Kalau anda berkesempatan berkunjung ke kota Garut, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati lezatnya hidangan yang disajikan di rumah makan tersebut.
Informasi mengenai rumah makan ini saya dapatkan dari teman saya yang berasal dari Garut ketika suatu saat saya berkunjung ke sana. Teman saya merekomendasikan rumah makan ini karena terkenal dengan sambelnya.. ya, SAMBEL CIBIUK.
Berbekal rasa penasaran dan informasi mengenai samabl tadi, sepanjang perjalanan menuju kota Garut, saya terus memperhatikan petunjuk yang diberikan. Ternyata tak sulit mencari rumah makan ini, karena 5 KM sebelum lokasi, selalu ada petunjuk setiap satu kilometer yang menunjukkan jarak rumah makan tersebut.
Dan rekomendasi teman saya memang tidak salah. Suasana di restoran tersebut cukup menyenangkan. Saung-saung yang berdiri di atas kolam yang penuh ikan memberikan suasana nyaman bagi pengunjung. Apalagi terdapat tanaman padi yang seolah menjadi pemandangan persawahan khas Jawa Barat.
Soal makanan? sambalnya memang top markotop. Di sini ditawarkan 2 jenis sambal, sambal merah dan sambal hijau. Saya memutuskan untuk memesan dua jenis sambal tersebut, untuk membuktikan kenikmatan yang ditawarkan. Sedangkan menu lainnya adalah ayam bakar, tahu tempe serta pepes jamur dan tentu saja lalapan segar.
Benar saja, sambalnya memang istimewa. Terutama sambal hijaunya. sedangkan Sambal merahnya cenderung biasa. Ramuan sambel merah terdiri dari cabe merah, tomat dan terasi. Rasanya tidak terlalu pedas, tetapi kalau suka pedas sambal tadi oleh juru masaknya dicampur dengan cabe rawit bulat yang tidak di ulek. Jadi bila ingin pedas, tinggal menikmati sambel tadi plus cabe rawit didalamnya. Ini sepertinya strategi agar yang tidak suka pedas, tetap bisa menikmati sambal dengan tidak makan cabe rawit hijaunya.
Sedangkan sambel hijaunya memiliki rasa yang khas dan unik. Campuran sambalnya adalah cabe hijau, tomat cherry muda, daun kemangi serta kencur dan terasi. tomatnya tidak diulek halus, cukup di pecah saja. Perpaduan daung kemangi, kencur dan rasa tomat yang segar memberikan keunikan dan kenikmatan tersendiri. Apalagi ditemani nasi putih yang pulen. hmmm..
Ayam bakarnya juga istimewa. Tidak terlalu manis dan bumbunya pas di lidah. Sayur asemnya tidak saya coba, karena saya sudah memprediksi rasanya pasti ada manis-manisnya. Sebagai orang betawi bagi saya sayur asem yang paling sedap ya tetap masakan nyokap atau mertua saya. Sayur asem betawi selain lengkap, bumbunya justru sederhana.. ngga pake gula dan kemiri. hmm sedaap..
Soal harga, ngga usah khawatir.... dengan harga under Rp30.000/person, rasanya menu dan rasa yang diberikan sebanding deh.. selamat mencoba
Informasi mengenai rumah makan ini saya dapatkan dari teman saya yang berasal dari Garut ketika suatu saat saya berkunjung ke sana. Teman saya merekomendasikan rumah makan ini karena terkenal dengan sambelnya.. ya, SAMBEL CIBIUK.
Berbekal rasa penasaran dan informasi mengenai samabl tadi, sepanjang perjalanan menuju kota Garut, saya terus memperhatikan petunjuk yang diberikan. Ternyata tak sulit mencari rumah makan ini, karena 5 KM sebelum lokasi, selalu ada petunjuk setiap satu kilometer yang menunjukkan jarak rumah makan tersebut.
Dan rekomendasi teman saya memang tidak salah. Suasana di restoran tersebut cukup menyenangkan. Saung-saung yang berdiri di atas kolam yang penuh ikan memberikan suasana nyaman bagi pengunjung. Apalagi terdapat tanaman padi yang seolah menjadi pemandangan persawahan khas Jawa Barat.
Soal makanan? sambalnya memang top markotop. Di sini ditawarkan 2 jenis sambal, sambal merah dan sambal hijau. Saya memutuskan untuk memesan dua jenis sambal tersebut, untuk membuktikan kenikmatan yang ditawarkan. Sedangkan menu lainnya adalah ayam bakar, tahu tempe serta pepes jamur dan tentu saja lalapan segar.
Benar saja, sambalnya memang istimewa. Terutama sambal hijaunya. sedangkan Sambal merahnya cenderung biasa. Ramuan sambel merah terdiri dari cabe merah, tomat dan terasi. Rasanya tidak terlalu pedas, tetapi kalau suka pedas sambal tadi oleh juru masaknya dicampur dengan cabe rawit bulat yang tidak di ulek. Jadi bila ingin pedas, tinggal menikmati sambel tadi plus cabe rawit didalamnya. Ini sepertinya strategi agar yang tidak suka pedas, tetap bisa menikmati sambal dengan tidak makan cabe rawit hijaunya.
Sedangkan sambel hijaunya memiliki rasa yang khas dan unik. Campuran sambalnya adalah cabe hijau, tomat cherry muda, daun kemangi serta kencur dan terasi. tomatnya tidak diulek halus, cukup di pecah saja. Perpaduan daung kemangi, kencur dan rasa tomat yang segar memberikan keunikan dan kenikmatan tersendiri. Apalagi ditemani nasi putih yang pulen. hmmm..
Ayam bakarnya juga istimewa. Tidak terlalu manis dan bumbunya pas di lidah. Sayur asemnya tidak saya coba, karena saya sudah memprediksi rasanya pasti ada manis-manisnya. Sebagai orang betawi bagi saya sayur asem yang paling sedap ya tetap masakan nyokap atau mertua saya. Sayur asem betawi selain lengkap, bumbunya justru sederhana.. ngga pake gula dan kemiri. hmm sedaap..
Soal harga, ngga usah khawatir.... dengan harga under Rp30.000/person, rasanya menu dan rasa yang diberikan sebanding deh.. selamat mencoba
Komentar