Senin, 19 Desember 2011

Solo, Kupat Tahu dan Galebo

5-6 Desember 2011, kembali ke Solo untuk tugas sosialisasi mengenai pasar modal dan jasa keuangan (asuransi). Bertempat di Universitas Sebelas Maret Solo (UNS), Selasa 6 Desember 2011 saya membawakan materi tentang asuransi kepada teman-teman mahasiswa.

Harus diakui, ternyata pengetahuan sebagian besar peserta terkait materi tentang asuransi memang masih sangat minim. Untuk beberapa pertanyaan mereka, masih sangat mendasar dan memang belum mengerti apa, mengapa dan manfaat asuransi. Jadi, sosialisasi seperti ini memang masih sangat-sangat diperlukan.

Hal lain yang selalu menarik perhatian saya tentu saja terkait kuliner. Nah, pas ke Solo saat itu, saya kembali menikmati tahu kupat. Sepertinya, tahu kupat memang menu favorit dan makanan sehari-hari masyarakat Solo.

Menurut saya, bagi penggemar makanan pedas, rasa manis dari tahu kupat Solo ini cukup mengganggu karena manisnya di atas rata-rata :).. walaupun saya minta yang pedas, tetap rasa manisnya masih dominan. Kali ini tahu kupat Pak Cip yang terletak di Jalan Radjiman yang saya sambangi. Alasannya hanya karena lokasinya kebetulan di depan hotel Lampion, tempat kami menginap.

Lokasi lain yang kami kunjungi adalah Galebo, suatu kawasan wisata kuliner malam di depan PGS (Pusat Grosir Solo). Banyak sekali warung-warung di sepanjang jalan di depan Gladakan Langen Solo (Galebo) yang menawarkan berbagai menu. Jalan di depan PGS tersebut di tututp untuk lalu lintas sehingga pengunjung nyaman untuk makan di meja atau lesehan di pinggir jalan.

Secara konsep cukup menarik karena kita bisa benar-benar leluasa menikamti makan malam atau sekedar menikmati camilan. Jalan yang lebar dan cukup bersih dan alunan musik yang mengiringi mampu membuat kita betah untuk duduk berlama-lam di sini.

Cuma, mungkin yang mesti diperbaiki adalah cara para pedangang menawarkan menu kepada pengunjung. Saat kita memasuki wilayah ini, mereka over aktif menawarkan dagangannya, sehingga kita seperti dipaksa dan bingung untuk menentukan pilihan karena tidak bisa memilih dengan tenang. Saya kira, kalau hal tersebut diperbaiki, tentu akan lebih menyenangkan melewati malan di Galebo ini..

Tidak ada komentar: