Semua karena cinta

Membaca tulisan XML yang ngaku masakannya enak karena ada bumbu “cinta” di dalamnya, saya sih percaya 100%. Iya lah, ngomongin cinta emang ngga ada matinye. Bukankah Tuhan menciptakan dunia ini begini indah karena cinta-Nya kepada manusia?

Berapa banyak kisah yang terjadi karena cinta. Berjuta lagu dan puisi yang tercipta karena cinta. Cinta membuat seseorang menjadi kuat, semangat dan tak pernah lelah menerjang badai hidup. Suami yang rela kerja banting tulang karena cinta pada anak dan istrinya. Istri yang tak pernah mengeluh mengurus rumah dan segala tetek bengek rumah tangga, juga karena cinta kepada suami dan anak-anaknya bukan?

Karena cinta pula membuat jutaan orang rela menderita dalam rindu. Berjuta-juta liter air mata tertumpah karena cinta tak sampai. Berjuta nyawa melayang karena cinta ditolak dan berjuta kepedihan tersirat karena cinta yang terkecewakan.. ah cinta, kadang bikin repot.

Tetapi dari semua itu, alangkah indahnya kalau cinta dijadikan sebagai motivator dan semangat hidup. Inget ngga, pas sekolah dulu, semangat dateng pagi-pagi dan berusaha dapet nilai ulangan bagus karena ingin ketemu sang pujaan hati dan mendapat simpati dari si dia. Inget ngga, pas malem minggu bela-belain dateng ngapel, walau hujan badai menerjang. Inget ngga, berlama-lama dengerin dia ngomong dan curhat walaupun mungkin yang dibahas itu-itu juga. Nah, benerkan cinta membuat kita ngga pernah bosan, ngga pernah lelah dan merasa selalu segar?

Saya jadi teringat sebuah cerita rakyat Rusia tentang cinta. Ceritanya, pas musim panen jagung tiba, seluruh desa bergembira memanen jagung dengan semangat. Semua berduyun-duyun ke ladang jagung, mulai orang tua sampai anak-anak.

Ditengah kegembiraan mereka, terdengar suara tangis seorang gadis kecil yang rupanya tersesat di tengah ladang jagung. Karena tangisnya, para petani pun bertanya kepada si gadis kecil,“ Mengapa kamu menangis? Dimana ibumu?“

Si gadis kecil terus menangis dan menggeleng tak mengerti dimana ibunya berada. Para petani pun bertanya lagi,“Siapa ibumu?“. Kali ini sang gadis kecil menjawab yakin,“Ibuku adalah orang tercantik di dunia.“

Untuk menemukan sang gadis dengan ibunya, dikumpulkanlah seluruh petani di sebuah lapangan. Semua ibu-ibu yang dianggap paling cantik di desa itupun dikumpulkan dan dibawa kehadapan sang gadis kecil. Anehnya tak satupun yang diakui sebagai ibu sang gadis kecil. Para petani semakin bingung, karena rasanya semua perempuan tercantik di desa itu sudah muncul, namun tak satupun yang diakui sebagai ibu sang gadis.

Di tengah kebingungan dan putus asa, tiba-tiba muncul seorang perempuan bertubuh subur dengan muka bulat dan hidung pesek yang tergopoh-gopoh menghampiri sang gadis. Gadis kecil itupun berteriak senang dan lantang,“Dia lah ibuku!“. Hampir semua petani berpandangan bingung, tapi sekaligus lega dan tersenyum.

Hmm.. ternyata cintalah yang membuat seseorang yang biasa menjadi istimewa. Sang ibu yang jauh dari klasifikasi cantik, dimata sang anak begitu cantik karena cinta yang dia dirasakan. Nah, percaya kan?

Dimuat di Koki edisi 5 November 2007
http://community.kompas.com/index.php?fuseaction=home.detail&id=49325§ion=92

Komentar