Libur panjang selama empat hari semestinya bisa dimanfaatkan
dengan baik untuk melepas penat dan lari dari rutinitas sehari-hari. Empat hari
bukan waktu yang pendek loh untuk
setidaknya mencuri satu hari digunakan untuk me time… atau ngga family
time.. tapi ternyata saya dan keluarga tak punya satu hari pun untuk menikmati
bersama.
Big Ben at Maccah |
Yah, begitulah kalau tinggal berdekatan dengan orang tua dan
saudara-saudara. Di samping banyak enaknya, kadang ada juga hal yang membuat
kita jadi serba salah. Contohnya ya seperti saat liburan kali ini. Kesempatan
untuk keluarga saya liburan ternyata harus mempertimbangkan perasaan orang tua
dan saudara-saudara yang lain.
Mau langsung pergi begitu saja, tentu ngga enak sama orang
tua. masalahnya mereka juga pingin liburan, tapi tugas dan kesibukan yang ada
tidak memungkinkan mereka pergi liburan. Anehnya, mereka pun sepertinya tidak rela
kalau kami pergi liburan sekeluarga saja. Belum lagi saudara yang lain. Mereka
pasti akan berpikiran lain kalau kami pergi tanpa menawarkan atau mengajak anak
mereka. Aduh, padahal pengen banget bisa pergi dengan keluarga kecil saja..
Nah, begitulah suasana liburan kemarin. Empat hari, saya dan
keluarga hanya bertahan di rumah. Belum lagi kalau liburan gini, semua ngumpul
di rumah. Mereka makan dan main dirumah, semakin membuat rumah berantakan.
Marah? mana mungkin, mereka pasti akan tersinggung. Tapi sebelnya, mereka
membiarkan aja anak-anak mereka bikin berantakan di rumah. Makan pun ngga
bantuin cuci piring, selesai langung tinggalkan piring kotor begitu saja. Capee….
Jadi, sementara ini, sabar dulu aja deh.. tapi, sampai
kapaaaaann????
Komentar