi ini. isinya benar-benar membuat jiwaku bersorak senang, mereka menyetujui permohonanku tapi belum merubah status kontrak beasiswaku sampai aku benar-benar meninggalkan negeri ini di bulan juli tahun depan. alasannya, manatahu nanti aku berubah fikiran mau balik lagi ke program advanced.. baik banget sih:).

konsekuensi lain, berarti aku harus berhitung mateng-mateng tentang rencana kedatangan keluargaku ke sini. mereka belum tahu tentang rencana dan perubahan ini. tapi aku yakin, bunda, istriku tercinta akan sangat gembira menerima kabar ini. dia udah ngga tahan banget hidup berjauhan dengan suami tercintanya ini (he..he.. gr dikit ah!).. padahal sama juga, aku juga udah kangen banget pengen kumpul sama mereka.. sabar ya bun...!!

hari-hari terakhir ramadhan
ramadhan segera berlalu, tinggal 3 hari lagi. huh,.. mudah-mudahan ini menjadi ramadhan terakhir di negeri ini. berat banget ternyata menjalani ramadhan di negeri ini. ngga dapet suasana, ngga dapet ibadahnya, terus tiap buka puasa mesti lari ke musholla buat buka bersama, sahur di tempat kerja.. hiks,.. sedih deh!

Allah, maafkan dan ampuni atas semua ibadah yang tidak sempurna aku lakukan. ramadhan kali ini, ibadahku hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim, ngga ada tambahan ibadah sunah lainnya.

satu lagi
satu lagi kaya'nya. aku harus berubah dari seorang yang males, melankolis dan tergantung pada satu orang menjadi orang yang rajin, ceria dan cuek serta ngga berteman hanya dengan satu orang aja.

bisa ngga ya? gimana ya.. soalnya semua itu udah bawaan lahir sih. dari dulu senengnya males-malesan, apa-apa dihubungkan dengan suasana hati dan kalo berteman cuma bisa deket sama satu orang doang, sehingga kesannya tergantung banget.. ah, repot.

Sabtu, 06 Oktober 2007

Persimpangan

aku harus memilih.. study, keluarga atau kerja.. bingung..

semua membuat semua jadi ngga jelas, kerja membuat hasil study berantakan. ngga kerja, ngga bisa bawa keluarga kesini. ngga bawa keluarga ke sini malah ngga bisa belajar..

bingung kan? sebingung hatiku yang sekarang ngga tahu mesti nagapain, padahal banyak yang harus dikerjakan dan dipelajari..

Iseng

Iseng-iseng coba bikin cerita yang menyentuh.. ternyata ngga gampang ya ngarang itu.. so, itulah sebabnya cerpen yang ayah buat ngga pernah dimuat sama majalah.. he..he.. ini contoh cerita yang ayah buat. udah dengan segala upaya.. kok kaya'nya tetap garing, ngga ada alur cerita dan maksud ceritanya ngga jelas.. silahkan nilai sendiri deh!! nentuin judulnya aja bingung...

Aku duduk sendiri disini, merenungi semua yang telah terjadi. Ya semua yang terjadi antara aku dan dirinya. Dia, sosok yang begitu kupuja dan kucintai sepenuh hati. Yang mampu menimbulkan getar rindu bila tak bertemu, yang membuat malam-malamku terasa panjang dalam penantian dan yang selalu membuat hatiku basah dengan airmata kerinduan.

Kupandangi gambarnya lekat-lekat. Tuhan, kau begitu sempurna menciptakan dia. Senyumnya mampu menghapus semua gundahku, matanya yang tajam, bening dan bertahtakan segaris alis mata tebal menghujam lubuk hatiku, suaranya, rambutnya.. semuanya tuhan.. dia begitu sempurna menurutku.

Tapi semua hanya merupakan kepedihan untukku. Mengenangnya hanya menambah derita dihatiku. Ya,… kenangan akan dia adalah kenangan terindah untukku, namun juga suatu kepiluan yang menyayat kalbu.

***
Aku mengenalnya sebagai sosok yang sederhana, sopan dan apa adanya. Gaya dan cara dia berpenampilan pun apa adanya. Semua begitu biasa. Kita saling menyapa, berbincang dan melakukan banyak hal dalam rasa yang biasa.

"Mas, kamu dimana?". sebuah pesan pendek masuk kedalam inbox handphoneku. Segera kutelpon dia,"hari ini aku ngga masuk, dosennya bilang hari ini ngga ada kuliah,". Itulah awal pertama kedekatanku dengannya.

ya begitulah, setiap hari dimana jadwal kuliah kami kebetulan berbarengan, dia selalu menunggu aku untuk pulang bersama. atau kadang aku yang menunggunya kalau kebetulan aku yang selesai kuliah lebih dulu. begitu terus, sampai ada sesuatu yang hilang bila setiap hari kita tak bertemu.

kadang dia menawariku untuk mampir dan makan malam dirumahnya, karena dia tahu, aku ngga bisa masak dan kadang malas untuk makan diluar. "Mas, mampir ya,..hari ini aku masak agak banyak." atau dilain waktu, dia menawari aku makanan khusus,"mas, kapan ikan bakarnya mau dimasak? sekarang? dateng ya!." ah, baik sekali dia, selalu memberikan perhatian pada apa yang aku suka.

Sampai suatu saat, kurasakan ada perasaan lain dihatiku. Hatiku begitu rindu melihat wajahnya, mendengar suaranya dan berada disisinya. Tuhan, apa yang terjadi dengan diri ini? Mengapa hati ini begitu gelisah bila tak bertemu dengannya.. sungguh, aku amat bingung dan menderita dengan apa yang aku rasakan.

Cinta? Mungkihkan ini rasa cinta yang timbul dihati? Ah.. kucoba menepis semua dugaan itu. Tapi, semakin kuingkari, semakin dalam rasa ini, semakin menyayat hati untuk diabaikan. Ya tuhan, haruskan kuakui aku jatuh cinta padanya?

sayangnya, aku tak pernah tahu walau dari sikapnya apakah dia juga merasa seperti apa yang aku rasakan. memang dia baik, perhatian dan selalu terlihat ceria tiap kita bertemu. menanyakannya langsung aku ngga berani, sungguh aku memang pengecut. bukan apa-apa, dari abrolan yang kami lakukan dia seperti bisa membaca hatiku.

"mas, cinta itu seperti benih. kalau kebetulan dia tumbuh di tempat yang subur dan dirawat dengan baik, dia akan tumbuh cepat besar dan indah. tapi kalau tumbuh ditempat yang kering dan gersang, dia akan kerdil dan buruk," begitu filosofinya tentang cinta. aku hanya tersenyum, malu karena merasa dia sedang menelanjangi hatiku.

"tapi juga, kalau cinta itu jatuh ditempat yang salah, sebaiknya cepet-cepet dibunuh deh.. jangan dipelihara..gawat," begitu candanya. bodohnya aku tak dapat mengartikan sinyal itu. sebuah petunjuk bahwa cinta yang tumbuh dihatiku harus kubunuh. sungguh, hatiku benar-benar tertutup dan terbutakan oleh rasa cinta yang membuai.
***
aku terus memendam rasa itu sendirian. rasanya indah, tapi menyakitkan sekali. cinta sendiri, tanpa tahu apakah dia merasakan seperti apa yang aku rasakan. sampai pada suatu sore... ya sore itu langit begitu kelam, awan pekat menggantung seolah ingin menumpahkan jutaan liter air yang dikandungnya.

kita berjalan cepat berusaha sampai dirumah sebelum hujan benar-benar turun. sayang, baru beberapa langkah dari kampus, hujan lebih dulu turun dengan lebatnya. kami berlari mencari tempat berlindung. ah, akhirnya kami berlindung disalah satu gedung kampus.

sore yang makin gelap dan hujan, entah mengapa mempengaruhi suasana hatiku saat itu. apalagai ada dia disampingku. kutatap wajahnya dari samping. tuhan, indah sekali semua yang ada pada dia.. hidungnya, matanya.. ah rasanya semua itu ingin kumiliki.

dan kebodohan apa yang aku lakukan. otakku serasa tak mampu berfikir sehat. hatiku terus memaksaku untuk mengungkapkan perasaan ku saat itu juga. katakalah apa yang engkau rasakan...

akupun mengungkapkan semuanya.. tentang cintaku, riduku,mimpiku, harapan-harapanku dan kekagumanku padanya. semuanya rasanya tak ada yang terlewat. tapi dia hanya diam menunduk dan menyimak semua ungkapan hatiku. ah, sikapnya membuatku makin gemas dan tak mengerti. kami hanya terdiam membisu, lama sekali. aku terasa dalam penantian seribu tahun, berlayar dalam lautan tak bertepi.

sampai dia mengucapkan suatu kata" ngga mas, ini ngga mungkin. aku ngga bisa menghianati kekasihku yang setia menunggu disana. kita tak mungkin menjalani hubungan ini." bagai petir yang menemani hujan, kurasakan kalimat itu menyambar hatiku. kekasih? kamu sudah punya kekasih? mengapa kamu tak pernah cerita padaku tentang dia? oh.. hancur rasanya hatiku saat itu. sungguh aku tak siap menerima kenyataan ini. kupandangi wajahnya yang lembut.. dan rasanya ada butir-butir bening dimataku yang mendesak ingin keluar..

Langit semakin kelam, menyelimuti hatiku yang rawan denga kedukaan. hujan hanya menyisakan berjuta kepedihan yang sangat dalam, mennghujam bagai air mendidih yang menyiram pori-pori kulitku.


*****
aku tak boleh menangis, tidak, aku tak boleh jatuh dalam perasaan ini. Aku harus menghapus semua rasa ini. Aku tak mau perasaan ini menguasai hatiku dan mengganggu hari-hariku. Aku harus berlalu dan berlari sejauh mungkin,.. menghindar dan mengabaikan semuanya.

Akan kubiarkan hatiku berdarah karena luka cinta, kubiarkan airmataku kering karena tangis cinta tapi aku tak mau tenggelam dalam bayang semu dan rasa yang saat ini kurasakan. walau hatiku bertanya, salahkah aku mencintainya? apakah jatuh cinta sebuah dosa? mengapa kita tak pernah tahu kapan cinta yang akan tertolak itu datang supaya kita bisa mencegahnya lebih dulu? ah..

Pedih sekali memiliki rasa cinta seperti ini, indah tapi tapi dalam bayangan sendiri. Apa lagi yang lebih pedih dari menyadari kenyataan bahwa “dia bukan untukku” dan “ ternyata aku salah mengartikan kehadirannya?”. namun kenangan akan indahya mencintaimu, akan selalu jadi bagian hidupku dan akan kubawa dalam hari-hari sepiku.

Brisbane, Oktober 2007

Kamis, 27 September 2007

Persahabatan yang indah

Sony & Me, hunting n hunting
Hallo LTiers, bosen ngga sih sama kisah-kisah sedih melulu? Kalo bosen, boleh dong saya sharing dikit tentang kisah persahabatan saya yang indah luar biasa.. boleh ya?.. lho maksa.. boleh dong, love talk khan ngga hanya kisah cinta, tapi juga persahabatan kan?

Ternyata hidup sendiri di negeri orang tak semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Bagi sebagian besar laki-laki Indonesia, boleh dibilang urusan dapur dan bersih-bersih rumah rasanya bukan suatu kebiasaan. Kalo ngga dikerjakan oleh pembantu, ya dibantu ibu, istri atau saudara yang perempuan.

Nah, urusan inilah salah satu yang membuat bulan-bulan pertama di luar negeri “penuh dengan penderitaan.” Mau makan di restoran, selain mahal juga terbatas larangan agama. Mau masak sendiri.. ala mak, rasanya tak jelas. Kalo sudah begini, baru terasa deh, betapa susahnya masak itu. Kalau tinggal sama keluarga waktu di Indonesia, kalo masakan ngga sesuai selera, tinggal komplain atau makan diluar.

Belum lagi urusan mencuci baju, setrika dan bersih-bersih, semua dilakukan sendiri. Disela-sela kesibukan kuliah dan tugas yang berjibun, urusan bersih-bersih cukup menyita waktu. Disaat-saat seperti itu, rasanya saya butuh sekali seorang yang bisa diajak berbagi. Bukan berbagi kerjaan saya tentunya, tapi teman untuk sekedar sharing, berbagi cerita dan melepaskan kangen saat datang perasaan itu.

Beruntung, Tuhan mempertemukan saya dengan seseorang yang benar-benar seperti malaikat. Baik luar biasa, tidak hanya sekedar teman berbagi suka, tapi juga berbagi duka. Mungkin karena kita sama-sama ngga bisa masak dan mengurus rumah, kita belajar masak bersama, serta rajin memberi masukan tentang kekurangan dan kelebihan masakan kita. Ternyata dari situ, persahabatan kita semakin erat. Benar juga ternyata pameo yang mengatakan, semua bisa berawal dari perut.

Tak hanya itu, disaat salah satu dari kita sedang kangen sama keluarga dan sedih, kita pasti saling menghibur. Sebisa mungkin berusaha menghilangkan kesedihan dengan berbagai cara. Ngajak ngobrol, nemenin jalan-jalan atau sekedar mendengarkan keluh kesah. Duh, senengnya ada orang yang bisa diajak bicara dan mendengarkan keluhan kita.

Salah satu keistimewaan teman saya adalah dia itu seorang explorer sejati. Saya yang emang doyan jalan-jalan, seneng banget kalau diajak mengunjungi suatu tempat. Saya yang pemalu (apa malu-maluin ya?), seringnya cuma ngekor aja sama dia.. kemana dia pergi daku ikut saja.. he..he.. (dasar ngga punya inisiatif!). Kita bisa jalan seharian dari pagi sampai malam dengan banyak agenda: hunting foto, nonton, makan atau sekedar mengunjungi festival.

Kalau saya salah, dia ngga segan mengingatkan. Cara nya itu loh.. sopan banget dan dengan bahasa yang lembut.. duh, jadi malu deh.. padahal dia laki-laki.. kok ya bisa sopan banget gitu.. luar biasa memang. Dan akhirnya saya tahu, kenapa dia pinter banget memilih kata-kata untuk mengingatkan, karena ternyata dia seorang penulis novel yang terbiasa memilih kata-kata indah untuk menulis. Halah,.. tambah kagum aja deh saya sama dia.

Semakin saya mengenal dia, saya semakin merasa beruntung. Wawasannya luas (seminggu bisa menamatkan dua buah buku bo!), analisisnya tajam dan kadang diluar perkiraan saya. Kalau diskusi, selalu saja logikanya bisa diterima akal sehat.. dan saya mah cuma bisa manggut-manggut kagum.

Wah sebenernya banyak lagi keistimewaan dia, yang pasti persahabatan saya dengannya sangat indah saya rasakan. Untung saya bukan penganut faham ’’yang penting kasih sayang, jenis kelamin nomor dua..“ wah bisa gawat kalau itu sampai terjadi.

dimuat di Koki edisi 27 September 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=45256§ion=95

Senin, 24 September 2007

sanggupka?

bingung sendiri dengan yang aku rasakan. kangen, sedih, rindu, bosan, ngga tau mesti ngapain,.. maafkan aku tuhan..

aku tak pandai memaknai peristiwa, aku tak pandai mensyukuri nikmatmu, aku tak pandai menikmati anugerahmu...

maafkan aku tuhan atas apa yang aku rasakan, atas apa yang aku lakukan, atas semua kesalahan yang sengaja kulakukan dan kujalani..

tak menghapus resah semua tangis ini, tak menghapus rindu semua pertemuan itu..
yang kumau cuma satu ketenangan jiwa..

tuhan,.. engkau telah memberi yang terbaik, namun kutak dapat menandai semua itu..
aku selalu meminta dan meminta lagi..

berat sekali beban ini, berat sekali derita ini.. tapi aku bukan mengeluh tuhan.. aku mengadu padamu..

aku rindu anak dan istriku, aku kangen indonesiaku,.. aku kangen semuanya..

ah, sanggupkah aku menjalani semua ini tanpa bimbinganmu tuhan?

Minggu, 23 September 2007

Bingung

ayah benar-benar bingung saat ini. ngga tau harus memutuskan: membawa kalian ke australia atau tetap tinggal di indonesia. pilihan yang benar-benar sulit.

ayah sebenernya sih amat ingin membawa kalian kesini. tapi melihat kondisi sekarang, ayah malah jadi agak ragu ya. soalnya, ternyata semua berjalan tidak seperti yang ayah harapkan.

ayah mesti kerja cleaning malam, dam ternyata itu sangat mengganggu hasil study ayah. sekarang hasil study ayah hasilnya kurang memuaskan alias hasilnya mengkhawatirkan. nanti kalo ternyata ayah ngga lulus gimana?

dengan begitu saja, hasil studi ayah sudah anjlok, apalagi ada kalian disini? memang sih, kehadiran kalian bisa jadi penyemangat! tapi tidak bisa dipungkiri, ayah akan semakin sulit untuk belajar. sekarang saja, dengan adanya cleaning, otak males banget diajak mikir... bingung..

aduh, ayah harus bagaimana? tolong hamba ya Allah..!!

Sabtu, 22 September 2007

Ramadhan di Brisbane

Menjalani puasa di bulan Ramadan di negeri penduduk yang mayoritas bukan muslim memang merupakan tantangan tersendiri. Walau ini bukan Ramadan pertama yang harus saya jalani di negeri orang, tapi ini adalah Ramadan pertama yang harus saya jalani dalam kesendirian.

Saya bersyukur, ternyata kekhawatiran saya akan kehilangan suasana Ramadhan di tanah air agak sedikit terobati. Ya, karena saya tinggal dilingkungan sekitar kampus, jadi banyak saya temui pelajar internasional muslim yang berasal dari Asia seperti Malaysia, Pakistan, Bangladesh dan Negara-negara Timur Tengah. Jadi, walau secara umum suasana ramadhan tidak tergambar, tetapi waktu berbuka puasa, suasana ramadhan seperti di tanah air ternyata tercipta juga.

Bertempat di musholla di lingkungan kampus University of Queensland, Muslim Student Association of UQ mengkoordinasi acara berbuka puasa di musholla kampus. Musholla kampus, untuk sementara dipasangi tenda untuk menampung jamaah yang ingin berbuka puasa dan dilanjutkan dengan shalat tarawih.

Saya lebih bersyukur lagi, karena ternyata di Brisbane ada asosiasi masyarakat muslim Indonesia atau Indonesian Islamic Society of Brisbane (IISB) yang juga turut berpartisipasi dalam penyiapan menu berbuka puasa ini. Jadi, acara berbuka puasa juga menjadi ajang silaturahmi dengan muslim dari negara lain. Dan tentu saja, saat berbuka yang semula saya sangka akan saya lakukan dalam kesendirian dan mungkin kesedihan karena ingat suasana berbuka di tanah air, ternyata tidak saya alami.

Belum lagi pengalaman merasakan menu dari negara lain. Tentu ini juga suatu pengalaman yang sangat berharga karena menambah wawasan tentang citarasa kuliner mancanegara. Salut luar biasa untuk koordinator acara berbuka ini, karena semua disediakan secara gratis dan dalam jumlah yang tak terbatas.

Sedikit catatan untuk menu berbuka ini, memang Indonesia jagonya. Kalau giliran masyarakat Indonesia yang menjadi penjamu, meja penuh dengan aneka hidangan lezat dan istimewa. Mengapa istimewa? Karena rasanya tidak seperti sedang berbuka puasa di luar negeri. Hampir semua hidangan khas ramadhan di tanah air tersedia. Luar biasa!!

Satu lagi catatan saya, betapa ramadhan ini mampu menyatukan hati manusia untuk berbagi dan melakukan semua secara bersama. Tak perduli bangsa mana, saat berbuka semua berbaur dalam rasa syukur akan nikmatnya berbuka bersama. Ah, seandainya momen ini juga terjadi dalam keseharian, tentu dunia ini tak pernah ada ketimpangan dan saling bermusuhan.

Alangkah nikmat ibadah bulan Ramadhan
Sekeluarga, sekampung, senegara
Kaum muslimin dan muslimat se dunia
Seluruhnya kumpul di persatukan
Dalam memohon ridho-Nya


(setiap habis ramadhan; Bimbo)

dimuat dikoki edisi 22 September 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=44675§ion=92

Sabtu, 15 September 2007

Sony lagi

Bunda, Abang dan Cici..

ini cerita ayah tentang om Sony lagi. Yah, seperti biasa, betapa bersyukurnya ayah mempunyai teman dan bertemu dengan om Sony di Brisbane ini.

Ayah yang tak terlalu kuat dan sering merasa kesepian dalam kesendirian, merasa sangat tertolong dengan kehadiran om Sony di sini. Ayah dan om Sony, kalau liburan (sabtu dan minggu) sering menghabiskan waktu bersama.

Kadang kita pergi belanja bareng seharian, terus berburu foto, ngeliat festival, masak dan makan bareng, pokoknya banyak hal deh. Apalagi om Sony ini orangya seneng banget jalan dan mencoba hal2 baru, jadi setiap pergi ada aja kesan yang lucu dan susah terlupa.

om Sony juga selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan kemampuan ayah. Dia ngga pernah maksa untuk melakukan hal yang sekiranya ayah ngga bakalan bisa melakukan. intinya sih, dia selalu menjaga perasaan ayah, biar ngga kecewa kalau pergi jalan bareng dia.

Dan pas bulan puasa kaya' gini, sebenernya sedih banget lho ngga bareng kalian. untung ada om Sony yang sudah dua hari ini buka bareng sama ayah. yah, paling ngga ada temen berbuka nya lah,.. jadi ngga terlalu sedih.

Kadang sebenernya ayah rada ngga enak juga sama dia. ngerinya dia merasa terganggu kalau keseringan ayah main bareng sama dia. ngerinya dia mau ngerjain tugas misalnya.

ada lagi hal lain yang sebenernya lumayan mengganggu juga, adalah pandangan temen-temen ayah. emang sih ayah kelihatan lengket banget sama om Sony. ya lengket sebatas sebagai temen yang butuh tempat untuk curhat, temen yang butuh untuk jalan bareng, temen yang butuh berbagi dalam banyak hal.. ngga lebih. ya, lebihnya hanya ayah merasa nyaman dan seneng aja kalau main bareng sama om Sony, ngga merasa bosen dan kalo sedih ada temen yang menghibur.

tapi temen-temen, walau dengan nada bercanda, suka nyangka ayah sama on Sony itu lebih dari seorang temen (tau kan maksudnya?-red). aneh banget sih,.. masa' sih ayah dan om Sony seperti itu. kita berdua kalo jalan bareng juga topik bahasannya pasti tentang istri dan anak-anak (tentang bunda dan rifqi n rizky, tentang istrinya om sony dan faris), tentang keluarga, tentang politik, ekonomi, olahraga.. macem-macem (enaknya ya itu, segala hal hampir nyambung, kecuali ngomongin sepakbola, ayah pasti ngga nyambung,..he..he..). kadang suka ngomentarin cewe' bule bareng.. ya, pokoknya seperti laki-laki dewasa lainnya lah..

tapi ayah sih sebenernya cuek aja, yang penting ayah seneng dan ngga melakukan yang aneh-aneh sama om Sony. intinya sih, ayah bersyukur aja punya temen seperti om Sony. He is a wonderful person, funtastic.. ha..ha.. muji-muji om Sony terus, ntar disangkain ayah suka beneran sama om Sony.. ah, sudahlah!

Senin, 10 September 2007

Luar Negeri

walau bisa lesehan nyaman ditrotoar, tetep aja ngga senyaman di Jogja
Kalau ingin menjalani hidup yang berkualitas, nyaman dan sejahtera tinggallah di Norwegia, Islandia dan Australia. (http://www.kompas.com/ver1/Hiburan/0709/07/105712.htm).

Hmm.. kalimat yang sangat indah dan menggoda, apalagi ada nama Australia, negara tempat sementara saya mesti tinggal untuk berjuang (baca: sekolah mencari ilmu). Mengapa saya bilang sementara? Apa karena memang saya tidak mungkin tinggal selamanya disini? Kalau bicara kemungkinan, ya mungkin saja… tapi kalau bisa, saya ingin segera kembali ke Indonesia. Segera!

Berbicara tentang luar negeri, memang akan terasa lain. Apalagi bagi yang belum pernah merasakannya. Tapi, bagi saya pribadi, tinggal di luar negeri tidak semanis yang pernah saya bayangkan.

Benar disini semua serba rapi dan sudah ada aturannya. Apapun sudah direncanakan sematang mungkin dan segalanya dimaksudkan untuk memudahkan warganya. Dari sisi itu memang betul, tapi ternyata ada sisi lain yang tidak saya dapatkan disini. Karena semuanya sudah teratur dan begitu adanya, menurut saya malah menjadi membosankan. Dan kadang malah bikin repot. Lho?

Contohnya, bus yang berjadwal ternyata sangat merepotkan, karena kita tidak bisa berangkat kapan saja. Tidak seperti di Jakarta yang menyediakan angkutan umum 24 jam dan bisa didapat setiap waktu. Di sini, kalau terlambat, ya harus nunggu bis berikutnya sekitar 15 – 30 menit. Malah, kalau hari libur jadwal bis adalah setiap satu jam.. duh betenya kalau terlambat lima menit saja dari bus sebelumnya.

Belum lagi bicara soal belanja. Disini toko kebanyakan tutup jam 5 sore. Supermarket agak lebih lama, jam 7 malam. Tapi kalau hari Minggu malah tutup lebih awal. Beda banget sama di Indonesia, yang tokonya bisa buka 24 jam kalau lagi hari libur. Mau belanja sayur yang murah, bisa sih ke pasar tradisional, tapi adanya cuma seminggu sekali. Padahal, kalau di Indonesia bisa beli sayuran tiap pagi untuk dimasak hari yang bersangkutan.

Ngga punya makanan di rumah dan kebetulan laper? Jangan berharap tukang bakso, tukang mie tek-tek atau tukan nasi goreng lewat tengah malam mengobati rasa lapar yang menyergap saat asyik nonton TV. Kalau laper tengah malam, yang ada ya roti, keju, sosis (ga banget deh!).. atau kalau mau yang hangat ya mie instant. Mau beli makanan di luar (restoran), selain pertimbangan selera juga harga. Duh, pokoknya mesti mikir kalau mau makan di luar..

Belum lagi soal bahasa. Emang sih, kalau di sini ya mesti ngomong Inggris. Tapi dasar saya ndeso, tiap ngomong inggris kok rasanya cape lahir batin ya.. he..he.. Aduh susahnya nonton film tanpa teks Indonesia. Acara TV nya kalah seru dengan acara TV di Indonesia. Walau katanya acara TV di Indonesia kurang bermutu, tapi semuanya seru dan mengundang minat untuk ditonton.

Ah, mungkin anda berfikir.. saya tidak bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan luar negeri. Bukan begitu,.. walau pun saya bisa menyesuaikan diri dengan ritme hidup disini,.. tapi kemudahan dan kenyamanan dalam bentuk lain yang bisa kita dapatkan di Indonesia ternyata jauh lebih memudahkan kehidupan kita.

So, nyaman dan tentram tinggal di luar negeri? Ngga juga tuh..

dimuat di KOKI edisi 10 September 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=43229§ion=92

Jumat, 07 September 2007

Pulang-Kangen

Pulang..

Satu kata itu begitu penuh makna bagi orang-orang perantauan. Tak perduli sebahagia apapun dia di tanah perantauan, hasrat untuk kembali ke kampong halaman tak mungkin pernah sirna. Setiap ada teman atau siapapun yang akan kembali ke kampong halaman, dalam hatinya selalu terbersit keinginan untuk melakukan hal yang sama: pulang.

Setiap membaca permintaan maaf dan pengumuman akan kepulangan seseorang ke Indonesia, selalu saja hasrat untuk pulang hampir tak terbendung. Siapa sih yang tidak rindu dengan suasana yang telah begitu lama menghiasi hari-harinya. Udara, makanan, sapaan, kehangatahn dan segalanya yang ada dikampung halaman akan selalu tersimpan di hati.

Ah, kampong halaman. Selalu saja ada nostaligia disana. Semua jadi terasa manis, sekalipun itu kisah yang teramat perih. Kampong halaman, selalu menimbulkan getar mistis setiap kali menyebut namanya. Kampong halaman, tempat kita menghirup udara kebebasan kita, membuncah keceriaan dan menghabiskan waktu dalam kedamaian.

Tiada tempat seindah dan senyaman kampong halaman. Tiada damai dan cinta yang tulus seperti di kampong halaman. Semua yang bernama kampong halaman akan selalu kurindu, karena disanalah hati ini merasa tentram dan damai tertanam. Ya, di suatu tempat bernama kampong halaman.

Kangen…
Bunda abang dan cici.. hari-hari ayah selalu basah dengan air mata rindu. Betapa ayah tak kuat menahan kerinduan kepada kalian. Ayah ingin memeluk, mencium dan merasakan cinta yang kita miliki. Kalian begitu berarti buat ayah, kalian segalanya buat ayah.

Ayah tak tahu, apalah artinya hidup tanpa kalian disamping ayah. Ayah tak tahu, apa yang akan ayah perbuat tanpa kehadiran kalian. Kalian lah satu-satunya yang mampu menyembuhkan segala kerinduan ini. Kalian satu-satunya tempat ayah mencurahkan kasih dan sayang..

Cici, abang dan bunda.. ingin rasanya ayah mengakhiri semua ini.. kembali ke pelukan kalian dan menikmati segalanya bersama. Ah kapankah saat itu akan datang?
Setiap menyebut dan membicarakan nama Cici, rindu ini tak terbendung.. hati ini basah dengan airmata rindu.. cici. Ayah begitu kangen sama kamu.. abang.. ayah ingin menebus semua saat indah bersama.. bunda. Ayah kangen dengan semua belaian dan kasih sayang bunda…

Lepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan bila kau kusayangi
Dan bila kumenanti

Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah kudisini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti

Tak kan lelah
Daku menanti
Tak hilang
Cintaku ini
Hingga saat
Kau ta’ kembali
kan kupendam
Di hati saja

kau telah tinggalkan
hati yg terdalam
Hingga tiada cinta yang
Tercipta di jiwa


Yang terdalam:PETERPAN

Sabtu, 01 September 2007

Bawalah Daku Pergi

Malam ini, ayah kangen banget sama kalian. Semua tentang kalian terbayang jelas dimata. Bunda, Abang dan Cici.. kalian begitu indah untuk dikenang, untuk diingat dan untuk dihadirkan dalam tiap tarikan nafas ayah.

Bunda, abang dan cici.. ajaklah ayah pergi dari sepinya hati, dari kelamnya malam dan dari kerinduan yang tak bertepi..

Rindu, rindu
Daku saat ini
Ingin jumpa, bertegur sapa

Tiada, tiada
Rasa lebih indah
Bila engkau tersenyum manja

Bawalah daku pergi dari derita ini
Bawalah daku pergi sepi hati ini
Bawalah daku pergi setulus hati yang suci
Bawalah daku pergi biar matipun kujalani

Jauh , jauh
terasa dihati
Bila engkau tiada di sini

Syahdu, syahdu
ucapanmu kasih
ku pun juga
mengikat kata

Bawalah daku pergi dari gelisah ini
Bawalah daku pergi dari sepi hati ini
Bawalah daku pergi setulus hati yang suci
Bawalah daku pergi biar matipun kujalani


bawalah daku pergi by: Anita Sarawak

Jumat, 24 Agustus 2007

Ekka 2007 - Sebuah Pesona Pameran

That's Ekka

Banner dengan slogan tersebut terpasang hampir disetiap jalan utama kota Brisbane. Ya apalagi tujuannya kalau bukan dalam rangka kegiatan tahunan terbesar di Brisbane: Pameran Ekka 2007 yang berlangsung dari tanggal 9 – 18 Agustus 2007.
circus

Pameran terbesar di Brisbane ini ternyata sudah berlangsung sejak tahun 1876 dan hanya dua kali tidak diselenggarakan yaitu tahun 1919 karena Brisbane terkena wabah Spanish Flu dan 1942 karena arenanya digunakan untuk kegiatan militer dalam rangka perang dunia. (www.ekka.com.au)
arabian derby
Pameran ini sendiri menampilkan beragam hal dari mulai produk pertanian, peternakan, industri makanan, seni dan lain-lain. Pokoknya lengkap, termasuk unsur pemerintahan dengan segala aspeknya.

Layaknya sebuah pameran, para produsen pun berlomba-lomba menampilkan produknya semenarik mungkin. Mereka tak segan-segan memberikan harga miring untuk menarik pembeli. Dan pengunjungpun berlomba-lomba membeli produk mereka dengan senang hati. Di sini ternyata terkenal dengan istilah showbag. Ya, satu kantong penuh yang berisi macam-macam produk hanya dikenai harga beberapa dollar saja. Kebanyakan sih produk-produk seperti coklat, permen dan mainan anak-anak.
cow

Buat keluarga dan anak-anak tersedia arena bermain yang lumayan menantang. Arena bermain ini dipenuhi aneka wahana yang memacu adrenalin. Yang seneng dengan ketangkasan, banyak pula ditawarkan aneka permainan lucu dengan hadiah boneka besar yang tidak kalah lucu dan menarik. Aneka makanan dan minuman juga tersedia untuk menghilangkan lapar dan dahaga pengunjung. Singkatnya, Ekka layaknya semua pasar malam yang gemerlap.

Buat yang remaja, ada pertunjukan musik cadas dengan tata cahaya dan tata suara yang sungguh luar biasa. Ada juga pertunjukan sirkus yang dimainkan secara gratis. Wah, pokoknya semua dipersiapkan secara serius dan penuh perhitungan.

Karena saya datang di hari terakhir, saya beruntung bisa menyaksikan pertunjukan firework. Kembang api yang indah tersebut benar-benar mambuat malam terakhir Ekka menjadi makin semarak. Puas deh menyaksikan semua itu.
firework

Satu yang menjadi catatan penting buat saya, ternyata mereka (penyelenggara) tidak hanya menyiapkan acara di dalam arena saja, tetapi juga aspek pendukungnya. Mereka begitu memperhatikan masalah perparkiran, toilet untuk pengunjung, kebersihan dan angkutan untuk pengunjung.

Begitu acara bubar, diluar arena telah menunggu berpuluh-puluh bus yang siap mengantar pengunjung kembali pulang. Semua berjalan rapi dan lancar, sehingga tidak perlu ada acara rebutan angkutan umum dan calo yang memanfaatkan kesempatan.

Untuk yang satu ini, nampaknya penyelenggara Pekan Raya Jakarta masih harus belajar banyak pada mereka.

dimuat di KOKI edisi 21 Agustus 2007 http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=41054§ion=92

Sahabat

Terimakasih atas semua yang telah kamu berikan selama ini. Bagai hujan, kau basahi hatiku dengan keteduhan. Bagai mentari, kau hangati hari-hariku dengan candamu. Bagai warna, kau hiasi hari-hariku dengan keceriaan.

Terima kasih atas waktu yang telah kau luangkan untuk mendengar keluhku. Semua pemberian yang tulus, yang kau berikan tanpa kuminta. Senyum manis yang selalu ada, yang selalu kau hadirkan saat kita bertemu. Nasihat, pujian dan kritik yang kau sampaikan dengan bahasa yang lembut, sopan dan menyentuh saat aku salah melangkah.

Sungguh, kehadiranmu begitu memberi arti. Saat aku sedang gundah, resah, rindu dan kangen kamu hadir dengan segala perhatian dan kasih sayang sebagai seorang sahabat. Kehadiranmu menyembuhkan keguncangan jiwaku. Kamu membuat hari-hariku di Brisbane begitu berwarna dan penuh kisah manis.

