Kamis, 31 Desember 2015

Hari Terakhir di Tahun 2015, 31 Des 2015



Kantor sepi..

Sepi menyeruak hati..

Pingin cepet pulang..

Tapi kemarin dah ga datang..

Akhirnya menghabiskan hari..

menanti jam pulang... dan berlari..



Hari terakhir 2015..

Semoga membawa kenangan indah..

tidak hanya bagi diri sendiri..

tapi bagi semua insani...


Ya Allah..

Semoga rahmat dan anugerah-Mu..

akan terus datang dalam kehidupan hamba-Mu...

Amiinn...

Jumat, 11 Desember 2015

Kota Batu, Suejuk Rek!!

Ini memang bukan pertama kali saya ke Batu- Malang, tapi yang kedua kali. Yang pertama saat menghadiri pernikahan teman, saat itu saya dan teman-teman nginep di Batu - Malang. Waktu itu sempat mampir ke Secret Zoo Jatim Park Malang. Dan saya cukup terkesan dengan konsep kebun binatang yang mirip konsep di Safari Park nya Singapore tapi denagn versi yang lebih keren.. Kali kedua ya saat ini, nginep di salah satu villa dan resort bintang lima yang terisolasi karena ga ada angkutan umum buat main ke pusat kota Batu.

Alun-alun Kota Batu saat Malam
Hari pertama, saya dan dua oranga teman menghabiskan malam di alun-alun kota Batu yang saat itu ramai banget. Mungkin karena bertepatan dengan libur Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015. Alun-alun kota batu dipenuhi warga kota yang asyik menikmati wahana permainan yang disediakan. Tak ketinggalan, puluhan gerobak penjual kuliner memenuhi sekeliling alun-alun kota Batu. Meriah dengan aneka lampu dan aroma jajanan yang membuat laper..

Strawberry Lamp at alun-alun
Saya dan teman-temanpun ikut menikmati suasana malam itu. Duduk di lesehan trotoar alun-alun sambil menikmati wedang jahe, kacang rebus dan sate kelinci. Sedap nian suasana malam itu walaupun banyak gangguan pengamen yang dateng silih berganti. Puas menikmati suasana, kami kembali berkeliling alun-alun sambil berburu ketan durian yang katanyaa uenak banget. Sayang kami tak menemukan, mungkin sudah habis kali ya.. karena sudah pukul 10 malam sih.. Akhirnya kami memutuskan untuk menikamti segelas susu sapi murni.. yang lagi-lagi ditemani kaacang rebus. Waah.. bener seger deh susunya.. dah murah bingits.. ber-tiga cuma habis 20 ribu perak..

Oh iya.. suasana di villa dan resort sebenarnya lebih cocok buat yang senang dengan ketenangan.. sepeti pengantin baru misalnya. Resort dan villanya sepi  dan dingin bingits karena berbarengan dengan  musim hujan. Kebetulan juga gunung bromo sedang "batuk-batuk".. jadi deh cuacanya ekstrim..duinga uin rek..

Kota Malang dilihat dari Batu
Tapi secara umum, saya suka sih.. dapet pengalaman baru, teman-teman baru dan cerita baru. Oh iya, saya juga sempat menikmati bakso malang gerobak yang rasanya super loh di mesjid kantor PLN, deket tempat saya menginap. Selepas sholat Jumat, abangnya mangkal depan mesjid dengan gerobak motor yang penuh dengan aneka pelengkap bakso malang seperti kerupuk pangsit, bakso, tahu, mi dan lainnya. Yang unik, ternyata pakai lontong juga loh dan sayurnya bukan sawi tapi daun selada.. wah baru tahu saya.. uenaknya poll.. Menurut saya, dibanding bakso Presiden di Kota Malang yang terkenal itu, lebih enak yang ini deh.. banyak lagi porsinya..






Selasa, 08 Desember 2015

Peluncuran Program Budaya OJKWay IKNB 2A





Dear Temans,
Terima kasih telah berpartisipasi aktif pada peluncuran program budaya OJKWay untuk Departemen Pengawasan IKNB 2A. Mengusung tagline “bedAA”, acara peluncuran program budaya tersebut berlangsung lancar dan sesuai rencana.. dan yang lebih penting lagi dapat dinikmati bersama oleh seluruh hadirin. Walau tanpa dihadiri Pak KE IKNB dan Pak Deputi Komisioner, pentas seni berlangsung meriah dan amat menghibur di hati penonton. Penampilan apik teman-teman DASR benar-benar menghadirkan keceriaan disetiap sudut ruang Ballroom hotel Novotel Bandung.

Terima kasih buat Padus (Mas Donny, Uthe, Asti, Bu Jenny, Bu Yenny, Sendy, Irfan dan Mba Paula). Perpaduan vokal yang apik, membuat “Gebyar-gebyar” nya Gombloh tampil menawan dan menutupi penampilan tari Saman teman-teman DPDP yang tampil tanpa greget. Mas Donny (sebagai vokalis senior)  dan Uthe mampu membimbing anggota padus lainnya untuk tampil maksimal dan mampu mengimbangi kepiawaian olah vokal Mas Donny dan Uthe. Demikian juga pada persembahan lagu Tanah Air Beta... menyentuh.. dan ketika dipenghujung acara semua hadirin bersalaman, “ekspresi”-nya Titi DJ kembali dihadirkan dengan manis oleh Padus.. untuk menjadi pemungkas keceriaan.
DPDP yang mencoba mengibur dengan penampilan duet Bang Herbinus dan Elok ternyata tampil seperti kurang persiapan. Bang Herbinus yang tak hapal lirik membuat penampilan Elok ikut terpengaruh. Lagu “Biar Menjadi Kenangan” -nya Reza dan Masaki Ueda yang mestinya manis, gagal menghibur hadirin.
DASR menggebrak dengan penampilan apik talenta muda DASR membawakan lakon tentang kehidupan di desa Rawa Pening. Yones yang menjadi dalang mampu mengarahkan para aktor dan aktris dadakan tampil total.  Sungguh saya salut dengan kemampuan akting teman-teman ini. Mba Yani, Isti, Zaki dan Mas Tomi tampil layaknya penduduk desa yang kerjanya bertani. Ngga nyangka loh kalau mereka tuh aslinya pegawai handal OJK. Bahkan mas Uul yang berperan sebagai pertapa aja, dengan modal merapatkan tangan di depan dada (bersemedi), tampil maksimal dan sulit dikenali.. belum lagi Ebi yang tampil dengan perut hamilnya.. ya ampuunn..
Dodok sebagai korban bullying bersama Ana, Mas Angga (bencis taman lawang), Irfan, Mike dan Wibi benar-benar pas melakoni peran mereka. Mas Dadang sebagai agen asuransi bersama penduduk desa (Ena, Nana, Kartini dan Mba Ningsih) juga tampil menawan. Dan keseluruhan lakon ini masih dilengkapi dengan keceriaan lain ketika ditutup dengan flasmob jingle OJK yang dipimpin Ebi.. apalagi hampir semua pegawai DASR ikut terlibat menari dan ditutup oleh teman-teman yang memegang balon bedAA..
Catatan penting dari lakon ini adalah teman-teman berhasil mengemas cerita rakyat dengan memasukkan unsur program budaya dan edukasi tentang asuransi. Sehingga tidak menjadi sekedar lakon tanpa makna.. lagi-lagi: “keren!!”..
DPDP kembali menghadirkan lakon dengan tema cinderella. Penampilan DPDP kembali berantakan. Mereka yang tampil “live” seharusnya memiliki keunggulan karena pasti lebih menarik. Tetapi lagi-lagi mereka kedodoran.. blocking panggung, vokal, alur cerita, dalang dan lagu pendukung tidak saling melengkapi. Cerita cinderalla yang mereka tampilkan gagal dimaknai penonton.. sayang ya..
Untungnya penonton kembali terhibur dengan penampilan apik duet Peyang Penjol. Mas Mansur dan Pak Rianto tampil apik dengan lakon “urip ora ngira.” Mas mansur tampil percaya diri dengan monolog yang menceritakan perubahan kehidupannya dan keheranannya pada gaya hidup sebagai pegawai OJK. Dengan logat khas Tegal, duet Mas Mansur dan Pak Rianto berhasil mengocok perut penonton. Wah, sepertinya karier keartisan Mas Mansur bisa berawal dari sini deh.. Sukses ya Sayyy...!!
Sekali lagi saya sebagai CP mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi teman-teman semua. Mohon maaf bila namanya tidak tersebut..

