Abang dan Cici,
Ayah selalu menitikkan airmata tiap memandang potret kalian
Ayah hanya mampu memandangi gambar kalian dalam diam
Senyum manis dan tatapan mata lugu
Mengundang lamunan ayah kemasa-masa indah bersama
Ketika cinta dan kasih sayang begitu mudah diekspresikan
Abang dan Cici,
Betapa rindu ini mengoyak perasaan ayah
Mengalirkan jutaan liter airmata
Melambungkan perasaan bersalah ketingkat tertinggi
Abang dan Cici,
Ayah hanya mampu memandangi gambar kalian dalam diam
Tak tahu apakah kalian tahu rindu yang ayah rasakan
Tak tahu apakah kalian merindu seperti yang ayah rasakan
Abang dan Cici,
Betapa indah rasa rindu ini
Namun, lebih indah bila rindu ini terwujud
Abang dan Cici..
Ayah sayang kalian, dulu, kini dan selamanya
Dan, dalam rindu yang nanti akan terwujud
Izinkan ayah memeluk, mencium dan bercakap
dengan khayalan tentang kehadiran kalian
Sungguh, hanya itu yang dapat ayah lakukan
saat ini.
Brisbane, 5 Maret 2007
Dalam kerinduan terdalam
Ayah selalu menitikkan airmata tiap memandang potret kalian
Ayah hanya mampu memandangi gambar kalian dalam diam
Senyum manis dan tatapan mata lugu
Mengundang lamunan ayah kemasa-masa indah bersama
Ketika cinta dan kasih sayang begitu mudah diekspresikan
Abang dan Cici,
Betapa rindu ini mengoyak perasaan ayah
Mengalirkan jutaan liter airmata
Melambungkan perasaan bersalah ketingkat tertinggi
Abang dan Cici,
Ayah hanya mampu memandangi gambar kalian dalam diam
Tak tahu apakah kalian tahu rindu yang ayah rasakan
Tak tahu apakah kalian merindu seperti yang ayah rasakan
Abang dan Cici,
Betapa indah rasa rindu ini
Namun, lebih indah bila rindu ini terwujud
Abang dan Cici..
Ayah sayang kalian, dulu, kini dan selamanya
Dan, dalam rindu yang nanti akan terwujud
Izinkan ayah memeluk, mencium dan bercakap
dengan khayalan tentang kehadiran kalian
Sungguh, hanya itu yang dapat ayah lakukan
saat ini.
Brisbane, 5 Maret 2007
Dalam kerinduan terdalam
Komentar