Jumat, 11 Mei 2012

Umroh

Alhamdulillah, 24 April  - 2 Mei 2012 saya dan istri telah melaksanakan ibadah umroh dengan lancar, dalam artian berangkat ke tanah suci dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan tidak kurang suatu apapun (mudah2an dosanya berkurang atau dihapuskan malah... :) ).

Suasana Mesjid Nabawi, Madinah
Keberangkatan saya untuk umroh memang merupakan hadiah dari sebuah bank tempat saya menabung. Namun, meskipun hadiah, tapi paket umroh yang diberikan memang luar biasa menurut saya. Semua ritual atau ibadah yang bersifat wajib dan sunat tidak ada yang dilewatkan. Bahkan ditambah dengan tour kota Madinah, Mekah dan Jeddah.

Alhamdulillah, saya dapat mengunjungi kiblat umat muslim sedunia. Benar-benar luar biasa. Dihadapan saya, ka'bah yang menjadi kiblat umat muslim berdiri dengan tegak. Perasaan haru menyeruak ketika saya berdo'a di Multazam selepas tawaf. Air mata mengalir tanpa disadari ketika saya mengucapkan doa permohonan ampun dan permintaan-perminataan. Sungguh pengalaman ibdah yang luar biasa, yang rasanya ingin selalu diulangi terus menerus.

Selain ibadah, saya juga menikmati suasana kota Madinah dan kota Mekkah. Kota Madinah terasa lebih damai dibanding dengan kota Mekkah. Mungkin hal tersebut memang sudah terjadi dari jaman Rasullah dahulu. Karakter penduduk Mekkah memang keras dan cenderung ingin menang sendiri, sehingga Rasullah hijrah dari Mekkah ke Madinah, untuk menemui pemeluk Islam yang lebih ramah dan menerima ke-Rasulan Nabi dengan penuh keimanan.

Kembali ke pengalama umrah, selama di Madinah walaupun tas koper saya telah terbawa terlebih dahulu ke Mekkah, namun tidak mengurangi keasyikan saya dan istri untuk beribadah dan menikmati suasana Madinah. Setiap waktu sholat wajib dan beberap saat sebelum masuk waktu sholat, saya dan istri telah stand by di dalam masjid untuk sholat suant dan menjalankan ibadah  lainnya.

Di Madinah, juga terdapat banyak sekali pedangan yang menawarkan barang-barang dengan harga murah meriah. Bagi ibu-ibu yang gemar berbelanja, selain ibadah mereka juga pasti berburu barang-barang murah untuk oleh-oleh keluarga dan teman-teman di tanah air. Seru, kalau kata istri saya.

Sedangkan di Makkah, suasana kota nya lebih panas dan harga-harag lebih mahal. Jadi di Mekkah saya dan istri jarang menghabiskan waktu di luar jam sholat untuk menikmati suasana kota dan belanja di kota tersebut.
Ka'bah yang berada tepat di tengan Mesjidil Haram

Pengalaman Rohani


Benar banget kalau di tanah suci itu ngga boleh berucap dan berfikir sembarangan. Pada saat akan melakukan umrah  yang ketiga kali, saya sempat berucap bahwa saya bisa melaksanakan umrah sendirian tanpa bimbingan. Dan benar terjadi, walaupun sudah janjian dengan rombongan, saya tertinggal sendirian dan akhirnya melaksanakan umroh sendirian dengan perasaan tidak tenang.

Anehnya, walaupun rombongan selesai melakukan umroh pada waktu yang bersamaan dengan saya, tetap saja ngga ketemu. Baru ketemu setelah semua selesai. Astagfirlahaldzim... ternyata kesombongan saya itu memang menyebabkan saya jadi terpisah dengan rombongan..


Mesjid Nabawi yang cantik


Mesjid Terapung di Jeddah

Mesjid Nabawi siang hari.. tetap cantik dan menarik
Walaupun seperti itu, rasanya saya ingin kembali lagi ke tanah suci untuk Haji.. nikmat banget bisa beribadah di tanah suci.. Semoga Allah mengabulkan permohonan saya dan istri. Amin