Selalu,.. setelah siang hari kami sholat Iedul Adha, menyaksikan penyembelihan hewan qurban dan menikmati suasana hari raya, malam harinya kami (hampir) selalu berkumpul lagi untuk membuat sate yang kami olah sendiri.
|
Cici, paling semangat mengipasi sate |
Meskipun sate bukan lagi menu istimewa dan mudah saja didapatkan setiap hari jika mau, tapi mengolah daging qurban dari pemberian panitia qurban (walau sebetulnya kami tidak berhak lagi mendapatkan pemberian daging qurban) memberikan kesenangan tersendiri bagi kami. Acara bakar sate menjadi sarana untuk menambah keakraban keluarga.
Apalagi Cici, paling semangat minta agar acara bakar sate dilaksanakan segera. Namun, karena memang daging kambing yang kami miliki terbatas, kami pun menyediakan ayam untuk dipanggang agar persediaan menu daging yang dibakar mencukupi.
|
Om Uji, spesialis pembakar sate |
Suasananya? seru banget.. dimulai dengan membuat arang untuk memanggang sate dan ayam. Karena bukan ahlinya, pekerjaan ini menjadi tantangan tersendiri. Setelah berhasil membuat arang untuk memanggang, dilanjutkan dengan membakar sate dan ayam. Ini pun harus ekstra hati-hati, karena ada dua kemungkinan, gosong atau dagingnya kurang matang.. he..he..
|
Dari kakek sampai cucu.. semua terlibat |
Sebelum acara bakar sate, persiapan daging dan ayam untuk disate dan dipanggang pun ngga kalah seru. Daging kambing mesti dibersihkan dulu, ngga boleh pakai air karena nanti jadi bau prengus. Setelah itu dipotong-potong dan kemudian ditusuk pada tusukan sate. Sedangkan ayamnya sudah terlebih dahulu diungkep dengan bumbu ayam bakar yang kami beli di supermarket.
|
Narsis, hukumnya wajib |
Wuih.. setelah selesai membakar sate dan ayam... acara dilanjutkan dengan makan bersama. Tambahan menunya cuma sambal kecap yang dilengkapi dengan cabe rawit merah yang super pedas, irisan bawang merah mentah, irisan tomat dan perasan jeruk limau. Pedas, manis, asam dan segarnya sambal berpadu dengan sate dan ayam bakar yang gurih.
|
Semangat menunggu sate dan ayam panggang |
Kenikmatan malam itu dilengkapi dengan iringan musik dangdut yang kami stel keras-keras. Norak memang, tapi asyik aja deh untuk acara kumpul keluarga. Sayang, sedang asyik menikmati suasana malam dengan sate dan ayam bakar, hujan turun membubarkan acara kami. Tapi syukurlah, acara masih bisa dilanjutkan di dalam rumah.. dan malam itu anak-anak tidur dengan senyum puas dan perut kenyang..
|
Nikmat menyantap menu sate dan ayam panggang |
Alhamdulillah.. semoga kami bisa menikamti lagi perayaan Iedul Adha yang penuh berkah dan kenangan di tahun-tahun yang akan datang.. aminnn..
Komentar