Budha Birthday Festival 2007

Tarian Barongsay
Jurus Kung Fu ala Wong Fei Hong
Bunda, Abang dan Cici, di tengah hujan assignment (tugas kuliah-red) yang begitu deras dan seolah tiada henti, kota Brisbane seolah ikut-ikutan tak henti menggoda dengan berbagai festival. Walah, antara assignment dan hiburan, pilihan yang amat berat. Tapi rasanya otak emang udah machicha mochtar alias macet total saat diajak mikir. Daripada sutris tapi assignment ngga selesai juga, pergi ke festival rasanya lebih baik. Tentu saja dengan harapan, otaknya bisa diajak mikir lagi setelah lihat yang seger dan bening di South Bank.

Budha Birth Day Festival 2007, begitu nama festival yang tertera. Saat sampai di Suncorp Piazza, terlihat tiga patung Budha berwarna emas berjejer dengan latar belakang kain warna-warni, membuat ketiga patung Budha tersebut terlihat sangat menonjol. Di altar depan patung tersebut terdapat banyak sekali persembahan, sepeti buah-buahan serta patung-patung Budha kecil dalam baskom berisi air. Sedang disisi kiri dan kanan patung Budha ratusan lilin kecil terus menyala.

Tepat pukul 2 siang, acara di mulai. Tanpa panggung, lapangan kosong didepan patung Budha dijadikan arena pertunjukan. Dibuka dengan tarian barongsai, silat wushu dan tarian ular naga. Barongsai yang meliuk-liuk cukup menghidupkan suasana. Apalagi setelah itu murid-murid Queensland International Dancing School nan cantik, menari amat lemah gemulai dan serasi dengan kostum china modifikasi warna hijau pupus.

Acara semakin seru, saat pembawa acara mengumumkan atraksi selanjutnya adalah wushu atau kung-fu china. Disebutkan bahwa kung-fu tersebut melahirkan legenda terkenal Wong Fei Hong (bener ga nulisnya?-red). Bener-bener asik deh, semua jurus terkenal sepertinya keluar, seperti ’Pukulan tujuh penjuru angin’, ‚sembilan naga merobek langit.’ Bahkan jurus ’angsa emas menggengam mahkota’ pun ditampilkan secara apik dan memikat (hi..hi.. kebanyakan baca Kho Ping Ho-serial silat berlatar belakang budaya china-red). Seru deh.

Eh, ternyata performancenya ngga melulu berkaitan dengan china lho. Ada juga musik latin yang memikat meramaikan suasana. Ini sepertinya yang ngamen waktu di Ipswich Festval deh. Modern dance pun tak kalah menariknya. Gerakan ala Agnes Monica atau Britney Spears dibawakan dengan apik dan asyik oleh dua anak cowok ABG, ngga kalah ok dibanding dua penyanyi tadi.

Buat adik-adik kecil ada akrobat yang khusus didatangkan dari Taiwan. Walau jenis akrobatnya amat biasa, tapi karena kepiawaian sang akrobatis, semuanya jadi menarik dan amat menghibur. Lucu dan sangat atraktiv.

Tepat dua jam, acara pertunjukan berakhir. Eh, ternyata pembawa acara mengumumkan malam hari ada acara performance lagi. Ah ditunggu aja deh. Ternyata acaranya ngga jauh beda dengan yang siang. Cuma ditambah pidato pejabat-pejabat and format acara dibuat lebih resmi. Lebih menarik karena ada tata lampu, sehingga sepertinya lebih spektakuler dari acara siang hari.

Ngga sampai disitu, pertunjukan kembang api menutup seluruh rangkaian acara. Yang ini emang benar fantastik. Kurang lebih dua puluh menit, cahaya kembang api menghiasi langit malam kota Brisbane yang cerah. Benar-benar indah.

Wah, jadi lupa sama assignment dan otak kaya’nya fresh lagi neh. Tapi, pas sampai di rumah lagi, melihat setumpuk buku dan artikel yang belum dibaca...mata terasa sepet lagi...

Abang, Bunda dan Cici, begitu cerita ayah. Wah, senengnya kalau kalian bisa ikut bersama menyaksikan ya. Sayang ya, Allah memang berkehendak kita tidak bisa bersama disini. Tapi, kita harus yakin, bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita.

Komentar