Rabu, 02 Desember 2015

Duren Ucok, satu ngga pernah cukup..

Mesjid Raya Medan
Durian atau duren emang buah yang unik. Keunikan tersebut tidak hanya dari tampilannya yang menyeramkan dengan duri-duri yang tajam dan aroma buahnya yang menyengat, tetapi juga dari sikap orang terhadap buah ini. Bagi penggemar durian, buah ini dianggap sebagai buah terenak sedunia. Sementara bagi yang tidak suka, jangankan untuk makan, mencium baunya saja bisa membuat orang tersebut klepek-klepek..

Untungnya saya termasuk yang suka akan durian. Seringkali setiap musim durian tiba, air liur saya langsung meler membayangkan buah durian yang manis, lembut dan baunya semerbak. Satu durian, rasanya ngga akan pernah cukup. Hanya iman di dada yang mampu menghentikan saya untuk tidak kalap menyantap durian.. ha..ha..

Termasuk ketika ditugaskan ke Medan, yang terbersit pertama kali di pikiran saya bukan bagaimana menyelesaikan tugas yang diberikan dan mengerjakannya sebaik mungkin, malah membayangkan nikmatnya makan duren bang ucok yang memang amat terkenal bagi penggila durian.. duh.. maap.. jangan ditiru ya, ini bukan contoh yang baik .. he..he..

Malam pertama pun saya langsung happy waktu ditawarkan teman saya yang tinggal di medan untuk berburu durian. Sayangnya dia tidak membawa saya ke duren bang ucok, tetapi ke duren bang Edi. Hmm... entah kenapa ya, walaupun sama enaknya, tetapi tetap bagi saya belum puas kalau tidak menyantap duren dari tempat duren ucok.

Untungnya di malam kedua, sehabis menikmati makan malam dengan menu Mie Aceh Titi Bobrok, saya langsung diajak menluncur ke tempat duren ucok. Luar biasa memang, walaupun saat itu bukan malam minggu dan waktu menunjukkan pukul 10 malam, sebagaian besar kursi yang tersedia penuh dengan pengunjung. Ah, memang salah satu penambah kenikmatannya adalah suasana di tempat duren ucok kali ya.. asyik banget melihat begitu banyak orang yang menikmati duren sambil tak lupa ber-selfie dengan duren-duren mereka.

Suasana di Duren Ucok.. ramai bingits
Sekali pesan, langsung minta dibuka 4 duren sekaligus. Satu persatu buah durian itu tandas dan minta tambah 2 lagi. eh masih kurang lagi.. tambah satu lagi boss.. total jadi 7 duren untuk 5 orang. bagi saya, 7 duren dengan 3 orang yang makan aktif sungguh luar biasa. Biasanya satu orang satu dan maksimal 2 lah.. apalagi untuk yang sudah berumur.. ngeri-ngeri sedap lah kalau makan duren kebanyakan..

Ngga lupa, saya pesan untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Rasanya ngga pernah cukup deh kalau cuma menikmati duren satu buah aja.. kalau ke medan lagi, insyaallah saya pastikan untuk menikmati duren ucok..