Jumat, 28 Desember 2012

Last Working Day in 2012

Hari ini, hari terakhir kerja di tahun 2012. Meski hari terkahir, rasanya perasaan ngga plong sama sekali. Banyak hal yang membuat perasaan ini gonjang-ganjing.

Meskipun rencananya di tahun 2013, saya akan bekerja di sebuah lembaga baru, anehnya sampai detik ini kepastian itu belum juga didapatkan. Hal-hal yang seharusnya sudah bisa diketahui, ternyata tetap menjadi seperti sebuah misteri. Ya, semua masih serba gelap..

Bayangkan, sampai saat ini saya belum tahu nanti duduk di kursi mana saat mulai kerja di 2 Januari 2013. Apa yang akan saya lakukan, standar kerja, peraturan dan hal lainnya belum clear sama sekali. Huh.. bingung. Seharusnya pada akhir tahun seperti ini sudah tergambar mau ngapain dan harus bagaimana nanti di tahun 2013.

Selain itu, saya juga sedih banget karena harus berpisah dengan teman-teman yang selama ini sudah bekerja sama dengan baik. Karena kami semua harus bekerja di sebuah lembaga baru, maka kami pun harus terpencar-pencar pada unit-unit yang berbeda. Rasanya gimanaaa gitu... udah seperti keluarga, ternyata harus berpisah juga. Apalagi berpisah dengan teman-teman dekat, rasanya lebih berat lagi.

Seharusnya saya tidak mengkhawatirkan hal-hal yang saya belum tahu. Tapi apa bisa seperti itu? untuk sesuatu yang akan kita hadapai pasti ada perasaan khawatir, meskipun sedikit. Jadi.. hah.. saya hanya bisa menarik napas.

Apalagi kalau inget pada saat perpisahan beberapa hari lalu.. sedih banget. Walau kita nyanyi-nyanyi bersama, tetap aja ada sesuatu di hati ini yang mengganjal. Sedih, berpisah dengan teman-teman terbaik.. Doa saya hanyalah semua teman diberikan yang terbaik.. dimanapun mereka berada..

Senin, 17 Desember 2012

Bangkok 11-15 Des 2012



Bangkok tuh Jakarta banget deh!.. ungkapan tersebut sangat cocok untuk mempermudah menerangkan suasana kota Bangkok. Mulai dari jalan, gedung, suasana pasar, kaki lima dan orang-orangnya.. semua hampir serupa tapi tak sama.

Grand Palace, Bangkok
Memang untuk beberapa hal, Bangkok boleh di bilang selangkah lebih maju. Sungai Chao Praya, walau tidak jernih, bisa mendatangkan devisa bagi Bangkok. Bangkok Sky  Train yang bersih dan nyaman serta minimnya sampah disepanjang jalan di Bangkok boleh dibilang sebagai salah satu keunggulan Bangkok dibanding Jakarta. Namun, untuk urusan mall dan gedung pencakar langit, saya rasa Jakarta masih lebih ok.

Pemerintah kota Bangkok tahu betul memanfaatkan semua potensi wisata kota Bangkok. Wisatawan bisa menikmati makan malam yang asyik  di Horizon Cruise, sebuah kapal yang merupakan restoran mengapung. Makan malam yang lezat dan lengkap semakin istimewa karena dilakukan sambil menyusuri sungai Chao Praya, yang di sisi kiri dan kanannya bermandikan lampu dari gedung-gedung, rumah ibadah dan rumah penduduk. Belum lagi sajian live music yang membawakan lagu-lagu yang manis.. hmmm..

Grand Palace, Bangkok
Selain itu, wisatawan juga bisa datang ke kawasan bernama Asiatic di seberang sungai yang –katanya- punya sesuatu yang menarik untuk dilihat. Ahaaa.. ternyata ada Calypso,  cabaret  yang dimainkan oleh para wanita cantik berpakaian sexy.. eitsss tapi jangan keliru ya.. ternyata, para wanita cantik tersebut adalah wariaaa.... huaaa...

Suer deh, eikk jadi ngga terlalu tertarik untuk memperhatikan sosoknya. Untung sajiannya lumayan walau akhirnya jadi membosankan karena cewe-cewe cantiknya imitasi. Walau KW1, tetep aja tuh, soal rasa emang ga pernah bohong.. ha..ha..

Patung di Bandara Svarnabumi
Kami juga berkunjung Grand Palace, sebuah istana raja yang kini menjadi obyek wisata. Istana ini walau sudah menjadi tempat wisata, namun masih terawat. Di sini kita bisa menyaksikan kemegahan sebuah istana raja. Bila dibandingkan dengan istana di Solo, wah masih jauh lebih besar istana raja Thailand ini. Menarik sekali, apalagi tour guide nya bisa menjawab keingin-tahuan kita dengan baik.
Demikian teman-teman, sedikit cerita dari Bangkok…


capek tapi menyenangkan….

