Senin, 28 Desember 2009

RM Gurih, Jl. Pramuka

Sehabis mengunjungi seorang teman di daerah daerah Bintara, saya dan teman-teman memutuskan makan siang dahulu sebelum kembali ke kantor.

Karena arah kembali ke kantor melewati Jl. Pramuka, seorang teman menyarankan untuk makan siang di RM Gurih saja. Entah apa alasannya, yang pasti secara aklamasi kami setuju rekomendasi teman tadi.

Hmm, ternyata rumah makan tersebut menyajikan menu sunda dan jawa. Dan pilihan teman-teman jatuh pada ikan gurame goreng, bawal bakar, karedok, udang spesial, cah kangkung, tempe dan sambel.

Karena lagi laper atau karena emang menunya enak,..semua hidangan tak bersisa ludes diembat dalam kurang dari 1/2 jam. Tapi sayang ikan bawalnya kurang seger.. tapi all in all, lumayan lah untuk rumah makan sekelas itu.

Soal harga, standar restoran aja.. bersembilan habis 500 ribu alias per orang 50 ribuan udah termasuk minum dan cemilan.. eh, ada live music juga loh.. ngga tahu tiap hari atau hari2 tertentu aja.

mau coba?

Rabu, 23 Desember 2009

Roemah Makan Radja Ketjil, Tjitarasa Peranakan


Restoran ini konsepnya adalah menghadirkan suasana tempo dulu untuk interiornya. Ada beberapa pajangan seperti peralatan makan dan botol-botol jaman dulu. Kursi dan mejanya juga sederhana aja.
Soal menu, menurut saya lumayan, cocok bagi penggemar masakan yang berselera pedas. Namanya pun lucu-lucu, ada ayam goreng ibu tiri, tumis toge minta kawin, ada gurame bulan purnama.. pokoknya namanya bikin ketawa. Mungkin aja karena yang punya rumah makan ini si Tika Panggabean kali ya, salah satu dedengkot Projek Pop.
Soal harga, standard restoran lah.. tapi dari semuanya,.. ternyata tetep ya,.. masakan istri saya waktu sarapan tadi paliiing enak. Padahal Cuma tumis kangkung polos, sambel goreng pete dan semur tahu/tempe/telor.. tapi enaaaakk banget…

Senin, 14 Desember 2009

Hard Rock Hotel - Kuta Bali


Nih hotel emang di desain buat orang bule kali ya..

Makanannya plain aja rasanya and di kamar mandi, wc nya ngga ada semprotan air buat cebok sehabis bab.

Kalo saya pribadi sih ngga begitu betah nginep di hotel model beginian..

D' Cos

Menurut saya sih restoran ini biasa banget masakannya. Tapi anehnya kok rame banget ya tiap makan siang.

Gurame asam pedes, tim ikan patin dan menu-menu nya biasa banget. Nothin' special. Mungkin karena harganya juga ngga spesial kali ya...

Minggu, 13 Desember 2009

Investasi paling menguntungkan


Dari semua instrumen investasi yang saya kenal dan saya tahu, menurut pendapat dan pengalaman saya, investasi di sektor properti adalah yang paling menguntungkan.

Pasti anda mengira yang saya maksud adalah menjadi developer.. salah!!. Yang saya maksud adalah menjadi kontraktor alias mempunya rumah kontrakan atau kos-kosan.

Return of Invesment dari bisnis ini sangat menggiurkan. Ambil contoh, dari Rp100 juta yang kita tanamkan, kalo bisa membangun 2 rumah kontrakan seharga sewa 1 juta per bulan, maka dalam sebulan kita dapet hasil 2% PER BULAN alias 24% setahun.

Coba cari instrumen investasi yang bisa ngasih return sebesar itu sekarang dengan risiko hampir 0%...

Nah, makanya saya sekarang sedang giat-giatnya membangun rumah kontrakan, berhubung modal tanahnya sudah ada milik mertua...
semoga semua lancar

Joger - Bali


Dulu, waktu pertama kali saya berkunjung ke Bali, rasanya bangga banget deh waktu ngebeli oleh-oleh kaos Joger. Seinget saya waktu itu saya ngebeliin anak saya sebuah kaos yang lucu dan bahannya bagus.

Sekarang, setelah sekian tahun, walau tetap ramai banget toko Joger itu, bagi saya rasanya ngga seseru dulu lagi. Saya lihat produksi kaosnya juga ngga terlalu bermutu seperti dulu. Saya maklum, sekreatif apapun, pasti adalah saat-saat kreatifitasnya turun. Kaosnya juga ngga begitu bagus lagi bahannya.

Sekarang ada lagi cabang Joger, namanya temennya Joger.. lebih besar, bersih dan lebih lengkap.. tapi,..ya... bagi saya sama aja... ngga terlalu ekslusiv lagi..

Sea Games XXV 2009 Laos


Sea Games... waktu saya masih kecil, kayanya ngga terlewat sedikitpun mengikuti perkembangan kontingen Indonesia berjuang. Saat itu rasanya bangga banget kalo atlet-atlet kita dapet emas.

Sekarang? sedih banget, sea games ngga ada gaungnya sama sekali. Bahkan televisi kita ngga nayangin sama sekali liputannya. Padahal, kalo mau menggairahkan prestasi olah raga dan menggugah semangat generasi muda untuk menekuni olah raga, event-event olahraga seperti ini seharusnya diliput dan disiarkan secara langsung.

Ngga ada alasan bahwa prestasi atlet kita merosot, maka tv ngga mau nyiarin. Mo gimanapun kondisi atlet kita, tetap lah disiarkan event ini...

sayang ya, ternyata orang indonesia ngga bangga dengan perjuangan bangsanya sendiri.. sedih....!!!

Warung Kopi Bukit Hexon



Waktu denger namanya Bukit Hexon sempet heran juga, kok di Bali ada sih bukit pake nama kaya nama kebarat-baratan gitu. Ternyata setelah baca brosur yang ada di warung tersebut, ternyata karena bukit hexon tersebut dikelola oleh kelompok usaha hexon, makanya namanya jadi bukit hexon.

Lanjut, waktu saya diceritain wayan bahwa diwarung tersebut kalo mau ngopi gratis, cuma cemilannya aja yang beli, saya tertarik juga. Kata dia, kopinya mantap.. tapi karena saya bukan penggemar kopi, ya ngga bisa ngebedain..

Nasi gorengnya standar aja. Pisang gorengnya lumayan. Soal harga terjangkau, mungkin karena letaknya yang agak jauh dari daerah wisata kali ya. Pemandangan lumayan, karena warungnya tepat di bibir jalan, jadi bisa ngeliat panorama pegunungan dan danau buyan.

Nah, kelompok hexon ini ternyata adalah salah satu produksinya minyak Pak Oles. beberapa waktu lalu, minyak pak oles ini sempet diperkenalkan, tapi sekarang gaungnya ngga kedengera lagi.

Kamis, 10 Desember 2009

Sop bunda... numero uno

Pagi ini saya sarapan dengan sop buatan istri. Kata dia resepnya dia dapet dari Mama Aoh (Kakak mamahnya), yang jadi juru masak kalo ada acara pernikahan atau selamatan.

Dan emang ternyata beda rasanya. Pagi tadi rasanya sop itu adalah sop terenak yang pernah saya makan. Padahal cuma sederhana aja tuh ngolahnya.

Bahan-bahan:
Wortel
Kentang
Daun Bawang
Kacang Kapri
Merica
Garam
Gula
Minyak goreng
Bawang Putih
Daging
Baso
biji Pala
Daun salam

Cara mengolah:
Kentang dipotong dadu kemudian goreng, sisihkan.
Daun bawang, kapri dan wortel dipotong sesuai selera.
Merica dan bawang putih dihaluskan bersama garam.

Rebus daging bersama bakso sampai empuk beserta daun salam dan biji pala.
Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan sedikit minyak goreng sampai matang. Kemudian masukkan kacang kapri, wortel dan daun bawang, ditumis sampai layu.
Masukan tumisan tadi kedalam rebusan daging dan baso. tambahkan pula kentang goreng dan sedikit gula.

Hmmm..sruuup siap disajikan hangat-hangat.
Pokoknya numero uno deh kalo kata orang italia alias nomor satu..

Minggu, 06 Desember 2009

Bebek Bengil - Ubud Bali


Rumah makan ini sangat terkenal dengan bebek crispy-nya dan suasana persawahan sebagai andalan untuk dijual.

Suasananya cukup nyaman dan harganya cukup terjangkau 1 porsi (1/2 bebek) dengan nasi dan sayur cuma sekitar 68 ribu perak.

Menurut saya, walau sangat terkenal bebek bengilnya, saya tetap ngga bisa melupakan bebek goreng yang pernah saya nikmati waktu saya ke Surabaya.

Sambelnya itu loh, susah untuk dilupakan. entah bisa ketemu lagi ngga ya dengan bebek goreng itu.. sruuupp..

Bali, the no 1 tourist destination



Bali emang udah mapan dalam hal pariwisata. Dari penglihatan saya selama 3 hari di Denpasar, menurut saya kota ini lumayan tertata rapi dengan jalan yang bersih.

Dimana-mana saya lihat masyarakat Bali tahu benar melayani turis baik lokal maupun asing. Memang masyarakat daerah lain di Indonesia perlu belajar banyak dari orang Bali, how to service the tourists with your hearth..

Saya membandingkan antara danau toba, danau (situ) patenggang di Jawa Barat dan Danau Batur di Bedugul. Ternyata dari ketiganya yang paling bersih dan tertata rapi, ya danau batur. Ngga ada tuh saya lihat sampah yang mengambang di Danau.


Pokoke, pantaslah Bali dinobatkan sebagai tujuan wisata no. 1 di Indonesia, bahkan dunia.

Warung Wardhani/a - Denpasar


Bagi muslim yang kesulitan cari menu halal di Denpasar, kaya'nya rumah makan Warung Wardhani di Jl. Yudistira No.2 Denpasar rekomended deh.

Dengan menu andalan nasi campu khas Bali, pengunjung akan menikmati suasana sederhana dari warung ini. Nasi campurnya lumayan. Lengkap dengan aneka olahan lauk mulai sate lilit, dendeng dengan rasa asam manis, peyek udang renyah, telor rebus, ayam, semur hati dan sayur kacang panjang.

Bagi saya, lucu juga ya..nasi campur ternyata campuran dari berbagai lauk dari daging sapi, ayam dan udang

Senin, 23 November 2009

2012


itu judul film amerika yang sekarang jadi pembicaraan dimana-mana. Ceritanya tentang (katanya sih) hari kiamat. Terus terang saya ngga tertarik untuk nonton, habis saya sempet sebel sama cara-cara marketing film ini.

Dalam beberapa hari sebelum fim ini rilis di Indonesia, salah satu acara infotainment (gossip) di TV memabahas tentang kiamat yang menurut ramalan salah satu suku di amerika bakal terjadi tahun 2012. Dan seperti biasa, diacara itu ramalan tentang kiamat di 2012 dihubung-hubungkan dengan perilaku artis.

Ada yang dibilang buru-buru kawin gara-gara takut keburu kiamat di 2012. Ada yang ditanyain tentang gimana kalo terjadi kiamat 2012. Pokoknya basi banget deh..

Dan bener kan, ternyata itu cuma salah satu cara marketing untuk menarik perhatian penonton. sebel.. dan lagi, sempet juga saya baca beberapa komen di FB tentang film ini yang "ngga banget" dan kok bisa ya, hari kiamat kok mash ada yang hidup.. LOL

Minggu, 22 November 2009

cape dech


Terlalu banyak kisah dan hal yang terjadi. Semua sepertinya menguras energi, ngga hanya secara psikologis tapi juga secara phisik.

Minggu kemarin, (15/11) acara family gathering dalam rangka HUT Pasar Modal Indonesia di Dunia Fantasi (Dufan), Ancol Jakarta. Benar-benar jauh dari harapan deh. Antri di tiap wahana dan suasana Dufan yang luar biasa ramai jadi tantangan tersendiri buat saya, bunda dan anak-anak. Terus, mau makan aja antrinya lebih dari setengah jam.. pokoknya kurang nikmat. Belum lagi udara panas yang luar biasa menyengat. Ampyuunn...dan semuanya malah bikin badan jadi tambah cape-cape. Salah satu tujuan acara ini yaitu bikin pikiran fresh malah ngga tercapai..

Urusan kerjaan juga bikin puyunghai banget. Laporan yang belum selesai bikin bingung mana yang mesti dikerjain duluan. Belum lagi tugas-tugas lain yang juga mesti dikerjain.. malah semuanya hampir terbengkalai... Ahh.. Padahal udah berusaha untuk tepat waktu dan menyelesaikan semuanya...

Satu kata .. cape deh

Jumat, 13 November 2009

Kantor Baru, Pxxxs di mobil

Kantor Baru

maksudnya bukan pindah kerja terus jadi ada di kantor baru, tapi pindah dari kantor dari lantai 16 ke lantai 14. Secara kantor yang lantai 16 udah ngga "layak" disebut kantor karena luar biasa unorganized dan bener-bener berantakan.
Nah ceritanya, sekarang kantor lantai 16 udah sangat layak disebut kantor, karena partisi dan furniture kerja udah standard dan baru. Walau sayangnya, belum semua karyawan dapet komputer. tapi ngga masalah deh, paling ngga udah punya ruang "private" di lingkungan kerja.
Karena semua serba baru, semangat juga sih beli-beli perlengkapan kantor seperti tempat nyimpen kertas, pulpen dan paper clip. Pokoknya jadi lumayan lah..rapi jali gitu..

Pxpix di mobil
ceritaya sih, karena terjebak macet akibat hujan yang luar biasa deras disertai angin, saya n beberapa temen yang kebetulan baru aja selesai lunch ngga tahan buat pxpxx. terpaksa deh, pake plastik, untuk cowo semua, walau sedikit agak risih. tapi paling ngga, daripada ditahan jadi penyakit mendingan dibuang kan?.. tuh kan jadi cowo itu lebih enak, simple, tinggal julurkan.. beres deh..

saya ngga masuk bias gender loh.. soalnya kalo cewe kalo ngga tahan kan susah mau pixxs di mobil, secara anatomi tubuhnya yang ngga memungkinkan gitchu loh.. ah, udah ah.. saru kata orang jawa

Sabtu, 31 Oktober 2009

cicak vs buaya

Akhirnya ikutan juga komentarin cicak vs buaya…

Rasanya gregetan kalo lihat pemberantasan korupsi di Indonesia. Segala upaya pemberantasan selalu dihalang-halangi oleh koruptor, kenapa? Karena udah kebanyakan koruptor dan uang yang dimiliki mereka juga jumlahnya unlimited, sehingga para koruptor itu bisa ngapain aja. Termasuk ngatur para (yang katanya) penegak hukum.

Cape deh, dari pada KPK nya yang dibubarin mending institusi POLRI dan Kejaksaannya yang dibubarin karena mereka (konon) katanya merupakan lembaga terkorupsi setelah DPR. Saya berani jamin, kalo ada survey mengenai lembaga apa yang paling dihindari untuk berurusan, pasti kepolisian.. habis, seringkali, mo cari keadilan malah ribet urusannya.. cape dech!!

Minggu, 25 Oktober 2009

Warung Gulai Madrasah


Sebenernya secara ngga sengaja, waktu mau makan malam cari-cari menu yang enak dan murah. Kalau lewat warung ini sih sering, tapi ngga pernah terpikir buat mampir.

Seingat saya, waktu itu hampir hopeless karena bosen sama sate ayam langganan, nasi uduk, pecel ayam dan bubur ayam. So, keingetan deh sama warung gulai madrasah ini.

Pertama kali nyoba, saya, istri dan anak-anak langsung suka sama ayam bakarnya. Empuk dan bumbunya meresep sampe ke dalam dagingnya. Sambelnya juga enak... Ternyata setelah beberapa kali dateng ke warung ini, ayam bakarnya kelihatannya lebih favorit ketimbang menu lain seperti sop dan gulainya. Walaupun warng ini memakai nama warung gulai.

Salah satu keunggulan ayam bakarnya adalah sambelnya yang pas serta tentu aja harganya sangat-sangat terjangkau. Untuk paket ayam bakar plus nasi dan lalapan cuma dihargai Rp10 ribu. Murah kan..????

Nah, kalo tertarik dateng aja ke Jl. Madrasah Raya No.4 Gandaria Selatan Jakarta Selatan Telp. 7650945..he..he.. lengkap..

sumpeh, ngga kenal juga sama yang punya,... tapi kalo ada makanan yang enak tapi murah, rasanya dosa deh kalo ngga sharing..

Selasa, 20 Oktober 2009

Amit - amit

Amit - amit deh, jangan sampai mengalami lagi berurusan dengan masalah hukum pidana atau perdata.

Bukan tsk aja kaya gitu deg-degan dan stress, pokoknya ngga enak banget deh ngadepin hakim, pembela dan lain-lain..

amit-amit...

Minggu, 18 Oktober 2009

Nasi Goreng Mengkudu

Sebenernya ini resep warisan para ortu jaman dulu.

seinget saya, nyokap sering bikin nasi goreng model beginian, tapi waktu itu kaya'nya biasa aja deh. Tapi sekarang, secara menu udah macem-macem dan dipengaruhi banyak hal, nasi goreng mengkudu kembali hadir, dan menjadi terasa istimewa.

Dua hari ini, istri tercinta bikin nasi goreng mengkudu.. weeh, enak banget deh. Padahal bumbunya sederhana banget:

bumbu yang dihaluskan:
cabe merah/ rawit bila suka pedas
bawang merah
bawang putih
kunyit
terasi
kencur
daun mengkudu yang tidak terlalu tua dan jangan terlalu muda alias "sedang-sedang saja" dirajang sesuai selera
minyak untuk menumis
garam

cara memasak
panaskan minyak, tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai matang
masukkan nasi, diaduk sampai rata dan matang
masukan daun mengkudu yang sudah dirajang sampai layu.

kemudian dicoba rasanya... kalo udah pass tinggal disajikan

santap selagi hangat dengan teh manis atau teh tawar panas

Dag dig dug

Bisa dibilang stress juga menghadapi besok.

Ya Allah, hamba hanya bersandar padaMu dan mengharapkan yang terbaik

Rabu, 14 Oktober 2009

Kali ini juga belum

Kali ini juga belum. Mungkin karena emang belum saatnya.
Nanti kalau menurut Allah memang sudah waktunya, tak ada apapun yang bisa menghalangi
Saya yakin, rencana Allah lebih baik dari semua rencana yang kita buat
dan Dia paling tahu hal yang terbaik buat hamba-Nya

Selasa, 13 Oktober 2009

Satay House Senayan

Satay House Senayan @ Menteng, rame banget pas makan siang 13 Oktober 2009.

Soal rasa, standar aja menurut saya cuma mungkin menang nama aja. Itu mungkin yang menyebabkan banyak saya liat bule yang lunch di tempat ini.

Rekomendasi ; Tahu telor dan sate ayam-nya walau sate ayamnya menurut saya masih lebih enak sate ayam madura diperempatan jalan asem langganan saya.

Ngga Tega


Malem ini dua kali perasaan saya tersentuh.

Pertama pas saya beli gas dan aqua ke warung deket rumah. Pa'de Trissang pemilik warung yang membawa sendiri pesanan saya dengan cara memanggul tabung gas LPG dan tangan kanannya menenteng galon Aqua 9 liter. Bener-bener saya tersentuh, karena saya ngangkat galon aqua 9 liter aja terengah-engah.

"Kalo ngga biasa jangan coba-coba, nanti uratnya kecentit," begitu katanya. Bener-bener pekerja tangguh. Sebenarnya untuk pria seusia dia yang sudah tidak muda lagi, mengangkat beban seberat itu merupakan suatu hal yang sulit. Tetapi keadaan yang membuat dia menjadi kuat dan tidak mudah menyerah.. salut

Kedua, pas keponakan saya dateng nawarin PSP merk Sony miliknya untuk dijual ke saya. Ketika saya tanya kenapa dijual, dia jawab buat bayar cicilan kasur (ranjang pengantin maksudnya -red).

Jujur, sebenarnya saya ngga tega untuk menolak tawarannya. Tapi banyak hal yang membuat saya harus berkata tidak dan memandang wajah kecewa diwajahnya. Tapi mau gimana lagi? selain anak-anak yang masih kecil dan belum ngerti arti mainan berharga mahal, barang tersebut juga udah rada jelek dan secara umum saya emang ngga berminat sama sekali.

Hmmm,... dua kejadian beruntun yang membuat hati saya "gerimis". Yang satu menunjukkan kepada saya bahwa untuk memperoleh keuntungan 5 ribu perak aja, Pa'de Tris mesti mengerahkan seluruh tenaga tuanya yang tersisa. Yang satunya lagi, mesti bersusah menjual miliknya walau harus menelan kekecewaan karena di tolak.

Ya, Allah.. jadikan hamba sebagai hamba-Mu yang bersyukur karena tak harus melakoni dua kisah tersebut untuk mendapatkan rizki-Mu. Jadikan hamba sebagai hamba-Mu yang tak pandai mengeluh, karena tidak harus menelan kekecewaan untuk mendapatkan rizki-Mu. Ampuni hamba ya Allah, atas keluh dan kemalasan yang telah hamba perbuat..

Senin, 28 September 2009

Inflasi


Sebel, setiap habis lebaran harga-harga pasti pada naik.

Untuk lebaran kali ini lebih parah, karena bertepatan juga dengan dikeluarkannya pecahan rupaih baru seharga Rp2000. Nah, gara-gara ini, apa-apa sekarang ngga ada yang seribuan. Ongkos parkir yang biasanya seribu jadi dua ribu.

Tukang baso pun ikutan naikin harga, biasanya dapet 4000 perak sekarang 6500 perak..
ampyuunnn kalo begini, katanya inflasi dipatok satu digit dan ngga lebih dari 6 persen.

Kalo begini ceritanya ini mah bakalan inflasi diatas 10%...

Sabtu, 26 September 2009

Kawah Putih, Ciwidey




Ini merupakan salah satu obyek wisata yang masih perawan. Mungkin karena letaknya yang lumayan sulit terjangkau. Walau ada jalan raya yang menghubungkan, tapi sangat minimalis alias cuma cukup untuk papasan dua buah mobil. Kondisi jalan banyak yang bolong-bolong dibeberapa tempat, bikin perjalanan jadi berkurang kenyamanannya.

Kalo soal pemandangan sih, bolehlah. Sisa letusan berupa kawah putih dengan air yang berwarna hijau menawarkan pemandangan yang berbeda. Tapi jangan kelamaan disini, karena bau belerangnya lumayan menyengat.


Untuk buah tangan, ditawarkan strawbery yang seger. Ini hasil dari perkebunan penduduk setempat yang memang banyak menanam buah ini. Untuk yang gemar suasana sepi, bolehlah tempat ini jadi alternatif tujuan wisata.

The Valley


Wisata kuliner saya kali ini adalah ke sebuah tempat makan yang bernama The Valley. Tempat makan ini terkenal karena menawarkan panoraman kota Bandung dari ketinggian. Kalo malem kerlap-kerlip kota Bandung menjadi pemandangan yang mempesona. Bagi yang sedang pacaran pasti jadi tambah romantis.

Di sini saya memesan menu favorit pengunjung yang asyik dinikmati di udara dingin : Zupa-zupa Soup. Hmm.. soup ayam panas yang ditutupi roti kering renyah, emang enak banget dinikmati sambil diterpa dinginnya malem.

Untuk menu utama saya pilih iga sapi steak. Kalo ini rasanya standar aja, walau disajikan dengan tiga macam saus, tetep aja, masih standar menurut saya sih. Minumnya saya pilih es kopyor yang ditambah ice cream.

Secara keseluruhan sih lumayan...

Rabu, 16 September 2009

ZukiSuki Rest


Beruntung, selama ramadhan taun ini saya sempet ngerasain buka puasa di Bandung. Kebetulan saya sedang tugas kesana, jadi dimanfaatin deh wisata kuliner di Bandung walau dalam kondisi ramadhan.

Hari ketiga di bandung, saya sempet ngabuburit ke Mall Paris Van Java. Mall ini berkonsep ala cafe-cafe di Eropa (katanya sih), dengan tempat makan dipinggir jalan.

Karena hari itu pingin yang hangat segar berkuah, pilihan jatuh pada menu shabu-shabu. Dan pilihan resto nya jatuh pada ZukiSuki Restaurant. Hmmm, seger bener. Menu daging, sea food dan sayuran berpadu dalam kuah yang gurih atau asam pedas (tom yang)..

Berbeda dengan Paregu Restaurant, tempat saya dan rekan-rekan kantor sering makan kalau ada special moment, di ZukiSuki harga menu dihitung berdasarkan porsi piring yang kita ambil. Jadi pas saat bayar, tinggal hitung berapa banyak menu di piring yang telah habis disantap.

Soal rasa, top deh. Rekomended banget buat penggemar kuliner yang seger hangat dan pedes..

Ngga nyesel menghabiskan Rp600.000-an berlima. Untung ada diskon 50% untuk pemegang kartu kredit bank BNI. So, jatuhnya jadi murah banget, satu orang cuma Rp60 ribuan

Selasa, 01 September 2009

Kebab Turki Baba Rafi

kebab yg saya coba
Ngomongin Kebab, saya selalu teringat dengan nikmatnya kebab yang saya nikmati saat saya tinggal di Oz waktu sekolah. Waktu itu, kebab adalah salah satu makanan pengganti/selingan kalo saya lagi bosan dengan masakan sendiri. Bagi saya enak banget, karena saya suka rasa gurih bercampur pedas.

Soal keaslian, bolehlah dijamin. Penjualnya orang turki asli, ketauan dari nama nya sama phisiknya, keliatan bukan orang bule. Ukurannya juga selalu membuat perut ngga pingin nambah. Walau saya dah pesen yang kecil (small, tetep aja ukurannya besar buat ukuran perut orang Indonesia seperti saya.

Nah, karena kangen sama kebab itulah, saya nyobain beli kebab turki baba rafi. -Ini kebab merupakan salah satu bisnis franchise yang berhasil-. Saya pilih kebab yang kecil aja, harganya sekitar Rp10 ribu.

Inilah hasil analisa kuliner saya:
Wahh... saya ngga bisa bilang deh. Jauh banget rasanya sama kebab yang pernah saya nikmati di Oz dulu. Kalo belum pernah ngerasain yang lain sih, mungkin dibilang enak kali ya.. bagi saya, cukup aja deh. kalo lagi lapar banget, baru enak kali..

Jumat, 14 Agustus 2009

Semua hanya terletak pada niat

Menonton program televisi di tanah air seolah kita disuguhkan dengan berbagai tayangan yang membuat kita harus benar-benar hati-hati dalam memilih. Berbagai tayangan tersebut seolah berlomba untuk menampilkan sisi buruk kehidupan yang tidak layak ditonton, apalagi untuk dicontoh.

Bagaimana tidak, setiap hari semua stasiun TV berlomba menghadirkan kabar/gosip tentang kehidupan artis, dan sayangnya yang dominan adalah tentang kisah atau kejadian buruk hidup si artis. Semakin menderita sosok artis tersebut, semakin di ekspos dan ditayangkan berkali-kali. Sungguh kasihan.

Seingat saya, saat saya tinggal di negara tetangga yang jelas-jelas sebuah negara sekuler, tayangan tentang gosip artis dan aib tentang kehidupan seseorang tidak sedahsyat di televisi kita. Ada sebuah tayangan yang jelas membeberkan sebuah aib keluarga dan yang seharusnya bukan menjadi komoditi umum. Kalau alasannya ingin memotret realiti kehidupan masyarakat yang sebenarnya, tentu banyak cara yang bisa dilakukan. Tidak dengan menampilkan si pelaku langsung plus dengan embel-embel aib yang telah dilakukannya, walaupun diakhir acara terselip pernyataan bahwa tayangan tersebut telah mendapat persetujuan pihak-pihak yang terlibat.

Dan sesungguhnya kekhawatiran saya tidak hanya masalah aib yang sudah dianggap bukan sesuatu yang mesti ditutupi saja. Lebih dari itu, rasanya saya sangat khawatir kalau masyarakt kita ini terjerumus kedalam budaya ghibah yang sangat berbahaya.
“…Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya…”(QS. Al Hujurat : 12)

Belum lagi tayangan yang sebenarnya merupakan sebuah serangan terhadap budaya dan keimanan penonton TV. Dengan alasan hiburan, acara-acara tersebut dibungkus dalan format kuis yang seolah-olah seperti permainan. Tapi coba renungkan lebih dalam, ajang mencari jodoh untuk pasangan seumur hidup seperti sebuah permainan belaka. Seorang wanita rela dirinya dipilih/memilih pasangan hanya berdasarkan tampilan phisik dan jawaban atas dua atau tiga pertanyaan. Lalu apabila dia merasa cocok, dia dapat memilih salah seorang pria tersebut untuk selanjutnya dipersilahkan untuk berduaan di sebuah ruangan untuk mengenal lebih jauh.

Sungguh sebuah ajang yang sangat-sangat bertolak belakang tidak hanya dilihat dari tuntunan ajaran agama tetapi juga dari sisi budaya Indonesia. Kekhawatiran saya, hal tersebut akan dicontoh oleh remaja-remaja kita yang beranggapan bahwa memang begitulah cara mencari pasangan hidup. Nauzubillah Minzalik. Padahal, Islam secara jelas memberikan tuntunan kepada umatnya untuk memilih pasangan hidup.
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Dalam hadits di atas dapat kita lihat, bagaimana beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekankan pada sisi agamanya dalam memilih istri dibanding dengan harta, keturunan, bahkan kecantikan sekalipun.

Entahlah, mungkin ini memang fenomena yang memprihatinkan. Aib dan kebusukan dipertontonkan dengan alasan bisnis hiburan dan keuntungan semata. Tak adakah rasa tanggung jawab dari para pengelola TV dan pihak-pihak yang terlibat untuk menghadirkan tayangan yang mendidik? Mungkin mereka berdalih, tayangan seperti itu yang punya rating tinggi..ah, tunggu dulu. Banyak program yang tidak menjual aib dan kebusukan yang bisa meraih rating tinggi. Semua hanya terletak pada kemauan dan niat saja...

Minggu, 28 Juni 2009

Museum Layang-layang Indonesia

Museum layang-layang? itu pertanyaan pertama yang terlintas saat saya melihat dan membaca sebuah papan iklan penunjuk arah berukuran kecil. Hmmm.. meski udah kebayang apa yang ada dimuseum tersebut, tetap aja perasaan ingin tahu menggelitik di benak saya.

