Pulang..
Satu kata itu begitu penuh makna bagi orang-orang perantauan. Tak perduli sebahagia apapun dia di tanah perantauan, hasrat untuk kembali ke kampong halaman tak mungkin pernah sirna. Setiap ada teman atau siapapun yang akan kembali ke kampong halaman, dalam hatinya selalu terbersit keinginan untuk melakukan hal yang sama: pulang.
Setiap membaca permintaan maaf dan pengumuman akan kepulangan seseorang ke Indonesia, selalu saja hasrat untuk pulang hampir tak terbendung. Siapa sih yang tidak rindu dengan suasana yang telah begitu lama menghiasi hari-harinya. Udara, makanan, sapaan, kehangatahn dan segalanya yang ada dikampung halaman akan selalu tersimpan di hati.
Ah, kampong halaman. Selalu saja ada nostaligia disana. Semua jadi terasa manis, sekalipun itu kisah yang teramat perih. Kampong halaman, selalu menimbulkan getar mistis setiap kali menyebut namanya. Kampong halaman, tempat kita menghirup udara kebebasan kita, membuncah keceriaan dan menghabiskan waktu dalam kedamaian.
Tiada tempat seindah dan senyaman kampong halaman. Tiada damai dan cinta yang tulus seperti di kampong halaman. Semua yang bernama kampong halaman akan selalu kurindu, karena disanalah hati ini merasa tentram dan damai tertanam. Ya, di suatu tempat bernama kampong halaman.
Kangen…
Bunda abang dan cici.. hari-hari ayah selalu basah dengan air mata rindu. Betapa ayah tak kuat menahan kerinduan kepada kalian. Ayah ingin memeluk, mencium dan merasakan cinta yang kita miliki. Kalian begitu berarti buat ayah, kalian segalanya buat ayah.
Ayah tak tahu, apalah artinya hidup tanpa kalian disamping ayah. Ayah tak tahu, apa yang akan ayah perbuat tanpa kehadiran kalian. Kalian lah satu-satunya yang mampu menyembuhkan segala kerinduan ini. Kalian satu-satunya tempat ayah mencurahkan kasih dan sayang..
Cici, abang dan bunda.. ingin rasanya ayah mengakhiri semua ini.. kembali ke pelukan kalian dan menikmati segalanya bersama. Ah kapankah saat itu akan datang?
Setiap menyebut dan membicarakan nama Cici, rindu ini tak terbendung.. hati ini basah dengan airmata rindu.. cici. Ayah begitu kangen sama kamu.. abang.. ayah ingin menebus semua saat indah bersama.. bunda. Ayah kangen dengan semua belaian dan kasih sayang bunda…
Lepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan bila kau kusayangi
Dan bila kumenanti
Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah kudisini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti
Tak kan lelah
Daku menanti
Tak hilang
Cintaku ini
Hingga saat
Kau ta’ kembali
kan kupendam
Di hati saja
kau telah tinggalkan
hati yg terdalam
Hingga tiada cinta yang
Tercipta di jiwa
Yang terdalam:PETERPAN
Satu kata itu begitu penuh makna bagi orang-orang perantauan. Tak perduli sebahagia apapun dia di tanah perantauan, hasrat untuk kembali ke kampong halaman tak mungkin pernah sirna. Setiap ada teman atau siapapun yang akan kembali ke kampong halaman, dalam hatinya selalu terbersit keinginan untuk melakukan hal yang sama: pulang.
Setiap membaca permintaan maaf dan pengumuman akan kepulangan seseorang ke Indonesia, selalu saja hasrat untuk pulang hampir tak terbendung. Siapa sih yang tidak rindu dengan suasana yang telah begitu lama menghiasi hari-harinya. Udara, makanan, sapaan, kehangatahn dan segalanya yang ada dikampung halaman akan selalu tersimpan di hati.
Ah, kampong halaman. Selalu saja ada nostaligia disana. Semua jadi terasa manis, sekalipun itu kisah yang teramat perih. Kampong halaman, selalu menimbulkan getar mistis setiap kali menyebut namanya. Kampong halaman, tempat kita menghirup udara kebebasan kita, membuncah keceriaan dan menghabiskan waktu dalam kedamaian.
Tiada tempat seindah dan senyaman kampong halaman. Tiada damai dan cinta yang tulus seperti di kampong halaman. Semua yang bernama kampong halaman akan selalu kurindu, karena disanalah hati ini merasa tentram dan damai tertanam. Ya, di suatu tempat bernama kampong halaman.
Kangen…
Bunda abang dan cici.. hari-hari ayah selalu basah dengan air mata rindu. Betapa ayah tak kuat menahan kerinduan kepada kalian. Ayah ingin memeluk, mencium dan merasakan cinta yang kita miliki. Kalian begitu berarti buat ayah, kalian segalanya buat ayah.
Ayah tak tahu, apalah artinya hidup tanpa kalian disamping ayah. Ayah tak tahu, apa yang akan ayah perbuat tanpa kehadiran kalian. Kalian lah satu-satunya yang mampu menyembuhkan segala kerinduan ini. Kalian satu-satunya tempat ayah mencurahkan kasih dan sayang..
Cici, abang dan bunda.. ingin rasanya ayah mengakhiri semua ini.. kembali ke pelukan kalian dan menikmati segalanya bersama. Ah kapankah saat itu akan datang?
Setiap menyebut dan membicarakan nama Cici, rindu ini tak terbendung.. hati ini basah dengan airmata rindu.. cici. Ayah begitu kangen sama kamu.. abang.. ayah ingin menebus semua saat indah bersama.. bunda. Ayah kangen dengan semua belaian dan kasih sayang bunda…
Lepas semua yang kuinginkan
Tak akan kuulangi
Maafkan bila kau kusayangi
Dan bila kumenanti
Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah kudisini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti
Tak kan lelah
Daku menanti
Tak hilang
Cintaku ini
Hingga saat
Kau ta’ kembali
kan kupendam
Di hati saja
kau telah tinggalkan
hati yg terdalam
Hingga tiada cinta yang
Tercipta di jiwa
Yang terdalam:PETERPAN
Komentar