Rabu, 28 Maret 2012

Tamu dari Malaysia

Kemarin dan hari ini, saya harus melayani dengan baik tamu dari Bank Negara Malaysia. Wah, ternyata menjadi tuan rumah yang baik susah ya..

Kemarin sore saya dan seorang teman meski berangkat lebih awal untuk menjemput mereka di Bandara. Di tengah suasana demosntrasi penolakan kenaikan harag BBM, kami menuju bandara dengan perasaan was-was. Alhamdulillah, ternyata jalan aman dan lancar. Mungkin karena kekhawatiran ada demonstrasi besar-besaran, kebanyakan masyarakat enggan untuk keluar rumah. Alhasil jalanan aman dan damai, mobil kami pun dapat melaju dengan kecepatan maksimal walau saat itu turun hujan.

Tak menunggu lama di kedatangan bandara, kedua orang tamu dari Malaysia kami sambut dengan keramahan yang kami bisa. Syukurlah, mereka kelihatannya senang dengan sambutan kami dan kami pun bersyukur dapat melayani perbincangan mereka. Walau agak terpatah-patah, bahasa inggris kami ternyata bisa dimengerti oleh mereka.

Sampai di tempat mereka menginap pukul 7 malam, kami kembali ke kantor untuk mengembalikan mobil kemudian pulang ke rumah dengan bayangan bahwa besok masih ada tugas untuk menjemput mereka ke kantor kami untuk bertemu dengan pimpinan kami.

Untungnya, jalanan pagi ini juga lancar sehingga tamu dari malaysia tersebut sampai di kantor dengan selamat. Tinggal tugas terakhir yaitu mengantar mereka kembali ke Bandara. Mudah-mudahan pak sopir yang asli bisa mengantarnya.

Kan, ternyata walau kegiatanya cuma seperti itu (menjemput dan mengantar), tetapi ternyata memerlukan tenaga ekstra ya untuk melakukan nya... huhhhh

Kamis, 22 Maret 2012

Batavia Air dan Lion Air

Batavia Air
Salah satu penerbangan nasional yang saya coba gunakan adalah Batavia Air. Terus terang saya memang agak tertarik dengan maskapai ini, karena menjadi salah satu maskapai yang memiliki standard keselamatan terbang yang layak, sehingga bisa terbang ke Eropa. Selain itu, sewaktu ke Singapura, saya juga sempat melihat pesawat Batavia Air parkir di ground Changi Airport.

Nah, makanya sewaktu saya berniat ke Malang dan dengan harga yang ditawarkan saya mendapat Batavia Air, saya ok saja. Dalam benak saya, maskapai ini pasti ok deh...

Ternyata, saya agak sedikit kecewa ketika pada penerbangan ke Surabaya (saya memang melalui Surabaya untuk ke Malang), penerbangan ditunda beberapa saat. Sempat membandingkan dengan Garuda Indonesia,.. memang terasa beda. Penumpang Garuda lebih berkelas (sepertinya). Terminal menunggunya di Bandara Soetta juga lebih keren.

Pulang dari Surabaya, saya naik Lion Air. Pesawatnya baru dan on time. Tapi di pesawat ngga dapet snack dan pas mendarat leibh keras dibandingkan dengan Batavia Air. Jadi? sama saja.. Lion cuma menang di pesawat baru, namun soal pendaratan dan pelayanan di udara.. Batavia boleh lebih unggul.. :)

Namun untungnya, pendaratan di Bandara Juanda mulus banget. Pilotnya ok, sehingga so-so lah nilai untuk Batavia Air. Oh iya, saya juga dapet snack loh meski cuma roti dan air mineral.

Rabu, 14 Maret 2012

Bakso Presiden


Pernah ke Malang? kalau pernah, hampir bisa dipastikan sudah pernah mencicipi bakso presiden yang terkenal itu. Ya, bakso presiden merupakan asal muasal bakso malang menjadi terkenal.

Warung bakso yang terletak di tepi rel kereta api yang masih aktif tersebut memang terlihat begitu sederhana. Namun, dari foto-foto yang dipajag di dinding warung ini terlihat bahwa banyak sekali public figure dan orang-orang terkenal yang mampir dan pernah menikmati bakso presiden.

Kalau menurut saya, bakso presiden tidak terlalu istimewa. Meskipun saat itu kondisi saya sedang lapar berat, namun menurut saya itu tidak membuat bakso ini jadi terasa istimewa. Penyebabnya menurut saya adalah pada saat disajikan, kuahnya tidak panasa alias hangat saja. Jadi, kurang greget gitu..

Untuk ukuran bakso terkenal, harga yang ditawarkan relatif murah dan amat terjangkau. Bolehlah untuk menghilangkan rasa penasaran, namun kaya'nya ngga harus ke Malang deh untuk menikamati semangkuk bakso yang lezat..

Mandi Kambing

He.he.. jangan salah tafsir ya. Mandi Kambing ini, bukannya kambing yang sedang mandi tetapi nama nasi yang dilengkapi menu kambing panggang.. lezaat!!

Mandi Kambing merupakan menu khas dari Yaman. Nasi yang dimasak dengan bumbu yang kaya rempah disantap dengan kambing panggang. Benar-benar nikamt deh... daging kambing yang disajikan diatas nasi tidak berbau kambing, dagingnya gurih, empuk dan tidak berlemak.

Waktu pertama kali disajikan, kami sudah membayangkan tidak akan dapat menghabiskan porsi yang ada meskipun kami cuma memesan porsi 1/4 untuk lima orang. Tetapi ternyata, kenikmatannya membuat kami tak sadar bahwa kami telah makan dengan porsi yang besar.

Nasinya beda dengan nasi yang biasa kit temui. Agak kering namun tetap nikmat, apalagi rempah-rempahnya sangat terasa sehingga membuat nasi tersebut tidak membuat perut terasa kekenyangan. Ditemani acar khas Yaman dan salad yang kami pesan diluar menu paket plus tea mint yang rasanya seperti pasta gigi.. menu kambing ini memang istimewa.

Namun, memang untuk urusan serat dari sayuran sangat minim. Maklum lah, di negara asalnya memang sayuran kan susah tumbuh.. padang pasir gitu loch..

Menu nikamt itu dibandor Rp300 ribuan untuk ukuran 1/4. Kalo menu lengkap untuk 15 orang sekitar RP1,2 jutaan. Murah sih kalo memang kita berniat traktir teman untuk rame-rame

Senin, 12 Maret 2012

Perjalanan Ke Malang - Batu Secret Zoo

Perjalanan ke Malang

Perjalanan ke Malang menghadiri resepsi pernikahan Aprian benar-benar melelahkan tapi… menyenangkan. Mulai dari pesawat yang di delay sampai menikmati kebun binatang modern yang bersih, semuanya penuh dengan cerita.

Penerbangan Jakarta – Surabaya yang semula dijadwalkan take off pukul 3 sore, molor dua jam hingga pukul 5 sore. Suasana terminal 1B yang lebih mirip stasiun kereta api di kota kecil dibanding sebuah terminal keberangkatan bandar udara benar-benar menambah bete suasana menunggu keberangkatan. Untunglah senyum tulus Nyoman dan senyum manis istrinya, yang menyambut kami di Bandara Juanda mampu membangkitkan kembali semangat untuk melanjutkan perjalanan darat ke Malang.

Tapi rupanya, perjalanan kali ini memang kurang bersahabat. Avanza mungil ditumpangi 8 orang dengan barang bawaan yang penuh sesak. Hujan yang mengguyur sepanjang malam, menambah kelelahan kami. Bayangan semangkok bakso Malang yang hangat dan lezat terus menari di kepala seiiring perut yang sudah keroncongan minta diisi. Syukurlah Nyoman menangkap sinyal lapar dari para tamunya, kami di bawa ke tempat dimana bakso Malang mulai dikenal. Bakso Presiden yang terletak persis di sisi rel kereta api yang masih aktif.

Saya percaya bahwa ini memang yang asli, karena di dindingnya terdapat foto-foto artis atau public figure yang sempat mampir menikmati Bakso Presiden. 8 mangkok bakso plus minuman hangat cuma diganjar Rp120.000,oo. Murah poll…

Tapi “derita” belum selesai. Kami masih harus menuju hotel di Batu. Dan Nyoman yang ngantuk berat dan lelah pun terpaksa beberapa kali salah arah karena lupa lokasi hotelnya.. nasibb..!!

Resepsi Aprian

Selalu senang rasanya bila bisa menghadiri undangan pernikahan. Wajah sumringah pengantin dan tamu selalu memberikan energi positip bahwa sebuah harapa baru mulai dirajut. Aprian yang tampan bersanding dengan Fenny yang cantik dalam balutan busana pengantin warna ungu. Senang rasanya menyaksikan kebahagiaan mereka.

Suasana resepsi yang semarak dengan menu yang melimpah benar-benar melengkapi kemeriahan pernikahan hari itu. Ssst!... menu-menu yang disajikan juara loh.. ifu mie nya.. top markotop. Beberapa kali MC memanggil kami untuk difoto bersama pengantin, namun himbauannya terlewatkan karena kami asyik berwisata kuliner di resepsi kali ini… kalo bisa dibayar pake LS, boleh lah sekali-kali catering-nya dipanggil ke Jakarta…he..he..

Batu Secret Zoo

Selesai menghadiri resepsi, kami berganti kostum dan langsung menuju Jatim Park 2. Berbekal informasi dari Emma (Nyoman’s wife), kami ber-angkot menunju lokasi wisata tersebut yang berada disisi Gunung Bokong dan Gunung Arjuno. Warna angkotnya centil.. ungu..

Sampai di area Jatim Park 2 kami sudah disuguhi pemandangan yang menggoda. Hotel dengan eksterior pohon, arsitektur museum dan kebun binatang yang modern, menarik pengunjung untuk segera tahu apa dibalik semua itu.