Akhirnya saat liburan sekolah, bersama anak-anak saya sempatkan juga berkunjung ke museum tersebut. Kesan pertama, sama seperti museum lainnya di Jakarta, sepi.. saya sempet berfikir jangan-jangan cuma saya dan anak-anak nih pengunjungnya.

Sesaat kemudian, saya langsung menuju loket penjualan tiket. Disitu tertera daftar harga untuk berbagai kegiatan dimuseum tersebut, misalnya membuat keramik, membuat layangan atau masuk ke kolam renang, hmm lumayan lengkap ya. Untuk HTM-nya cuma RP10.000,00 per pengunjung.

Dari harga Rp10.000,00 tersebut, kita dapat satu paket kegiatan: nonton video tentang layang-layang sekitar 15 menit, tour keliling museum dan membuat layang-layang. Lumayan menarik juga kelihatannya.

Kegiatan pertama pengunjung adalah menonton video tentang layang-layang sekitar 15 menit. Dalam video tersebut ditayangkan tentang sejarah layang-layang dan berbagai jenis layang-layang yang ada di Nusantara, serta kegiatan tentang layang-layang dan beberapa negara yang juga punya tradisi dan kepercayaan tentang layang-layang. Lumayan menarik pada awalnya, tapi agak membosankan diakhir-akhir penayangan.

Setelah itu pengunjung diajak kesebuah pendopo berbentuk joglo. Disana ternyata sudah ada 4 orang turis asing yang sedang asik membuat layang-layang. Upss.. ternyata saya ngga bertiga aja. Ada juga sekeluarga mix -istrinya indonesia, suaminya bule dengan dua orang anaknya- yang datang sesaat setelah saya tiba. Lumayan lah, ngga sepi-sepi amat. Di rumah joglo ini anak-anak diberikan sebuah kertas bergambar ikan yang akan dijadikan layang-layang. Caranya sederhana banget, cuma dilipet, diwarnai terus dikasih rangka bambu,..jadi deh..

Nah yang jadi ruang utama pameran/museum adalah sebuah ruangan yang menyatu dengan pendopo tersebut. Di dalam ruangan ini dipajang berbagai bentuk dan ragam layangan dari seluruh nusantara dan beberapa berasal dari negara lain. Lumayan menarik juga sih, cuma sayang koleksinya dikit banget, jadi kalaupun mau berkeliling, ngga sampai 15 menit udah selesai. Selesai sudah tour museum kita. Lumayan baik juga sih pelayanannya, karena disini kita ditemani oleh seorang pemandu.

Kalo mau beli atau lihat proses bikin layang-layang juga bisa, karena beberapa pegawai museum asyik membuat layang-layang. Ngga tau mau dikemanain ya? soalnya kalo mau dijual di museum, pengunjungnya juga sepi..

Singkat sekali deh kunjungan ke museum ini dan rasanya rada agak kurang greget juga sih.. tapi lumayan lah masih ada yang mau peduli mendirikan sebuah museum ditengah memprihatinkannya tingkat kunjungan dan kepedulian masyarakat kita terhadap museum.

Oh ya, kalo ada yang mau berkunjung, museum ini terletak di Jakarta Selatan di daerah Pondok Labu (nama jalannya saya lupa). Landmarknya gampang, cari aja dulu RS Fatmawati, terus dari RS ini tinggal menuju Pondok Labu, nah sebelum Aneka Buana supermarket, ada papan penunjuk arah museum ini.. tinggal ikutin aja jalan tersebut.. nanti ketemu deh.. selamat berkunjung!!

Rabu, 03 Juni 2009

Si Agil

Namanya Agil, masih lugu dan umurnya belum lagi genap lima tahun. Tapi, kerasnya kehidupan telah membuatnya harus menjalani hampir seluruh siang harinya tanpa perhatian dan belaian kasih sayang ibu, hal yang semestinya menjadi salah satu kebutuhan utama dalam tumbuh kembangnya.

Saya mengenalnya secara kebetulan karena anak saya sering bercerita tentang si Agil. Tentu saja yang diceritakan bukan polah lucu dan menggemaskan dari si Agil, tetapi perlakuan kurang simpatik dari teman-teman yang seharusnya bukan menjadi temannya bermain. Menurut anak saya, seringkali si Agil di usili dan dijahili oleh teman-temannya, entah dengan cara disuruh bertingkah aneh atau digoda dalam bentuk lain. Intinya, tentu saja perlakuan teman-temannya itu pasti merusak perkembangan si Agil secara emosional.

Kepada istri saya, saya sempat menayakan mengapa anak seusia si Agil harus bermain sendirian? (walaupun lingkungan tempat kami tinggal relatif aman, karena semua tetangga saling mengenal dengan baik). Lalu mengalirlah cerita tentang keluarga si Agil menurut versi istri saya.

Ternyata ibu si Agil adalah pembantu tetangga sebelah rumah saya yang terpaksa harus meninggalkan si Agil bermain sendirian. Pagi-pagi sekali dia sudah sibuk dengan tugasnya dan baru selesai setelah malam menjelang. Si Agil hanya sempat diberinya sarapan dan dimandikan, setelah itu dibiarkan bermain dilingkungan sekitar mereka tinggal. Baru setelah selesai bekerja, Agil baru bisa bertemu ibunya lagi.

Sebenarnya Ibu si Agil dulunya tidak tinggal disekitar lingkungan kami. Setahu saya, hanya Bapaknya si Agil saja yang tinggal dan bekerja sebagai sopir di salah satu toko dekat lingkungan kami. Tapi karena kebutuhan ekonomi yang terus mendesak, akhirnya Agil dan Ibunya diboyong sang Bapak untuk bersama-sama mencari nafkah di Jakarta. Dan si Agil-lah yang akhirnya menjadi korban. Ah, kalau seperti ini siapa yang harus disalahkan?

Di usia semuda itu, dia harus menjalani hari-hari tanpa perhatian dari sang Ibu. Haknya untuk bermain secara aman dan sehat pun terabaikan karena tak ada yang memperhatikan. Belum lagi saat dia merasa lapar atau ingin tidur siang disela-sela waktu bermainnya, semua dilakukan sendirian. Si Agil, satu lagi potret anak negeri ini yang harus menghadapi kerasnya persaingan hidup walau dia belum mengerti sedikitpun.

Andai si Agil tahu, tentu dia akan meminta kepada para Capres dan Cawapres yang sekarang sedang berkampanye, untuk menyumbangkan sedikit saja dana kampanye mereka untuk membantu dirinya. Andai si Agil tahu, tentu dia akan meminta kepada salah seorang cawapres untuk menjual satu ekor kudanya saja untuk membiayai dia dan keluarganya berusaha, agar dia bisa ditemani sang ibu sepanjang hari. Ah, Agil.. sayang kamu belum mengerti..

Minggu, 19 April 2009

Bukit Golf Pondok Indah

Tadi pagi saya dan anak-anak jalan-jalan dengan sepeda motor ke perumahan Bukit Golf Pondok Indah. Entah mengapa saya membawa anak-anak ke sini, mungkin karena saya bingung dan ngga ada ide serta perasaan saya dulu pernah jalan ke sini dan rasanya udaranya sejuk banget.

Ternyata feeling saya ngga salah. Sewaktu memasuki areal perumahan ini, saya dan anak-anak merasakan suasana yang amat sejuk dan sangat berbeda dengan keadaan cuaca kota Jakarta. Di sini udara benar-benar segar dan suasana jalannya juga amat sejuk karena dikir dan kanan jalan yang bersih dan luas itu tumbuh berbagai macam pohon yang rindang. Pokoknya perumahan ini seperti punya dunianya sendiri deh.

Selain suasana yang sejuk, asri dan nyaman, hal lain yang membuat saya dan anak-anak terkagum-kagum adalah ukuran dan bentuk serta luasnya halaman setiap rumah disini. Bener-bener pemukiman kelas elit. Ngga ada rumah yang mewah namun sederhana bentuknya. Semuanya menampilkan keindahan sebuah rumah dengan tingkat keindahan menyerupai istana.

Kaya mimpi deh. Jejeran rumah itu seperti sebuah gallery yang memamerkan barang-barang mewah dan mahal. Setiap rumah tampak bersih, indah, dijaga pak satpam yang rapi dan nampak terkantuk-kantuk (karena sepi banget)serta kelihatan mobilnya banyak dan mewah-mewah. Wuih, pokoknya saya dan anak-anak terheran-heran.. siapa ya penghuni rumah ini..?

Intinya sih, berada di sini seperti berada di dunia lain.. sebuah tempat tinggal yang sempurna besar, megah, mewah, bersih, asri dan aman.. tapi sayangnya saya ngga lihat ada penghuninya tuh.. eh, jadi ngga sempurna dong.. :))

Beneran deh

Kamis, 16 April 2009

Gunung Kapur - Ciseeng Bogor

gunung kapur - ciseeng
Libur panjang karena berbarengan antara Hari Pemilihan Umum 2009, libur paskah dan libur Sabtu Minggu kemaren bener-bener asyik banget.

Pas hari pemilu (9 April 2009), kami mencontreng di TPS dimana nama kami terdaftar. Tapi kayanya pemilu kali ini tidak seseru tahun-tahun dulu ya. Semua tenang dan adem ayem aja. Hari Jum’at alhamdulillah bias menikmati sholat jumat di mesjid dekat rumah. Kesempatan bias sholat jumat di mesjid dekat rumah kan jarang-jarang. Maklum aja namanya juga pekerja, jadi kalo ngga liburan kan ngga bias jumatan dirumah.

Hari Sabtu kami sekeluarga jalan-jalan ke pemandian air panas Tirta Sanita di Ciseeng Kabupaten Bogor . Minggunya istirahat karena hari Senin kan dah mesti aktivitas seperti biasa lagi.

Nah, khusus kegiatan jalan-jalan ke Ciseeng lumayan seru juga tuh. Kami sekeluarga kan ngga punya mobil, jadi terpaksa jarak Jakarta-Ciseeng ditempuh dengan sepeda motor. Wuiihh ternyata jauh dan capek banget ya. Untung kami kompakan, jadi selama perjalanan kami saling menunggu dan memperhatikan satu sama lain.

Berangkat jam 9 pagi dari rencana jam 8 pagi, kami sampai di Ciseeng sekitar pukul 10.30 menjelang siang. Langsung kami semua mandi-mandi air belerang yang konon bermanfaat untuk kesehatan kulit. Seru juga ya berenang ramai-ramai, lucu dan rasanya seperti kanak-kanak lagi.

Habis mandi, makan siang yang sudah disiapkan ludes dalam sekejap. Enak bener emang kalo makan sehabis berenang, apalagi lauknya empal plus tahu, lalapan dan sambel goreng pete. Hmm… enak bener..Pokoknya terasa banget deh enaknya ngumpul bareng keluarga, apalagi kalo bener-bener kompak.

Terus mengenai kondisi fasilitas pemandian ini, menurutku sih cukup memprihatinkan. Kolam airnya ngga panas lagi, kecuali untuk yang dikamar-kamar. Udah gitu, yang agak menyebalkan sekarang juga mulai dibuat taman bermain yang berpotensi merusak keasrian lokasi wisata ini. Pokoknya payah deh pengelolaan tempat wisata ini.

Gunung kapurnya sendiri yangmerupakan sumber air panas juga sudah tidak seperti dulu lagi. Padahal, kata mertua saya.. dulu air panasnya masih mengalir alami. Entah mengapa sekarang sudah ngga keluar lagi.. sayang banget ya.. (Ohh iya.. kalo orang kampung bilang sih, sebenernya tempat ini namanya Gunung Kapur karena emang ada Gunung Kapur kecil disini. )

Saya sempet juga sih mendaki gunung kapur kecil ini dan mengambil beberapa gambar. Ya, lumayan lah masih ada pemandangan sawah disekelilingnya. Cuma pesan saya, kalo emang mau datang kesini jangan berharap terlalu banyak deh.. pokoknya untuk wisata murah meriah yah sebanding lah..

Gunung kapur.. mudah-mudah masih terus akan terawatt ditahun-tahun yang akan datang..

Selasa, 07 April 2009

Mencuri sepotong hari

Judul tersebut adalah salah satu tulisan seorang blogger dalam blog-nya yang menceritakan tentang sulitnya bagi dirinya untuk dapat meluangkan waktu sejenak saja untuk bercengkrama dengan anaknya semata wayang. Kedudukannya sebagai salah seorang petinggi di sebuah perusahaan swasta nasional yang mempunyai lebih dari 200 kantor cabang maupun perwakilan sering kali memaksanya untuk pulang kantor dan sampai di rumah setelah pukul 10 malam. Waktu disaat si anak telah tertidur lelap dengan mimpi indahnya.

Berusaha untuk menikmati waktu libur di hari Sabtu atau Minggu, undangan pesta pernikahan maupun acara sosial lainnya telah menunggu. Wuihh.. ngga kebayang bagi saya mengalami hari yang begitu padat seperti itu. Walaupun saya mendapatkan banyak imbalan dari pengorbanan saya bagi hilangnya waktu buat keluarga dan status sosial karena sering muncul diberbagai acara publik, saya berketetapan hati "NGGAK MAU".

Bagi saya harta dan status sosial bukan segala-galanya. Bolehlah berkilah bahwa apa yang dilakukan semata untuk kebahagiaan dan kesejahteraan anak dimasa yang akan datang. Apa iya? bisa kah kita menilai kebahagiaan seorang anak dengan banyaknya fasilitas yang kita berikan? rasanya tidak..

Menurut saya, kalau kita ngga pernah lihat mereka tersenyum manja dengan pandangan mata berbinar saat bercengkrama dengan orang tuanya, saya yakin anak tersebut tidak dalam kondisi bahagia. Kemewahan dan uang tak memberikan sentuhan batin untuk sang anak. Semua terbatas hanya pada kelezatan dan kemudahan fasilitas, sedangkan kebahagiaan batin sang anak tak tersentuh.

Makanya, bagi saya walaupun dengan kondisi ekonomi dan kedudukan seperti sekarang ini saya sangat bersyukur. Saat pulang kantor saya masih sempet mendengarkan mereka bercerita tentang pengalaman mereka tentang hari yang telah terlewati. Saya masih sempat melayani mereka untuk bermanja-manja walau hanya sekedar minta digendong atau dibuatkan susu. Saya masih sempat membantu anak saya mengerjakan PR nya. Dan salah satu yang menurut saya penting adalah mengantarkan mereka tidur dengan cerita-cerita yang menarik dan penuh hikmah. Ah, rasanya semua itu tak tergantikan dengan fasilitas mewah apapun..

Makanya (lagi) saya sangat berharap, seandainya nanti mereka dewasa, saya tidak ingin keterbukaan dan kedekatan mereka kepada ayah dan bundanya hilang. Saya tetap ingin mendengar cerita mereka tentang hari-hari yang mereka lalui. Saya ingin bertanya ataupun berdikusi tentang banyak hal dengan mereka. Ah, rasanya indah banget bila kita bisa mendampingi mereka dewasa tetapi tetap dekat di haati..

Kembali ke inti tulisan ini. Rasanya akan sangat sepi dan sunyinya hidup ini bila kita hanya didampingi oleh kemewahan dan teman-teman (sebaik apapun dia) tanpa adanya kedekatan emosional dengan keluarga.. ah semoga itu tidak terjadi.

Saya jadi inget OST sinetron keluarga cemara yang syairnya seperti ini:

"Harta yang paling berharga
adalah keluarga
Mutiara tiada tara
adalah keluarga... "

Rabu, 11 Maret 2009

Oh my God

Maybe this time is the hardest era in my work life. I have to face the reality that I must be one of the witnesses of a crime case. Ups, sorry I don't really sure whether it is the crime or not because I just the second receiver of the information.

I didn't observe the case deeply. Everything that I got was from the Internal Audit Department. They are the first party which found the fraud. However, because they are not have enough power to break the system, they asked the regulator to involve in to the case. So, they hoped the will have backup to what they had done.

Unfortunately, because of wrong procedures I and my friend have to take a risk. It is not a simple risk or a light risk. The risk is very hard and dangerous. I have to combat with someone who has power, money and good network not only in the government but also in the legislative.

Oh my God. We had consulted to Legal Bureau and some people who understand about legal aspects. Almost everyone has opinion that this is a very serious case. And the worst possibility to us is terrors from the accused.

To be honest, with this condition, I can't concentrate and focus to my routine job. My hart is beating harder than usual if I get phone call from someone who I don't recognize. In my mind, I am afraid if the call is from the crime detective officer. Huhh..

Minggu, 22 Februari 2009

Ragunan Zoo

Ragunan Zoo Park is claimed as the biggest zoo park in Indonesia. The zoo has the most completed animal collections and the area is also very large. However, the management is very bad.

If you go there and you hope you will find the quit and pleasant place, prepare yourself to face the disappointment. From the gate, you will find so many informal traders and amateur photographers and it makes you inconvenience. Visitor facilities such as tracks and toilets are very poor as well.

Inside the zoo, you will face sleazy animal collections. Dirty stable, stressed animals and not well treatment make the zoo looks like a traditional market rather than a zoo park. Surprisingly, you will find children amusement centre which is very crowded and noised. Furthermore, you also will find dangdut show and some inappropriate activities.

Can you believe? When I visited the zoo, there are some people conducted “pengajian” with loudspeaker and they did some religion rituals also. The sound was very loud and it was making the animal stress and very annoying. Additionally, the visitors’ behaviour also makes me wistfully. They disposed garbage anywhere even though the trash bin in front of them. They were also feeding the animal even though it was not allowed by the management. I understand, it is because the majority of them are uneducated and low income people. So, the zoo is the only place for them to get recreation place because it has very cheap admission.

However, I think there are because the management is not seriously managing the zoo. They are not care about the animal life. They are only thinking about gain income to cover zoo’s expenditures. As the result, the animal is the victims of the mismanagement.

So, my recommendations are:
1. If you rich, you better don’t go there. Please find another zoo.
2. If you go there, please don’t hope too much. Just enjoy the zoo with its shortcomings.
3. Put the garbage in the bin to educate other visitors that clean is beautiful.
4. Bring your own lunch because the food’s price is very expensive and there is no cleanness guarantees
5. Don’t compare the zoo to other zoo park in the world. It is not appropriate and it is just like you compare apple to monkey.

Jumat, 20 Februari 2009

The farmer and his horse

There is an old farmer who had an old horse for tilling his fields. One day the horse escaped into the hills and when all the farmer’s neighbors sympathized with the old man over his bad luck, the farmer replied, “Bad luck? Good luck? Who knows?”

A week later the horse returned with a herd of wild horses from the hills and this time the neighbours congratulated the farmer on his good luck. Then, when the farmer’s son was attempted to tame one of the wild horses, he fell of and broke his leg. Everyone thought this very bad luck. Not the farmer, whose only reaction was, “Bad luck? Good luck? Who knows?”

Some weeks later the army marched into the village and conscript every able-bodied youth they found there. When they sae the farmer’s son with his broken leg they let him off. Now was that good luck? Bad luck? Who knows?

I cite this story from the collection of twelve inspiring stories on my desk calendar that I got from someone I did not know. The desk calendar put in on my desk by someone. Firstly I think it is very not useful because I already have many calendars. I did not interest at all to the calendar even though there were some stories on that.

However, when I got bored with my routine jobs and intuitively red one of the story I found the story is very brace up. The value of the story makes me rethink to what I have done. Actually, there is nothing meaningless in life. Every job you do or every event you experience must have something wisdom on that.

So, why do we complain to something that we do not know what is the wisdom behind?

Selasa, 17 Februari 2009

I think I am a careless person

I think I am a careless person, especially when I write the examination report. I noted at least three times I did the stupid actions when I made reports. I really shame to my Boss about that.

Firstly when I consigned a draft of preliminary audited report, I gave him the draft that really a raw draft audited report. In the draft, many silly mistakes I made such as error in sum the value and typewriting. So, the report shows as through that I am a stupid person because the narration on the report is very bad, not only because of the structure of the story but also in the selection of words. So, He rewrote a new report as the substitution report.

Secondly when He gave the corrected audited report to me and I must revise it as his notes. This time, I am really a careless person. I did not check and recheck the report before I gave back to him. There were so many corrections that I missed and he warned me to be a more careful person. Oh my God, this time I think he really thinks I am a stupid and careless person.

Thirdly when I changed contents of the report because I think I must more careful to write the contents. So, I changed some items and express the facts based on the documents. However, I think he was not approved and then He changed it back to the beginning. Well, I shame one more time.

I think the third reasons above give me the conclusion that whoever experienced the same events will have an impression that I am a stupid person. However, I must come up from this condition and I must believe that I can resolve this problem. Furthermore, I also must have positive thinking because some people say who are you is what you thinking.

Senin, 09 Februari 2009

The Golden Dome Mosque - Mesjid Kubah Emas

The Golden Dome Mosque (The Dian Al Mahri Masque)

The Dian Al Mahri Mosque also known as The Golden Dome Mosque has became phenomenon mosque in Indonesia since it officially open for the public. The name of the mosque is retrieved from the founder Mrs. Dian Al Mahri.

There are many gossips around the mosque not only because of the dome that is layered by the pure golden but also because of the founder. Nobody knows about her before. However, since she built the magnificent mosque, her name as famous as the mosque.

Some people told she is very rich because she has land in Brunei Darussalam that contains crude oil. So, she is become very rich because of that. While some people also said it is because her Arabian husband. Almost every Indonesian people think that Arabian people are very rich. So that, they guess she inherits million dollars from her husband. Nobody knows which story is true.

Alright, I don’t want to discuss too much about this matter. I am more concern about the beautiful of the mosque. So that, I visited the mosque couples weeks ago.

I and my sons were going to the mosque to proof the gossip that we have heard. Rode my motorcycle, I went to the mosque with big question. “Is that the gossip true?” Or “Is it as beautiful as people said?”

It took around 45 minutes from my home to the location in Depok area. Along the journey, I scrutinized the area that changes lots. Many years ago, this area was very shaded with fruit tress around. The street was in very good condition. Now it is very dry with shop buildings along the street. Additionally, dust and rubbish make the area getting worst.

Short story, I arrived on the location which is very crowded with the tourists. They came from many areas in Indonesia and uses coach to get there. Well, my first impression to this place was it has become the tourist destination. Some people took the pictures with the mosque as the background. While others amazed to the architecture of the mosque.

I walked in to the mosque. Inside the mosque, I amazed the beautiful of the mosque’s interior. Some people whispered that the interior is same as the interior of The Nabawi Mosque in Saudi Arabia. Well, it is as beautiful as the rumours I’ve heard.

After satisfied looked at the interior, I took some pictures to enshrine my memory with this mosque. Around the altar, some people did sunnah prayer while others red the holy qur’an. After I did Asar prayer, I exited to the mosque’s garden.

Again, I took some pictures and walked around the mosque to get the best spot for the pictures. Unfortunately, some people did the same activities so that it was very difficult to get best angle for photography. Furthermore, the weather was not good, cloudy and shower. However, it was not barred them to enjoy their activities.

It was almost dusk when I and my sons came back to our home. When I passed the exit street to the parking area, there are so many sellers along the street. The sell almost everything as the souvenirs, not only related to the mosque but also food and textile. For example dodol Garut, Taro or Moslems clothes.

Well, unique and very impressive for me. And my conclusion the mosque is the symbol of the glory of Islam. Even though the founder is very mysterious, I still admired her as the person who care about the glory of Islam.

Selasa, 27 Januari 2009

I am a biker

Naik motor saat musim hujan gini emang rada-rada menyedihkan. Kalo lagi kebetulan hujan gede banget: basah kuyup, kecipratan lumpur kotor, atau jatuh karena jalanan licin merupakan risiko yang harus dihadapi. Belum lagi kalau dinas luar alias bukan ngantor di kantor sendiri, bikin tambah repot aja. Kalo lagi di kantor sendiri, tampang lecek-lecek dikit rada ngga masalah. Namanya juga sama temen yang udah seperti keluarga, karena udah ketemu tiap hari sejak tahunan. Mereka udah tahu tampang asli kita dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Nah, kalo lagi tugas di kantor orang khan urusan penampilan ini mesti dijaga.Makanya, kalo habis kehujanan gitu, kelihatan banget tampang leceknya. Yang tambah mendukung kelecekan itu adalah sepatu yang belepotan lumpur kotor, jadi keliatan banget sebagai biker. Apalagi kalo habis lewat galian PLN, Telkom, PDAM atau galian-galian lainnya. Ngga kebayang deh..

Tak lagi warga kelas dua
Selama transportasi umum di Jakarta belum memadai dan kemacetan lalu lintas belum teratasi, menjadi Biker mungkin akan menjadi pilihan bagi banyak orang. Terutama buat saya pribadi, seandainya saya punya mobil pun, kalo masih memungkinkan naik motor, saya akan lebih memilih naik motor karena cepet dan irit.

Makanya, sekarang ini seorang biker tidak selalu warga yang ngga punya mobil alias warga kelas dua. Tapi tetep aja dengan penampilan seperti disebutkan diatas, orang selalu mengasumsikan bahwa bikers adalah kelompok ekonomi menengah ke bawah. Okelah, saya sih no problemo dengan asumsi itu. Tapi yang pasti, naik motor ke kantor itu masih punya beberapa keunggulan: hemat, cepet dan bisa bergerak ke banyak tempat dengan leluasa.

Kejenuhan sebagai biker
Nah, untuk urusan nge-bike ini ternyata tetap aja ada rasa bosennya. Apalagi kalo ikutan terkena macet seperti naik mobil.. huh.. asep dari temen didepan, kiri, kanan, depan dan belakang juga nambah penderitaan deh. Untungnya sekarang saya punya salah satu kegiatan yang lumayan asyik. Kadang bisa bikin senyum-senyum sendiri.

Sekarang saya rajin banget ngeliatin sticker-stiker yang menempel manis di belakang motor. Isinya ada yang lucu, norak, sampai bikin emosi. Kalo dulu, tulisan dengan ungkapan-ungkapan lucu dan polos identik dengan truk pengangkut barang di jalur Pantura, sekarang para bikers pun tak kalah untuk mengekspresikan perasaan mereka. Walau sebagian besar mereka beli sticker yang sudah jadi, tetep aja kan mereka memilih yang sesuai dengan suasana hati mereka. Mungkin itu sebagai salah satu bentuk ekspresi juga kali ya.

Nah, ini ada beberapa bunyi sticker yang bikin senyum-senyum
“Hari gini masih pake gigi? Cape’ deh” itu ungkapan buat nyindir para biker yang ngga pake motor matic. Lucunya, ungkapan itu dibales dengan “Hari gini ngga pake gigi? Ompong dong!”.. hi..hi.. lucu ya..
“Jangan diambil, masih kredit”
“Dicari mertua kaya dan sayang sama gue”
“jangan mendekat, bukan muhrim”
“awas, cowok tegangan tinggi”

Yang narsis juga banyak..
“Motornya aja cakep, apalagi yang punya”.. ih.. amit-amit deh
“Cakepan motor gue”
“Pra one boleh numpang”
“Orang ganteng use only”

Atau yang ngajakin berantem
“ nyalip kiri, elo banci”
“ada monyet pinter lagi baca tulisan ini” lengkap dengan gambar monyet atau “kalo merasa mirip, silahkan nyalip”
“Elo nyalip, gue jitak”
“pecundang pasti ada di belakang”
Banyak lagi ungkapan-ungkapan lainnya. Tapi melihat fenomena ini, saya berfikir bahwa jeli juga ya para pembuat aksesori motor itu. Selain mendapat keuntungan, mereka juga bisa menyalurkan bakat-bakat seni merangkai kata-kata mereka. Salut!!

Jalanan Jakarta.. Ampyuuunnn dech!!

Yang lain lagi.. saya sebel banget sama Pemda DKI. Masak sih jalanan makin parah aja. Ngga usah jauh-jauh nengok ke pinggiran Jakarta deh. Yang jelas-jelas jalan nasional aja parah banget. Coba aja lewat jalur lambat Sudirman mulai jalan di depan Sampoerna Strategic.. weleh-weleh.. memalukan. Berlobang dan kaya jalan di manaaaa… gitu.
Pokoknya kalo saya bilang sih Fauzi Bowo dan aparatnya bener-bener ngga becus ngurus Jakarta. Makin ancur dan makin ngga nyaman di tinggalin. Padahal waktu kampanye bilang kalo ahlinya ngurus Jakarta. Buktinya?

Entah sampai kapan Jakarta bisa menyetarakan diri dengan ibukota Negara-negara lain. Ngga usah muluk-muluk deh, cukup seperti kota kecil di Negara lain aja deh. Jalannya mulus dan terawatt baik. Kalo inget itu kadang saya suka mneghayalkan tinggal di Brisbane lagi deh. Kota menengah dengan fasilitas umum yang luar biasa rapi, bersih dan lengkap

Sabtu, 24 Januari 2009

Cihuyy..

Alhamdulillah, akhirnya impian saya buat punya koneksi internet di rumah terwujud juga. Tadinya- sejak pulang dari OZ- salah satu hal yang paling terasa adalah ketergantungan saya pada internet ngga tersalurkan. Tergantung bukan dalam arti negative loh. Maksudnya adalah, waktu di OZ almost every minute kalo lagi ngga ada kegiatan kampus atau sama temen, pasti saya nongkrong di depan kompi.

Macem-macem lah yang dilakukan. Ngga sekedar baca-baca dan cari informasi atau chatting, dari internet saya jadi lebih terbuka dalam banyak hal. Contoh sederhananya, saya yang pemalu banget buat ngungkapin isi hati atau sesuatu yang saya rasa bersifat pribadi, jadi dengan entengnya nulis semua tentang apa aja menyangkut diri saya.

So, dengan adanya koneksi internet di rumah, kayaknya hobi saya buat nulis apa aja mulai sedikit tersaslurkan nih. Itupun dengan catatan anak-anak udah pada tidur atau ngga dicemberutin istri karena merasa dicuekin.. he..he..

Kembali ke laptop! Koneksi internet saya tersambung berkat adanya temen yang mau nememin buat daftar ke provider. tadinya walau pengen banget, karena ngga ada temennya dan saya ngga berusaha cari tahu, keinginan itu cuma mendem dihati terdalam.. cuihh..

Dan, sekarang.. dari rumah saya bisa nge-blog dan melakukan aktifitas terkait internet dengan bebas..pokoknya cihuyyy. Dan ini adalah postingan perdana saya pake koneksi internet sendiri dan perdana di tahun 2009. Mudah-mudahan dengan adanya kemudahan ini, target saya untuk rajin nulis bisa terpenuhi lagi. Soalnya, ternaya kalo ngga dibiasain jadi kagok juga buat nyusun kalimat dan merangkainya dalam suatu alur yang enak dibaca.

Jadi, ya.. cihuyy aja lagi..