Senin, 19 November 2012

Long Holiday :(



Libur panjang selama empat hari semestinya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk melepas penat dan lari dari rutinitas sehari-hari. Empat hari bukan waktu yang pendek loh untuk  setidaknya mencuri satu hari digunakan untuk me time… atau ngga family time.. tapi ternyata saya dan keluarga tak punya satu hari pun untuk menikmati bersama.
Big Ben at Maccah

Yah, begitulah kalau tinggal berdekatan dengan orang tua dan saudara-saudara. Di samping banyak enaknya, kadang ada juga hal yang membuat kita jadi serba salah. Contohnya ya seperti saat liburan kali ini. Kesempatan untuk keluarga saya liburan ternyata harus mempertimbangkan perasaan orang tua dan saudara-saudara yang lain.

Mau langsung pergi begitu saja, tentu ngga enak sama orang tua. masalahnya mereka juga pingin liburan, tapi tugas dan kesibukan yang ada tidak memungkinkan mereka pergi liburan. Anehnya, mereka pun sepertinya tidak rela kalau kami pergi liburan sekeluarga saja. Belum lagi saudara yang lain. Mereka pasti akan berpikiran lain kalau kami pergi tanpa menawarkan atau mengajak anak mereka. Aduh, padahal pengen banget bisa pergi dengan keluarga kecil saja..

Nah, begitulah suasana liburan kemarin. Empat hari, saya dan keluarga hanya bertahan di rumah. Belum lagi kalau liburan gini, semua ngumpul di rumah. Mereka makan dan main dirumah, semakin membuat rumah berantakan. Marah? mana mungkin, mereka pasti akan tersinggung. Tapi sebelnya, mereka membiarkan aja anak-anak mereka bikin berantakan di rumah. Makan pun ngga bantuin cuci piring, selesai langung tinggalkan piring kotor begitu saja. Capee….

Jadi, sementara ini, sabar dulu aja deh.. tapi, sampai kapaaaaann????

Selasa, 13 November 2012

Museum Pembela Tanah Air (PETA) - Bogor


 Kalau bukan karena kebetulan menghadiri resespsi pernikahan seorang teman kantor yang mengadakannya di Gedung Sudirman, Kompleks Museum Peta - Bogor, saya mungkin ngga akan pernah tahu bahwa ada Museum Pembela Tanah Air di Bogor. Bahkan ,saat saya googling mengenai museum ini, informasi yang saya dapatkan hanya dari laman Dinas Pariwisata Kab. Bogor.. duh sayang nya..
Patung Jenderal Sudirman, Museum Peta Bogor

Meskipun dalam pelajaran sejarah di sekolah, saya sudah tidak asing lagi dengan keberadaan Pasukan PETA sebagai salah satu pasukan yang melawan penjajahan Belanda dalam perang kemerdekaan, namun saya dan mungkin sebagian besar masyarakat ngga tahu kalau ada museum mengenai Pasukan PETA. Bahkan, warga kota Bogor pun mungkin ngga tahu kalau di sana ada musem tersebut.

Salah satu kalimat penggugah semangat
Saat mengunjungi resepsi teman saya tersebut, saya dibuat kagum dengan keberadaan museum ini. Dari jalan masuk memang kelihatannya museum ini sempit, tapi bila kita sudah masuk ke areal museum, kita akan menemukan betapa luasnya kompleks museum ini. Selain itu, hal lain yang membuat saya kagum adalah betapi terawatnya gedung-gedung tua disini. Itu lah mungkin salah satu kelebihan tentara, mereka disiplin dalam merawat barang-barang yang menjadi tanggung jawabnya.
Gedung bekas barak di Museum Peta- Bogor

Selain museum, sebagian gedung ini juga difungsikan untuk sekolah pendidikan tentara. Saya dan temen-temen sempat berpapasan dengan tentara yang sedang berlari rapi di siang bolong nan terik. Ih.. bener-bener deh, jadi tentara memang harus kuat ya..
Diorama di belakang patung Jend. Sudirman

Kompleks Museum Peta- Gedung bekas Barak PETA
Kembali ke museum. Di lokasi ini, mata kita akan dimanjakan oleh gedung-gedung berarsiktektur barak-barak tentara. Bahkan, beberapa gedung masih dipakai untuk kegiatan belajar mengajar, barak tentara dan ruang lainnya. Bagi yang penasaran dengan kehidupan tentara, mungkin baik juga berkunjung di museum ini. Sayang banget, saya hanya sebentar dan tak sempat mengeksplor lebih jauh, seperti melihat koleksi museum dan yang lainnya.. tapi, bagi saya, museum ini cukup menarik untuk dikunjungi siapa saja.. Yuk ke museum

Rabu, 07 November 2012

Instant Noodles is The Best

Kalau di musik ada Dangdut yang udah jadi "music of my country", di kuliner mungkin mie instant boleh dicalonkan sebagai "food of my country". Ngga percaya? coba tanyaian ke penduduk Indonesia, siapa yang belum pernah makan mie instant? Jawabannya saya yakin sebagian besar pernah makan mie instant. Bahkan untuk penduduk termiskin dan terpencil sekalipun.
Ini bukan mie instant, tapi menu makan siang yang sering kita santap sehari-hari..he..he

Buat mereka yang kurang beruntung, pengalaman makan mie instant mungkin pada saat mereka mendapat bantuan sembako. Bisa dipastikan salah satu bentuk bantuan adalah mie instant selain beras, gula, kecap dll.

Karena selain praktis, mie instant juga murah meriah. Soal rasa, Indonesia banget! pokoknya. Rasa soto, rendang, ayam, daging sapi dsb. Hampir seluruh rasa dan selera nusantara terwakili di berbagai varian mie instant. Apalagi buat Indonesian  yang sedang tinggal, tugas atau berkunjung ke luar negeri. Mie instant produksi Indonesia bisa jadi pelipur lara rasa kangen akan selera tanah air.

Soal kapan menyantapnya pun, bisa disantap di segala waktu dan suasana. Buat sarapan cocok, makan siang bisa makan malem pun ok. Apalagi kalau dimakan diantara waktu makan, pass banget. Mungkin karena porsinya yang pass banget juga, ngga bikin kenyang dan selalu merasa kurang, mie instant selalu membuat ketagihan untuk disantap lagi.. anytime. Buat anak-anak, mie instant jadi senjata para orang tua agar mereka mau makan banyak..

Dan siang ini, saya pengen banget makan siang pakai mie. Mie rebus pakai telur dan sayur sawi, di-toping dengan potongan cabe rawit yang segar membuat makan siang saya kali ini terasa sedikit istimewa. Biasanya pilihan makan siang adalah nasi padang, gudeg jogja, ayam bakar, gado-gado atau menu oseng-oseng lainnya. Mie instant rebus? rasanya baru kali ini untuk makan siang di kantor..

Harganya juga murah meriah, cukup 7.000 rupiah bisa dapet bonus keringetan dan pedes seger.. asyik deh pokoknya.. kapan-kapan, maksi pake mie instant lagi ahh..

"sudah makan dulu sana, .. ada mie istimewa"
"ayaammmmkuuuuuuuu......"

He..he.., jadi inget salah satu iklan mie instant deh

Senin, 29 Oktober 2012

Dragon Fruit Vs Local Fruit

I do not know why it fruits named Dragon Fruit. The reason maybe because of the appearance of the fruit that look like a dragon on the chines' myths.  The fruit has wings those look like dragon's thorn or fires that out from the dragon's mouth.

Dragon fruit
When firstly I knew about the fruit, I really did not interested in to eat. Even though the skin color very pretty with pink and green accent in it, the fruit still look a strange fruit. The pulp of the fruit also very unique with white pulp and dots on it. Remind me to lice eggs,.. hii..i..ii.. But, when I ate the fruit, the taste was very good. Sweet and sour combination gives me a sensation. Really, the first impression is very good.

Furthermore, when firstly the fruit introduced to the market, the price was not affordable  for ordinary people. And you know, sometimes the seller over review of the new goods. They told to the market that the fruits have various vitamins that support human immunity.  The purpose is to make people curious about it and the ultimate goal is to increase consumers' demand.

Back to the main topic, now, the price of the fruits just like other fruits price. I assume because the fruit has been successfully cultivated by the farmers. Another reason maybe because of the decreasing of consumers' demand. Consumers try to find another fruits and still loyal to local fruits. Mangoes, mangosteen, papaya and other Indonesian local fruits still have their market. The affordable price, good taste and stock abundance are the reason why Indonesian people finally back to local fruit.


Idul Adha 1433 H

Selalu,.. setelah siang hari kami sholat Iedul Adha, menyaksikan penyembelihan hewan qurban dan menikmati suasana hari raya, malam harinya kami (hampir) selalu berkumpul lagi untuk membuat sate yang kami olah sendiri.
Cici, paling semangat mengipasi sate

Meskipun sate bukan lagi menu istimewa dan mudah saja didapatkan setiap hari jika mau, tapi mengolah daging qurban dari pemberian panitia qurban (walau sebetulnya kami tidak berhak lagi  mendapatkan pemberian daging qurban) memberikan kesenangan tersendiri bagi kami. Acara bakar sate menjadi sarana untuk menambah keakraban keluarga.

Apalagi Cici, paling semangat minta agar acara bakar sate dilaksanakan segera. Namun, karena memang daging kambing yang kami miliki terbatas, kami pun menyediakan ayam untuk dipanggang agar persediaan menu daging yang dibakar mencukupi.

Om Uji, spesialis pembakar sate
Suasananya? seru banget.. dimulai dengan membuat arang untuk memanggang sate dan ayam. Karena bukan ahlinya, pekerjaan ini menjadi tantangan tersendiri. Setelah berhasil membuat arang untuk memanggang, dilanjutkan dengan membakar sate dan ayam. Ini pun harus ekstra hati-hati, karena ada dua kemungkinan, gosong atau dagingnya kurang matang.. he..he..

Dari kakek sampai cucu.. semua terlibat
Sebelum acara bakar sate, persiapan daging dan ayam untuk disate dan dipanggang pun ngga kalah seru. Daging kambing mesti dibersihkan dulu, ngga boleh pakai air karena nanti jadi bau prengus. Setelah itu dipotong-potong dan kemudian ditusuk pada tusukan sate. Sedangkan ayamnya sudah terlebih dahulu diungkep dengan bumbu ayam bakar yang kami beli di supermarket.

Narsis, hukumnya wajib
Wuih.. setelah selesai membakar sate dan ayam... acara dilanjutkan dengan makan bersama. Tambahan menunya cuma sambal kecap yang dilengkapi dengan cabe rawit merah yang super pedas, irisan bawang merah mentah, irisan tomat dan perasan jeruk limau. Pedas, manis, asam dan segarnya sambal berpadu dengan sate dan ayam bakar yang gurih.
Semangat menunggu sate dan ayam panggang

Kenikmatan malam itu dilengkapi dengan iringan musik dangdut yang kami stel keras-keras. Norak memang, tapi asyik aja deh untuk acara kumpul keluarga. Sayang, sedang asyik menikmati suasana malam dengan sate dan ayam bakar, hujan turun membubarkan acara kami. Tapi syukurlah, acara masih bisa dilanjutkan di dalam rumah.. dan malam itu anak-anak tidur dengan senyum puas dan perut kenyang..


Nikmat menyantap menu sate dan ayam panggang
Alhamdulillah.. semoga kami bisa menikamti lagi perayaan Iedul Adha yang penuh berkah dan kenangan di tahun-tahun yang akan datang.. aminnn..

Kamis, 04 Oktober 2012

Nasi Kebuli Hotel Red Top

Kebetulan banget, pas makan siang waktu ikut diklat di hotel ini, salah satu menu yang disajikan adalah nasi kebuli. Saya langsung memutuskan untuk mencoba menu ini sebagai menu utama makan siang saya. Sebetulnya, yang membuat saya amat tertarik karena salah satu pelengkap menu kebulinya adalah adanya abon sapi. Wuihhh.. surga banget deh kalo makan pake abon sapi yang lezat.
Ilustrasi: makan siang bersama

Padahal, menu pelengkap nasi kebuli tidak ada yang pakai abon, tapi hotel red top menyediakan abon sebagai teman nasi kebuli selain, telur dadar yagn dirajang dan gulai kambing. Menurut saya, walaupun tidak standard, perpaduan telur dadar, abon sapi, acar ketimun dan gulai kambing menjadi istimewa.

Setahu saya, biasanya nasi kebuli adalah nasi yang sudah mengandung daging kambing di dalamnya. Tapi nasi kebuli hotel red top ini rasa daging kambingnya tidak dominan. Itulah sebabnya mereka masih menyediakan gulai kambing sebagai pelengkapnya. Bila daging kambing mendominasi nasi kebuli, biasanya nasinya menjadi agak basah dan aroma rempahnya akan sangat kuat, terutama cengkihnya.

Nah, di nasi kebuli hotel red top, rasa rempahnya pass karena daging kambingnya minimalis menurut saya. Jadi, juara deh  nasi kebulinya. Ngga basah, ngga juga terlalu kering.. apalagi ditemani abon sapi favorit say... nyammmyuuuuuuuuumm,,, .. samaai mau nambah-nambah dan nambah lagi.. 

Sop Buntut Cafe Bogor - Hotel Borobudur

Banyak saya mendengar tentang cerita kelezatan Sop Buntut hotel Borobudur. Dari semua pembicaraan tersebut, semua memuji bahwa Sop Buntut hotel Borobudur memang benar-benar juara. Sebenarnya sudah saya pernah merasakan Sop Buntut tersebut, tapi terus terang saya tidak bisa terlalu mencecapi rasanya seratus persen? Loh kok? ya, soalnya waktu itu, pas makan saya bareng dengan orang-orang yang ngga familiar, jadi cara saya menikmati sop tersebut tidak maksimal.. he..he..

Nah, beberapa hari yang lalu saya berkesempatan menikmati kembali sop tersebut. Kali ini saya makan bareng teman-teman yang sudah saya kenal baik, jadi cara saya makan pun rada cuek. Artinya, buntut sapi dalam sop tersebut, saya nikmati sampai daging terakhir..

