Jumat, 22 Juni 2012

Angkutan Massal

Kalau membayangkan kemacetan yang saya alami, terutama pada saat pulang kerja, rasanya saya pingin banget Jakarta segera punya Subway atau Monorel. Bayangkan saja, bila macetnya lagi "ngga ketulungan" kalau kata orang Betawi, rasanya sebeellll banget. Masak sih, jarak 17 KM aja harus ditempuh lebih dari 1 jam. Apalagi kalau waktu sholat Maghrib nya lebih awal atau dibawah jam 6 sore, perjalanan jadi terburu-buru dan  khawatir tidak kedapatan waktu sholat Maghrib.
Monorail di Sydney, Australia

Sekarang, udah ada rencana yang lebih pasti tentang pembangunan jalur rel kereta api layang, dari Lebak Bulus sampai Dukuh atas dan Subway dari Bunderan HI - Kampung Bandan. Emang sih, rencana ini udah lamaaaa banget, belum terealisasi sampai sekarang. Tapi untuk kali ini, kaya'nya rencana tersebut udah mulai ada angin-anginnya bakal terealisasi.

Sepertinya  Pemda DKI emang lebih tertarik untuk membangun jalan Tol ketimbang rel kereta. Padahal, rel kereta itu lebih bermanfaat dan terbukti mampu mengurai kemacetan. Dari pengalaman saya mengunjungi beberapa kota di negara lain, terbukti bahwa kereta  merupakan angkutan masal yang murah, meriah, lancar dan aman. Untuk kelestarian lingkungan, kereta juga lebih ramah lingkungan. Pokoknya dari berbagai indikator, kereta memang lebih unggul dari penggunaan mobil pribadi.

Padahal saya juga yakiiiin banget bahwa para penggede dan petinggi Kemenhub, Dinas Perhub DKI, PT KAI  dan semua yang terlibat dalam urusan transportasi massal tau banget tentang keunggulan kereta api sebagi angkutan massal. Kalau alasanya masalah dana, saya ngga percaya 100%. Mengapa? karena Indonesia kalau mau ngutang berapa pun, banyak negara yang mau ngsih pinjaman. Apalagi untuk proyek strategis dan Insya Allah menguntungkan bagi investor, pasti banyak yang tertarik.

Lalu, permasalahannya di mana ya? cuma political will nya aja yang ngga kenceng nih.. Ayo dong Pemda DKI, Kemenhub, PT KAI.. buktikan kalau kita bisa...


Tidak ada komentar: