Satu Hati Satu Rasa

Bun, kenapa kok SMS ayah ngga dibalas-balas? Begitu tanya Ayah ketika nelpon Bunda hari ini. Oh, ngga sempat Ayah, habis Cici sakit, badannya panas jadi minta gendong melulu. Kata bunda, habis makan permen Alpenliebe yang rasa stroberi, habis satu. Aduh, Cici memang sensitiv banget deh, kalau habis jajan permen atau gorengan hampir selalu batuk dan kadang jadi demam.

Walah, pantes aja ayah kangen banget sama Cici. Rasanya pingin gendong Cici terus (lihat: kangen gendong Cici-red). Wah ternyata Cici emang lagi ngga enak badan. Jadi nyetrum ternyata perasaan kita ya...

Emang kadang suka gitu ya. Mungkin karena rasa sayang, kangen dan cinta itulah kadang menyatukan perasaan kita. Apa yang dirasa oleh Cici, Abang dan Bunda, sepertinya sama dengan yang Ayah rasakan.

Pernah juga waktu itu ayah beli pilus garuda saat belanja di Yuen Supermarket di China Town. Eh ternyata, Cici dan Abang juga lagi disuapin bunda pakai pilus garuda juga. Tuh kan, emang kadang sering samaa kita ya..

Makanya, itulah mengapa rasanya rada aneh kalau bunda suka khawatir Ayah melupakan kalian. Hampir tidak mungkin rasanya, karena Ayah rindu selalu dan terkenang-kenang pada kalian setiap saat. Tiada yang lebih membahagiakan rasanya selain berjumpa dengan kalian saat ini. So, tak pernah terbersit sedikitpun untuk mencari hal lain untuk mengalihkan perhatian Ayah. Kalian telah mempesona perasaan Ayah, sejak kalian ada sampai sekarang, saat ini dan selamanya.

Komentar