Sop Buntut Cafe Bogor yang legendaris
Selain itu, karena pake buffet (waktu makan pertama secara a la carte)... saya bebas meracik sendiri tambahan bawang goreng, sambal, jeruk dan kecap ke dalam mangkuk saya. Hasilnya, sop buntut yang memang benar-benar cocok di lidah saya..segar,.. perpaduan pedas, asam, manis dan gurih.

Nah, benar saya akui, sop buntutnya memang istimewa. Empuk dan rempah nya terasa pas di lidah. Apalagi kita bebas menentukan porsi sendiri, jadi semuanya menjadi perpaduan yang membuat sop buntut Cafe Bogor menjadi begitu begitu  melegenda..

Selain menikmati sop buntut, saya juga menikmati sushi. Kalau ini saya ngga bisa berkomentar. Karena kelezatan sushi tergantung pada kesegaran daging ikan mentahnya. Tapi, sepanjang jejak pencecapan saya (bahasa apaaa ini.. he..he..), rasanya memang tidak jauh beda dengan banyak sushi yang pernah saya coba..
bagi penggemar menu Jepang, boleh lah di coba..

Menu Jepang..


Es krim buatan sendiri (home made) di cafe ini juga unik. Karena buatan sendiri, rasanya jelas beda dengan es krim pabrikan. Tidak selembut es krim pabrikan, namun untuk menutup makan siang atau malam.. hmmm.. yummy..
Home Made ice cream


Selasa, 25 September 2012

Warung Cianjur

Dari namanya, sudah bisa ditebak bahwa warung ini menyediakan menu Sunda. Yup, warung sederhana yang terletak di Jalan Kingkit Raya, samping gedung Bank Mandiri ini memang terkenal dengan menu khas sunda nya. Yang paling terkenal tentu saja menu ikan khas Warung Cianjur.

Menu nila bakar,.. yummy
Warung Cianjur menyediakan olahan ikan yang beraneka mulai dari ikan goreng, ikan pepes dan ikan bakar. Ikan pepes masih menjadi favorit pengunjung, namun ikan bakarnya juga patut di coba. Ikan bakar nila yang saya coba, rasanya juara, meski cuma juara tiga.. he..he..

Maksud saya, walau bukan pilihan utama, namun rasanya rekomended masuk kategori juara. Bakaran ikannya pas, tidak terlalu kering dan aroma dan rasanya mantap. Dicocol dengan sambal kecap pedas.. mantaps. Kalau suka, bisa juga ditambah dengan urap manis pedas nan gurih. Pokoknya mantaps.

Soal harga, saya kira relatif deh. Untuk sebuah warung memang harga yang ditawarkan bukan kelas warung kaki lima atau tenda. Tapi, soal kenikmatan memang harus diganjar dengan harga yang pas. Jadi, cukup sebanding lah dengan rasa yang diperoleh.

Soal lain, jangan datang terlalu siang bila ingin mendapat pilihan menu yang lengkap. Datanglah lebih awal, atau jangan terlalu lewat dari jam makan siang. Bisa-bisa anda hanya mendapatkan pilihan menu yang tersisa.. sayangkan kalau sudah bersusah payah ke warung ini tidak mendapatkan menu yang kita inginkan. Buka apa-apa, agak sulit menjangkau warung ini pas jam makan siang, parkir dan macet nya itu loh.. belum lagi suasana warung yang pakai AC alami.. panas boo.. :)

Senin, 10 September 2012

Lebaran 1433 H (2)

Masih cerita tentang lebaran..

Setiap lebaran acara kami adalah sebagai berikut:

Day 1
Berkumpul di rumah yang dituakan. Semua saudara-saudar berkumpul bersama. Acara maafan diisi dengan doa dan makan bersama. Selanjutnya mengunjungi Saudara-saudara (kakak/adik/sepupu) Umi dan Abi yang rumahnya masih di satu kelurahan.

Day 2
Berziarah ke makam Umi dan Abi di pagi hari. Siangnya berkunjung ke Saudara-saudara (kakak/adik/sepupu) Umi dan Abi yang rumahnya jauh-jauh

Day 3
Ke daerah BIntaro, rumah kakak perempuan yang dituakan. Disini juga ada adik-adik Abi.

Ceria di Hari Raya
Seragam di Hari Raya
Itu jadwal tiga hari pertama di hari raya. Biasanya tiga hari itu, selalu acaranya dari pagi, selesai sore. Capek, tapi senang karena bisa silaturahmi ke rumah Saudara yang susuah ketemu kalau tidak di niatkan. Anak-anak juga harus ikut, biar mereka tahu bahwa mereka punya Saudara-saudara yang mesti dikunjungi, minimal setahun sekali..

Lebaran 1433 H

Suasana lebaran dari tahun ke tahun makin seru. Seru, karena anak-anak makin besar-besar, sepupu dan saudara-saudara juga udah makin dewasa. Jadi hubungan makin asyik dan seru karena merasa ada kebutuhan untuk saling bertemu, terutama saat hari raya.

Sayur asem, Jengkol, Ikan asin dll,.. menu favorit hari raya
Lebaran 1433 H kali ini seru dari hari pertama. Keluarga besar ngumpul semua. Mulai dari yang sudah tua sampai yang masih piyik-piyik. Makin seru karena suasana kumpul selalu disertai denga riang canda dan makan bersama. Yang paling seru tentu acara makan bersama. Nah, kalau hari raya jangan berharap makan bersama menu nya adalah ketupat, sayur sambel godok dan semur ya... menunya adalah menu sehari-hari yang selama puasa ngga dimasak yaitu...

Teraaraangg.... ikan asin, sayur asem, sambel, jengkol, lalapan dan tempe, plus semur daging karena kebetulan pas lebaran. Wuih, acara makan bisa berlangsung seru banget karena udah pada bosen sama ketupat. Dan yang paling dicari tentu aja jengkol.. heh..heh.. meski kadang dimarjinalkan karena dianggap makanan yang ngga elit karena bau nya,.. tapi kangen banget loh kalau sebulan itu ngga ngerasain makan jengkol.

Sehabis menyantap menu makan siang yang yahuudd.. penutupnya es sop buah. Blewah, strawberry, nata de cocco, melon,  susu dan syrup coco pandan menjadi perpaduan yang sempurna dalam menghilangkan aroma-aroma ikan asin dan jengkol..he...he..

Eits, sebelum makan siang bersama, tentu saja kita ada acara maaf-maafan dan do'a bersama. Do'a kita tujukan untuk kebaikan yang masih hidup dan untuk memohon ampunan bagi keluarga yang sudah tiada. Tak lupa bertukar cerita tentang kegiatan atau aktivitas kita setahun yang telah lewat. Dengan begitu, suasana kearaban semakin terasa bagi yang masih muda-muda menjadi pembelajaran yang bermanfaat..

Suasana hari raya selalu menimbulkan rasa kangen. Walau setelah bubaran capek karena semua bekas makan dan rumah berantakan tapi tetap asyik cuyyy..

Kamis, 30 Agustus 2012

Kebersamaan di Medan Baru

Apa sih yang lebih menyenangkan selain punya tubuh yang sehat, keluarga yang bahagia, teman-teman yang setia serta bisa menikmati kehidupan sosial yang baik?

Diantara kenikamtan-kenikmatan tersebut tentu salah satunya adalah bisa merasakan kebersamaan dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga. Dan kebersamaan tersebut dinikmati dengan cara menikmati makanan yang lezat bersama-sama..
Ludes tuntas tak bersisa, kecuali sambalnya.. :)

Yup, sehari setelah libur bersama hari raya iedul fitri 1433H, teman-teman kantor bersama-sama menikmati kelezatan masakn Medan Deli di Restauran Medan Baru di Daerah Krekot Pasar Baru. Dengan menumpang dua mobil, kami berangkat dengan penuh keceriaan. Terbayang kelezatan hidangan Medan Deli khas RM Baru yang memang sudah amat terkenal dikalangan pecinta kuliner hidangan nusantara.

Sambil menikmati kebersamaan, hidang favorit berupa gulai kepala ikan kakap dan burung punai goreng jadi menu yang wajib di pesan. Sedangkan untuk minumannya adalah jus mentimun.. wuiihh,.. cocok banget, hidangan yagn berlemak tersebut ditingkahi dengan jus yang dingin dan adem di perut.

Kenikmatan yang membuat lupa diri,...
Ngga percaya kan? teman-teman hampir seuruhnya minta tambah nasi, ngga perduli kaum perempuan. Mereka yang biasanya jaim dan amat menjaga bentuk tubuhnya, seakan lupa dan terbuai kelezatan gulai kepala ikan kakap dan burung punai goreng. Bahkan untuk yang laki-laki, selain tambah nasi, juga tambah gulai kepal kakap dan burung punai nya pula.. he..he.. benar-benar lupa diri.


Pokoknya, kebersamaan dan kesehatan hatrus kita syukuri.. ya salah satunya dengan sering-sering bersilaturahmi dan berkumpul bersama dengan teman-teman. Selain menyehatkan jiwa, juga memberi energi baru untuk pertemanan yang lebih erat. Ayo, siapa yang mau ke Medan Baru? saya ikut ya.. :P


Senin, 27 Agustus 2012

Pasar Blok A, Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Salah satu pasar yang terletak di Kebayoran Baru Jakarta Selatan adalah Pasar Blok A. Pasar ini tidak terlalu besar namun cukup lengkap. Untuk mencari kebutuhan sehari-hari di pasar ini cukup mudah, karena meskipun kita harus sabar mencari dari satu toko ke toko lainnya, namun ketersediaan barang di pasar ini memang cukup lengkap.