Dan benar saja.. ternyata kebun binatangnya yang berlabel Batu Secret Zoo bersih dan modern. Binatang-binatangnya terawat dan ditampilkan dengan menarik. Bagi yang pernah ke Singapore Zoo, mirip-mirip lah. Pengunjung pun seperti “dipaksa” untuk melihat semua koleksi yang mereka miliki Sangat menarik, apalagi suasana Batu yang sejuk membuat perjalanan menyaksikan binatang tidak terlalu terasa melelahkan.

Wahana bermainnya pun lengkap walau masih satu tingkat dibawah Dufan. Namun, karena pengunjungnya agak sepi, petugas wahana nya senenng banget waktu kita mau mencoba wahana yang mereka operasikan. Beda banget deh sama di Dufan Ancol… Dan salah satu wahana yang wajib di coba dalah Rumah Horor.. bener-bener horor !!. Seberani apapun terhadap hantu, dijamin, keluar dari wahana ini bakal ketakutan… seryuuu ddan lutju…

Wah, untuk keluarga, sepertinya Jatim Park 2 ini wajib dikunjungi deh. Paket lengkap antara kebun binatang, wahana bermain dan museum benar-benar menjadi sarana edutainment yang sehat dan bermanfaat buat keluarga. Konsep kebun binatangnya..keren…

Surabaya

Hari terkahir kami kembali ke Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Di Surabaya kami sempat ke Tanggulangin, sentra kerajinan kulit. Tapi sayang, saya menemukan ikat pinggang Made in China. Loh???..

Monkasel (Monumen Kapal Selam) pun kami singgahi sebentar. Kapal Selam buatan Rusia tersebut benar-benar canggih pada masanya. Menarik, namun karena keterbatasan waktu, kami harus buru-buru menuju Juanda.

Sungguh , capek, seru dan penuh canda perjalanan kali ini.

Senin, 05 Maret 2012

Hari Kemarin


Kemarin, hari Minggu tanggal 4 Maret 2012 benar-benar jadi hari yang melelahkan. Ya, karena seharian diisi dengan kegiatan di luar rumah.

Pagi harinya, saya dan Bunda belanja sayur dan buah di Pasar Pondok Labu. Kami memang jatuh cinta pada Pasar Pondok Labu, walaupun pasar tersebut agak kotor dan semrawut. Tapi limpahan sayur segar dan buah-buahnya mengalahkan keengganan kami untuk mengunjungi pasar ini. Memang soal harga tidak terlalu berbeda dengan pasar tradisional lain, tapi bila dibandingkan dengan pasar modern, tentu jauh lebih murah.

Dengan sayuran yang kami beli di Pasar Pondok Labu tersebut, menu makan sian terasa istimewa. Meski hanya oseng toge, sawi putih dan wortel plus tahu, namun terasa nikmat karena sayurannya segar. Apalagi ikan jambrong asin yang digoreng bareng cabe dan bawang goreng. Hmmm, menu makan siang hari itu benar-benar nikmat. Alhamdulillah..

Jam 10 pagi saya mengantar bunda arisan keluarga di Bahari di rumah my brother. Saya memang ngga ikut hadir karena anak-anak nggak mau ikut. Jadi saya hanya jaga rumah sambil mengawasi anak-anak bermain.

Jam 12 siang, saya kembali menjemput Bunda. Tawaran makan tidak saya lewatkan. Menu jengkol, sayur asem dan ikan asin plus sambal yang super pedas rasanay tidak pantas untuk ditolak. Lagi-lagi, makan kali ini terasa nikmat, walau saya sudah makan di rumah. Alhamdulillah..

Jam 3 sore, undangan ulang tahun dari Kaisan Zahfir, anak sepupu memaksa kami keluar rumah lagi. Walau lokasinya sama-sama di Bahari, tetap saja rasanya agak malas (konon memang seperti itu godaannya: malas menghadiri undangan). Kali ini lengkap sekeluarga plus nenek dan dua keponakan Haykal dan Fadlan.

Huhhh.. dari mulai perjalanan sudah mulau kisruh. DI mobil mereka super aktif dan yang paling parah, ya pas selesai acara. Menunggu kepulangan kembali ke rumah, mereka membuat rumah Nenek Tiharoh hancur berantakan seperti kapal pecah. Ke-empat anak tersebut (Rifqi, Rizky, Haykal dan Fadlan) seolah tidak bisa membedak berada di rumah siapa.. berantakan hebat.

Saya terus terang merasa bete menyaksikan hal tersebut, tapi tak berdaya melarangnya. Ngomel pada anak-anak saat tersebut tentu tidak tepat tetapi mendiamkan aksi mereka lebih tidak tepat lagi. Benar-benar dilema.. akhirnya saya hanya dapat menahan dongkol di hati.

Dari semua itu, saya memang harus terus belajar untuk ikhlas, sabar dan bersyukur. Seharusnya acara-acara tersebut tidak membuat saya berat hati karena semuanya berkaitan dengan kebaikan yaitu silaturahmi. Silaturahmi kan memanjangkan umur dan menambah rezeki, jadi seharusnya saya bersyukur dengan hari kemarin, bukannya merasa kelelahan.. ah, saya memang masih harus terus banyak belajar..