Mendung (lagi), Hujan (lagi)

Hujan semalaman menambah dingin cuaca di Brisbane pagi ini. Mentari enggan muncul, terhalang pekatnya gumpalan awan hitam. Langitpun tak cerah, dipenuhi warna kelabu nan sendu.

Hari ini ayah seharusnya sudah mempersiapkan diri baik-baik menghadapi ujian semester ini. Tapi karena cuaca yang dingin dan kelabu, ikut-ikutan mempengaruhi mood ayah untuk belajar. Benar kata mBa Irda, ujian di musim dingin seperti ini benar-benar punya tantangan tersendiri. Dingin dan kelabu, bikin otak malas untuk berfikir.

Padahal semalam ayah sudah ngga belajar sama sekali. Sony yang datang untuk ngambil kamera yang dia titip ke ayah, akhirnya harus pulang jam 9.30 malam. Gara-garanya hujan yang turun sangat deras, membuatnya harus menunggu hujan reda untuk pulang ke rumah. Otomatis, sambil menunggu hujan, yang kita bisa lakukan hanya mengisi waktu dengan membahas foto, makan malam dan lain sebagainya, ngga bisa belajar kan jadinya?

Yah, begitulah. Kuliah disini itu ternyata memang mempunyai romantika tersendiri. Mulai dari mengatasi masalah bahasa, cuaca, sistem kuliah dan mengatasi emosi diri (rasa rindu, malas dan keinginan untuk bermain). Seperti minggu ini, sebenarnya ini adalah minggu untuk persiapan ujian, tapi malasnya minta ampun untuk bersiap diri. Dan kadang malah berharap ada teman yang datang dan bisa sedikti ngobrol, aneh ya:)
Pengennya musin ujian ini cepat berakhir dan bisa main lagi dengan bebas.

Bunda, Abang dan Cici.. do'a in ayah ya, agar ayah bisa mengatasi semua ini. Rasa rindu, sepi dan beban kuliah benar-benar membuat ayah (hampir) tak berdaya. Salah satu obatnya adalah bertemu teman, ngobrol, bercanda, jalan-jalan dan menyalurkan hobby.

Tuhan, tolonglah hamba mengatasi semua
betapa berat cobaan ini
Hamba ingin pulang
kepelukan anak dan istri

Komentar