Suasana pasar Blok A dilihat dari lantai 2
Selain pedagang sayur, di pasar ini kita juga bisa mendapatkan kebutuhan sandang. Untuk masyakarat kelas menengah bawah, keberadaan pasar ini cukup membantu. Untuk membeli kebutuhan pakaian sehari-hari dengan harga yang terjangkau, dengan mudah bisa didapatkan. Kadang, dengan kemampuan menawar yang baik, kita bisa mendapatkan baju dengan kualitas menawan dengan harga yang cukup murah.

Bila dibandingkan dengan Pasar CIpete yang terletak tidak terlalu jauh dari pasar Blok A ini, pasar ini sedikit lebih baik karena keberadaan pedangan yang menjual beraneka ragam barang. Selain sandang dan pangan, terdapat juga penjual kecantikan wanita, perlengkapan rumah tangga, buku-buku, alat olahraga sampai penjual alat elektronik dan emas perhiasan. Pokoknya lengkap deh.

Jadi, bagi yang berkantong tidak terlalu tebal, cukup mendatangi pasar ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan saya termasuk dalam golongan masyarakat yang tidak berkantong tebal, jadi saya sering menyambangi pasar ini. Untuk membeli buah dan sayur misalnya. Bahkan untuk membeli baju bermain untuk anak-anak dengan kualitas yang biasa saja juga saya beli di pasar ini. Beberapa perhiasan istri saya, juga beli di pasar ini.. he..he..

Oh iya, untuk penggemar soto, di pasar ini juga cukup terkenal soto Pasar Blok A Ibu H. Harun. Sotonya minimalis sekali, tapi banyak penggemarnya. Kalau ukuran saya sih, soto itu enak pas saya lagi laper berat. Kalau dalam kondisi normal, soto Bu H. Harun ya biasa saja.. tapi kadang aneh, saya kok selalu merasa soto itu enak ya... he..he..


Salah saatu sudut pasar Blok A
So, untuk yang berkantong pas-pasan seperti saya, keberadaan pasar ini cukup penting. Selain sebagai benteng terhadap serbuan retail modern dan retail besar, pasar ini juga menjadi tempat saya bernostalgia. Ya, karena keberadaan pasar ini sudah ada sejak sebelum saya lahir kali ya..

Ikan Bakar Rica-rica Ny. Filly

Rumah makan Ikan Bakr Rica-rica Ny. Filly memang salah satu ikon Taman Ismail Marzuki. Jika ada yang menawarkan untuk bersantap di daerah ini, salah satu pilihan yang akan dipilih adalah restoran ikan bakar rica-rica Ny. Filli.

Ikan Bakar Rica-rica, Menu andalan yang selalu jadi pilihan
Pas ramadhan kali ini (1433 H) saya dan dua orang teman saya menyempatkan diri berbuka puasa bersama di restoran ini. Pilihan menu yang kami pilih tentu saja ikan rica-rica baik yang bakar ataupun goreng. Untuk edisi puasa, restoran ini menyediakan pula takjil untuk berbuka berupa kolak lengkap. Maksudnya lengkap adalah karena isi kolak tersebut lengkap sekali mulai nangka, kolang-kaling, pisang dan ubi..pokoknya lengkap deh.

Sedangkan ikan bakar/goreng rica-ricanya memang nikmat walau menurut selera saya pedasnya masih agak kurang. Entah mengapa, walaupun dilengkapi sambal dabu-dabu dan sambal goreng, menuru saya tetap kurang hot.. kurang pedas. He..he..

Kolak lengkap Ny. Filly.. Yummy
Untuk menu berbuka kali ini, selain ikan dan kolak tadi, kami juga memesang oseng kangkung. Slruuppp.. sebakul nasi habis kami santap bertiga. Untungnya kami tidak makan terlalu kenyang, sehingga untuk sholat maghrib kami masih bisa bergerak leluasa..



Menu lengkap berbuka puasa, kolak plus makanan berat
Saran kami, kalau ingin makan di tempat ini, jangan lupa untuk reservasilebih dahulu dan pilihan ikannya lebih baik gurame, karena lebih sedikit durinya.. tapi harganya juga lebih mahal sihh.. sssttt... untungnya untuk berbuka puasa kali ini Kang Asep berbaik hati menanggung semua pengeluaran kali ini.. thanks ya Kang.. pahala puasanya mudah-mudahan dobel. Selain pahala puasa juga pahala memberi makan orang yang berbuka puasa.. aminnnn...

