Pontianak (2)

Setelah berjuang mengatasi sakit perut yang tak tertahankan di hari pertama, Sabtu pagi dengan kondisi yang sedikit lemas saya beranikan diri mengexplore wilayah sekitar hotel temapt saya menginap (Mercure).

Ternyata, hotel saya hanya lima menit jalan kaki ke Megamall Ahmad Yani dan bersebelahan dengan kampus Univ. Tanjung Pura. Saya menyusuri Ahmad Yani sekitar satu kilometer,.. well sepertinya jalan ini salah satu jalan utama di kota Pontianak ini. Tapi sayang, jalan ini tidak tertata baik, walau lumayan lebar tapi sebagian besar kiri dan kanan tidak ada trotoar untuk pejalan kaki dan banyak genangan air akibat buruknya kualitas trotoar yang ada.

Saya sempet heran juga, kok agak lama saya jalan kaki, saya belum menemukan angkutan kota. Akhirnya ketemu juga dengan kualitas kendaraan yang tidak jauh beda dengan kualitas taksi yang pernah saya ceritakan.

Ternyata jalan Ahmad Yani ini panjang banget dengan banyak sekolah di sepanjang jalan. Lebih dari 5 sekolah berada di lokasi ini yang berujung ke Jl. Pattimura. Jalan ini memang lokasi yang senenarnya saya tuju. Dari informasi di internet, jalan ini merupakan pusat oleh-oleh kota Pontianak.

Banyak souvenir khas Pontianak bisa kita temukan disini. Mulai makanan sampai cenderamata seperti miniatur tugu katulistiwa, gantungan kunci, aneka perhiasan dari batu serta beberapa baju batik khas Pontianak. Soal harga, cukup mahal menurut saya. Dengan kualitas bahan yang tidak terlalu bagus, pedagang mematok harga yang tidak wajar. Jadi, harus berani menawar.

Edukasi masyarakat di Mall

Siangnya saya ke Mall A. Yani untuk bergabung dengan teman-teman yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Mall nya lumayan besar dan lengkap.

Siang menjelang sore, jumlah pengunjung lumayan banyak. Tapi selepas maghrib, mallnya penuh banget. Terutama tempat makan dan beberapa counter yang menarik perhatian pengunjung.

Well,.. ternyata kerja di mall cukup cape ya. Ngeliat begitu banyak manusia lalu lalang dengan tujuan yang sama, sekedar menikmati malam minggu. Capenya karena kita diselimuti dengan suasana riuh sepanjang hari, udara ber AC dan wajah harus selalu ramah menarik perhatian pengunjung.


Tapi secara umum ini pengalaman baru yang cukup menarik. Bekerja di hari sabtu minggu dengan tujuan mulia: mengedukasi masyarakat mengenai investasi dan bahaya penipuan berkedo investasi.

Tugas saya malam itu diakhir dengan makan malam di foodcourt denagn menu nasi goreng seafood. Lagi-lagi saya terkejut dengan harganya. Untuk minuman seharga 4.000 an dijual 12.000an di sini. Selain karena harga pokonya yang emang udah mahal, juga karena haraga makannanya masih kena PPN 10%. Setahu saya, untuk produk makanan di restoran kan udah ngga kenan PPN lagi..

Pontianak... saya masih akan disini sampai besok dan saya masih penasaran dengan Tugu Khatulistiwa-nya

Komentar