Sahabat, kamu memang sosok yang istimewa. Betapa beruntungnya orang-orang yang mengenalmu, bersahabat dan sempat menghabiskan waktu bersamamu..

Semoga kau tahu, betapa aku sangat menyayangi dan mencintaimu sahabat. Aku ingin persahabatan ini abadi, walau nanti jarak memisahkan kita. Namamu, sosokmu, senyummu, kesopanan dan keramahanmu akan selalu ada dihati, dilubuk terdalam. Sebagai salah satu kenangan terindah dan termanis dalam sejarah hidupku. Terima kasih sahabat...

buat sahabatku, yang selalu menemani dalam suka dan duka, di kota sepi dan dingin: Brisbane

Jumat, 17 Agustus 2007

Ayah kangen lagi

Bunda, Abang dan Cici..
malam ini entah mengapa ayah begitu kangen sama kalian. Waktu telpon tadi ayah nangisn sepanjang percakapan.. apalagi pas ngobrol sama Cici.

Cici, kamu lucu dan pinter banget sih. Semua tingkahmu bikin ayah kangen dan pingin menatap Cici. Beneran, walau ayah kangen juga sama Abang dan Bunda, tapi sama Cici tetaplah yang paling kangen.

Oh iya, abang juga cerita udah bisa naik sepeda roda dua. terus ikutan lomba tujuhbelasan disekolah, juara satu lomba makan kerupuk:).. ah anak ayah kok lucu-lucu dan pinter-pinter ya..

pokoknya hari ini ayah kangen berat sama semua yang ada di indonesia

Pesta Rakyat 2007

Tulisan ini dimuat di edisi Koki 16 Agustus 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=40619§ion=92

Bulan Agustus memang sangat istimewa. Apalagi menjelang tanggal 17, dari desa sampai ke kota, dari pos ronda sampai kantor mewah semua bernuansa semangat merah putih. Entah itu bendera kecil, botol bekas air minum yang dicat merah putih sampai pembuatan gapura dengan segala atributnya. Wah, pokoknya seru.
pesta rakyat

Terus gimana dong dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri? Jangan salah, meski tinggal di luar negeri bukan berarti ngga perduli dengan tujuhbelasan atau rasa kebangsaannya luntur loh!

Dalam rangka memperingati hari bersejarah itu, masyarakat Indonesia d Brisbane yang terdiri dari penduduk tetap, pelajar dan mahasiswa Indonesia pun tak kalah semangat menyemarakkan hari istimewa tersebut. Dengan dukungan penuh dari semua pihak termasuk pemerintah kota, acara bertajuk “Pesta Rakyat 2007” pun sukses di gelar di Brisbane Power House.
makan kerupuk

Lazimnya acara tujuhbelasan di Indonesia, acara kali ini pun dimeriahkan dengan acara khas yang cuma ada saat tujuhbelasan. Apalagi kalau bukan tarik tambang, lomba makan kerupuk dan balap karung. Aduh, serunya menyaksikan semua itu.. rasanya seperti sedang menyaksikan lomba tujuhbelasan di kampung sendiri, sampai lupa kalau sedang berada di luar negeri. Sungguh, ngga terasa mata berkaca-kaca menyaksikannya, walau tawa bahagia berderai-derai...
tarik tambang

Acara indoor puh tak kalah menarik. Tarian nusantara seperti saman, tari piring, angklung dan dengdang lagu-lagu patriotik-pun menambah kecintaan dan kerinduan akan tanah air semakin membuncah. Oh… Indonesia ku betapa semakin rindunya daku padamu.


Yang tak pernah terlupa dan akan selalu dicari adalah selera nusantara. Syukurlah, pada pesta kali ini, semangat untuk menyajikan maksakan nusantara begitu menggebu. Yang ngga pernah terpikir bakal bisa ditemui disini ternyata ada juga lho, klepon, pisang ijo, bakso, gudek dan pempek yang begitu menggoda selera. Dan ternyata, bule-bule juga antusias sekali menyantap hidangan nusantara ini.

Wah, rasanya tepat banget deh acara kali ini di beri label Pesta Rakyat, karena nuansa kerakyaktannya benar-benar terasa. Tapi sayang nih, acara joget dangdut dan poco-poconya ngga jadi terlaksana. Padahal dari rumah sudah niat banget pingin denger lagu Kucing Garong sambil joget heboh.. ah bagaimanapun hidup Pesta Rakyat.

Sepanjang The Brisbane River

Tulisan ayah ini dimuat di edisi Koki Senin 13 Agustus 2007, ini linknya:
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=40218§ion=92

Hallo zev and kokiers semua.. mumpung Jakarta baru punya gubernur baru si Bang Kumis itu, mau cerita tentang sungai ah.. soalnya sungai-sungai di Jakarta banyak tapi ngga terawat dan kotor banget. Mudah-mudahan aja, Bang Kumis atau staff-nya sempet baca Koki, terus jadi dapet ide gimana ngurusin sungai di Jakarta. Hmm,.. menghemat APBD juga kan? Karena ngga perlu acara study banding atau kunjungan kerja ke luar negeri.. he.he.

Pemerintah Kota Brisbane memang serius banget merawat dan memanfaatkan sungai The Brisbane River yang membelah kota ini. Ngga percaya? Coba deh telusuri sepanjang sungai ini.. yang terlihat cuma keindahan dan kerapihan sepanjang sisi sungai. Sepanjang sungai dibuat taman untuk interaksi warga kota, lengkap dengan mainan anak dan arena barbeque. Pokoknya bisa dijadikan tempat wisata yang murah dan mengasyikkan.

Untuk menikmati keindahan Brisbane River, pemkot Brisbane menyediakan angkutan sungai yang asyik banget, murah, bersih dan aman, namanya Citycat. Bener-bener seperti kucing kota deh, lincah menyusuri sungai dan bikin penumpangnya amat menikmati perjalanan. Walau Citycat ini cuma menyusuri dua zone, namun dua zone tersebut merupakan wilayah yang memang paling menarik untuk dilihat.
citycat

Nih, sedikit saya ceritain, apa aja yang ada di sepanjang sungai Brisbane:

South Bank Parkland
Ini adalah sebuah taman yang spektakuler menurut saya. Betapa ngga, ditengah kota, sempet-sempetnya pemkot Brisbane punya ide buat bikin pantai buatan yang bener-bener mirip. Ada ombak dan pasir putihnya segala. Benar-benar mirip pantai aslinya, pake ada penjaga pantai segala. Jadi buat yang doyan cuci mata, ngga perlu jauh-jauh ke Gold Coast deh buat lihat yang bening-bening.. he.he.. Malahan buat anak-anak disediakan juga arena bermain tambahan seperti taman air mancur. Pasti anak-anak ngga mau pulang deh kalau sudah bermain ke sini.
brisbane at night

Selain itu, disini juga ada fasilitas pendukung dan sarana rekreasi yang lain. Ada Suncorp Piazza yang dipakai buat acara musik atau pertunjukan seni. Bioskop, restoran, museum..pokoknya segala ada. Dan semuanya gratis!! Eh ngga ding, kalo nonton dan makan mah mesti bayar dong..

Kangaroo Point
Dari sini kita bisa menikmati keindahan CBD Brisbane, soalnya letaknya lebih tinggi. Apalagi kalo ingin menikmati kota Brisbane dengan kerlip lampunya diwaktu malam…hmmm.. asyik banget. Buat yang seneng poto narsis, tempat ini bagus banget buat mejeng dengan keindahan kota Brisbane dan sungainya sebagai background.

Karena Kangaroo Point ini adalah tebing, kadang dimanfaatkan juga sebagai arena panjat tebing. Dan disini juga jadi salah satu tempat favorit buat bikin acara keluarga, seperti barbeque atau sekedar kumpul-kumpul.

Riverside
Kalo bahasa Indonesianya pinggir kali. Tapi disini dipenuhi dengan restoran dan cafe. Ada juga Brisbane Sunday Market kalo hari minggu.. dekat sini juga ada Botanical Garden yang indah dan terawat. Di Riverside juga ada tempat buat kapal-kapal kecil bersandar Keren banget deh ngeliatin kapal-kapal kecil tersebut berjajar rapi.
riverside

Story Bridge
Ini jembatan paling terkenal di Brisbane. Juga sebagai salah satu tujuan wisata karena wisatawan bisa menikmati sensasi menaiki tiang baja jembatan ini. Paling asyik memandangi jembatan ini pas watu malam. Karena lampu yang menghiasi sepanjang sisi tiang baja, membuat jembatan ini meriah dan tampak menonjol. Indah banget deh pokoknya.
storybridge

Hmm.. sebenernya masih banyak lagi sih yang menarik, tapi lain kali aja deh diceritain lagi. Mudah-mudahan aja kali Ciliwung bisa dibuat kaya The Brisbane River. Mimpi? Ngga ah, kalo ada kemauan pasti ada jalan. Apalagi kalo Bang Kumis eh Gubernurnya serius dan didukung seluruh warga kota, Ciliwung bisa seindah dan senyaman sungai-sungai lain.