Selasa, 14 Agustus 2012

Tongkol Balado

Kalau suka masakan pedas, pasti suka dengan tongkol balado. Ini bukan tongkol balado versi padang ya.. tapi kalau saya bilang mah Tongkol di kasih sambal.. ha..ha..

Bahan:
Ikan Tongkol, potong-potong, cuci bersih kemudian beri jeruk nipis dan garam.

Bumbu yang dihaluskan:
Bawang merah
Bawang Putih
Cabai Merah
Tomat
Garam
Gula

Cara memasak:

Goreng ikan tongkol sampai matang, sisihkan
Tumis bumbu halus sampai harum, setelah matang siramkan ke ikan tongkol yang telah digoreng.

Gampang banget kan? Wah, karena hobi banget dengan menu ini, keluarga pasti makan dengan lahap dan hmm... pokoknya nikmat deh. Selamat mencoba

Oh iya.. kalau mau ikan tongkolnya lebih terasa bumbunya, sebelum digoreng bisa diberi bumbu (marinate) dengan bumbu yang telah dihaluskan berikut ini:
Bawang putih
Jahe
Kunyit
Garam

Tumis Daun Pepaya Teri Medan

Mungkin yang terbayang dibenak kita saat menyebut kata daun pepaya adalah rasanya yang pahit. Apalagi kalau cuma diolah dengan cara di tumis, apa enak ya?

Tumis daun pepaya teri medan
Eits, jangan salah ya.. tumis daun pepaya plus teri medan ternyata enak loh. Ngga percaya? coba aja resep Tumis Daun Pepaya Teri Medan ala mertua he..he.

Bahan:
Daun Pepaya
Teri Medan

Bumbu yang dihaluskan:
Cabe Merah
Bawang Merah
Bawang Putih
Garam
Minyak untuk menumis

Cara mengolahnya:
Rebus daun pepaya (untuk menghilangkan rasa pahit, rebus bersama daun Jaran)
Setelah empuk, sisihkan daun Jarannya,  tiriskan dan diperas air rebusannya, kemudian di rajang.
Ikan teri medan dicuci bersih, kemudian di goreng, sisihkan.

Tumis bumbu halus sampai harum. masukkan rajangan daun pepaya diaduk sampai rata, kemudian masukkan teri medan. Aduk kembali sampai semua bumbu dan teri medan tercampur.

Sajikan bersama nasi hangat.. hmmm..



Senin, 13 Agustus 2012

Toko Roti Lauw

Bagi masyarakt yang tinggal di wilayah Jakarta Selatan, khususnya kecamatan Cilandak dan Kebayoran Baru dan sekitarnya pasti tidak asing lagi dengan roti dengan merek dagang Lauw. Bagi yang tinggal di daerah tersebut, roti Lauw telah menemani perjalanan tumbuh kembangnya sebagai manusia.. taelaa..

Gerai/Toko Roti Lauw di Pasar Cipete
Beneran loh.. seinget saya roti ini terkenal banget sama orang tua saya dan teman-temannya. Jaman itu mungkin memang belum ada roti lain kali ya.. apalagi Holland Bakery, Breadtalk dan sejenisnya. Jadi, seinget saya kalau ada acara kumpul-kumpul atau pengajian, roti lauw merupakan salah satu jenis penganan yang disajikan. Lucunya, rotinya tidak disajikan utuh, tetapi di bagi dua.

Begitu pula bila menjenguk orang sakit, orang melahirkan atau sekedar silaturahmi, hampir dipastikan salah satu buah tangannya ya roti Lauw itu. Selain roti manis, orang tua saya juga suka sekali dengan roti tawarnya. Nah roti tawarnya ini cara makannya di cocol dengan sirup merk  Sarang Sari. Ngga bisa sembarang sirup.. paling top dengan sirup merk Sarang Sari itu. Roti lauw dan sirup Sarang Sari merupakan salah satu hantaran istimewa pada saat bulan Ramadhan (untuk berbuka) dan saat lamaran..

Salah satu yang membuat toko  roti Lauw ini amat terkenal adalah kepiawaian toko ini dalam membuat roti buaya. Ya, toko ini sampai sekarang masih menerima pesanan roti buaya dari masyarakat Betawi yang  akan melakukan acara perkawinan. Jadi, hampir di bulan-bulan baik untuk acara pernikahan masyarakat Betawi, pasti toko ini kebanjiran order roti buaya.

Terus, untuk yang ingin menikamati kelezatan roti Lauw ini, lebih baik membelinya langsung di toko roti Lauw. Sangat berbeda loh roti Lauw yang dijual di toko rotinya dengan roti lauw yang dijual oleh abang gerobak dorong... padahal harganya sama. Saya heran kok bisa gitu ya? apa ngga jadi membuat pemasaran yang buruk tuh buat si toko roti, terutama buat yang ngga ngerti bahwa roti Lauw versi toko enaknya berbeda dengan versi gerobak dorong?