ini nih, tulisan ayah tentang piala asia dimuat di KoKi Kompas Cyber Media.. ini linknya:
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=36895§ion=92
ini isinya:
Perhelatan Piala Asia 2007 kali ini terasa istimewa . Tidak hanya karena dilangsungkan di Jakarta tapi juga karena saya sedang tidak berada di Jakarta alias sedang berjuang di negeri orang. Entah mengapa, kalau jauh dari tanah air, semua yang menyangkut rasa kebangsaan membuat hati ini serasa bergetar bila mengingatnya..
Kemenangan timnas Indonesia atas Bahrain 2-1 benar-benar membuat kami bangga. Ya, komunitas kecil Indonesia di Brisbane yang terdiri dari para mahasiswa dan sebagian WNI yang telah menjadi penduduk tetap. Gemanya terasa sekali dan menjadi topik hangat saat berjumpa sesama teman Indonesia. Wah, pokoknya heboh..
Sayangnya, informasi itu kami dapat dari internet bukan menyaksikan langsung melalui layar TV. Karena sepakbola bukan salah satu cabang populer di Australia (walaupun negeri ini pernah masuk piala dunia), informasi Piala Asia kalah pamor dibanding rugby atau kriket. Otomatis, siaran langsung Piala Asia pun hanya disiarkan terbatas melalui tv kabel dan kami yang tidak berlangganan hanya bisa memantau melalui berita (maklum mahasiswa dengan budgetnya terbatas)
Untunglah, salah satu cafe ternyata menyiarkan secara langsung semua pertandingan Piala Asia. Bersama-sama teman yang lain, kami pun merencanakan nonton bareng Indonesia vs Arab Saudi. Kami berdelapan orang, begitu bersemangatnya mendukung tim kesayangan. Peduli udara dimusim dingin dan pertandingan yang mulai pukul 10.30 malam waktu Brisbane, kami meluncur dengan semangat didada.
Jangan membayangkan seperti di cafe Jakarta, yang acara nonton barengnya heboh dan seru. Kami hanya mendapati dua orang Arab yang juga menyaksikan pertandingan tersebut. Selebihnya bule yang peduli dan mungkin heran dengan tingkah laku kami yang begitu heboh.. Oh betapa rindunya kami bergabung dengan suporter di Stadion Gelora BK yang heboh dan penuh semangat.
Sungguh, dinginnya malam tak terasa saat menyaksikan pasukan merah putih berjuang menahan serangan Arab Saudi. Rasanya jantung ini melompat saat Eli Eboy berhasil menyamakan kedudukan 1-1.. bangga dan haru rasanya saat itu.. Sayang, di masa injury time tim kesayang harus kebobolan dan kalah menyakitkan.
Namun, permainan nan cantik dan perjuangan yang dilakukan tim merah putih membuat kami malam itu merasa bangga dan haru. Kami semua memberikan tepuk tangan dan penghormatan yang tulus kepada mereka, walau ada gerimis di hati karena sedikit kecewa. Oh merah putih, mungkin memang belum saatnya kau berkibar megah diantara bangsa-bangsa Asia. Tapi kibarmu tetap membuat kami mencintaimu kini dan nanti.. selamanya..
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=36895§ion=92
ini isinya:
Perhelatan Piala Asia 2007 kali ini terasa istimewa . Tidak hanya karena dilangsungkan di Jakarta tapi juga karena saya sedang tidak berada di Jakarta alias sedang berjuang di negeri orang. Entah mengapa, kalau jauh dari tanah air, semua yang menyangkut rasa kebangsaan membuat hati ini serasa bergetar bila mengingatnya..
Kemenangan timnas Indonesia atas Bahrain 2-1 benar-benar membuat kami bangga. Ya, komunitas kecil Indonesia di Brisbane yang terdiri dari para mahasiswa dan sebagian WNI yang telah menjadi penduduk tetap. Gemanya terasa sekali dan menjadi topik hangat saat berjumpa sesama teman Indonesia. Wah, pokoknya heboh..
Sayangnya, informasi itu kami dapat dari internet bukan menyaksikan langsung melalui layar TV. Karena sepakbola bukan salah satu cabang populer di Australia (walaupun negeri ini pernah masuk piala dunia), informasi Piala Asia kalah pamor dibanding rugby atau kriket. Otomatis, siaran langsung Piala Asia pun hanya disiarkan terbatas melalui tv kabel dan kami yang tidak berlangganan hanya bisa memantau melalui berita (maklum mahasiswa dengan budgetnya terbatas)
Untunglah, salah satu cafe ternyata menyiarkan secara langsung semua pertandingan Piala Asia. Bersama-sama teman yang lain, kami pun merencanakan nonton bareng Indonesia vs Arab Saudi. Kami berdelapan orang, begitu bersemangatnya mendukung tim kesayangan. Peduli udara dimusim dingin dan pertandingan yang mulai pukul 10.30 malam waktu Brisbane, kami meluncur dengan semangat didada.
Jangan membayangkan seperti di cafe Jakarta, yang acara nonton barengnya heboh dan seru. Kami hanya mendapati dua orang Arab yang juga menyaksikan pertandingan tersebut. Selebihnya bule yang peduli dan mungkin heran dengan tingkah laku kami yang begitu heboh.. Oh betapa rindunya kami bergabung dengan suporter di Stadion Gelora BK yang heboh dan penuh semangat.
Sungguh, dinginnya malam tak terasa saat menyaksikan pasukan merah putih berjuang menahan serangan Arab Saudi. Rasanya jantung ini melompat saat Eli Eboy berhasil menyamakan kedudukan 1-1.. bangga dan haru rasanya saat itu.. Sayang, di masa injury time tim kesayang harus kebobolan dan kalah menyakitkan.
Namun, permainan nan cantik dan perjuangan yang dilakukan tim merah putih membuat kami malam itu merasa bangga dan haru. Kami semua memberikan tepuk tangan dan penghormatan yang tulus kepada mereka, walau ada gerimis di hati karena sedikit kecewa. Oh merah putih, mungkin memang belum saatnya kau berkibar megah diantara bangsa-bangsa Asia. Tapi kibarmu tetap membuat kami mencintaimu kini dan nanti.. selamanya..
Komentar