Ini kali ketiga saya mengunjungi Maja, sebuah wilayah di Kabupaten Lebak di Provinsi Banten. Tujuan kunjungan pertama adalah untuk melakukan survey sebuah kavling yang ditawarkan pengembang dengan konsep kavling islami, dimana di kavling yang kita beli akan ditanami pohon kurma atau duren. Sedangkan tujuan kunjungan kedua dan ketiiga sam, yaitu nengok kondisi kavling tersebut setelah sekian lama tak dikunjungi.
![]() |
| Maja Tropical Garden yang terbengkalai |
Sehabis menghadiri arisan keluarga, kok rasanya masih pingin keluar rumah. Akhirnya diputuskan untuk mengunjungi kavling yang berada di Maja. Padahal, kavling tersebut statusnya udah ngga jelas alias sebuah invetasi bodong. Pihak developer lepas tanggung jawab atas kewajiban menanam dan merawat pohon yang dijanjikan, lepas tanggung jawab atas pembuatan AJB atas kavling tersebut dan sekarang hilang entah kemana. Sejujurnya, pada saat kunjungan kedua kondisi kavling sudah sangat memprihatinkan, tidak terurus dan tanahnya yang botak mulai terkisis air hujan. Jujur, saat kunjungan kedua itu agak surprise karena bener-bener dluar ekspektasi yang berharap pohon durennya sudah tumbuh lebat.
![]() |
| Mesjid Al Ikhlas, Maja Citra Raya |
Nah, kesempatan kali ini memang sudah tdak berekspektasi apa-apa. Beneran kondisinya emang masih seperti yang dulu. Cuma ada sekitar 3 kavling yang atas inisiatif dan biaya sendiri, dipagari dan ditanami pohon duren. Kalau lihat begitu sepertinya sih ada harapan.
Perjalanan Jakarta - Maja, via toll Merak lumayan lancar. Setelah keluar tol di Cikande lalu menyusuri jalan yang lumayan lebar namun tidak terawat. Di kiri dan kanan jalan banyak sampah dan sangat berdebu. Entah lah, kenapa kondisinya seperti itu. Pemda sepertinya kurang peduli atas perawatan jalan. Tentu aja jadi ngga menarik untuk mampir beli makan atau sekedar jajan.
![]() |
| Maja Citra Raya |
Setelahnya, mulai memasuki jalan menuju kavling yang hanya dilewati satu mobil dengan kiri kanan sawah dan parit kecil. Jika berpapasan dengan mobil, susahnya tentu minta ampun, mesti cari akal agar bisa papasan dengan melipir kesamping sejauh mungkin. Kondisi jalnnya juga agak aneh, ada yang sudah dibeton ada juga yang aspalnya hancur lebur. Padahal itu jalan satu jalur loh.. kok bisa ya, sebagian-sebagian gitu kasih betonnya. Syukurnya kiri kanan wawah yang hijau membentang dengan indah.
Sampai di kavling udah ngga kaget sih dengan kondisinya, lihat--lihat sebentar langsung pulang lagi menuju perumahan Maja Citra Raya (MCR) untuk sholat ashar dan istirahat. Karena tanggung, makan dulu di warteg dekat masjid Al Ihklas. Lumayan, masakannya enak dan wartegnya bersih. Ngobrol-gobrol dengan ibu warteg yang cerita bahwa di MCR masih banyak yang sepi, padahal wilayahnya luas banget loh. Sisi keamanan juga jadi kurang, karena si ibu pernah 2 kali di rampok. Makanya sehabis maghrib, jika tidak ada suaminya, warteg langsung tutup.
![]() |
Selepas sholat maghrib, kembali ke Jakarta. Waahh, one short trip yang lumayan memberikan suasana baru dari aktivitas rutin harian..




Komentar