Sabtu, 04 Agustus 2007

Night cleaner dan mengapa ayah ingin kalian kesini?

Bunda, abang dan cici, ayah sekarang udah kerja sebagai night cleaner alias tukang bersih-bersih di kampus. jam kerjanya malam hari dari jam 12 tengah malam sampai jam 4 pagi. wah berat sih, tapi demi kalian rasanya semua jadi terasa ringan.rasanya, dengan bekerja sebagai cleaner, cita-cita ayah membawa kalian kesini akan terwujud.

sungguh, ayah akan berusaha untuk bekerja dan belajar dengan serius. karena cita-cita ayah adalah mengajak kalian serta tinggal di sini. bersama ayah, melewati hari-hari dibawah hangatnya mentari.

terus terang, walaupun sebenernya ayah sudah mulai terbiasa jauh dari kalian tapi rasa ingin bersama tak mungkin bisa ayah tepis. ayah sudah mulai terbiasa menghabiskan waktu dengan teman ayah misalnya. tapi tetap, kekhawatiran ayah akan sendiri bila tanpa teman ayah, kadang membuat ayah gelisah juga.

ah, mungkin ayah egois bila berfikir hanya karena itu. tapi ayah tak bisa mengingkari, selama ini yang membuat ayah bisa betah dan bertahan adalah karena ayah dekat dengan oom sony.

dia baik sekali sebagai seorang teman (kalau bagi ayah sih, dia lebih dari seorang teman.. bahkan bagai saudara). dia begitu perhatian dalam segala hal. membantu banyak hal. memberi banyak hal. mnegerti tentang ayah dalam banyak hal. teman kala suka dan duka. kalau ayah sedih, dia menghibur dengan segala usaha sampai ayah ngga sedih lagi. kita bisa makan bareng, belanja, bermain dan membahas segalanya. pokoknya luar biasa bagi ayah. dia seperti malaikat yang diutus untuk menemani ayah disini.

so, bisakah ayah melewati hari-hari tanpa teman ayah itu? rasanya berat sekali. dan, itulah mengapa,.. ayah begitu membutuhkan kalian hadir disini. agar kelak, bila om sony sudah pulang ke indonesia, malaikat ayah yang lain yaitu kalian akan menggantikan tugas om sony menemani ayah.. ah indahnya.

Senin, 30 Juli 2007

Hidup sendiri? Ih, siapa takut

Hidup sendiri? Ih ngga kebayang deh. Aduh, pasti sepi banget, hampa dan tak berwarna. Begitu kira-kira komentar beberapa orang yang ditanya tentang kesendirian hidup. Sampai ada lagu yang begitu hits milik Dian Pisesha “Tak Ingin Sendiri“, yang isinya keengganan untuk melewati malam sendirian. Hmm..

Kesendirian makin menakutkan apabila dikaitkan dengan umur. Maksud saya, buat banyak orang bila mencapai usia tertentu belum juga mendapatkan teman hidup, alamat bakal menghadapi cobaan tambahan. Tidak hanya dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar.

Betapa tidak, bila sampai usia kepala 3 masih berstatus jomblo, bisa dipastikan (walau tidak selalu) akan timbul sedikit perasaan resah. Apalagi bila teman-teman seangkatan sudah mulai mendapatkan pasangan masing-masing dan mempunyai anak. Aduh, rasanya kalau bisa jangan samapai ketemu teman deh. Habis setiap ketemu pasti pertanyaannya, “kapan nikah?“ ihh..ampyun.. apalagi kalo langsung nanya „udah punya anak berapa?“..tambah gubrak deh..

Belum lagi berbagai anggapan dari lingkungan dan cap yang tidak enak. Pilih-pilih pasangan sampai anggapan ngga laku, jual mahal dan dicap sebagai perawan tua atau bujang lapuk. Oh kejamnya.. padahal masih sendiri bukan keinginan dan kemauan, tapi nasib yang memang belum berpihak dan jodoh yang belum mau menyapa.

Padahal, sendiri bukan berarti sepi dan sunyi. Dunia belum berakhir, walau sampai melewati kepala 3, kepala 4 atau bahkan kepala 5 tak juga datang sang pujaan hati. Jadi mengapa pula, kebanyakan orang-orang berpendapat bahwa kebahagiaan hanya bisa didapat dengan pasangan hidup.

Pendapat tersebut memang benar, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Siapa bilang mencurahkan kasih sayang, memberi perhatian dan berbagi hanya bisa dilakukan kepada pasangan. Siapa bilang mendapatkan kasih sayang, mendapat perhatian dan diberi hanya bisa didapat dari pasangan kita.

Mencurahkan kasih sayang, memberi dan berbagi bisa kita lakukan kepada siapapun. Masih banyak orang-orang sekitar kita yang butuh perhatian dan kasih sayang. Percaya ngga, perhatian yang diberikan kepada orang-orang disekitar kita juga akan berbalas cinta dan kasih sayang.


Apalagi buat orang-orang yang berfikir positif. Kesendirian bisa dijadikan salah satu peluang untuk meningkatkan kualitas diri. Menekuni hobi, meningkatkan sosialisasi sampai mengembangkan bisnis sendiri.

Jadi, siapa bilang dengan sendiri tertutup dunia yang indah dan berwarna. Ada seribu dunia lain yang lebih indah menanti untuk orang-orang yang menebar kasih sayang dengan tulus. Jadi, sendiri juga bisa indah dan nikmat.

Tulisan ini dimuat di Koki edisi Senin 30 Juli 2007
link :
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=38474§ion=92

Kamis, 26 Juli 2007

Kecewa

Susah banget untuk tidak merasa kecewa kalau menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Apalagi bila harapan yang diimpikan ternyata memang hanya jadi sekedar mimpi, hhhh...sebel

Berkali-kali menghadapi situasi seperti ini,tidak juga membuat Ayah bisa menerima keadaan. Setiap mendapatkan lagi, saat itu perasaan kecewa menyelimuti hati, sebel, sedih, pingin marah dan menjadi kekanakan.

Kadang sudah berusaha untuk sabar, ikhlas dan introspeksi diri. Semua tak terlalu membantu. Malah bawaanya pingin marah dan benci dengan keadaan. Pokoknya repot dan merugikan diri sendiri.

Tuhan, tolonglah hamba-Mu ini untuk menjadi orang yang sabar, ikhlas dan pandai bersyukur. Betapa bila sifat-sifat tersebut menjauh dari diri hamba, cuma kesedihan dan kekecewaan yang didapat. Tolong ya Tuhan..


Jangan berhenti mencintaiku
mesti mentari berhenti bersinar
jangan berubah sedikitpun
didalam cintamu
ku temukan bahagia

dari: jangan berhenti mencintaiku by; Titi DJ

Minggu, 22 Juli 2007

Mt Coot tha- Brisbane (2)

Tulisan ayah tentang Mt Coot tha dimuat lagi di Koki. ini link-nya:
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=37318§ion=92

seru juga sih waktu berkunjung ke sini. karena angkutannya cuma sampai jam 4 sore, pulangnya bareng sony n dany mesti jalan kaki menyusuri jalan yang remang2. untungnya jalannya menurun, ngga mendaki.

Pindahan

temen ayah yang satu ini memang aneh dan mau menang sediri. pindah rumah ngga ada basa-basinya. memang sih kita bukan siapa2 bagi dia, tapi hargailah sebagai sesama perantauan. masa sih pindah cuma begitu aja, ngga bilang maaf kalo ada salah atau apalah gitu. apalagi karpet peninggalan anak2nya main kotor luar biasa, masa' sih ngga bilang apa2.

emang dari awal, ayah udah merasa, dia ini bukan temen yang asik buat berbagi suka dan duka. kalo dia merasa ngga ada kepentingan, ngga bakalan deh kita dianggap. coba deh, kalo orang yang dia anggap bisa memberikan sesuatu, walah baik dan ramahnya luar biasa.

egois, cenderung mau menang sendiri, merasa dirinya lebih kaya dan lebih mampu. itulah dia. mungkin ayah tidak boleh memberikan anggapan seperti itu, tapi itulah yang ayah rasakan saat ini. rasanya cukup lengkap catatan di hati ayah tentang temen ayah ini. kalo ada urusan sama dia, kaya'nya mesti hati-hati dan berfikir dua kali deh.

Kamis, 19 Juli 2007

Mt Coot tha- Brisbane

Menikmati pergantian suasana kota dari ketinggian adalah pengalaman yang luar biasa. Anda bisa merasakan suasana yang tak terlupakan tersebut dari ketinggian bernama Mt Coot Tha. Sebuah tempat tertinggi di sekitar kota Brisbane, yang memang sudah menjadi tempat terkenal untuk memandang seluruh kota.
senja

Mt Coot Tha Look Out, begitu nama resmi tempat ini. Sepanjang waktu, tempat ini menjadi salah satu tujuan favorit bagi wisatawan yang mengunjungi Brisbane. Ya, karena dari sini, metropolitan Brisbane terhampar sejauh mata memandang. Gedung-gedung pencakar langit di pusat bisnis Brisbane tampak kecil dan imut.

Asyik juga mengunjungi tempat ini dari sore hingga malam menyelimuti seluruh kota. Saat lembayung menaungi kota, warna jingga dan biru yang berpadu cantik memanjakan mata yang memandang. Apalagi saat suasana semakin temaram, lampu- lampu kota mulai dinyalakan nampak seperti kunang-kunang yang baru keluar dari peraduannya. Tingkahan lampu tersebut benar-benar seperti bintang yang berkelap kelip indah.
senja mulai turun

Pemandangan semakin menakjubkan saat gelap benar-benar memeluk seluruh kota. Gemerlap lampu warna-warni membuat mata enggan berpaling. Seluruh kota bagai hamparan langit yang dihiasi bintang di angkasa.
malam menyelimuti seluruh kota

Romantis sekali mengunjungi tempat ini bersama pasangan. Apalagi di sana juga ada restauran yang dapat anda jadikan tempat makan malam bersama pasangan. Hmm.. dijamin deh, makan malam anda menjadi momen tak terlupakan sepanjang hidup.

Piala Asia
Lagi-lagi nonton bareng Piala Asia di Milano Cafe Queen Street, Brisbane. Huh, seru banget karena kali ini jumlah pendukung dua kesebelasan -Indonesia dan Korea- imbang. Seluruh kursi terisi penuh bahkan sampai over capacity.
suasana nonton bareng
Bener rasanya haru banget waktu lagu Indonesia Raya dinyanyiin bareng. Gimana gitu, bikin merinding deh..

Walau kalah, namun pengalaman nonton bareng ngga terlupakan. Bisa teriak teriak seneng saat merah putih menyerang, deg-deg an habis saat gawang merah putih terancam. Kita tertawa, cemas dan deg-deg an bareng rasanya seru banget.. satu rasa mendukung tim kebanggaan. Memang lain deh rasanya kalau jauh dari tanah air.. selalu ada perasaan rindu dan INGIN PULANG!

Selasa, 17 Juli 2007

Piala Asia 2007 (2)

ini nih, tulisan ayah tentang piala asia dimuat di KoKi Kompas Cyber Media.. ini linknya:
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=36895§ion=92

ini isinya:
Perhelatan Piala Asia 2007 kali ini terasa istimewa . Tidak hanya karena dilangsungkan di Jakarta tapi juga karena saya sedang tidak berada di Jakarta alias sedang berjuang di negeri orang. Entah mengapa, kalau jauh dari tanah air, semua yang menyangkut rasa kebangsaan membuat hati ini serasa bergetar bila mengingatnya..

Kemenangan timnas Indonesia atas Bahrain 2-1 benar-benar membuat kami bangga. Ya, komunitas kecil Indonesia di Brisbane yang terdiri dari para mahasiswa dan sebagian WNI yang telah menjadi penduduk tetap. Gemanya terasa sekali dan menjadi topik hangat saat berjumpa sesama teman Indonesia. Wah, pokoknya heboh..

Sayangnya, informasi itu kami dapat dari internet bukan menyaksikan langsung melalui layar TV. Karena sepakbola bukan salah satu cabang populer di Australia (walaupun negeri ini pernah masuk piala dunia), informasi Piala Asia kalah pamor dibanding rugby atau kriket. Otomatis, siaran langsung Piala Asia pun hanya disiarkan terbatas melalui tv kabel dan kami yang tidak berlangganan hanya bisa memantau melalui berita (maklum mahasiswa dengan budgetnya terbatas)

Untunglah, salah satu cafe ternyata menyiarkan secara langsung semua pertandingan Piala Asia. Bersama-sama teman yang lain, kami pun merencanakan nonton bareng Indonesia vs Arab Saudi. Kami berdelapan orang, begitu bersemangatnya mendukung tim kesayangan. Peduli udara dimusim dingin dan pertandingan yang mulai pukul 10.30 malam waktu Brisbane, kami meluncur dengan semangat didada.

Jangan membayangkan seperti di cafe Jakarta, yang acara nonton barengnya heboh dan seru. Kami hanya mendapati dua orang Arab yang juga menyaksikan pertandingan tersebut. Selebihnya bule yang peduli dan mungkin heran dengan tingkah laku kami yang begitu heboh.. Oh betapa rindunya kami bergabung dengan suporter di Stadion Gelora BK yang heboh dan penuh semangat.

Sungguh, dinginnya malam tak terasa saat menyaksikan pasukan merah putih berjuang menahan serangan Arab Saudi. Rasanya jantung ini melompat saat Eli Eboy berhasil menyamakan kedudukan 1-1.. bangga dan haru rasanya saat itu.. Sayang, di masa injury time tim kesayang harus kebobolan dan kalah menyakitkan.

Namun, permainan nan cantik dan perjuangan yang dilakukan tim merah putih membuat kami malam itu merasa bangga dan haru. Kami semua memberikan tepuk tangan dan penghormatan yang tulus kepada mereka, walau ada gerimis di hati karena sedikit kecewa. Oh merah putih, mungkin memang belum saatnya kau berkibar megah diantara bangsa-bangsa Asia. Tapi kibarmu tetap membuat kami mencintaimu kini dan nanti.. selamanya..

Minggu, 15 Juli 2007

Arisan: Uang, Panci dan Keluarga

Ayo.. baca lagi nih tulisan ayah di kolom KoKi
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=36611§ion=92

ini isi lengkapnya:

Arisan UangPanci dll
Ngomong-ngomong soal arisan, saya jadi inget dengan berbagai jenis arisan yang ada di Indonesia. Jauh sebelum arisan berantai marak, sebenernya arisan mempunyai tujuan yang lebih mulia dari sekedar memperoleh uang.

Saya teringat dengan ibu dan masa-masa saya kecil bila ingat arisan. Ya, keluarga besar kami sangat tertolong dengan adanya arisan. Arisan oleh ibu saya dijadikan sebagai salah satu andalan bila ada keperluan yang memerlukan pengeluaran dalam jumlah besar dan mengganggu cashflow keluarga.

Orang tua saya bukanlah pegawai kantoran yang mempunyai penghasilan tetap dan pada saat itu tidak mengenal mekanisme menabung uang di bank. Boro-boro untuk ditabung, wong untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah saja sudah Senin Kemis. Jadilah arisan ini sebagai salah satu bentuk simpanan bagi ibu. Dan dengan cerdasnya, ibu selalu berusaha untuk meyisihkan sebagian uang belanjanya untuk iuran arisan.

Saat-saat memasuki tahun ajaran baru adalah masa pengeluaran terbesar bagi orangtua kami. Dengan 8 anak, 5 diantaranya usia sekolah bisa dibayangkan betapa beratnya orang tua kami memikirkan biaya sekolah saat itu (hiks, jadi terharu betapa kami belum mampu membalas pengorbananmu). Walau mungkin tidak semahal saat ini, tetap saja beban biaya sekolah 5 anak mungkin jadi amat berat bagi mereka.

Untunglah arisan memecahkan sebagian masalah keuangan keluarga. Biasanya ibu selalu berusaha mendapatkan jatah arisannya menjelang tahun ajaran baru dengan alasan untuk biaya sekolah kami. Walau masih kurang banyak, paling tidak sebagian biaya bisa dibayarkan dahulu, sisanya dicicil. Dan itu berlangsung sampai saya dan kakak-kakak saya satu persatu selesai sekolah. Pada saat kuliah, bersyukur keuangan keluarga kami berubah karena sebagian kakak sudah mampu membantu keuangan keluarga. Namun, kebiasaan ibu untuk ikut arisan tidak berubah.

Kali ini, untuk alasan investasi. Ibu beralasan, tidak bisa menyimpan uang di rumah. Walau kami sudah menyarankan untuk membuka tabungan, ibu bersikukuh bahwa membuka tabungan di bank ribet dan tidak mau menerima bunga bank (alasan agama).

Sekarang, entah mengapa kami –anak-anak ibu- juga jadi suka sama arisan. Tapi kali ini dalam bentuk yang lain. Namanya arisan keluarga. Sesuai dengan namanya, arisan ini bertujuan untuk kumpul-kumpul sesama keluarga. Karena kesibukan dan berbagai hal, kesempatan untuk bertemu dengan kakak yang sudah mempunyai keluarga masing-masing menjadi semakin sulit.

Arisan keluarga ini menjadi salah satu solusinya. Setiap bulan, kita sempatkan waktu untuk berkumpul di rumah salah satu saudara. Walau ada juga uangnya, tapi lebih sekedar untuk mengikat keikutsertaan dan menambah uang konsumsi. Wah, kalau ngga ada arisan keluarga ini, mungkin ketemunya cuma pas lebaran aja kali ya.

Anak-anak juga senang dan lebih dekat dengan paman, tante dan semua sepupu mereka, karena secara rutin mereka bertemu. Pokoknya manfaat arisan ini terasa sekali buat keluarga kami.

Ada juga satu bentuk arisan yang kami tahu dari kakak saya yang tinggal di daerah selatan Jakarta. Disana ada yang namanya arisan kawinan. Wah apa lagi nih? Ternyata, para keluarga yang mempunyai anak-anak yang sudah menginjak dewasa membuat suatu bentuk arisan untuk melaksanakan perkawinan anaknya.

Mekanismenya sederhana. Bila salah satu anggota ada yang menikahkan anaknya, maka anggota yang lain akan menyumbang sejumlah uang sebagai biaya perkawinan. Uang tersebut dicatat untuk kemudian akan dikembalikan sejumlah uang yang sama pada saat sang penyumbang mempunyai acara juga. Pokoknya seperti bantu membantu jadinya. Bagus juga, paling tidak membantu meringankan biaya resepsi perkawinan yang memang tidak murah.

Istri saya juga pernah ditawari ikut arisan, namanya arisan panci. Halah, apalagi ini? Ternyata saat arisan dikocok, yang didapat bukan uang tapi dalam bentuk alat dapur, seperti panci misalnya. Tentu bukan panci sembarangan kali ya, paling tidak harganya yang ratusan ribu rupiah (atau mungkin terbuat dari emas?.. he..he..). Walau istri sempat saya larang, dia tetap bersikukuh, “ lumayan lho, dengan uang yang ngga seberapa bisa dapet panci bagus.” Lagian sekali-kali kumpul sama teman-teman lama kan asyik juga, begitu alasan lainnya. Akhirnya? Terserah deh..

Jadi, kalau arisan yang seperti ini legal ngga ya? Paling tambah bonus gossip dan biaya sosial yang membengkak aja kalee. Soalnya, saat kumpul-kumpul para ibu kadang pingin tampil paling gaya dan paling keren, walau dapetnya cuma panci doang.. he..he.. maaf ya bagi yang tidak berkenan..

Sabtu, 14 Juli 2007

Piala Asia 2007

Piala Asia kali ini terasa lebih istimewa bagi Ayah, karena berlangsung saat ayah tidak ada di tanah air. Entah mengapa, kala jauh di negeri orang, setiap peristiwa yang terjadi di tanah air jadi begitu amat menarik untuk dicermati. Apalagi kalau sudah menyangkut rasa kebangsaan.. uh rasanya bergetar hati ini dibuatnya.

Kali ini rasa kebangsaan ayah begitu terusik saat Indonesia menghadapi Arab Saudi di penyisihan Piala Asia. Ingin rasanya terlibat langsung menyaksikan pahlawan olahraga berjuang mengharumkan nama bangsa. Apalagi dari layar televisi, penonton dengan pakaian berwarna merah begitu bersemangat mendukung tim kesayangan Indonesia. Bisa dimaklumi mengapa mereka begitu menaruh harapan pada merah putih, karena pada laga pertama merah putih begitu membanggakan. Mereka menjungkirbalikan ramalan dengan menekuk Bahrain 2-1.

Tak perduli dingin yang menggigit, semangat menyaksikan merah putih mengalahkan semuanya. Doa dan harapan begitu memenuhi dada, semoga merah putih kembali menorehkan sejarah baru. Rasanya, kalau semangat sudah menyala apapun mungkin terjadi.

Babak pertama, permainan merah putih begitu cantik. Kebobolan lebih dulu tak memadamkan semangat pemain untuk terus mengejar ketinggalan. Dan usaha itu berhasil saat Elie eboy berhasil menyarangkan bola ke gawang Arab Saudi dengan begitu cantik. Hah, lega rasanya melihat tim merah putih mampu mengimbangi Arab Saudi. Kedudukan imbang 1-1 bertahan sampai babak pertama berakhir.

Sampai pertengahan babak kedua, rasanya permainan akan imbang. Walau tim merah putih sudah kehabisan nafas, semangat yang menyala mampu terus menahan gempuran Arab Saudi. Walau beberapa pemain tampak begitu kelelahan, semangat juang mereka patut diacungi jempol saat menahan setiap gempuran Arab Saudi. Sampai petaka itu datang.Pada injury time, sebuah sundulan pemain Arab Saudi tak mampu dibendung pemain belakang merah putih. Oh, hancur rasanya hati ini..

Semua diam, menyesali gol yang amat menyesakkan. Ingin rasanya berteriak, menumpahkan segala rasa didada. Hah, mengapa harus terjadi gol menyesakkan itu?

Ah, merah putih.. mungkin memang belum saatnya kau berkibar megah diantara bangsa-bangsa Asia. Tapi, kibaran-mu mampu menghidupkan api kebanggaan didada. Bagaimanapun padamu Indonesia, aku mencintamu dahulu, kini dan nanti..

Rabu, 11 Juli 2007

Luar negeri dan sahabat

Tinggal di luar negeri. Kata itu terdengar begitu indah bagi sebagian orang. Mungkin karena terlanjur tertanam dibenak banyak orang bahwa yang namanya luar negeri pasti lebih indah, lebih maju, lebih keren dan lebih kaya.. apalagi kalau menyebut nama Amerika, Eropa, Australia, Timur Tengah atau Jepang. Padahal? belum tentu lho!

Ternyata apa yang Ayah rasakan tidak seperti yang Ayah bayangkan. Bayangan Ayah bahwa hidup diluar negeri akan lebih mudah ternyata jauh dari kenyataan. Gimana ngga! di sini memang banyak lowongan kerja dengan gaji yang memadai. Tapi nyatanya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan itu ngga mudah juga. Banyak saingan dan mensyaratkan harus penduduk tetap untuk beberapa pekerjaan tertentu.

Belum lagi masalah bahasa. Seringkali kendala bahasa menutup kesempatan untuk berinteraksi lebih jauh dengan orang dari lain negara. Kadang sering terjadi juga komunikasi yang ngga nyambung, maklum aja kemampuan bahasa Inggris ayah pas-pasan.

Budaya yang berbeda, makanan dan musim yang berbeda menambah panjang kendala lainnya membuat semua menjadi bertambah berat. Apalagi menghadapi semua itu sendirian, tanpa keluarga -bunda dan anak-anak- disisi. Kerinduan untuk berbagi suka maupun duka menambah kesusahan dihati.

Untuk mengatasi semua itu, memang harus disikapi dengan bijaksana, berfikir positif dan pantang menyerah. Rasa sedih, rasa sendiri dan rasa tertekan akan keadaan harus dianggap sebagai bagian dari perjuangan. Semua harus dianggap sebagai bumbu yang menambah nikmat hidup, sebagai cobaan yang menguatkan dan sebagai ladang untuk melatih kesabaran. Ngga mudah emang, tapi kalau kita mau pasti kita bisa.

Untuk ayah, menyikapi hal tersebut juga bukan hal yang mudah. Kadang ditengah kegiatan, rasa kangen, rasa marah, rasa sesal, rasa kecewa, rasa ingin berbagi, ingin memberi kasih sayang dan sejuta rasa lainnya begitu mengganggu. Menangis, menahan rindu dendam dihati dan mencoba bersikap rasional berlomba menguasai hati. Berat sekali kan?

Untungnya, ayah punya teman-teman yang sangat baik. Yang bersedia berbagi cerita, berbagi rasa dan berbagi suka dan duka bersama. Ya, bertemu, berbincang dan menghabiskan waktu dengan mereka merupakan salah satu cara bagi ayah untuk menghibur diri. Kadang kebersamaan seperti itu mampu sedikit menepis rasa sendiri dan rindu akan kalian. Walau hanya sedikit, bagi ayah amat berarti sekali semua itu.

Memang, segalanya akan terasa lebih ringan dan mudah kalau dilakukan bersama. Apalagi kalau ada yang lebih dekat atau bisa dibilang teman dekat. Dengan teman yang seperti ini akan lebih asik lagi. Ayah bisa mencurahkan segala keresahan dihati, tentang kerinduan dan menepis rasa sendiri.

Dengan teman yang seperti ini, ayah akan melakukan apa yang ayah bisa perbuat buat dia. Walau kesannya ayah berlebihan, memang begitu cara ayah membalas kebaikan yang telah diberikan teman kepada ayah. Ayah rela menghabiskan waktu ayah untuk teman, membantu tenaga dan membantu hal lain yang ayah bisa. Pokoknya bagi ayah, semua itu adalah sebagai timbal balik terhadap kebaikan yang telah dia berikan.

Ah, kok jadi ngelantur ke masalah teman ya?!.. begini deh, maksud ayah salah satu cara dalam menghadapi kehidupan, kita harus mempunyai teman. Kalau di Indonesia, karena ada bunda dan anak-anak, kalian adalah teman ayah dalam menghadapi dan menjalani hidup. Kalau di sini, karena kalian tidak ada didekat ayah, ayah harus mempunyai teman juga untuk menghadapi hidup, seorang sahabat tidak sekedar teman.

Bersyukur ayah menemukan sahabat disini. Namanya Sony. Dia baik, ulet, cerdas dan optimis menghadapi hidup. Ayah butuh teman yang seperti ini. Dia menguatkan ayah disaat lemah, menghibur ayah dikala sedih dan menopang ayah disaat ayah butuh bantuan. Kesannya istimewa banget ya dia.. Ngga juga, dia juga sama kok seperti ayah. Ayah akan melakukan hal yang sama pada saat dia lemah, sedih dan memerlukan bantuan. So-so lah..