Macau, Special Adminstrative Region

Mengunjungi Macau untuk urusan pekerjaan memang kurang asyik. Kota yang dirancang untuk bersenang-senang tersebut memang sangat mengundang rasa ingin tahu siapapun yang ingin menikmati penawaran wisata kota tersebut. Kesempatan berada di Macau selama dua hari dengan cuaca yang amat buruk hanya menyisakan rasa penasaran di hati.

Pemandangan di daerah Taipa
Kedatangang kami ke Macau di musim panas (summer) seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk menjalankan tugas sekaligus menikmati suasana liburan musim panas. Tetapi cuaca buruk di China daratan ternyata juga dialami Macau. Sejak kedatangan hingga kepulangan kami, tak sekalipun gerimis berhenti. . Di tambah lagi, matahari tak sekalipun memberikan sinarnya sehingga saya sulit menentukan arah dan membuat cuaca agak sedikit dingin.

Salah satu penampilan yg ditunggu pengunjung, the mermaid
Selain cuaca yang buruk, saya juga kesulitan menemukan makanan halal. Sepengetahuan saya, tak sekalipun saya memenukan restoran dengan status halal. Dengan sangat terpaksa, akhirnya saya memilih untuk makan di restoran cepat saji dengan pilihan fish o fillet meskipun tanpa label halal. Menu makan malam  dan sarapan pagi, ya dengan  fish o fillet itu. Mungkin karena belum tahu "medan" saya tidak menemukan toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Kalau ada, kan saya bisa beli buah sebagai pengganjal perut bila lapar.

Menara Macau di kejauhan, tertutup mendung tebal
Nah, kalau asyiknya menurut saya adalah Macau ternyata cukup bersih, rapi dan tertata. Kelihatan sekali kota ini diurus dengan baik oleh pemerintah kota Macau. Jalan-jalan yang mulus dengan pepohonan yang sejuk dan pedestrian disetiap sisinya membuat kota ini cukup asyik dipandang mata.Hebatnya, walaupun gerimis tak pernah berhenti, saya tak melihat adanya genangan air di jalan-jalan yang saya lewati

Macau dilihat dari jembatan yang menhubungkan Macau dan Taipa
Selain itu, service yang diberikan pengelola casino berupa bus antar jemput gratis dari airport atau terminal ferry, membuat pengunjung dapat menghemat biaya transportasi yang cukup material. Saya cukup terkejut waktu menyadari, hampir semua hotel yang memiliki casino memberikan service gratis antar jemput dari dan ke airport atau terminal ferry. Well, benar-benar pelayanan prima.. tapi kalau dipikir-pikir, biaya gratis transport tak akan sebanding dengan kemungkinan kalah berjudi di casino kan?..he..he..

Sebagai bekas koloni Portugis, Bahasa Portugis masih digunakan sebagai sebagai bahasa sehari-hari
Yah, begitulah.. dua hari di Macau, saya tak sempat sekalipun mengunjungi trademark wisata Macau. Tempat acara yang berada di pulau yang berbeda (Taipa area) dengan trademark wisata Macau (Macau area) membuat kami tidak sempat untuk curi-curi kesempatan mengunjungi Macau area.  Reruntuhan St Paul dan landscape kota tua Macau hanya bisa saya saksikan melalui foto-foto di internet.. hiks..
Terminal Ferry Macau, pintu gerbang utama menuju Macau dan keluar Macau

Tapi, tak apalah.. mungkin waktu kan berpihak pada saya dan memberikan kesempatan untuk meng-explore Macau agar saya bisa berbagi cerita lebih lengkap dan menarik tentang Macau..

Oh iya, untuk mencapai Macau melalui Hong Kong, bila memang kita tidak ingin menikmati kota Hong Kong,  kita ternyata tak perlu melewati imigrasi Hong Kong. Cukup melalui ferry terminal yang terintegrasi dengan HK Int'l Airport, kita akan sampai di Macau dan melewati imigrasi Macau. Biayanya pun cukup murah cuma sekitar HK$500 untuk perjalanan ke dan dari Macau. Kapal Ferry nya cukup nyaman dan cepat dan terminal ferry-nya pun bersih dan cukup teratur. Secara umum, transportasi di Macau memang cukup tertata..



Komentar