Selasa, 21 Februari 2012

I Will Always Love You


Saya termasuk orang yang percaya bahwa dibalik setiap peristiwa pasti ada hikmah atau pelajaran yang diperoleh. Salah satu contoh dari peristiwa yang menurut saya cukup memberi hikmah bagi saya adalah peristiwa meninggalnya diva pop Amerika, Whitney Houston.

Sang diva yang meninggal akibat mengkonsumsi minuman keras dan ketergantungan terhadap obat-obatan telah memberi pelajaran kepada kita bahwa minuman keras dan obat-obatan terlarang sangat berbahaya dan merugikan. Tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga keluarga, lingkungan bahkan negara.

Kerugian bagi diri sendiri contohnya adalah penurunan kualitas hidup, produktivitas dan sampai berujung pada kematian. Tentu saja itu dampak tersebut juga akan berdampak pada keluarga dan negara. Whitney Houston, contohnya, yang berhasil menjual 170 juta copy album rekamannya tentu menghasilkan pundi yang tidak sedikit bagi diri sendiri, keluarga dan masukan berupa devisa bagi Amerika. Lebih jauh, jutaan orang di seluruh dunia tidak bisa lagi menikmati suara merdunya secara live atau mungkin karya-karya nya lagi.

Pelajaran kedua adalah bahwa kecantikan, ketenaran dan kekayaan bukan jaminan kebahagiaan. Memiliki ketiganya tanpa ditunjang dengan pribadi yang siap menerima anugerah tersebut hanya akan membuat orang menjadi lebih menderita. Apalagi bila ternyata ketiganya menghilang. Kencantikan yang mulai pudar, kekayaan yang berkurang (bangkrut) atau ketenaran yang meredup akan membawa dampak pada kehidupan pribadi.

Ketidaksiapan tersebut biasanya akan membuat orang mencari pelarian. Umumnya pelarian tersebut adalah terhadap obat-obatan. Lagi-lagi, jalan yang dipilih adalah jalan yang salah. Padahal, seandainya mereka beralih kepada ketenangan yang bersumber dari Allah SWT, tentu mereka dapat mengatasi semua itu.

Ketiga adalah rasa salut saya kepada rakyat Amerika dan media massa Amerika. Kematian Whitney yang tragis tidak lantas membuat media amerika memberitakan kematian tersebut secara dramatis. Media lebih memilih memberitakan karya-karya dan kisah sukses sang diva.
Sang diva tetap dihormati dan dihargai sebagai seorang artis besar, tanpa memberitakan kidah hidupnya yang tragis. Masyrakat seolah tidak memperdulikan kisah yang menyebabkan kematian. Mungkin, karena memang rakyat amerika tidak terlalu perduli pada sisi privasi seseorang..

Ke-empat, betapa kehidupan seorang entertainment itu penuh dengan tekanan. Mereka dituntut untuk selalu sempurna.. padahal, sebagai manusia mereka pun ingin tampi apa adanya dan menikmati menjadi diri sendiri..

Itulah pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik. udah-mudahan dapat mengingatkan diri saya untuk selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki.. amin

Tidak ada komentar: