Senin, 29 Oktober 2007

Jacaranda Flower

Memasuki pertengahan musim semi, masyarakat Negara bagian Queensland menikmati bermekarannya bunga-bunga beraneka warna dan jenis.

Salah satu jenis bunga yang menjadi ikon adalah bunga Jacaranda. Bunga ini sebenarnya merupakan bunga asli Amerika Selatan tepatnya Brazil.

Sangat cocok hidup di daerah sub tropis dan bisa mencapai ketinggian 20 meter dengan umur bisa mencapai 200 tahun.





Bunga berwarna ungu ini, mungkin bisa disejajarkan dengan bunga sakura di Jepang. Ya, karena pada saat bunga ini bermekaran, yang terlihat hanya bunganya saja, tak ada satupun daun hijau yang tersisa.

Seluruh pohon terlihat berwarna ungu, apalagi kalau pohonnya berjejer rapi.. indah sekali. Buat yang lagi pacaran atau suka dengan foto-foto narsis, berpose dengan bunga Jacaranda pasti lebih seru.

Sering banget saya dapati pasangan yang mengabadikan saat indah mereka dibawah pohon Jacaranda.. hmmm romantis banget deh pokoknya..


Sekedar berbagi, selamat menikmati keindahan bunga-bunga yang bermekaran di Queensland ya!!

salam!

dimuat di Koki edisi 29 Oktober 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=48556§ion=92

Selasa, 23 Oktober 2007

Do'a yang terjawab



Sebagai seorang yang percaya akan adanya Tuhan, rasanya tak pernah dalam satu hari tak terucap do’a dari mulut kita untuk kebaikan dan harapan, entah untuk diri sendiri, teman, saudara atau orang-orang yang kita kenal dan kita cintai.

Seringkali harapan yang terkandung dalam do’a yang kita ucapkan, kita anggap adalah yang terbaik dan merasa kecewa bila tak terjawab. Kita jarang menyadari bahwa Tuhan akan menjawab do’a kita dengan cara yang kita tak duga. Bisa saja Dia mengganti permohonan kita dengan yang lebih baik atau menunda mengabulkannya sampai tiba saat yang tepat.

Ketika sepeda motor tua saya hilang kecurian, bukan main kecewanya saya. Saya merasa Tuhan kok tega mengambil milik saya yang sangat berharga, karena sepeda motor itu menjadi alat transportasi andalan untuk hampir seluruh aktivitas saya: kerja, hanging out, kuliah dan termasuk jalan-jalan dengan pujaan hati.

Parahnya, saya tak memiliki asuransi sepeda motor, mau beli penggantinya, uang ditabungan tak mencukupi. Tapi, ketika saya ungkapkan permasalahan saya kepada Ibu, dengan segenap keikhlasannya, ia merelakan uang tabungannya untuk menggenapi uang saya untuk mendapatkan sepeda motor baru. Tentu saja sepeda motor ini lebih keren dan dengan model yang masih gress. Saya berkesimpulan, memang sudah seharusnya mengganti sepeda motor saya itu dengan yang baru. Tuhan menggantinya dengan cara yang unik, mengambil sepeda motor yang lama dan mempermudah saya untuk mendapatkan sepeda motor yang baru.

Ketika ibu masih hidup, keinginan saya untuk melanjutkan seolah ke luar negeri hampir tak pernah terwujud. Nilai bahasa inggris saya tak pernah mencukupi untuk bisa mendaftar program beasiswa, walau sudah belajar jungkir balik sekalipun. Entah mengapa, ketika masih dalam suasana duka akibat kehilangan ibu, justru nilai bahasa inggris saya mencukupi untuk mendaftar beasiswa dan sayapun mendapatkan kesempatan itu.

Saya merenung, seandainya saya mendapatkannya disaat beliau masih ada, tentu dia akan sangat bangga kepada saya. Tetapi setelah saya renungi lebih jauh, seandainya saya mendapatkan kesempatan ini disaat beliau masih ada, justru akan menjadi sulit untuk saya. Rasanya akan berat meninggalkan beliau yang sudah tua hidup sendirian di tanah air dan konsentrasi saya akan terpecah antara sekolah dan orang tua. Ah, rupanya Tuhan menunda mengabulkan keinginan saya sampai saat yang tepat.

Itu hanyalah dua contoh kecil dari cara Tuhan menjawab do’a- do’a kita. Tentu banyak do’a kita yang terjawab tanpa kita sadari. Sahabat Koki dan Koko, secara tak sengaja saya menemukan catatan kecil tentang do’a dalam file komputer saya (sayang saya lupa mengutip sumbernya). Tetapi, rasaya cocok banget dengan apa yang saya alami.

Ketika kuminta pada Allah kekuatan, Dia memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika kuminta pada Allah kesejahteraan, Dia memberiku akal untuk berfikir.
Ketika kuminta pada Allah kebijaksanaan, Dia memberiku masalah untuk kuatasi.
Ketika kuminta pada Allah sebuah cinta, Dia memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Dia tidak pernah memberiku apa yang kuminta, tapi dia memberi apa yang aku butuhkan.
doaku terjawab sudah.




Dimuat di Koki edisi 22 Oktober 2007
http://www.kompascommunity.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=47838§ion=92

Minggu, 21 Oktober 2007

Kau Seputih Melati*

Kau bunga ditamanku
didalam hati ini
bersemilah sepanjang hari
mewarnai hidupku
agar dapat kusadari
artimu bagiku..

Tuhan..
mereka begitu berarti bagi hamba, memberi semangat hidup, membuat hamba tersenyum dan selalu memberikan getar rindu. Tuhan, hamba kangen mereka.. anak-anak dan istriku..

tuhan, ijinkan walau sejenak hamba bertemu dan menikmati indah wajah mereka. tuhan, ijinkan....

Jumat, 12 Oktober 2007

Met Lebaran

Kalo di indo, yang namanya malem takbiran ya rame dengan bunyi beduk dan suara takbiran yang menggema dari mesjid-mesjid, jalanan yang rame sama anak-anak muda yang takbir keliling. seru dan berdegup-degup dihati..

disini, ane sendirian aja nih. nongkrong depan komputer, sambil chanting sama temen. sedih juga sih. apa ane nyang terlalu cengeng ya.. ah kaga tau dah.. nyang pasti pas ngumandangin takbiran abis sholat tadi, ane sempet berlinang air mata.. he..he.. inget sama keluarga nyang jauh di indo.

untung ada temen baek ane, si sony.. kalo kaga ada, ane cuman bisa nangis kendirian doang kali ya.. ah udah ah.. met lebaran, mohon maap kalo ade sale-sale kate, perbuatan atawa apapun juga deh...

met lebaran 1428H

Rabu, 10 Oktober 2007

Alhamdulillah

Syukur banget, keinginanku untuk mempersingkat waktu kuliah di australia terkabul sudah. sebuah email persetujuan dari AusAID liason officer mampir di mailbox ku pagi ini. isinya benar-benar membuat jiwaku bersorak senang, mereka menyetujui permohonanku tapi belum merubah status kontrak beasiswaku sampai aku benar-benar meninggalkan negeri ini di bulan juli tahun depan. alasannya, manatahu nanti aku berubah fikiran mau balik lagi ke program advanced.. baik banget sih:).

konsekuensi lain, berarti aku harus berhitung mateng-mateng tentang rencana kedatangan keluargaku ke sini. mereka belum tahu tentang rencana dan perubahan ini. tapi aku yakin, bunda, istriku tercinta akan sangat gembira menerima kabar ini. dia udah ngga tahan banget hidup berjauhan dengan suami tercintanya ini (he..he.. gr dikit ah!).. padahal sama juga, aku juga udah kangen banget pengen kumpul sama mereka.. sabar ya bun...!!

hari-hari terakhir ramadhan
ramadhan segera berlalu, tinggal 3 hari lagi. huh,.. mudah-mudahan ini menjadi ramadhan terakhir di negeri ini. berat banget ternyata menjalani ramadhan di negeri ini. ngga dapet suasana, ngga dapet ibadahnya, terus tiap buka puasa mesti lari ke musholla buat buka bersama, sahur di tempat kerja.. hiks,.. sedih deh!

Allah, maafkan dan ampuni atas semua ibadah yang tidak sempurna aku lakukan. ramadhan kali ini, ibadahku hanya sekedar menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim, ngga ada tambahan ibadah sunah lainnya.

satu lagi
satu lagi kaya'nya. aku harus berubah dari seorang yang males, melankolis dan tergantung pada satu orang menjadi orang yang rajin, ceria dan cuek serta ngga berteman hanya dengan satu orang aja.

bisa ngga ya? gimana ya.. soalnya semua itu udah bawaan lahir sih. dari dulu senengnya males-malesan, apa-apa dihubungkan dengan suasana hati dan kalo berteman cuma bisa deket sama satu orang doang, sehingga kesannya tergantung banget.. ah, repot.

Sabtu, 06 Oktober 2007

Persimpangan

aku harus memilih.. study, keluarga atau kerja.. bingung..

semua membuat semua jadi ngga jelas, kerja membuat hasil study berantakan. ngga kerja, ngga bisa bawa keluarga kesini. ngga bawa keluarga ke sini malah ngga bisa belajar..

bingung kan? sebingung hatiku yang sekarang ngga tahu mesti nagapain, padahal banyak yang harus dikerjakan dan dipelajari..

Iseng

Iseng-iseng coba bikin cerita yang menyentuh.. ternyata ngga gampang ya ngarang itu.. so, itulah sebabnya cerpen yang ayah buat ngga pernah dimuat sama majalah.. he..he.. ini contoh cerita yang ayah buat. udah dengan segala upaya.. kok kaya'nya tetap garing, ngga ada alur cerita dan maksud ceritanya ngga jelas.. silahkan nilai sendiri deh!! nentuin judulnya aja bingung...

Aku duduk sendiri disini, merenungi semua yang telah terjadi. Ya semua yang terjadi antara aku dan dirinya. Dia, sosok yang begitu kupuja dan kucintai sepenuh hati. Yang mampu menimbulkan getar rindu bila tak bertemu, yang membuat malam-malamku terasa panjang dalam penantian dan yang selalu membuat hatiku basah dengan airmata kerinduan.

Kupandangi gambarnya lekat-lekat. Tuhan, kau begitu sempurna menciptakan dia. Senyumnya mampu menghapus semua gundahku, matanya yang tajam, bening dan bertahtakan segaris alis mata tebal menghujam lubuk hatiku, suaranya, rambutnya.. semuanya tuhan.. dia begitu sempurna menurutku.

Tapi semua hanya merupakan kepedihan untukku. Mengenangnya hanya menambah derita dihatiku. Ya,… kenangan akan dia adalah kenangan terindah untukku, namun juga suatu kepiluan yang menyayat kalbu.

***
Aku mengenalnya sebagai sosok yang sederhana, sopan dan apa adanya. Gaya dan cara dia berpenampilan pun apa adanya. Semua begitu biasa. Kita saling menyapa, berbincang dan melakukan banyak hal dalam rasa yang biasa.

"Mas, kamu dimana?". sebuah pesan pendek masuk kedalam inbox handphoneku. Segera kutelpon dia,"hari ini aku ngga masuk, dosennya bilang hari ini ngga ada kuliah,". Itulah awal pertama kedekatanku dengannya.

ya begitulah, setiap hari dimana jadwal kuliah kami kebetulan berbarengan, dia selalu menunggu aku untuk pulang bersama. atau kadang aku yang menunggunya kalau kebetulan aku yang selesai kuliah lebih dulu. begitu terus, sampai ada sesuatu yang hilang bila setiap hari kita tak bertemu.

kadang dia menawariku untuk mampir dan makan malam dirumahnya, karena dia tahu, aku ngga bisa masak dan kadang malas untuk makan diluar. "Mas, mampir ya,..hari ini aku masak agak banyak." atau dilain waktu, dia menawari aku makanan khusus,"mas, kapan ikan bakarnya mau dimasak? sekarang? dateng ya!." ah, baik sekali dia, selalu memberikan perhatian pada apa yang aku suka.

Sampai suatu saat, kurasakan ada perasaan lain dihatiku. Hatiku begitu rindu melihat wajahnya, mendengar suaranya dan berada disisinya. Tuhan, apa yang terjadi dengan diri ini? Mengapa hati ini begitu gelisah bila tak bertemu dengannya.. sungguh, aku amat bingung dan menderita dengan apa yang aku rasakan.

Cinta? Mungkihkan ini rasa cinta yang timbul dihati? Ah.. kucoba menepis semua dugaan itu. Tapi, semakin kuingkari, semakin dalam rasa ini, semakin menyayat hati untuk diabaikan. Ya tuhan, haruskan kuakui aku jatuh cinta padanya?

sayangnya, aku tak pernah tahu walau dari sikapnya apakah dia juga merasa seperti apa yang aku rasakan. memang dia baik, perhatian dan selalu terlihat ceria tiap kita bertemu. menanyakannya langsung aku ngga berani, sungguh aku memang pengecut. bukan apa-apa, dari abrolan yang kami lakukan dia seperti bisa membaca hatiku.

"mas, cinta itu seperti benih. kalau kebetulan dia tumbuh di tempat yang subur dan dirawat dengan baik, dia akan tumbuh cepat besar dan indah. tapi kalau tumbuh ditempat yang kering dan gersang, dia akan kerdil dan buruk," begitu filosofinya tentang cinta. aku hanya tersenyum, malu karena merasa dia sedang menelanjangi hatiku.

"tapi juga, kalau cinta itu jatuh ditempat yang salah, sebaiknya cepet-cepet dibunuh deh.. jangan dipelihara..gawat," begitu candanya. bodohnya aku tak dapat mengartikan sinyal itu. sebuah petunjuk bahwa cinta yang tumbuh dihatiku harus kubunuh. sungguh, hatiku benar-benar tertutup dan terbutakan oleh rasa cinta yang membuai.
***
aku terus memendam rasa itu sendirian. rasanya indah, tapi menyakitkan sekali. cinta sendiri, tanpa tahu apakah dia merasakan seperti apa yang aku rasakan. sampai pada suatu sore... ya sore itu langit begitu kelam, awan pekat menggantung seolah ingin menumpahkan jutaan liter air yang dikandungnya.

kita berjalan cepat berusaha sampai dirumah sebelum hujan benar-benar turun. sayang, baru beberapa langkah dari kampus, hujan lebih dulu turun dengan lebatnya. kami berlari mencari tempat berlindung. ah, akhirnya kami berlindung disalah satu gedung kampus.

sore yang makin gelap dan hujan, entah mengapa mempengaruhi suasana hatiku saat itu. apalagai ada dia disampingku. kutatap wajahnya dari samping. tuhan, indah sekali semua yang ada pada dia.. hidungnya, matanya.. ah rasanya semua itu ingin kumiliki.

dan kebodohan apa yang aku lakukan. otakku serasa tak mampu berfikir sehat. hatiku terus memaksaku untuk mengungkapkan perasaan ku saat itu juga. katakalah apa yang engkau rasakan...

akupun mengungkapkan semuanya.. tentang cintaku, riduku,mimpiku, harapan-harapanku dan kekagumanku padanya. semuanya rasanya tak ada yang terlewat. tapi dia hanya diam menunduk dan menyimak semua ungkapan hatiku. ah, sikapnya membuatku makin gemas dan tak mengerti. kami hanya terdiam membisu, lama sekali. aku terasa dalam penantian seribu tahun, berlayar dalam lautan tak bertepi.

sampai dia mengucapkan suatu kata" ngga mas, ini ngga mungkin. aku ngga bisa menghianati kekasihku yang setia menunggu disana. kita tak mungkin menjalani hubungan ini." bagai petir yang menemani hujan, kurasakan kalimat itu menyambar hatiku. kekasih? kamu sudah punya kekasih? mengapa kamu tak pernah cerita padaku tentang dia? oh.. hancur rasanya hatiku saat itu. sungguh aku tak siap menerima kenyataan ini. kupandangi wajahnya yang lembut.. dan rasanya ada butir-butir bening dimataku yang mendesak ingin keluar..

Langit semakin kelam, menyelimuti hatiku yang rawan denga kedukaan. hujan hanya menyisakan berjuta kepedihan yang sangat dalam, mennghujam bagai air mendidih yang menyiram pori-pori kulitku.


*****
aku tak boleh menangis, tidak, aku tak boleh jatuh dalam perasaan ini. Aku harus menghapus semua rasa ini. Aku tak mau perasaan ini menguasai hatiku dan mengganggu hari-hariku. Aku harus berlalu dan berlari sejauh mungkin,.. menghindar dan mengabaikan semuanya.

Akan kubiarkan hatiku berdarah karena luka cinta, kubiarkan airmataku kering karena tangis cinta tapi aku tak mau tenggelam dalam bayang semu dan rasa yang saat ini kurasakan. walau hatiku bertanya, salahkah aku mencintainya? apakah jatuh cinta sebuah dosa? mengapa kita tak pernah tahu kapan cinta yang akan tertolak itu datang supaya kita bisa mencegahnya lebih dulu? ah..

Pedih sekali memiliki rasa cinta seperti ini, indah tapi tapi dalam bayangan sendiri. Apa lagi yang lebih pedih dari menyadari kenyataan bahwa “dia bukan untukku” dan “ ternyata aku salah mengartikan kehadirannya?”. namun kenangan akan indahya mencintaimu, akan selalu jadi bagian hidupku dan akan kubawa dalam hari-hari sepiku.

Brisbane, Oktober 2007