Tamu dari Malaysia

Kemarin dan hari ini, saya harus melayani dengan baik tamu dari Bank Negara Malaysia. Wah, ternyata menjadi tuan rumah yang baik susah ya..

Kemarin sore saya dan seorang teman meski berangkat lebih awal untuk menjemput mereka di Bandara. Di tengah suasana demosntrasi penolakan kenaikan harag BBM, kami menuju bandara dengan perasaan was-was. Alhamdulillah, ternyata jalan aman dan lancar. Mungkin karena kekhawatiran ada demonstrasi besar-besaran, kebanyakan masyarakat enggan untuk keluar rumah. Alhasil jalanan aman dan damai, mobil kami pun dapat melaju dengan kecepatan maksimal walau saat itu turun hujan.

Tak menunggu lama di kedatangan bandara, kedua orang tamu dari Malaysia kami sambut dengan keramahan yang kami bisa. Syukurlah, mereka kelihatannya senang dengan sambutan kami dan kami pun bersyukur dapat melayani perbincangan mereka. Walau agak terpatah-patah, bahasa inggris kami ternyata bisa dimengerti oleh mereka.

Sampai di tempat mereka menginap pukul 7 malam, kami kembali ke kantor untuk mengembalikan mobil kemudian pulang ke rumah dengan bayangan bahwa besok masih ada tugas untuk menjemput mereka ke kantor kami untuk bertemu dengan pimpinan kami.

Untungnya, jalanan pagi ini juga lancar sehingga tamu dari malaysia tersebut sampai di kantor dengan selamat. Tinggal tugas terakhir yaitu mengantar mereka kembali ke Bandara. Mudah-mudahan pak sopir yang asli bisa mengantarnya.

Kan, ternyata walau kegiatanya cuma seperti itu (menjemput dan mengantar), tetapi ternyata memerlukan tenaga ekstra ya untuk melakukan nya... huhhhh

Komentar