Kue Pepe, kue lapis khas Betawi

Kue Pepe, adalah kue lapis khas betawi. Sama persis dengan kue lapis, berlapis-lapis, tapi Kue Pepe memiliki ke-khas-an tersendiri. Jujur, saya sendiri tidak bisa menjelaskan ke-khas-an tersebut, namun saat menikmati Kue Pepe, saya bisa membedakan  tekstur, rasa dan kelembutan Kue Pepe dengan tekstur, rasa dan kelembutan kue lapis.

Kue Pepe merupakan kue istimewa, yang biasanya disajikan pada saat acara resepsi perkawinan jaman dahulu. Pada umumnya, acara resepsi perkawinan orang Betawi diadakan di rumah dari pagi hingga malam. Tamu undangan yang datang tidak disajikan makan prasmanan tetapi hanya disajikan hidangan kue-kue. Salah satunya adalah Kue Pepe. Nah, Kue Pepe ini  biasanya bersanding dengan penganan Khas Betawi lainnya seperti Uli dan Tape, Wajik, Dodol, Kembang Goyang, Kue Semprong dan Kue Bugis.

Kue Pepe, kue khas Betawi

Mengapa Kue Pepe istimewa? ini berkaitan dengan proses pembuatannya yang memakan waktu lama serta biaya bahan bakunya yang lumayan mahal. Karena itu, tidak semua orang dapat membuat Kue Pepe. Biasanya Kue Pepe dipesan khusus kepada pembuat kue yang memang spesialisasinya adalah pembuat Kue Pepe. Dan, biasanya ada pembuat kue pepe yang memang terkenal kelembutan dan rasanya yang enak. Biasa kan? pasti adalah dari sekian pembuat Kue Pepe, salah saeorang diantaranya bisa disebut Master pembuat Kue Pepe.

Sayang sekali, seiring dengan pengaruh budaya luar, kehadiran Kue Pepe dalam acara perkawinan orang Betawi mulai digantikan. Hal tersebut karena berubahnya metode penyajian kepada tamu undangan, yang semula disajikan penganan berupa kue-kue, sekarang menjadi sajian makan berat dengan lauk-lauk. 

Pada beberapa orang Betawi yang sudah berumur, saat acara perkawinan biasanya Kue Pepe tetap disajikan, namun secara terbatas khusus untuk tamu istimewa, keluarga dekat dan keluarga besan. Jadi, tamu umum tidak disajikan kue pepe, hanya makan prasmanan.

Saya berharap. Kue Pepe tidak punah dari daftar kue tradisional Indonesia. Sulitnya membuat kue dan harga bahan baku yang mahal semoga tidak menyurutkan generasi muda untuk belajar membuat kue ini.

 

 

Komentar