Senin, 30 Januari 2012

Naga Bonar jadi 2


Ngga sengaja menemukan catatan saya sehabis menyaksikan film Naga Bonar Jadi 2, sekitar bulan Agustus 2007 di Brisbane. Berikut tulisan saya:

Bulan Agustus ini akan menjadi salah satu bulan istimewa buat warga Indonesia di Brisbane karena PPIA (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia) Queensland, Komunitas Indonesia Brisbane bekerjasama dengan Brisbane Power House, akan mengadakan serangkaian acara yang berkaitan dengan kesenian dan budaya Indonesia. Rangkaian acara tersebut adalah dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Dalam rangka mencari tambahan dana guna membiayai acara peringatan hari kemerdekaan RI, kami mahasiswa dan WNI di Queensland khususnya di kota Brisbane mengadakan acara nonton film Indonesia. Diselenggarakan disalah satu gedung kampus di University of Queensland, acara tersebut ternyata menarik minat banyak pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar disini. Dengan tiket seharga 5 dollar Australia, ternyata banyak juga penonton bule yang tertarik menonton film ini.

Pilihanya adalah film yang banyak dipuji para penikmat film dan kritikus film: Naga Bonar Jadi Dua yang dibintangi actor papan atas Indonesia: Dedy Mizwar dan Tora Sudiro.

Rasanya tidak salah kalau film ini jadi pilihan. Sepanjang film acting yang hebat dari Dedy Mizwar mampu memainkan emosi penonton. Hubungan Nagabonar dengan sang anak (Bonaga) benar-benar membuat penoton mengharu biru. Luar biasa memang, penonton yang tertawa terbahak-bahak bisa berubah menjadi haru saat menyaksikan Nagabonar membelai Bonaga.

Ah, luar biasa sekali memang film ini. Penonton yang sebagian besar adalah pelajar yang terbiasa dan mempunyai banyak kesempatan untuk menonton film-film kelas dunia dari hollywood atau produksi negara-negara Eropa, ternyata terbuai juga dengan film ini. Padahal, untuk penonton seumuran mereka, rasanya sulit untuk diajak menonton film nasional .

Terbukti begitu banyak sanjungan dan komentar positif tentang film ini.

Memang sejak film Petualangan Sherina, film Indonesia seperti menemukan momentum untuk bangkit. Sejak kesuksean film tersebut, para produser dan sineas muda mulai “berani” untuk membuat film lagi. Walau disana sini masih tampak banyak kekurangan dari segi cerita, tapi patut diacungi jempol untuk mereka yang terus berupaya menghidupank kembali perfilman Indonesia yang mati suri.

Kembali ke film naga bonar jadi dua, wah benar-benar salut deh.

Ah rasanya kalau semua orang film mau sedikti bersusah payah untuk membuat film lebih serius dan bagus seperti ini, film-film luar rasanya bisa ditandingi. Terimakasih Dedy Mizwar untuk film yang sangat istimewa ini.

Acara nonton film Indonesia ini lumayan menghibur dan mengharukan. Ternyata ada juga film-film Indonesia yang bagus dan layak untuk ditonton.

Durian - The King of Fruit



Durian atau dalam pengucapan sehari-hari sering dinamakan duren memang buah yang luar biasa. Buat penggemarnya, duren memang tak akan tertandingi rasa dan aromanya oleh jenis buah yang lain. Oleh karena itu mungkin salah satu sebab mengapa harga duren itu lebih mahal dibanding dengan jenis buah yang lainnya.

Nah, kemarin saya menikmati sebuah buah duren dengan rasa yang istimewa. Ceritanya, iseng-iseng karena bosan di rumah, saya dan istri naik motor berdua. Sekedar jalan-jalan menyusuri jalan fatmawati, cineri, limo dan meruyung. Benar-benar tanpa tujuan, cuma menikmati perjalanan tok, sambil mencuci mata memperhatikan ruko, warung dan suasana di sepanjang jalan.

Hujan ringan yang turun, tidak membaut motor kami berhenti. Kami tetap melaju walau agak sedikit basah. Kami baru benar-benar berhenti bila hujan turun dengan deras. Sambil mengomentari hal-hal disepanjang jalan, kami asyik menikmati suasana dan perjalanan kali ini. Benar-benar tanpa tujuan.

Ketika memasuki daerah Meruyung, kami mendapati di pinggir jalan penjual buah duren. Memang hanya beberpa penjual, tapi salah satu penjual memajang buah jualannya dengan jumlah yang lumayan banyak. Saya dan istri langsung memutuskan untuk membeli buah durian itu nanti sepulang dari jalan-jalan tanpa tujuan ini. Nah, sesampainya kami dipertigaan jalan antara Depok dan Sawangan, kami memutuskan untuk berbalik arah.

Kami memtutuskan untuk istirahat sebentar sambil menikmati semangkuk bakso, semangkuk mie ayam, teh tawar panas dan kerupuk yang kriuk. Hmm,.. suasana mendung, gerimis dan cuaca yang agak dingin menambah bakso dan mie ayam tersebut cukup nikmat. Yang menambah poin untuk mie ayam dan bakso di warung Bakso Family 2 ini adalah rasa kuahnya yang tidak terlalu gurih. Kami menduga, penjualnya tidak terlau banyak menggunakan MSG - dan malah mungkin tidak menambahkan MSG- karena di meja tempat makan, tersedia persediaan MSG bagi pelanggan yang ingin menggunakan MSG. Syukurlah, tanpa MSG juga ternayata nikmat loh. Baksonya juga empuk dan tidak kenyal, sepertinya memang lebih banyak menggunakan daging dan hanya sedikit mencampurnya dengan tepung kanji misalnya.

Setelah kenyang dan merasa cukup istirahat, kami melanjutkan perjalanan pulang. Tentu saja, kami tidak lupa untuk mampir di tempat penjual duren yagn memang sudah kami niatkan sejak berangkat tadi. Di pajangan sang penjual, tertera harga Rp5.000 dan Rp10.000. Dan ternyata itu untuk duren dengan kualitas yang tidak terlalu bagus dengan ukuran kecil. Sedangkan duren dengan ukuran lebih besar dan kualitas yang agak bagus serta bagus harganya berkisar antara Rp25.000 dan Rp40.000. Kami memutuskan untuk membali yang berharga Rp25.000.

Setelah tawar menawar, tercapai kesepakatan harga menjadi Rp20.000 dengan ketentuan buah durennya dicoba dulu, bila tidak manis maka kami tidak mau. Saya makan di tempat 1 buah bersama istri. Benar-benar tidak mengecewakan. Walapun dagingnya tidak terlalu tebal, tapi manis dan wanginya itu loh.. juara!!

Rasanya, puas banget. Duren benar-benar layak dijuluki raja-nya para buah. Saya benar-benar puaaasss banget. Susah deh menggambarkan kenikmatan yang saya rasakan. Cobain sendiri deh..

Saya memutuskan membeli 4 buah lagi untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Walaupun ternyata 1 buah ternyata busuk, tetapi 3 buah yang lain tidak mengecewakan. Wah,... Nenek, Om Uji dan Rifqi sampai kekenyangan dan ngga sanggup untuk menghabiskannya.

Pantas ya, adalah istilah "belah duren." Tapi apa iya aktivitas belah duren asli dengan istilah "belah duren" sama nikmatnya? he..he.. silahkan menilai sendiri.

Selasa, 24 Januari 2012

Kebun Raya Bogor


Libur panjang 3 hari karena perayaan Tahun Baru China - Imlek dimanfaatkan untuk berwisata bagi sebagian besar masyarakat Jakarta, termasuk saya dan keluarga. Menikmati libur panjang memang kurang asyik kalau hanya dihabiskan di rumah saja.

Pilihan untuk menghabiskan waktu liburan kali ini adalah Kebun Raya Bogor. Pilihan tempat wisata ini dengan pertimbangan bahwa tempat wisata ini berhawa sejuk dan walaupun berada di luar kota, namun masih dalam jangkauan. Jadi, ngga terlalu makan waktu dan dari segi pembiayaan pun tidak terlalu menguras kantong. Memang, berwisata ke alam itu selalu lebih murah dibandingkan dengan bersiasat ke tempat buatan manusia seperti Dufan, Mall atau rekreasi renang.

Bersiap sejak pagi hari, karena walaupun sudah direncanakan-tapi karena dalam keraguan antara ya dan tidak, maka persiapan pun dilakukan secara dadakan. Menu makan hari ini, diubah tujuannya menjadi menu untuk berwisata. Dan tentu saja menu favorit kami sekeluarga: JENGKOL BALADO, he..he.. ditemani dengan ikan asin, tempe goreng dan SAYUR ASEM. Pokonya maknyuss..

Berangkat dari rumah sekitar pukul 10 pagi, melalui tol Jagorawi yang untungnya tidak terlalu padat, kami sampai di Kebun Raya Bogor (KRB) sekitar pukul 11.45 WIB. Untungnya saya tidak nyasar. Jujur saja, saya sebetulnya tidak tahu lokasi ini persisnya jadi hanya berdasarkan papan petunjuka arah saja. Nekat ya,..

Dengan harga tiket masuk Rp10.000,- per orang, KRB benar-benar menantang untuk dijelajahi. Dengan koleksi pohon yang lengkap, udara yang sejuk serta jalan-jalan yang lumayan mulus untuk dilewati (karena saya bersama mertua yang mesti menggunanakan kursi roda- jalan yang layak salah satu hal yangmenjadi perhatian), KRB mampu membuat orang betah berlama-lama di didalamnya. Apalagi salah satu pesonanya adalah pengunjung dapat memandang istana Bogor walau cuma dari kejauhan.

Saya dan keluarga terkagum-kagum dengan pohon-pohon yang tinggi besar yang mungkin sudah berusia puluhan sampai ratusan tahun. Pohon-pohon tersebut tampak kokoh tak tergerus perubahan iklim dan mampu menghadirkan kesejukan alami. Sayangnya, karena Bogor adalah kota hujan, keasyikan kami untuk menikmati KRB kerap terganggu hujan yang datang secara tak terduga.

Selain pohon-pohon tua dan besar, kami juga menyempatkan diri untuk menikmati keindahan Griya Anggrek yang memajang koleksi anggrek yang cantik. Anggrek-anggrek tersebut berbunga sempurna dan benar-benar membuat kagum. Pokoknya, puas deh..

Wah, pokoknya, menikmati KRB benar-benar perpaduan yang sempurna antara wisata dan olah raga deh. Walaupun disediakan mobil keliling untuk pengunjung dengan tarif Rp10.000,- tapi lebih asyik menyusuri dan mengeksplor KRB dengan jalan kaki. Lebih sehat dan murah...

Dan jangan lupa loh, menu dari rumah yang kita siapkan dari rumah pun rasanya jadi lebih nikmat dan mantap. Makan banyak pun ngga perlu khawatir karena kalorinya langsung terbakar habis karena kita berjalan kaki di KRB. Dengan kontur yang agak menanjak, tentu pembakaran kalori menajdi lebih maksimal. Jadi? yuk ke KRB lagi.. murah, meriah dan sehat.

Jumat, 20 Januari 2012

Demam Korea


Ini bukan jenis penyakit, tapi jenis lain dari demam yang bisa saja menyebabkan penyakit. Yup, karena walaupun demam yang satu ini tidak menyebabkan suhu badan meningkat atau tubuh terasa lemas namun demam Korea bisa membuat penderitanya sakit juga.

Ya, sakit perasaan karena selalu terbayang dan ingin seperti idola nya yaitu artis-artis dari negeri ginseng, Korea. Potongan rambut, pakaian dan gaya hidup ingin seperti yang dilakukan para artis tersebut. Nah, kalau seperti itu apa ngga bikin penyakit namanya? Para orang tua harus ekstra mengawasi anak-anaknya yang keranjingan demam Korea. Tentu saja harus, karena beberapa hal dari demam Korea itu tidak semuanya dapat ditiru.

Para penggila Korea tersebut tentu saja tidak menyadari bahwa apa yang mereka lihat di Film dan Video clips , merupakan produk kreatif yang memerlukan polesan tingkat tinggi sehingga menghasilkan sesuatu yang kelihatan sempurna. Coba saja perhatikan penampilan boyband dan boygirl Korea, wajah mereka cantik/tampan sempurna, mulus dan cerah ceria. Gerakan mereka kompa dan hampir tampa cacat. Nah, padahal kalau aslinya ya pasti agak berbeda.

