Mt Coot tha- Brisbane (2)

Tulisan ayah tentang Mt Coot tha dimuat lagi di Koki. ini link-nya:
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=37318§ion=92

seru juga sih waktu berkunjung ke sini. karena angkutannya cuma sampai jam 4 sore, pulangnya bareng sony n dany mesti jalan kaki menyusuri jalan yang remang2. untungnya jalannya menurun, ngga mendaki.

Pindahan

temen ayah yang satu ini memang aneh dan mau menang sediri. pindah rumah ngga ada basa-basinya. memang sih kita bukan siapa2 bagi dia, tapi hargailah sebagai sesama perantauan. masa sih pindah cuma begitu aja, ngga bilang maaf kalo ada salah atau apalah gitu. apalagi karpet peninggalan anak2nya main kotor luar biasa, masa' sih ngga bilang apa2.

emang dari awal, ayah udah merasa, dia ini bukan temen yang asik buat berbagi suka dan duka. kalo dia merasa ngga ada kepentingan, ngga bakalan deh kita dianggap. coba deh, kalo orang yang dia anggap bisa memberikan sesuatu, walah baik dan ramahnya luar biasa.

egois, cenderung mau menang sendiri, merasa dirinya lebih kaya dan lebih mampu. itulah dia. mungkin ayah tidak boleh memberikan anggapan seperti itu, tapi itulah yang ayah rasakan saat ini. rasanya cukup lengkap catatan di hati ayah tentang temen ayah ini. kalo ada urusan sama dia, kaya'nya mesti hati-hati dan berfikir dua kali deh.

Komentar