Arisan Keluarga

Salah satu kegiatan rutin yang hampir pasti setiap minggu pertama di setiap bulan saya hadiri adalah  Arisan Keluarga besar dari pasangan Baba Tua H. Ja'anih  Bin Ni'in  dan Nya' Tua H. Siti Hawa bin Raisin. Semula arisan ini diikuti oleh anak langsung (generasi 2), namun saat ini anak mereka (angkatan orang tua kami) semuanya sudah almarhum/mah. Sehingga, yang  masih aktif saat ini adalah generasi ke-tiga alias cucu-cucu mereka.

Sebagian Members of Arisan Keluarga besar  Baba Tua H. Ja'anih  Bin Ni'in  dan Nya' Tua H. Siti Hawa bin Raisin.

Namun, satu persatu dari generasi ke-3 ini pun sudah ada beberapa yang mendahului.Sementara generasi ke-4 (cicit) sepertinya sudah kurang tertarik untuk ikut berpartisipasi. Jadi, setiap kegiatan arisan keluarga, boleh dibilang generasi-4 hampir jarang hadir atau malah memang tidak ikut sama sekali. Sayang sih sebenarnya, tapi memang saat ini,entah mengapa mereka seperti merasa tidak perlu ikut. Akibatnya mereka berjarak dan tidak mengenal satu sama lain. Dimaklumi sih, karena memang jarak turunannya sudah jauh. Kalau tidak ada silsilah keluarga yang dibuat, mungkin suatu saat nanti mereka tidak saling mengenal sama sekali dan akhirnya hilang rasa masih "keluarga" nya.

Dibalik itu semua, yang patut disyukuri adalah arisan keluarga BTua H. Ja'anih  Bin Ni'in  dan Nya' Tua H. Siti Hawa bin Raisin ini masih eksis. Walaupun jumlah yang hadir setiap acara turun naik, tapi masih tetap berlangsung. Bagi generasi ke-3, masih ada kebutuhan dan rasa kangen untuk bertemu Saudara dan kumpul-kumpul. Jadi, apapun yang tejadi disempetin untuk hadir, kecuali memang ga bisa banget.

Arisan ini memang tujuannya bukan untuk mencari untung atau sesuatu, semata-semata untuk tetap menjalin silaturahmi dan rasa persaudaraan. Karena walaupun kami di satu kampung, tetap aja susah untuk ketemuan. Arisan ini menjadi media untuk bertemu. Kita baca do'a bareng untuk Baba Tua/ Nya tua/ Baba/Nya/Ncang/Ncing dan Saudara/i yang sudah almarhum. Setelahnya, kita makan siang bersama dengan menu wajib adalah jengkol. Walaupun kadang ada juga yang tidak menyajikan, tapi bisa dimaklumi. Biasanya yang tidak menyajikan ada alasan tertentu atau biasanya istrinya bukan Orang Betawi.

Uangnya emang ga ada? ada sih, tapi ngga' banyak. Hanya sekedar uang untuk konsumsi, kas dan sedikit kelebihan. Sebenernya kalau dihitung, bisa jadi nombok.. he..he.. tapi yang dicari bukan itu kaaaan???!! Berkahnya, silaturahminya, rasa kebersamaannya dan kebahagiaannya. Yang secara tidak disadari hadir dan muncul dihati saat ketemuan dengan Saudara sedarah. Percaya 1000%, silaturahmi membawa berkah dan umur panjang..



Komentar