Mboten Nopo-nopo

Ini kali ke-4 dalam tahun 2025 saya ke Jogja. Walau bisa dibilang sering, tetap saja setiap kunjungan meninggalkan kesan tersendiri.. Bener kata orang, Jogja memang punya tempat khusus, terutama dihati para wisatawan.

Seperti saya yang tetiba diminta jadi perwakilan untuk membahas salah satu case terkait sebuah badan usaha, tetap saja pada akhirnya menerima dengan ikhlas penugasan tersebut. Entah ya, selalu berat untuk bilang tidak saat diminta berkunjung ke Jogja.

Day 1 - 19 November 2025 

Perjalanan Stasiun Gambir - Stasiun Tugu  dengan KA Taksaka selama 6 jam tidak terlalu terasa sebenarnya. Karena sepanjang perjalanan, selain menyelesaikan administrasi persuratan, juga diisi dengan membahas persiapan pertemuan esok hari. Sebetulnya sudah 50% selesai sih di hari itu, ya tapi pendalaman tetap diperlukan untuk mencari alternatif dan solusi yang bisa diajukan.

Suasana Malioboro saat hujan menemani.. syahdu

Tiba di Stasiun Tugu hampir pukul 14.00 WIB disambut dengan curahan hujan yang cukup deras. Cukup lama juga mendapatkan taksi yang akan membawa kami ke hotel. Namun, sepanjang perjalanan dari stasiun ke hotel, suasana terasa santai. Apalagi dirombongan kami ada penutur asli bahasa jawa yang mencairkan suasana dengan berbincang ke pak sopir. Sementara yang lain cuma bisa ngomong "Mboten nopo-nopo". Segera setelah sampai hotel, bergegas untuk lanjut kulineran karena memang belum sempat makan siang. Walau hujan tak kunjung reda, tetap semangat dong menembus rintik hujan. 

Soto Kudus dan Nasi Pindang Bu Ina

Pilihan pertama adalah menu dengan kuah hangat : Soto Kudus dan Nasi Pindang Ibu Ina. Cucok sih.. semangkut soto kudus dengan kuah nan gurih ringan, membuat lambung terasa hangat. Tambahan toping gorengan. perkedel dan sate telur/hati membuat perut bersorak gembira. Kenyang dan nikmat. Sayangnya kamera hp ternyata error, jadilah dokumentasi soto kudus dan nasi pindangnya pada mleyot ga karuan... he..he..

Rujak Es Krim, manis pedas dingin

Petualangan berlanjut ke Malioboro. Kali ini tujuan emak-emak adalah berburu batik di Pasar Bringharjo. Beneran doong... 2 jam kali ya saya nungguin emak-emak belanja batik.  Habis itu balik hotel? nggak dong... lanjut icip kuliner yang lain. Rujak es krim dan lumpia jadi menu makan malam. He..he.. dingin dan hujan tidak menghalangi untuk menikmati semangkuk rujak yang berpadu dengan es krim. Cocok-cocok aja sih.  Rujak serut yang pedas asem berpadu dengan manis dan dinginnya es krim. hmmm..

Lumpia, cocok dinikmati saat hujan

Waktu menujukkan pukul 21.00 WIB ketika kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Eitsss.. masih sempet dong mampir menikmati wedang ronde. Ampyuuunn.. katanya kenyang.. katanya diet.. tapi ibu-ibu ini malah makaaaannn terus.. nyerah deh

Wedang Ronde

Day 2 -20 November 2025

Seperti biasa menyempatkan diri untuk olah raga ringan ketika tugas disuatu kota. Selain alasan kesehatan, juga menikmati vibes suasana pagi di suatu kota. Kali ini, selain jalan kaki, juga mengunjungi pasar kuliner: Pasar Ngasem. Sebuah pasar yang menyediakan begitu banyak pilihan kuliner bagi pengunjung yang kangen masakan rumahan, jajanan kue ala kampung halaman ataupun minuman herbal. Seru sih. Kita bisa menyaksikan antrian pengunjung menuggu kesempatan untuk menikmati sarapan dengan menu tradisonal : gudeg, lodeh, mangut, orek tempe dan lain-lain. Jajanan bubur sumsumapem, bakpia dan karabikang pun tersaji hangat. 

Laper mata, semua mau dibeli @Pasar Ngasem

Ga lupa melipir sebentar ke Taman Sari yang letaknya tepat di belakang Pasar Ngasem. Masih tutup tentunya, just took pictures for documenting. 

Taman Sari, tempat pemadian para putri keraton

Selanjutnya, acara dari pagi diisi FGD yang merupakan tujuan utama penugasan ke Joga. Diskusi berlangsung dari pagi sampai sore. Padahal udah pingin cepet-cepet selesai.. pingin kulineran lagi..wkwkwk..

Balik ke hotel, naik bajaj dong bertiga.. mpet2-an.. he..he 

Jogja memang sedang dilanda hujan terus menerus. Saat sore setelah dari kantor menuju hotel, hujan tak kunjung reda. Malah kami basah-basahan sampai di hotel. Padahal malam ini tetap niat mau menikmati suasana dan kuliner malam jogja.  Kalau saya sih, rebahan dulu di hotel. Sementara para ibu lanjut berburu batik dan oleh-oleh.

Hujan ngga menghalangi ibu-ibu berburu batik

Walau hujan, tetap dong mesti keluar untuk menikmati malam.  Rombongan terbagi dua, masing-masing dengan preference berbeda. Yang satu mau makan di cafe dan yang satunya mau makan  Bakmi. Ndilalah, yang cafe ternyata udah tutup, yang bakmi antriannya nauzubillah. Ngga sengaja akhirnya bertemu di Pendopo Lawas. Kalau jodoh emang ga kemana ya..

Kalau ketemu circle lama.. obrolan langsung nyambung

Day 3 - 21 November 2025

Karena masih penasaran, jalan pagi tetap saja tujuan utamanya ke Pasar Ngasem. Padahal juga cuma minum susu kedele dan menikmati sepotong kue cucur sambil lihat-lihat keseruan pengunjung lain jajan. Kali ini kembali ke hotel lewat jalur berbeda, melewati alun-alun kidul. Daann.. tetap naik bajaj dong walau sudah dekat hotel.

Sementara diskusi hari kedua berlangsung sampai menjelang Soljum. Niatnya sih, setelah soljum, mau explore Jojga lebih jauh, kulineran ke kopi klotok, pantai atau apalah. Wah, ternyata malah panitia tetap menemai sampai sore. Terpaksa rencana awal bubar jalan...

Toko oleh-oleh Bakpia Kukus Tugu Jogja

Ya, akhirnya cuma bisa keluar hotel setelah maghrib dan hujan masih setia turun. Kali ini cari oleh-oleh (kalo ibu-ibu, ini udah pencarian oleh-oleh yang kesekian kali.. he..he,..) dan yang hangat-hangat: bakso. Lanjut ke makan berat burung puyuh goreng di Lesehan Terang Bulan

Lesehan Terang Bulan

Karena memang hujan terus, ngga bisa maksimal deh menikmati Malioboro, padahal niatnya habis makan, mau nongki-nongki dekat Tugu Jogja yang banyak kedai kopi.  Dan malampun ditutup dengan kenangan Jogja yang hujan terus.

Wajahnya glowing karena habis belanja.. wkwkwk

Day 4 - 22 November 2025

Tetiba sebelum jalan pagi, terinformasi pesawat yang akan membawa kami terbang ke Jakarta di reschedule menjadi sore hari. Walaaahh.. lagi-lagi rencana berubah. Padahal mau ke Pasar Ngasem lagi untuk beli oleh-oleh bakpia dan wingko yang  fresh from the oven. Berhubung darurat, akhirnya ganti moda transportasi menjadi kereta pagi. Jadi ya karena terburu-buru  cuma jalan ke Tugu Jogja aja deh, photo-photo dan beli sedikit oleh-oleh. 

Photo terakhir sebelum kembali ke Jakarta

Waaahhh, seru sekali perjalanan dinas kali ini. Pengalamannya lengkap: kuliner, belanja oleh-oleh, hujan-hujanan sampai deg-degan karena jadwal kepulangan yang berubah..  

Komentar