Kesehatan, Salah Satu Harta Yang Paling Berharga

 Hari ini menyempatkan menengok teman yang sakit. Sakitnya tidak biasa, alias serius. Usianya belum genap 50 tahun, tapi terkena serangan stroke berat hingga sumbatan darah di otaknya harus dibersihkan. Tentu  dengan operasi besar, mengangkat tempurung kepala nya untuk kemudian dipasang kembali. Akibatnya, teman saya tersebut tak berdaya dan harus tinggal di rumah untuk waktu yang tidak menentu. Kemampuan motoriknya, daya ingat dan kemampuan  bicaranya hilang. Sungguh memprihatinkan  !!

Semoga lekas sembuh sahabat...


Sudah pasti, sudah berbulan-bulan (mungkin setahun) ini, teman saya tersebut tidak bisa bekerja. Tak berdaya dan hanya pasrah dirawat oleh kakak perempuannya. Tentu itu sangat berpengaruh juga pada income yang diterima tiap bulan. Dengar-dengar, dengan kondisi seperti itu maka kantor akan membayar gaji tidak penuh alias kurang dari 100%. Padahal biaya kebutuhan sehari-hari, cicilan (jika ada) dan biaya mondar-mandir untuk kontrol ke dokter memerlukan biaya yang tidak sedikit. Apalagi dengan kondisi 100% mengandalkan gaji, semua itu tentu cukup memberatkan. 

Bila ingat hal itu, saya sedih banget. Apalagi pas ketemu. Dia kelihatan seneng banget, mungkin karena memang rindu dikunjungi teman-teman.  Walau tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata namun ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya menunjukkan kegembiraan yang sangat. Apalagi saat saya pamit pulang, tangan saya sempet ditarik untuk tidak buru-buru pulang. Dan sangat terharu, ketika dia minta di papah kakaknya keluar untuk dadah-dadah. 

Memang, kesehatan merupakan salah satu harta yang paling berharga. Ketika sehat, banyak hal bisa kita lakukan, baik urusan dunia maupun akhirat. Ibarat kata, biar harta segunung, hanya sakit kepala pun rasanya jadi tidak bermanfaat. 

BSD, Vibes nya udah kaya di luar negeri


Saat berkunjung, saya juga salfok dengan perkembangan kawasan BSD/ Sumarecon Serpong yang luar biasa. Kurang dari setahun, hampir semua kawasan sudah dipenuhi rumah-rumah baru dan pertokoan. Emang sih, vibes nya jadi berasa di luar negeri. Jalan yang lebar, bersih dan mulus dengan pepohonan di sisi jalan membuat suasana terasa berbeda, ga seperti kota-kota di Indonesia. Ga ada pula kabel listrik dan telepon yang semrawut.

Pertokoan yang diisi dengan berbagai jenis kuliner dan restoran berkelas menjamur di hampir setiap pusat perdagangan yang didirikan. Dan hebatnya, hampir semua pertokoan tersebut dipenuhi pengunjung. Hal tersebut terlihat dari banyaknya mobil yang parkir di area depan pertokoan. Weleh, bener-bener deh, kaya=kaya  banget penghuni BSD /Sumarecon Serpong ini.Sepertinya, jika tinggal di kawasan ini high cost  banget. 

Hanya karena banyak motor dan pedagang kaki lima di sekitar perkampungan saja (masih ada akses ke perkampungan) yang menandakan bahwa kota ini masih di Indonesia. Kalau tidak, bisa foto-foto dan fake flexing sedang berada di luar negeri.. he..he.

Komentar