Minggu, 04 Maret 2007

Maaf

Rifqi dan Rizky, maafkan ayah karena meninggalkan kalian di Indonesia. Tapi, ayah punya alasan yang cukup kuat mengapa tidak membawa kalian kesini. Ini adalah jawaban-jawaban atas pertanyaan yang mungkin akan kalian tanyakan saat kalian dewasa nanti.
Kenapa ayah pergi ke Australia?
Ayah ke australia untuk meneruskan kuliah ayah. Ayah ingin mengambil gelar master (S2). Ayah termasuk beruntung, karena kuliah ayah dibiayai alias beasiswa alias gratis.
Kenapa kita ngga diajak?
Biaya yang ditanggung hanya untuk biaya hidup ayah seorang. Kalau bawa kalian berarti harus ada biaya tambahan yang tidak sedikit. Atau bahasa simplenya, pas-pasan banget kalau ayah ngga kerja di sini.
Lho, kenapa ayah ngga kerja aja?
Ngga semudah itu nak. Ayah kan harus belajar keras. Jujur, ayah tidak begitu cerdas, hanya ketekunan dan kesungguhan yang membuat ayah bisa meraih harapan-harapan ayah. So, itu berarti ayah harus konsentrasi penuh terhadap study ayah. Kalau ayah kerja keras, ayah khawatir study ayah terbengkalai. Sedangkan kalau ayah ngga kerja, biaya hidup kita pas-pasan.
Kenapa ayah ngga mau berkorban, kerja keras dan belajar keras?
Mungkin bisa nak, tapi dalam kondisi serba sulit, hidup harus memilih. Artinya, ayah memaksakan membawa kalian kesini tapi dalam kondisi yang serba kekurangan. atau membiarkan kalian sementara di Indonesia, dengan kondisi yang lebih baik. dan Ayah ngga mau memilih pilihan pertama. Ayah ngga mau kalian mengalami masa-masa sulit.
Temen ayah yang lain gimana? kok mereka bisa ngajak anak-anak mereka?
Sudah pasti temen ayah berbeda dengan ayah. Ayah ngga tau secara pasti, tapi mungkin mereka lebih istimewa dari ayah dalam hal pelajaran. Artinya, mereka tidak perlu belajar sekeras ayah untuk berhasil dalam study mereka. Nah, oleh karena itu mereka bisa bekerja sambil belajar.
Tapi rejeki kan bukan kita yang ngatur, Allah yang mengatur semua rejeki kita..
Benar sayang, tapi kita juga harus berusaha. Kalau ngga berusaha mana ada rejeki kita. Artinya, ayah tidak sanggup belajar sambil bekerja keras membiayai kalian
Kok ayah menyerah sebelum bertempur?
Tidak. Ayah bukan menyerah sebelum bertempur, tapi mencoba bersikap realistis dan mengukur kemampuan diri sendiri
Terus, masa cuma itu alasannya.
Alasan yang lain adalah kalian masih muda, masih banyak kesempatan. Kalau kalian sungguh-sungguh belajar, berdoa dan berusaha, kalian insya Allah juga akan mendapat kesempatan yang sama seperti ayah. Belajar di luar negeri dengan biaya gratis.
Apa ayah ngga sayang dan kangen sama kita?
Ayah sangat kangen dan sangat sayang pada kalian. Setiap hari, ayah selalu merindukan kalian dan berharap kabar tentang kalian. Ayah selalu menitikkan air mata bila ingat kalian. Ingin ayah peluk, cium, gendong dan ajak kalian kemana saja ayah pergi. Doa ayah mengalir setiap hari, berharap Allah mengizinkan kita untuk bersama lagi. Ayah begitu takut kehilangan kalian. kalian adah harapan dan permata hati ayah.
Tapi, kata teman-teman tinggal diluar negeri itu enak..
Iya, enak karena disini semua serba teratur, rapi dan semua berjalan sesuai aturan. tapi ngga juga, daam beberapa hal banyak yang lebih enak di Indonesia.
Contohnya?
Dalam hal sosialisasi misalnya. Disini susah banget buat dapet teman untuk bersosialisasi kalau kita ngga bener-bener percaya diri dan berasikap proaktiv. Kalau di Indonesia kan masih punya tetangga, teman sekolah atau bahkan temen seperjalanan yang tiba-tiba ngajak kita ngobrol.
Tapi, kalau tinggal disana nanti juga terbiasa
Iya, tapi itu untuk jangka panjang. kalau cuma dua tahun seperti ayah, rasanya ngga terlalu berpengaruh.
Tapi kita kehilangan kesempatan yang berharga yah??
Siapa bilang? seperti kata ayah, kalau kalian serius menjalani hidup dan selalu berdoa, Allah akan selalu memberi kesempatan kepada kalian.
Tapi kita kehilangan kasih sayang ayah selama dua tahun
Iya, itu memang ayah akui. Tapi kalian punya ibu yang luar biasa. Bunda. Bunda kalian adalah perempuan yang hebat dalam kacamata ayah. Banyak hal yang bisa digantikan oleh Bunda. Ayah sendiri sangat bersyukur menemukan perempuan seperti Bunda. Walau cuma tamat SMA, tapi cara berfikirnya maju dan selalu menentramkan hati ayah. Bunda perempuan yang sederhana, tapi teguh dalam prinsip dan berani dalam kebearan. So, ayah yakin, nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan oleh ayah dapat digantikan oleh bunda. Selain itu dua tahun bukan waktu yang terlalu lama. Selain itu rasa sayang tidak harus diwujudkan secara berdekatan. Walau kita jauh, percaya rasa sayang ayah tetap kalian rasakan.
Gimana bisa?
Sederhana. Ayah berusaha untuk selalu mengirimi kalian kartu pos. Itu adalah wujud kasih sayang ayah dari jauh. Ayah ingin kalian tahu, bahwa kalian ada dalam hari-hari di kehidupan ayah. Dan sebagi ungkapannya adalah memberi kalian kabar via kartu pos. Ayah juga merasakan setiap perkembangan kalian dari berita yang bunda ceritakan saat kita bertelepon.
Ada yang lain lagi yang ingin ayah sampaikan?
Iya, ayah juga khawatir, kalau kalian kesini itu prosesnya ngga mudah. Australia itu jauh sekali. perjalanan kesini sangat berat. bunda ngga bakalan bisa menghandle sendiri tanpa didampingi ayah.
Kenapa ayah ngga jemput?
Biayanya besar nak. Ayah ngga punya uang banyak untuk menjemput kalian. lagi pula, abang ngga terbiasa perjalanan jauh. so, itu juga salah satu alasan kenapa kalian ngga kesini.
Ada yang lain lagi?
Ayah cuma ingin kalian tahu, bahwa hidup ayah tanpa kalian dan bunda terasa hampa. Jadi, jangan kalian mengira ayah seneng-seneng sendiri di Australia. Ayah kesepian nak, ayah hanya berusaha berjuang untuk kepentingan kalian. Semoga kalian mengerti.

Tidak ada komentar: