Yogyakarta, 22 - 24 Januari 2025

 Day 1 (22 Januari 2025)

Perjalanan ke Yogya di mulai dari Bandara Halim Perdakusuma Jakarta. Pesawat Citilink, alhamdulillah jam 10.55 take off dan landing satu jam kemudian dengan selamat di Bandara NYIA  (New Yogyakarta International Airport).

Jakarta Yogyakarta from Halim PK Airport, Jakarta

Perjalanan dari Bandara NYIA ke Hotel Melia Purosani di dekat Malioboro, memakan waktu tempuh lebih dari satu jam. Rasa lapar mulai terasa dan pak supir menawarkan untuk mampir di salah satu rumah makan yang cukup banyak dikunjungi wisatawan yaitu Rumah Makan Kandang Ingkung di daerah Sleman.

Rumah Makan Kandang Ingkung, Sleman Yogyakarta

Berada sekitar 2 KM dari jalan utama Bandara NYIA dan Kota Yogya, rumah makan ini menawarkan suasana khas pedesaan. Berada di ketinggian (ngga terlalu tinggi sebenarnya), cukup memberikan suasana sejuk, karena kebetulan  lokasinya dikelilingi pohon besar dan rindang.

Suasana pedesaan yang nyaman di Kandang Ingkung

Entah emang sudah kelaperan atau memang masakannya enak, hidangan ayam garang asem, ayam bakar, tempe mendoan dan bakwan jagung ludes dalam sekejap. Untuk garang asem ayamnya memang istimewa sih. Disajikan dalam bambu bakar, rasa gurih asamnya seger. Kuahnya juga ringan dengan rasa asam yang berasal dari potongan tomatsedangkan rasa pedas didapat dari potongan cabe semua menambah cita rasa nikmat jadi semakin kuat.

Ayam Garang Asam yang gurih asem, dengan kuah ringan yang segar.

Sampai hotel sudah agak sore, leyeh-leyeh sebentar. Alhamdulillah bisa stay di Hotel Melia Purosani. Walau bukan hotel baru, namun cukup nyaman. Kamarnya luas, dengan fasilitasn yang lengkap. Interior hotel juga lumayan mewah. cantik. Yang lebih penting dekat dengan Malioboro, tinggal lurus aja jalan kaki.

Karya seni di Lobby Hotel Melia Purosani

Lobby Hotel Melia Purosani yang estetik

Malamnya, diajak pak Boss untuk menikmati Bakmi Jawa Pak Rebo. Bakmi godhognya enak walau belum sampai level istimewa, gurih dengan kuah yang ringan dan segar. Apalagi dimasaknya pakai arang, rasa smokey nya menambah kenikmatan sepiring bakmi jawa tersebut. Waahh.. malam pertama ditutup dengan kuliner yang enak. Sssttts.. katanya sih Bakmi Jawa Pak Rebo ini udah jadi langganan para pejabat kalo berkunjung ke Yogya.

Warung Makan Bakmi Pak Rebo, langganan para pejabat

Bakmi Godog Pak Rebo, istimewa

Day 2 (23 Januari 2025)

Sesuai penugasan, hari kedua tampil untuk nugas. Alhamdulillah berjalan lancar. Seluruh rangkaian acara juga sesuai rencana dan sepertinya peserta puas dengan apa yang mereka dapatkan.

Alhamdulillah, penugasan berjalan lancar

Selesai dari penugasan, diajak Pak Bos untuk mengunjungi kampus UGM, untuk mengenang masa-masa beliau kuliah. Jujurly, ini pertama kali ke kampus UGM. Kesan saya, Kampus UGM itu  luas dan bagus. Saya juga diajak untuk keliling gedung kuliah utama. Wuiih, bagus... ga lupa photo-photo tentunya.

Paling ngga pernah ke UGM, walau hanya berfoto saja

Selanjutnya mampir di warung makan mahasiswa legend SGPC Bu Wiryo 1959  yang sudah melayani mahasiswa/i UGM dengan sajian nasi pecel dan lauk-lauknya dengan harga yang terjangkau (mungkin sejak tahun 1959 kali yee, sesuai nama warungnya). Konok, bagi mahasiswa yang uang sakunya pas-pas an tentu sego pecel ini jadi begitu istimewa, karena harganya yang murah dan bikin kenyang. Ga lupa, sepanjang makan sego pecel, Pak Boss bercerita pengalaman dan kisah masa kuliah mereka.. he..he.. seru juga dengernya.

SGPC Bu Wiryo yang legend dikalangan mahasiswa/i UGM di tahun 90-an

Sepiring pecel yang nikmat, dengan toping yang lengkap

Malamnya, ga afdol rasanya kalo ga ke Malioboro. Jalan-jalan malam hari menyusuri  Malioboro  emang asyik. Sepertinya Malioboro memang menjadi jantung Yogyakarta. Begitu banyak pengunjung yang sekedar menghirup suasana Yogya, atau memang sengaja mencari sesuatu untuk oleh-oleh. Apalagi banyak pilihan kuliner untuk mengganjal perut. Sekedar duduk-duduk pun asyik.. karena banyak grup pengamen yang membawakan lagu-lagu hits dengan suara mereka yang merdu.   

Malioboro yang selalu ramai dan penuh sesak dengan wisatawan

Oh iya, sebenarnya saya udah beli kaos Dagadu yang dulu lumayan hits. Kalau di Bali ada Joger, di Yogya ada Dagadu. Nah, kebetulan kaos ini dijual dekat hotel di Store Bakpia Kukus Tugu Jogja. Lumayan mahal ternyata.. kenapa sekarang susah ditemui ya? 

Dagadu, kaos khas Yogya.

Day 3 (24 Januari 2025)

Seperti janji sebelum berangkat ke Yogya, saya sarapan pagi dengan Pak Budi di Pasar Ngasem. Pak Budi bilang bahwa ini salah satu tempat favoritnya untuk sarapan jika ke Yogya. Ok lah, bikin saya penasaran.

Pasar Ngasem, jadi tujuan favorit untuk mencari sarapap pagi

Pagi jam 5.00 WIB saya jalan duluan, karena saya sambil olahraga pagi. Tentu saja sayang ingin menikamti suasana kota Yogya di pagi hari. Terutama berolahraga di sepanjang jalan maliobro. Pak budi menyusul, sekitar satu jam kemudian.

Selalu berusaha menyempatkan OR di setiap kota yang dikunjungi.

Wuih, ternyata seru ya suasana pasarnya. Banyak banget penjual jajanan tradisonal di pasar ini. Mau cari apa juga sepertinya ada. Bahkan oleh-oleh khas Yogya seperti bakpia pun ada, dengan rasa yang cukup enak dan harga yang terjangkau. Sebenarnya pasarnya tidak terlalu luas, tapi karena ada plaza-nya (Plaza Ngasem)  jadi terasa lapang. 

Salah satu warung makan yang menyediakan masakan rumahan, selalu diserbu pengunjung

Saya pun memilih sarapan pagi dengan lauk masakan rumahan. Sepiring nasi dengan tumis pare, teri, dan tempe goreng. Maknyus... tak lupa mencicipi wedang khas yang nunggunya lamaaaa banget.. Namanya Wedang Sendang Ayu Mba Marsuwe. Kalau kata Pak Budi, namanya Mba Mar, tapi karena pelayanannya lama, namanya ditambah dengan kata "suwe" yang dalam bahasa Indonesia berarti lama..  he..he. 

Wedang Sendang Ayu Mba Marsuwe

Saya juga berkesempatan mencoba apem beras Bu Wanti. Nah , ini juga kuliner yang diantri cukup ramai. Rasa apemnya manis gurih dengan tekstur padat dan rasa parutan kelapa nya tidak hilang. Enak sih, tapi karena sudah kenyang, saya hanya sanggup makan satu aja.

Apem Beras Bu Wanti

Siang hari, kembali ke Jakarta dengan Batik Air.  Dengan kereta Bandara, saya menuju Bandara NYIA. Alhamdulillah, Bati air kali ini tidak delay dan perjalanan ke Jakarta juga lumayan nyaman.

New Yogyakarta International Airport, Kulon Progo.

Waahhh. perjalanan  yang menyenangkan walaupun pulangnya dari Halim agak susah dapat taxi dan disambut hujan.

Batik Air, yang tumben ga pake delay..