Berburu Hewan Qurban

Waaah, ga terasa ya, tahu-tahu sudah mau Ied Adha lagi. Padahal rasanya baru kemarin motong hewan qurban di rumah. Memang waktu berlalu begitu cepat, sementara banyak hal penting yang mesti dilakukan terlewat begitu saja.


Karena memang udah kurang dari 1 bulan lagi Iedul Adha, tangga 12 Mei 2025 kemarin (kebetulan libur Waisak) menyempatkan diri untuk mencari hewan qurban. Sudah hampir 3 tahun ini, selalu beli hewan qurban ke pedagang musiman di daerah Taman Mini. 

Tapi, berhubung sampai saat ini, sepertinya belum juga datang stock hewan qurbannya, jadi inisiatif untuk mencari ke pedagang lain. Biasalah, Adnan rajin lihat-lihat di media sosial. Akhirnya diputuskan untuk lihat-lihat ke daerah Joglo atau Petukangan Utara.

Sapinya gede-gede banget

Ohh, ternyata ini bukan pedagang musiman, tapi memang peternak yang menggemukkan sapi untuk keperluan Iedul Adha. Kandangnya tertata rapi dan cukup bersih untuk ukuran peternakan. Kayanya ngga bau juga. Di sini puluhan sapi dipelihara dan dirawat dengan baik, karena sejak lama sudah ada kesepakatan antara pembeli dan peternak. Seperti sistem menitipkan untuk dirawat, dengan mengansur setiap bulan, dan pada saat hari raya ied adha tinggal di kirim atau mau potong di sini saja. Seru sih, itung-itung nabung. Jadi ngga terlalu terasa memberatkan saat Iedul Adha.

No 111, Simental dengan darah ongol

Guys, mau cari ukuran sapi seberat apapun ada. Tapi ya itu, hampir semua sapi sudah dimiliki sama orang  karena sistem titip rawat itu. Niat ah, tahun depan mau nabung juga, biar bisa qurban sapi raksasa.. Aamiin.

Setelah dari pedagang sapi, mampir ke Depok untuk nengok rumah yang sudah lama tidak dikunjungi. Sholat zuhur dulu di Mesjid Babah Alum di tepi jalan Toll Desari. Mesjid ini merupakan CSR nya Jusuf Hamka, seorang pengusaha Tionghoa yang memilih islam sebagai agamanya. Sebenarnya memang sudah lama penasaran dengan mesjid ini karena arsitekturnya yang khas Tiongkok. Dari jauh mesjid ini Temang cukup menarik perhatian jika kita berkendara di Toll Desari. Mesjidnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman dan bersih. 

Sekalian makan siang di Saung Tiga, resto tradisonal favorit nenek dengan menu khas sunda/betawi. Favorit dede Al juga sih, karena ada play ground untuk anak-anak.. 

Komentar