Solo, Central Java : 2-3 November 2024

Mengunjungi Solo, Jawa Tengah untuk menghirup sedikit jeda dari kerutinan kerja yang seolah tiada akhir. Mesti dipaksa untuk lari sejenak, karena jika menuruti kesibukan kerja, ya itu tadi, ga bakal ada habisnya

Sengaja perjalanan Jakarta - Solo tidak mampir di Cirebon. Biasanya, Cirebon adalah persinggahan wajib jika melakukan traveling ke Jawa. Satu lagi adalah pekalongan. Jika Cirebon, mampir untuk menikmati empal gentong dan kadang beli oleh-oleh teh upet, ke Peklaongan adalah membeli batik yang memang sangat terkenal. Sengaja ngga mampir-mapir agar sampai Solo masih agak siang.

Tapi karena ada perbaikan jalan di beberapa ruas tol Jakarta - Solo, sampai kota Solo jadi agak sore juga. Istirahat sampai habis maghrib, setelah itu cari makan malam. Lokasi yang dituju adalah Galabo Solo, sentra kuliner malam sekitar pusat kota. 

Sejatinya di Galabo pilihan menunya banyak, tapi kayanya kurang seru. Mungkin karena terlalu sederhana para vendor nya, jadi menu yang disajikan menurut saya kurang nendang. Mie godog, nasi goreng, sop iga dan wedang nya biasa aja. Suasana juga kurang mendukung, atau mungkin karena kebetulan hujan kali ya. Kaya kurang ramai dan kurang seru.. padahal malam minggu loh.

Wedang jahe di Galabo Solo

Akhirnya memang pilihan makan malam jatuh pada nasi goreng. Pilihan menu yang biasanya tidak pernah salah. Tapiiii, kok nasi gorengnya hambar, acarnya ga terasa dan telor dadarnya sepi (ga pakai daun bawang). Mi jawa godognya pun hambar.. so tau kan kenapa saya bilang menu nya kurang nendang.. wedang jahenya juga rasanya kalah jauh sama yang di Jogja.. 

Di Minggu pagi, aktivitasnya adalah wisata religi: ziarah ke makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi dan mengunjungi Mesjid Syeh Zayed. Mesjidnya benaran bagus dan megah. Serasa  mesjid yang ada di kawasan Timur Tengah, pokoknya. Mantap.

Nah, kalau terkait Habib Anis, berdasarkan beberapa sumber yang saya dapat di internet adalah bahwa:  Habib Anis bin Habib Alwi lahir di Garut. Kemudian  orang tuanya pindah dan menetap di Solo. beliau sempat berdagang batik di Pasar Klewer, namun karena kegiatan pengajian yang dipimpinnya semakin maju dengan bertambahnya jemaah, akhirnya beliau fokus pada aktivitas pengembangan dakwah Islam.

Lokasi Makam Habib Anis dekat Pasar Kliwon


Sedangkan mesjid Syeh Zayed beneran cantik banget. Serasa mesjid di kota Madinah menurutku sih. Serba putih dengan desain yang fully arabian mosque. Kerenn.. terima kasih pada Pak Jokowi yang telah menjadi teman baik Syeh Zayed sehingga dihibahkan dan dibangunkan mesjid yang begitu megah dan cantik.

Mesjid Syeh Muhammad bin Zayed, megah dan indah


Siangnya wisata sejarah ke bekas pabrik gula Tjolomadoe yang diubah jadi museum. Bagus dan menarik banget sebenarnya. Bagi pencinta sejarah.. pasti suka banget kalo ke sini. Seru pokoknya!!

Suasana dalam museum, banyak mesin dan peninggalan sejarah pabrik gula

Di sini kita akan mendapatkan pengetahuan tentang pabrik gula Tjolomadoe dan kontribusinya bagi pembangunan di Jogja pada masa kolonial. Penataan museumnya modern dan keren, ga bikin bosen dan terkesan kuno. Ada teknologi kekinian yang dipakai untuk menggambarkan sejarah pabrik gula tersebut. 

ex Pabrik Gula D Tjolomadoe yang diubah jadi museum. 


Sejarahnya dibuat semenarik mungkin, agar pengunjung tidak bosan.

Secara gedungnya juga keren banget. Besar dan tidak mengubah tampilan maupun bentuk asli gedung pabriknya. Puas sih kalo museumnya seperti ini. Apalagi yang suka photo2.. wuih banyak spot menarik

Waah.. 2D1N di Solo seru ya.. 






Komentar