Sabtu, 26 Mei 2007

Hari ini banyak cerita

Abang dan Cici dalam gaya yang menggemaskan (salah satu foto yg dikirim bunda)
Bunda, abang dan Cici, kali ini ada beberapa topik yang ingin ayah tulis untuk kalian... soalnya beberapa hari ini ada beberapa kejadian yang sempat menyentuh batin ayah, yah paling tidak meninggalkan "sesuatu" bagi batin ayah.

Belanja mingguan
Belanja mingguan seperti sayur, lauk, buah dan beberapa kebutuhan tambahan sangat menyita waktu. Bayangkan, untuk belanja saja disini bisa menghabiskan waktu sampai lebih dari 5 jam atau kadang-kadang setengah hari. Selain jaraknya yang jauh, juga semua barang tidak tersedia dalam satu tempat. Huh, menyebalkan dan cape.

Jadi, kalau mau beli sayuran di Darra, terus beri daging di butcher (tukang jagal daging, seperti kakek-red)yang jual daging halal, beli bumbu mesti di Yuen (untuk bumbu Indonesia), terus kalau kebutuhan lain mesti di Coles atau Woolworth. Bayangin, untuk tiga atau empat jenis kebutuhan yang berbeda mesti beli di empat atau tiga tempat berbeda pula. Repot kan? kalau ngga punya mobil pribadi, bisa seharian tuh, karena jadwal bis itu kalau hari sabtu atau minggu agak jarang, satu sampai dua jam sekali. Kebayangkan bete nya?

Email bunda dan foto-foto kalian
Wah seneng banget ayah waktu bunda ngirim email yang di-attach foto-foto kalian. Tapi juga jadi sedih banget ayah memandangi foto kalian, karena rindu ini rasanya semakin bertambah parah. Apalagi melihat wajah kalian bertiga, sepertinya ada sesuatu yang kurang dalam pancaran wajah kalian. Ya, kehadiran dan kasih sayang ayah.

Apalagi ngeliat Abang yang rada kurus, apa pengaruh ketiadaan ayah disisi kalian ya? Ngeliat Cici yang lucu dan menggemaskan. Huh, semua begitu berat dirasakan. Apalagi sebentar lagi Cici ulang tahun ke-3. Wah, tambah sedih jadinya, ngga hadir di hari istimewa Cici. Maafkan ayah ya sayang..

Potong rambut
Karena biaya potong rambut di sini mahal -sekitar AUD10 atau Rp70.000,00 jadi ayah rasanya lebih hemat kalau potong sendiri. Ya, walaupun modelnya sama alias model cepak abis, masih lumayan. Dan, anehnya ayah dan teman-teman ayah jadi mendadak bisa ngerjain segala hal yang sebelumnya ngga pernah terbayangkan, seperti potong rambut dan masak.

Hari ini ayah potongin rambut Om Adi. Lumayan lah, walau ngga terlalu rapi tapi ngga malu-maluin. Lagian juga di sini orang-orang hampir ngga perduli dengan penampilan orang lain alias masa bodoh. Jadi cuek aja mau potongan rambut jelek juga atau pakai baju jelek..pokoknya jadi cuek deh.

Spagethi
Hari ini ayah makan malamnya spagethi di rumah Om Sony. Memang Om Sony pernah cerita kalau dia masak spagethi-nya enak dan janji suatu saat bakalan masak spagethi dan ngundang ayah buat nyoba (sebenernya sih ayah yang minta nyoba..he..he). Tapi karena kesibukan kuliah dan jadwal yang berbeda, rencana tersebut ngga pernah terlaksana eh belum sempat terlaksana.

Nah ceritanya sehabis cukur rambut Om Adi, Om Sony dan ayah baru punya kesempatan buat makan spagethi buatan Om Sony. Enak? enak tuh. Sebenernya ayah ngga suka spagethi karena ngga suka rasa sausnya yang rada asam. Tapi Om Sony ternyata pinter masak juga, sausnya enak: gurih, pedas dan ngga terlalu asam. Campurannya juga enak, daging cincang dan cumi. Pokoknya rasanya udah disesuaikan dengan lidah Indonesia. Dan kebetulan juga memang udah kelaperan. Jadi, enak banget.

Tumben juga ayah makan ada yang menemani. Biasanya ayah selalu makan sendirian (sedih deh). Kali ini karena makannya sambil ngobrol dan cerita macam-macam, jadi lebih enak rasanya. Dan emang menurut ayah, Om Sony ini teman yang baik sekali sama ayah. Ya, seperti cerita ayah sebelumnya, dia sering membantu ayah untuk mengatasi perasaan rindu pada kalian, dan membesarkan hati ayah untuk tetap semangat.

Tulisan ayah dimuat lagi di Kompas Cyber Media Community
Tulisan ayah tentang akibat rokok dan alkohol ternyata dimuat lagi di Kolom Kita (koki) edisi tanggal 25 MEI 2007 dengan judul Cerita sedih akibat Rokok dan Alkohol.
Nah ini dia linknya :
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=30998§ion=92

Nah, begitu cerita ayah..

Tidak ada komentar: