Selasa, 29 Januari 2013

Sisi Lain Kota Bangkok

Bangkok masih mirip seperti Jakarta. Meskipun lebih bersih, di beberapa sudut kota Bangkok masih ditemui hal-hal yang menunjukkan bahwa kota ini masih perlu penyempurnaan. Gedung-gedung tua dan pedagang kaki lima, masalah klasik Jakarta yang juga dialami Jakarta. Yuk kita simak foto-fotonya dibawah ini.

Photo 1. Kaki lima juga masih mendominasi  pedestrian pejalan kaki. Sama seperti Jakarta, Bangkok pedagang kaki limanya juga lumayan banyak
Pedestrian di Bangkok


Photo 2. Mesjid di salah satu sudut kota Bangkok. MEskipun dekat dengan Shangrila hotel, tetapi mesjidnya tetap sederhana dan kurang eye catching, sehingga susah dikenali
Mesjid di sudut Bangkok
 Photo 3. Jalan yang sudah sempit masih disesaki dengan mobil yang parkir di badan jalan. Jakarta banget!!

Salah satu jalan lingkungan di Bangkok

 Photo 4. Karena parkir di badan jalan, mobil ini dilindungi dengan perisai agar tidak tergores

Photo 5. Salah satu warung yang menjual kebutuhan masyarakat sehari-hari. Seperti warung di Jakarta
Warung di Bangkok
 Photo 6. Pasar bunga, menjual bermacam-macam bunga untuk berbagai kepentingan. Tetap banyak yang berjualan di bahu jalan
Suasana pasar bunga Bangkok
 Photo 7. Penjual buahnya pun banyak yang berjualan di badan jalan. Melihat buah-buahnya, segar banget dan soal harga sama kok seperti di Jakarta, kecuali untuk buah import kali ya..
Penjual buah di Bangkok
 Photo 8. Rumah toko, masih menyisakan sedikit kekacauan dan ketidak teraturan.
Rumah toko di bangkok
 Photo 9. Mc Donald, restoran Amerika yang mendunia.
Sudut sebuah mall di Bangkok. Ada Mc D, ..ih jadi pingin.. :)

Kakek Sakit

Sebenarnya kakek memang sakit sudah lama, sudah sekitar lebih 4 tahun terserang stroke. Namun kali ini kakek ternyata punya penyakit yang lain, yaitu gangguan pada saluran kencingnya. Semula dokter menduga kakek menderita gangguan prostat, namun ternyata ada batu sebesar biji buah kurma yang menghalangi saluran kencingnya. Ih, serem deh.

Ilustrasi. Tubuh juga perlu perawatan, seperti gedung ini.
Ceritanya kakek memang mengalami gangguan susah buang air kecil sejak seminggu yang lalu. Waktu itu, kakek sempat dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit swasta di daerah Pondok Labu. Oleh dokter, kakek dipasangin kateter urin agar kencingnya lancar. Nah, setelah tiga hari dan melalui konsultasi dokter dan hasil pemeriksaan laboratorium, semua organ yang terkait dengan proses pengeluaran urine (ginjal, saluran kencing dan prostat) semua normal, hanya ada sedikit gangguan minor. Akhirnya dokter memutuskan kateternya bisa dilepas dan cukup kontrol sebulan sekali, namun diharuskan terus mengkonsumsi obat yang telah diresepkan dokter.

Pulang dari RS, kami senang karena mengira kakek bisa kencing dengan normal lagi. Namun ternyata, kakek ngga bisa kencing lagi dan kembali mesti dilarikan ke UGD. Di UGD, dokter jagan dan suster yang bertugas ternyata kesulitan untuk memasang kembali kateter urine, karena adanya sumbatan batu di ujung penis kakek. Wah, terpaksa kakek mesti di rawat inap untuk mendapat tindakan lebih lanjut dari dokter yang menangani kakek esok hari.

Benar saja, pada saat dokter kakek datang ke ruang perawatan, dokter menemukan bahwa penis kakek tidak bisa dipasangi kateter urine dan harus di operasi. Kakek yang sudah tak berdaya, pasrah atas semua tindakan yang akan dilakukan dokter. Jadilah, minggu pagi itu, kakek dioperasi sedang. Dan betapa kagetnya saya waktu menerima batu sebesar biji buah korma dalam stoples kecil. Pantas saja, kakek sampai tak kuat menahan sakit.

Nah, efek dari sakitnya kakek ternyata berimbas ke semua anaknya. Yang repot ngga hanya Nenek. Anak dan Cucunya jadi terganggu aktivitasnya. Selain banyaknya dana yang tercurah, waktu dan perhatian juga semua tercurah ke Kakek.

Tuh kan, betapa pentingnya sehat. Kalau kita sakit, yang menderita bukan cuma satu orang. Yang mengalami kerugian materil dan imateril bukan hanya si sakit. Makanya saya sebel banget sama orang bandel yang ngga peduli pada kesehatan seperti tetap merokok, makan sembarangan, minum kopi dan teh berlebihan serta sering bergadang. Hai, hidup mu bukan untuk dirimu sendiri. Kalau kamu kenapa-napa yang paling menderita justru orang-orang disekitar kamu. Mereka berharap kamu memberikan kebahagiaan kepada mereka bukan memberikan beban.

Ayo jaga kesehatan baik-baik, niatkan hidupmu untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarmu.

Selasa, 22 Januari 2013

Life is Beautiful

Hidup, kalau kita hayati ternyata seru dan nikmat. Bahkan untuk hal-hal yang tidak menyenangkan pun, terkadang malah membuat hidup kita lebih berwarna. Ngga percaya? simak pengalaman saya berikut:
Life is beautiful
1. Banjir Jakarta
Kamis, 17 Januari 2013, Jakarta di guyur hujan lebat sejak malam hari. Pagi hari, saya sudah pontang-panting mengantar anak-anak ke sekolah. Dengan susah payah, saya berusaha melindungi mereka dengan jas hujan yang ada. Sedangkan pada saat saya berangkat, hujan tak juga reda.
Sepanjang perjalanan menuju kantor, semua jalan yang saya lalui mulai dipenuhi air yang meluap dari got-got sepanjang jalan yang tak lagi mampu menampung air hujan. Semakin mendekati kantor, hujan tak juga berhenti. Malah banjir di jalan makin menjadi. Untungnya saya berhasil melewati rintangan tersebut sampai mendekati kantor. Tapi apa daya, mendekati parkiran kantor, motor saya mati tak berdaya terendam banjir yang menggenangi jalan. Untungnya, motor saya ngga mogok total, masih bisa dibawa pulang dan tak perlu ke bengkel.
Mengingat pengalaman itu, sungguh luar biasa. Saya mencoba menembus banjir Jakarta. Tidak hanya berjibaku dengan air yang terus meningkat, tapi juga dengan pengendara lain yang berusaha menghindari genangan air agar tak mogok. Sementara dingin dan baju yang mulai basah, tentu harus di lawan agar tetap bisa fight sampai di kantor. Dilalah, listrik kantor malah dipadamkan. Tapi, semua itu malah meninggalkan kesan tersendiri untuk saya.

2. Berburu celana olahraga untuk Cici
Sekolah Cici tidak menyediakan celana olahraga untuk murid yang ingin membeli seragam olahraga bila ternyata rusak atau sudah kekecilan. Alhasil, Cici harus memakai celana yang sudah kekecilan dan robek pula.
Saya dan istri mesti mengubek-ubek pasar tradisional untuk mencari celana training untuk cici. Pertama pasar Majestic, ternyata ngga ada (atau kami ngga tahu ya?). Kemudian kami ke pasar lainnya. Ternyata di pasar Blok A, cuma tersisa satu celana dengan ukuran LLL. Tinggal satu-satunya, ngga ada ukuran lain. Saya dan istri akhirnya memutuskan mencari di Toserba AB di daerah Pondok Labu. Eh, ternyata stock-nya juga sedang kosong.
Akhirnya saya ke pasar tradisional Pondok Labu. Ini pertama kalinya saya mengunjungi pasar ini untuk berburu baju (pernah dua kali belanja sayur mayur di pagi hari). Untungnya di sini tersedia celana yang kami maksudkan. Akhirnya kami malah mengexplore pasar ini lebih jauh. Ternyata asyik juga ya. Walau agak pengap dan sempit, tapi seru aja. Serunya, kami bisa menawar barang-barang tersebut. Pengalaman yang tidak didapatkan kalau belanja di pasar modern.

3. Kakek Sakit
Bahkan mengantar kakek pun menjadi pengalaman seru juga. Saat di UGD, kami mendapati begitu banyak pasien dengan rupa-rupa penyakit. Meskipun seram, tetapi merupakan pengalaman baru buat saya. Seru juga memperhatikan tenaga medis bekerja, orang-orang yang perlu ditangani dan suasana rumah sakit. Betapa sehat itu mahal harganya dan kita harus benar-benar mensyukuri dan menjaga kesehatan kita.

So, kadang hidup itu, walau berat tetap terasa indah, tergantung dari sisi mana kita melihatnya.

Rabu, 16 Januari 2013

Banjir Jakarta

Jakarta selalu banjir bila musim hujan tiba. Jangankan hujan lebat, gerimis saja bisa menimbulkan genangan di beberapa ruas jalan di ibu kota ini. Miris sekaligus memprihatinkan. Ibu kota negara yang merupakan wajah Indonesia seharusnya terbebas dari masalah seperti ini. Kalau di pusat saja sudah seperti ini, bagaimana nasib kota-kota yang jauh dari ibu kota?

Jakarta bebas banjir, dambaan kita semua
Memang banjir bukanlah hal sepele yang mudah di atasi. Namun, mengingat banjir selalu terjadi, seharusnya masalah tersebut serius untuk ditangani. Tidak hanya melakukan program dadakan dengan pemebersihan saluran air dan pengerukan sungai, tapi lebih dari itu. Keterlibatan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga lingkungan masing-masing dari got yang kotor dan tersumbat perlu digalakkan dan diingatkan terus menerus.

Memang Jokowi  semenjak menjabat sudah menginstruksikan agar gorong-gorong ibukota dibersihkan dari sampah dan lumpur yang mengendap. Dan hasilnya cukup lumayan. Paling tidak, daerah ring 1 dan sekitar Jalan Sudirman dan Thamrin, tidak terlihat genangan air yang serius.

Sayangnya, wilayah lain di Ibukota, khususnya yang dilewaati aliran sungai belum terbebas dari banjir. Hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan Gubernur yang baru (Jokowi), tapi merupakan warisan dari gubernur kumis sebelumnya. Penyempitan aliran sungai, got dan saluran air yang tidak pernah dibersihkan serta perilaku masyarakat yang membuang sampah seenaknya tidak menjadi perhatian seirus pak gubernur kumis. Akibatnya? gerimis saja membuat Jakarta terendam.

Sekarang, sudah saatnya seluruh masyarakat Jakarta terlibat mengatasi masalah banjir. Caranya dimulai dari diri sendiri dan lingkungan kita. Sederhana saja kok, tidak perlu muluk-muluk seperti menambah ruang terbuka hijau untuk penyerapan air, itu sih urusan pemprov DKI lah. cukup dengan cara jangan membuang sampah sembarangan dan rajin membersihkan saluran air dari tumpukan sampah dan endapan lumpur. Selain itu, tentu saja perlu membuat sumur resapan dan air hujan jangan langsung dialirkan ke saluran air tetapi ditampung untuk digunakan berbagai keperluan rumah tangga sepertri menyiram tanaman, mencuci motor atau mobil dan lain-lain. Selain hemat air juga hemat biaya.

Mudah-mudahan dengan langkah sederhana tersebut bisa membebaskan Jakarta dari banjir. Walau tidak 100%, paling tidak banjir akan jarang terjadi di Jakarta.




Jumat, 11 Januari 2013

Ngga Jelas

Paling ngga enak kalau sesuatu itu ngga jelas. Semua-semua jadi bikin males. Padahal harus segara bergerak nih. Gara-gara ngga jelas, semua jadi mandeg.

Seperti pagi buta, cahayanya membuat pandangan tersamar
Apalagi kalau ketidak-jelasan itu berubah-ubah terus. Sebentar bilang ya, sebantar bilang ngga. Sebentar bilang bisa sebentar bilang ngga bisa. Kalau begini terus, mana yang mau dijadiin pegangan? Aneh kan?

Selanjutnya, hal lain yang bikin males adalah adanya orang-orang yang jelas banget kelihatan ambisinya. Sampai-sampai ngga malu-malu lagi mengungkapkan keinginannya di depan publik. Punya ambisi boleh, bahkan bagus. Tapi kalau ambisi itu untuk jabatan, yang menurut saya sesuatu yang akan merepotkan baik di dunia dan akhirat, buat apa?

Jabatan bagi saya adalah amanah, walau terus terang saya juga bersyukur kalau dipercaya memegang jabatan. Tapi, kalau jabatan yang saya pegang tersebut bukan didasarkan pada kapabilitas dan kompetensi saya, rasanya serem deh... Takut sesuatu saat akan terjadi, saya tidak dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh yang memberi jabatan tersebut. Dan yang lebih serem lagi, apabila ada penilaian jabatan tersebut diperoleh bukan karena kompetensi tapi karena kedekatan kita pada pimpinan. Apalagi orang-orang disekitar kita paham betul kinerja kita.. hiii.. serem.

Back to laptop!!

Di tengah ketidak-jelasan, saya berdo'a semoga saya bisa memenuhi kewajiban saya akan jabatan yang saya emban. Semangat!!!


Kamis, 10 Januari 2013

Kancing Masuk Hidung

Ada-ada aja deh kejadian aneh dalam kehidupan kita. Kadang  menganggap itu hanya ada di berita atau kejadian nuh jauh entah dimana. Tetapi ternyata, kita bisa juga mengalami atau menemui kejadian tersebut di sekitar kita.

Add caption
Seperti kemarin, Haykal hidungnya kemasukan kancing jeans (ukuran kecil). Aneh banget, kenapa kancing kok bisa masuk ke hidung? Secara logika, ngga mungkin kan kancing bisa masuk hidung anak-anak yang lubangnya kecil gitu. Tapi kenyataannya memang terjadi.

Anehnnya Haykal ngga bisa menceritakan penyebab kejadian tersebut. Aduh, nih anak walau udah mendekati usia 6 tahun masih susah untuk menyusun nalar. Kadang suka ngga nyambung, asyik sendiri dan hyperactive -kalau dibawa pergi kemana-mana, sering ngerepotin dan susah di atur. Jadi, penyebab kenapa kancing jeans bisa masuk hidung tidak terungkap.

Seperti biasa, nenek langsung panik begitu mendengar dan mengetahui kejadian tersebut. Apalagi setelah di bawa ke klinik umum, ternyata tidak bisa ditangani dan malah dianjurkan  ke RS Fatmawati saja, Tentu tambah panik semua jadinya. Untungnya, UGD RS Fatmawati bisa menangani hal tersebut walau harus antri lama.


Hahh.. Haykal..Haykal. Ini anak emang perlu perhatian khusus. Sepertinya karena kebanyakan main game dan jarang diajak komunikasi sama ortunya. Kedua ortunya sibuk, jadi yang penting anaknya anteng, ngga masalah seharian dia nonton TV atau main games. Gawat!! Akibatnya? susah lah mencari tahu dari anak yang cenderung tidak nalar dan asyik dengan dunianya sendiri.

Halloww semua, dari kejadian tersebut kita tentu bisa mengambil hikmahnya, harus hati-hati mendidik dan memberi perhatian kepada anak-anak kita...Jangan asal anak tenang dan anteng, kita tak perduli mereka main apa dan asyik dengan dunia sendiri

Kamis, 03 Januari 2013

Abang Sunat

Akhirnya abang sunat juga. Tanggal 25 Desember 2012, abang sunatan di Rumah Sunatan Bintaro. Syukurlah akhirnya abang berani juga. soalnya dia takut banget sama sunat..

Untungnya saya dapat mencari informasi mengenai rumah sunat ini di internet dan ternyata memang tidak mengecewakan. Pelayanannya cepat dan ramah. Anak-anak yang akan disunat umumnay juga dibuat nyaman agar tidak tegang. Di Rumah Sunatan ini disediakan mainan untuk anak-anak yang menunggu giliran untuk disunat.

Bahkan saat disunatpun anak-anak msih diberikan komputer tablet yang berisi banyak mainan. Jadi selama proses sunat berlangsung, si anak tidak terlalu tegang dan perhatiannya teralihkan. Ya, sesuailah dengan harga yang harus dibayar..

Tenaga medisnya cukup competen dan cekatan dalam melakukan proses khitan dan mengklaim sebagai metode sunatan modern. Saya kira ya juga sih, soalnya pada saat khitan, darah yang keluar minimalis dan selesai khitan langsung bisa pakai celana. Pokoknya proses khitan tersebut tidak memerlukan waktu khusus sehingga anak-anak terganggu aktifitasnya.

Lokasinya pun mudah di jangkau dari segala penjuru, khususnya untuk orang-orang yang tinggal di wilayah Selatan Jakarta Selatan.

Pasar Hewan Barito - Jakarta Selatan

Saya sebenarnya orang yang paling protes kalau ada yang memperdagangkan hewan-hewan langka dan dilindungi. Apalagi apabila hewan tersebut diperlakukan dengan tidak selayaknya, huh rasanya sebel banget.

Salah satu hewan yang dijual di Pasar Hewan Barito
Minggu lalu saya ke Pasar Barito - Jakarta Selatan. Pasar yang terkenal dengan penjualan hewan-hewan peliharaan. Namun hati saya miris sekali ketika melihat juga hewan-hewan yang seharusnya bukan untuk diperlihara, dijual juga di sana.

Ada anak monyet yang wajahnya bikin trenyuh, kelelawar, burung hantu, hewan-hewan yang bukan peliharaan dan burung-burung yang sepertinya lebih senang hidup bebas. Rasanya pingin saya membebaskan hewan-hewan tersebut dan melepaskannya ke alam bebas.

Kadang saya heran, apakah manusia memang tidak punya hati nurani ya? Kok tega sekali mengkerangkeng mahluk lain yang seharusnya bisa hidup bebas di alamnya.Bahkan untuk kucingpun, kalau memang ingin dipelihara, harus mendapat perlakuan istimewa. Sayangnya kebanyakan orang Indonesia masih jauh dari sikap memperlakukan binatang dengan baik.

Kebanyakan masih menganggap binatang sebagai obyek yang tidak punya perasaan dan punya hak untuk diperlakukan dengan layak. Jadilah hewan-hewan tersebut hanya sebagai kesenangan sesaat dan kemudian disia-siakn begiru saja.. sangat sedih ya..

Saya berharap, suatu saat nanti kalaupun ada pasar penjualan hewan, pasar tersebut harus bersih, menyediakan tempat yang layak untuk hewan-hewan dan tidak menjual hewan langka dan dilindungi.. semoga

Situ Babakan - Perkampungan Betawi

Mengisi libur sekolah anak-anak, kami tidak pergi jauh-jauh. Untuk mengisinya, kami mengunjungi tempat wisata yang mudah dijangkau dalam hitungan waktu kurang dari 2 jam dan tidak menempuh jalur kemacetan. Pilihan kami jatuh pada Situ Babakan- Perkampungan Betawi di wilayah Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Kebetulan memang kami belum pernah berkunjung ke tempat wisata ini.

Lepet, makanan khas Betawi
Sampai sekitar pukul 10 pagi, Situ Babakan belum terlalu dipenuhi wisatawan, Namun karena ada acara "Penganten Sunat", ada keramaian orang-orang yang mengikuti acara tersebut. Untungnya, lokasi di sekitar setu (danau) belum terlalu ramai, jadi kami masih bisa mencari tempat untuk istirahat bersama keluarga.

Secara umum, lokasi tersebut cukup menarik. Danau yang lumayan bersih dengan pohon-pohon rindang disekelilingnya  cukup nyaman untuk dinikmati. Sayangnya, semakin siang, semakin ramai dengan wisatawan dan semakin banyak kendaraan bermotor yang parkir disekitar lokasi danau.

Penjual Kerak Telor
Jalan yang mengelilingi danau seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan bermotor sehingga wisatawan nyaman berjalan kaki di sekitar danau. Belum lagi penjual makanan yang bersaing banyaknya dengan pengunjung. Kehadiran mereka agfak mengganggu karena gerobak dan kegiatan jual belinya mengganggu kenyamanan wisatawan.

Bagi penikmat kuliner, bisa mendapatkan jajanan khas betawi sperti kerak telor, laksa dan kue-kue khas betawi. Sekali lagi, sayangnya semua tak teratur sehingga wisatwan kesulitan untuk menikmati dan memilih jajanan yang diinginkan. Selain itu, kesadaran wisatwan untuk membuang sampah pada tempatnya juga amat rewndah, sehingga sampah mudah ditemui dimana-mana.



Rumah Betawi
Ya, Situ Babakan memang perlu sentuhan profesional. Tapi jangan sanmpai sentuhan tersebut membuat tempat wisata ini menjadi mahal, terkesan eksklusif dan meninggalkan orang-orang yang tinggal disekitar Setu Babakan. Saya berharap, ketika saya datang kembali,Situ Babakan lebih bersih, nyaman dan tetap menyediakan banyak pilihan jajanan tradisional.


Awan Kelabu di awal 2013

Mungkin tak banyak teman-teman yang merasa, bahwa sebenarnya awan kelabu sedang menaungi tempat kami bekerja. Tahun baru yang seharusnya diisi dengan semangat baru dan hal yang menyenangkan ternyata harus diisi dengan kejadian yang tidak menyenangkan.

Siapa yang menyangka bahwa sesuatu yang sebenarnya sudah di depan mata, hilang melayang karena sesuatu yang ngga jelas. Contohnya adalah teman-teman yang dari semula sudah memutuskan untuk ikut masuk tempat kerja baru, dua hari menjelang 31 Des 2012, dilarang untuk bergabung. Gedubrakkk!!.. Sesuatu yang aneh menurut saya. Nasib seseorang ditentukan dalam hitungan hari.

Orang-orang di atas bilang, keputusan tersebut bukan keputusan dadakan. Emang saya percaya gitu? ngga, saya ngga percaya seratus persen. Alasan kerahasiaan? Gombal. Masa sih sampai sebegitunya. Yang pasti ada saya yakin ada "sesuatu" dan yang jadi korban adalah pihak-pihak yang tak berdaya.

Tapi, menurut salah seorang teman, seharusnya kita melihat hal tersebut sebagai bagian dari rencana Allah. Bisa saja menurut kita hal tersebut merupakan sesuatu yang mengagetkan, tapi bagi Allah itu adalah rencana yang sudah dituliskan-Nya semenjak ruh kita ditiupkan ke raga.

Jadi, seharusnya hal-hal seperti itu jangan disikapi berlebihan. Kita harus menerima apapun peristiwa yang menimpa kita. Memang kita harus berusaha, namun keputusan tetap di tangan 4JJI. Boleh lah kita kecewa, tapi sebaiknya hanya sesaat. Merana pun boleh, tapi jangan sampai terlalu dalam.

Saya cuma berharap, tempat kerja saya segera running well agar keresahan segera berlalu dan 2013 tidak lagi kelabu