Buktinya? buktinya adalah tingginya angka bunuh diri artis-artis Korea. Itu artinya, kehidupan artis Korea itu dalam dunia nyata tidaklah seindah yang kita bayangkan: cantik/tampan, terkenal dan kaya. Mungkin pernah dengar atau baca berita tentang persaingan artis-artis Korea. Mereka selalu harus selalu tampil sempurna. Padahal, susah sekali loh untuk selalu tampil sempurna. Mungkin bisa kita melakukannya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Tapi kalau harus dilakukan disetiap gerak kehidupan? helllooo... siapa yang kuat coba.

Sekali-kali tentu kita ingin tampil apa adanya, menjadi diri sendiri. Ngga perlu dandan, jajan di tempat sekehendak hati atau bahkan menggunakan baju-baju belel yang biasa-biasa aja. Nah, kalau sudah jadi artis di Korea, hal-hal seperti itu katanya sudah ngga bisa dilakukan lagi. Mereka atas desakan produser atau orang yang mengorbitkan mereka harus rela diatur dan mengikuti kehendaknya. Malah ada artis Korea yang menderita karena tidak bisa tidur akibat depresi dan akhirnya bunuh diri. Itu tentu salah satu contohnya. Wah, kalau mau diceritakan tentu banyak sekali.

Jadi, buat para penggila Korea. Please deh, yang wajar-wajar aja. Saya juga senang kok dengan film-film Korea. Tapi itu tidak membuat saya cinta buta terhadap Korea.

Kamis, 19 Januari 2012

3 Idiots


Sebenarnya saya udah tahu atau pernah denger kalau film 3 Idiots katanya film yang bagus. Tapi, terus terang saya ngga tertarik untuk menontonnya. Alasannya karena bintangnya ngga saya kenal. Saya kan kenalnya cuma Sahrukh Khan yang membintangi film Kuch Kuch Ho Tae.

Jujur, film KKHT itu adalah film India pertama yang saya tonton sampai tuntas dan saya sangat terkesan dengan cerita dan akting para pemainnya. Selama ini, walau film India banyak diputar di TV swasta, saya tidak pernah sedikitpun tertarik untuk menontonnya. Habis kisahnya selalu tentang polisi, kejar-kejaran dan sekitar nya lah.

Nah, kalo KKHT kan ceritanya beda dan agak gaul lah. Jadi bisa membuat saya betah untuk menonton film dengan waktu lebih dari 2 jam, hampir 3 jam malah.. he..he..

Ok, back to discuss about 3 Idiots. Sebenarnya iseng aja nonton film ini. Ternyata, pada menit-menit awal, film ini mampu membuat saya penasaran, walau sempat agak bosan memasuki menit-menit 30 dari film. Untungnya, pada scenes selanjutnya, film ini berhasil menarik perhatian dan penasaran. Jadi deh, saya nonton film ini sampai tuntas. Dan 3 Idiots menjadi film India kedua yang saya tonton sampai tuntas.

Film 3 Idiots bercerita tentang 3 sahabat yang menempuh pendidikan di sebuah universitas. Seperti biasa, dari ketiganya ada 1 orang yang sangat pandai dan selalu benar dan beruntung. Perbuatanya selalu membuat kedua orang temannya menjadi sering kali tertolong meski kadang pula mendapat akibat yang kurang mengenakkan.

Musuhnya tentu saja dosen killer yang mau menang sendiri dan selalu merasa paling benar. Nah, satu orang dari 3 idiots ini berusaha merubah sistem yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Dan tentu saja, cerita ini dibumbui kisah cinta antara anak sang dosen dengan pemimpin 3 idiots.

Secara umum, film ini berhasil mencampurkan kisah lucu dan sedih. Meski tak bisa dipungkiri, dalam film ini terjadi juga hiperbola namun,.. masih bisa dimaklumi deh.

Pokoknya menonton film ini siap-siap untuk tertawa dan menangis karena haru.. silahkan ditonton untuk mengetahui cerita selanjutnya.

Rabu, 11 Januari 2012

Acara Perpisahan Pak Sardjono


Kemarin, acara perpisahan Pak Sardjono. Acara yang selalu diselenggarakan jika ada teman atau karyawan Biro Perasuransian yang memasuki masa pensiun. Dalam kesempatan tersebut, biasanya selalu dibumbui dengan acara pesan-pesan dan kesan-kesan dari kepala biro, kabag dan yang bersangkutan.

Kali ini, selain acara pidato tersebut, teman-teman menampilkan sebuah lagu yang diadopsi dari lagu dangdut untuk dipersembahkan kepada Pak Sardjono. Lucu dan lumayan menarik..

Memang ya, zaman sudah berubah. Anak-anak sekarang sepertinya memang lebih terbuka dan berani untuk tampil beda. Mereka ngga malu-malu dan ngga malu-maluin juga..

Kamis, 05 Januari 2012

Catur Jawa


Cici lagi seneng-senengnya main Catur Jawa. Siapa pun ditantang bertanding lawan dia. Ayah, Bunda, Abang dan Nenek. Tapi.. lucunya, kalau Cici kalah, dia bakalan marah-marah dan ngamuk-ngamuk.. wah, payah nin Cici,.. belum bisa belajar untuk bersifat ksatria, menerima kekalahan dengan lapang dada.

Bagi saya, permainan ini lumayan positif. Meski kelihatannya sederhana, tetapi tetap memerlukan strategi untuk menang. Daripada bentuk permainan lain seperti gameonline/videogame yang cenderung individualis, permainan ini bisa dimainkan bareng dan cenderung tidak statis. Ada strategi yang berbeda-beda dan yang pasti jauh dari unsur kekerasan seperti pertarungan sadis dalam videogame.

Dan yang pastinya sih, permainan ini bisa mendekatkan hubungan antar anggota keluarga.. hidup Catur Jawa...!!!

Selasa, 03 Januari 2012

Gigi Gawang Cici

Ini photo gigi gawang cici. Kok gigi gawang? ya, karena semenjak dua gigi depannya tanggal, sampai sekarang gigi tersebut belum tumbuh-tumbuh, sehingga seperti gawang dalam permainan sepak bola. Lucu deh..

Nah, pose ini diambil waktu kita jalan-jalan ke Dufan tanggal 13 November 2011. Saat itu Cici berkasi dengan menunjukkan gigi gawangnya.. di wahana Bianglala Dufan..

Sedang Abang Rifqi, malah ketakutan naik Bianglala.. lihat aja wajah pucatnya saat naik Bianglala..

Dan dibawah ini, pemandangan laut ancol dari atas Bainglala..

Senin, 02 Januari 2012

Happy New Year 2012


Hari kerja pertama di tahun 2012. Rasanya, punya niat yang berbeda, ingin menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi pekerja yang lebih baik, memiliki sifat yang lebih baik dan segalanya menjadi lebih baik.

Meskipun seharusnya, untuk menjadi pribadi yang lebih baik tidak menunggu waktu yang akan datang, tapi rasanya tetap harus punya momentum deh untuk memulainya. Walaupun hari, waktu dan suasana hari-hari itu sama sepanjang tahun, namun mumpung ada hitungan baru untuk waktu yaitu tahun baru.. ya dijadiin patokan aja deh untuk memulai dan meningkatkan segalanya menjadi lebih baik.

Resolusi saya di tahun 2012 adalah menjadi pribadi yang rajin beribadah, lebih hemat, lebih bijaksana, sabar dan sayang pada keluarga. Mengurangi sifat buruk, mengurangi ngomongin orang, mengurangi berbuat maksiat, mengurangi mengerjakan hal-hal yang tidak berguna. Pasti deh naya, kok cuma mengurangi? ya, walaupun niatnya cuma mengurangi, tapi kan pelaksanaannya berusaha untuk ngga ngomongin orang, ngga berbuat maksiat, ngga negrjain hal yang ngga berguna dan sebaginaya.. doa-in aja biar aku sanggup ya.

Suasana Pergantian Tahun

Seperti beberapa tahun belakangan ini, pergantian tahun kami tandai dengan kumpul bersama keluarga. Ngga jauh-jauh, cuma kumpul di samping rumah sambil bakar jagung, pisang dan ayam. ups, ayamnya ngga jadi di bakar, karena keburu kekenyangan..

Rifqi, Rizky dan teman-temannya antusias sekali mengikuti acara ini. Mereka asyik ikut-ikutan bakar jagung dan pisang. Pokonya seru deh. Tambah seru lagi saat kami juga membakar petasan pas jam 24.00.

Petasan yang kami beli di daerah Cileduk tersebut, meledak berbarengan dengan suara petasan dn kembang api yang membahana di langit dan sekitar rumah... seru deh. Mudah-mudahan acara yang seru tersebut menjadi penanda datangnya kebahagian-kebahagiaan lain di tahun 2012... amin