Sebenarnya kakek memang sakit sudah lama, sudah sekitar lebih 4 tahun terserang stroke. Namun kali ini kakek ternyata punya penyakit yang lain, yaitu gangguan pada saluran kencingnya. Semula dokter menduga kakek menderita gangguan prostat, namun ternyata ada batu sebesar biji buah kurma yang menghalangi saluran kencingnya. Ih, serem deh.
Ceritanya kakek memang mengalami gangguan susah buang air kecil sejak seminggu yang lalu. Waktu itu, kakek sempat dilarikan ke UGD sebuah rumah sakit swasta di daerah Pondok Labu. Oleh dokter, kakek dipasangin kateter urin agar kencingnya lancar. Nah, setelah tiga hari dan melalui konsultasi dokter dan hasil pemeriksaan laboratorium, semua organ yang terkait dengan proses pengeluaran urine (ginjal, saluran kencing dan prostat) semua normal, hanya ada sedikit gangguan minor. Akhirnya dokter memutuskan kateternya bisa dilepas dan cukup kontrol sebulan sekali, namun diharuskan terus mengkonsumsi obat yang telah diresepkan dokter.
Pulang dari RS, kami senang karena mengira kakek bisa kencing dengan normal lagi. Namun ternyata, kakek ngga bisa kencing lagi dan kembali mesti dilarikan ke UGD. Di UGD, dokter jagan dan suster yang bertugas ternyata kesulitan untuk memasang kembali kateter urine, karena adanya sumbatan batu di ujung penis kakek. Wah, terpaksa kakek mesti di rawat inap untuk mendapat tindakan lebih lanjut dari dokter yang menangani kakek esok hari.
Benar saja, pada saat dokter kakek datang ke ruang perawatan, dokter menemukan bahwa penis kakek tidak bisa dipasangi kateter urine dan harus di operasi. Kakek yang sudah tak berdaya, pasrah atas semua tindakan yang akan dilakukan dokter. Jadilah, minggu pagi itu, kakek dioperasi sedang. Dan betapa kagetnya saya waktu menerima batu sebesar biji buah korma dalam stoples kecil. Pantas saja, kakek sampai tak kuat menahan sakit.
Nah, efek dari sakitnya kakek ternyata berimbas ke semua anaknya. Yang repot ngga hanya Nenek. Anak dan Cucunya jadi terganggu aktivitasnya. Selain banyaknya dana yang tercurah, waktu dan perhatian juga semua tercurah ke Kakek.
Tuh kan, betapa pentingnya sehat. Kalau kita sakit, yang menderita bukan cuma satu orang. Yang mengalami kerugian materil dan imateril bukan hanya si sakit. Makanya saya sebel banget sama orang bandel yang ngga peduli pada kesehatan seperti tetap merokok, makan sembarangan, minum kopi dan teh berlebihan serta sering bergadang. Hai, hidup mu bukan untuk dirimu sendiri. Kalau kamu kenapa-napa yang paling menderita justru orang-orang disekitar kamu. Mereka berharap kamu memberikan kebahagiaan kepada mereka bukan memberikan beban.
Ayo jaga kesehatan baik-baik, niatkan hidupmu untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarmu.
Ilustrasi. Tubuh juga perlu perawatan, seperti gedung ini. |
Pulang dari RS, kami senang karena mengira kakek bisa kencing dengan normal lagi. Namun ternyata, kakek ngga bisa kencing lagi dan kembali mesti dilarikan ke UGD. Di UGD, dokter jagan dan suster yang bertugas ternyata kesulitan untuk memasang kembali kateter urine, karena adanya sumbatan batu di ujung penis kakek. Wah, terpaksa kakek mesti di rawat inap untuk mendapat tindakan lebih lanjut dari dokter yang menangani kakek esok hari.
Benar saja, pada saat dokter kakek datang ke ruang perawatan, dokter menemukan bahwa penis kakek tidak bisa dipasangi kateter urine dan harus di operasi. Kakek yang sudah tak berdaya, pasrah atas semua tindakan yang akan dilakukan dokter. Jadilah, minggu pagi itu, kakek dioperasi sedang. Dan betapa kagetnya saya waktu menerima batu sebesar biji buah korma dalam stoples kecil. Pantas saja, kakek sampai tak kuat menahan sakit.
Nah, efek dari sakitnya kakek ternyata berimbas ke semua anaknya. Yang repot ngga hanya Nenek. Anak dan Cucunya jadi terganggu aktivitasnya. Selain banyaknya dana yang tercurah, waktu dan perhatian juga semua tercurah ke Kakek.
Tuh kan, betapa pentingnya sehat. Kalau kita sakit, yang menderita bukan cuma satu orang. Yang mengalami kerugian materil dan imateril bukan hanya si sakit. Makanya saya sebel banget sama orang bandel yang ngga peduli pada kesehatan seperti tetap merokok, makan sembarangan, minum kopi dan teh berlebihan serta sering bergadang. Hai, hidup mu bukan untuk dirimu sendiri. Kalau kamu kenapa-napa yang paling menderita justru orang-orang disekitar kamu. Mereka berharap kamu memberikan kebahagiaan kepada mereka bukan memberikan beban.
Ayo jaga kesehatan baik-baik, niatkan hidupmu untuk memberikan kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarmu.
Komentar