Perayaan pergantian tahun dari 2009 ke 2010 ini cukup meriah. Dentuman kembang api dan petasan menghiasi langit Jakarta yang cerah. Walau tak pergi kemana-mana, saya tetap bisa menikmati suasana kemeriahan kembang api dari halaman samping rumah saya.
Saya dan keluarga menikmati pergantian tahun dengan barbeque-an bersama. Ayam, ikan dan jagung jadi pilihan kali ini. Kami share plate dengan masing-masing menyumbang sesuai kesepakatan. Saya menyiapkan ayam, ikan dan jagung sementara nenek menyiapkan nasi uduk sedang Om Uji menyiapkan tiga kotak minuman dingin (teh kotak sosro).
Lumayan seru, karena anak tetangga juga ikutan bergabung. Apalagi kedua anak saya dengan semangatnya ikutan memanggang dan menikmati sajian yang telah masak. Puas makan, acara diteruskan dengan menikmati sajian video dangdutan... tv dan dvd Om icang jadi pilihan sambil menunggu jam 12 malam teng...
sayang, Cici dan Abang ngga tahan ngantuk. Sebelum jam dua belas, mereka berdua sudah terlelap di kamar. Padahal mereka berdua yang paling bersemangat menyaksikan pertunjukan kembang api pergantian tahun.
Bendera setengah tiang
Presiden RI ke-4 Gus Dur wafat pada tanggal 30 Des 2009, sehari sebelum pergantian tahun. Nah, karena dalam suasana duka, banyak bendera merah putih yang dikibarkan setengah tiang.
Pagi hari, saat saya dan anak-anak berkeliling dengan sepeda motor, saya sempet bertanya kepada kedua anak saya,"apa artinya bendera yang dikibarkan setengah tiang?"
jawaban mereka:
Abang: karena hari tahun baru, karena hari libur, karena tanggal merah, karena sedang bergembira... akhirnya abang nyerah...
Cici : hampir sama, tapi pas abang bilang karena tanggal merah, cici langsung bilang karena tanggal hijau.. hi..hi.. saya sempet ketawa geli sendiri..
Akhirnya saya jelaskan, karena ada tokoh bangsa yang sangat dihormati meninggal dunia, sehingga kita semua dalam suasana duka...
Ohhh... jawaban mereka berdua mengerti... ternyata banyak cara untuk mengajarkan anak-anak hal baru, yang kadang tidak didapat di bangku sekolah.
Komentar