Dear Temans,

Terima kasih buat Padus (Mas Donny, Uthe, Asti, Bu Jenny, Bu
Yenny, Sendy, Irfan dan Mba Paula). Perpaduan vokal yang apik, membuat
“Gebyar-gebyar” nya Gombloh tampil menawan dan menutupi penampilan tari Saman
teman-teman DPDP yang tampil tanpa greget. Mas Donny (sebagai vokalis
senior) dan Uthe mampu membimbing
anggota padus lainnya untuk tampil maksimal dan mampu mengimbangi kepiawaian
olah vokal Mas Donny dan Uthe. Demikian juga pada persembahan lagu Tanah Air
Beta... menyentuh.. dan ketika dipenghujung acara semua hadirin bersalaman,
“ekspresi”-nya Titi DJ kembali dihadirkan dengan manis oleh Padus.. untuk
menjadi pemungkas keceriaan.
DPDP yang mencoba mengibur dengan penampilan duet Bang
Herbinus dan Elok ternyata tampil seperti kurang persiapan. Bang Herbinus yang
tak hapal lirik membuat penampilan Elok ikut terpengaruh. Lagu “Biar Menjadi
Kenangan” -nya Reza dan Masaki Ueda yang mestinya manis, gagal menghibur
hadirin.
DASR menggebrak dengan penampilan apik talenta muda DASR
membawakan lakon tentang kehidupan di desa Rawa Pening. Yones yang menjadi
dalang mampu mengarahkan para aktor dan aktris dadakan tampil total. Sungguh saya salut dengan kemampuan akting
teman-teman ini. Mba Yani, Isti, Zaki dan Mas Tomi tampil layaknya penduduk
desa yang kerjanya bertani. Ngga nyangka loh kalau mereka tuh aslinya pegawai
handal OJK. Bahkan mas Uul yang berperan sebagai pertapa aja, dengan modal
merapatkan tangan di depan dada (bersemedi), tampil maksimal dan sulit
dikenali.. belum lagi Ebi yang tampil dengan perut hamilnya.. ya ampuunn..
Dodok sebagai korban bullying bersama Ana, Mas Angga (bencis
taman lawang), Irfan, Mike dan Wibi benar-benar pas melakoni peran mereka. Mas
Dadang sebagai agen asuransi bersama penduduk desa (Ena, Nana, Kartini dan Mba
Ningsih) juga tampil menawan. Dan keseluruhan lakon ini masih dilengkapi dengan
keceriaan lain ketika ditutup dengan flasmob jingle OJK yang dipimpin Ebi..
apalagi hampir semua pegawai DASR ikut terlibat menari dan ditutup oleh
teman-teman yang memegang balon bedAA..
Catatan penting dari lakon ini adalah teman-teman berhasil
mengemas cerita rakyat dengan memasukkan unsur program budaya dan edukasi
tentang asuransi. Sehingga tidak menjadi sekedar lakon tanpa makna.. lagi-lagi:
“keren!!”..
DPDP kembali menghadirkan lakon dengan tema cinderella.
Penampilan DPDP kembali berantakan. Mereka yang tampil “live” seharusnya
memiliki keunggulan karena pasti lebih menarik. Tetapi lagi-lagi mereka
kedodoran.. blocking panggung, vokal, alur cerita, dalang dan lagu pendukung
tidak saling melengkapi. Cerita cinderalla yang mereka tampilkan gagal dimaknai
penonton.. sayang ya..
Untungnya penonton kembali terhibur dengan penampilan apik
duet Peyang Penjol. Mas Mansur dan Pak Rianto tampil apik dengan lakon “urip
ora ngira.” Mas mansur tampil percaya diri dengan monolog yang menceritakan
perubahan kehidupannya dan keheranannya pada gaya hidup sebagai pegawai OJK.
Dengan logat khas Tegal, duet Mas Mansur dan Pak Rianto berhasil mengocok perut
penonton. Wah, sepertinya karier keartisan Mas Mansur bisa berawal dari sini
deh.. Sukses ya Sayyy...!!
Sekali lagi saya sebagai CP mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya atas partisipasi teman-teman semua. Mohon maaf bila namanya
tidak tersebut..
Komentar