Purwokerto - Cilacap, 11 - 14 Februari 2025

Purwokerto, berada di kaki Gunung Slamet

Penugasan kali ini cukup membuat saya penasaran. Bukan karena kerjaannya, tapi terkait lokasinya. Yup, ga pernah kebayang sih bakalan ke Cilacap, kota kecil di Jawa Tengah yang kadang  saya dengar namanya dari pembicaraan sayup-sayup. 

11 Februari 2025

Stasiun Gambir, awal titik perjalanan ke berbagai tujuan kota di Jawa

Perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir Jakarta. Menggunakan kereta api Argo Dwipangga, perjalanan dari Gambir ke Purwokerto lumayan asyik. Selain disuguhi pemandangan alam yang cantik, fasilitas KA Argo Dwipangga milik KAI ini juga amat baik. Selain kursinya nyaman dengan jarak kaki yang lega, free internet nya pun ternyata jalan dan kenceng. So, sepanjang perjalanan sesekali saya bisa ngecek kerjaan. Dan yang lebih keren lagi, berangkat dan tibanya benar-benar on time. Bravo  PT KAI!!

Pemandangan yang menawan sepanjang Jakarta - Purwokerto

Setiba di Stasiun Purwokerto, langsung dijemput Dias, salah seorang kolega yang sekarang bekerja di Purwokerto. Senengnya bisa ketemu lagi. Karena udah jam makan siang, saya diajak maksi di rumah makan sate terbaik di Purwokerto, namanya Sate Kambing Muda Pak Yani. Beneran satenya empuk dan ngga bau prengus. Tongsengnya juga enak.. Makasih dias. Ssttt.. katanya salah satu ciri rumah makan enak adalah kalau banyak mobil plat merah yang parkir di sana. Beneran dong, pas saya dateng ada beberapa mobil plat merah yang parkir.. he..he... 

Sate Kambing Muda Pak Yani

Selesai makan siang, langsung menuju hotel untuk istirahat dan rapat online. Bersyukur, hotelnya lumayan nyaman..  dan lumayan cantik untuk di foto. Di Lobby ada ornamen jamur dan lain-lain yang lucu untuk di photo. Kalau emak-emak sih pasti seneng banget tuh berswafoto.

Hotel Java Heritage, Purwokerto

Malamnya, laper tipis-tipis. Iseng jalan ke alun-alun Purwokerto, sekalian mau beli buah. Dengan gojek seharga Rp4K (murah banget ya).. saya diantar abang gojek ke alun-alun. Ambil photo buat bukti dan beli buah di Rita Supermall.. ternyata gede dan lumayan lengkap untuk ukuran bukan kota utama. Ramai juga loh pengunjungnya. bersyukur sih kalo ada pusat perbelanjaan yang ramai, artinya ekonomi daerahnya masih cukup baik.

Rita SuperMall, mall terbesar di Purwokerto

Selain belanja, tentu aja menikmati sedikit suasana alun-alun Purwokerto yang lumayan ramai. Ada banyak pedagang dengan lampu warna warni untuk menarik perhatian pembeli. Wahh, seru juga sih.

Alun-alun Purwokerto yang tetap ramai walau bukan malam libur

12 Februari 2024

Paginya saya kembali ke alun-alun Purwokwerto, kali ini dalam rangka olahraga pagi. Lumayan juga jaraknya kalau jalan kaki. Dan emang alun-alun jadi salah satu spot olahraga selain GOR Satria. Waah, saya belum ada kesempatan ke GOR Satria nih. Pantesan aja, kok saya seperti salah arah, ternyata lebih banyak yang OR di GOR Satria loh.

Alun-alun Purwokerto di pagi hari

Jam 7.30 WIB, dijemput dari hotel menuju Cilacap yang memang merupakan tujuan utama penugasan. Perjalanan Purwokerto - Cilacap ditempuh lebih dari satu jam. Lumayan lancar sebenarnya. Sampai di Cilacap kami langsung melaksanakan tugas, kelar sekitar jam 1 siang. Alhamdulillah diterima dengan baik dan diskusinya juga positiv. 

Dengan stakeholders, semoga dapat melayani dengan baik

Secara umum kota Cilacap sepi ya. Banyak toko yang tutup walaupun hari kerja dengan lalu lintas yang tidak terlalu ramai. Daaann, mungkin karena kota pantai, jadi puanas poll. Namanya juga Cilacap Bercahaya.. ya pasti terang dan panas lah.. 

Cilacap Bercahaya, jadinya panas.. he..he.

Ah, mumpung sedang di Cilacap, kami akhirnya memutuskan untuk nyebrang ke Pulau Nusa Kambangan. Itu loh, pulau tempat Lembaga Pemasyarakan (Lapas) untuk narapidana kelas berat. Sebenarnya serem juga sih dengar nama Nusa Kambangan, karena terasosiasi dengan penjara gitu. Tapi karena penasaran, gaskeun aja lah..

Sudut Pulau Nusa Kambangan, terliaht dari Pantai Teluk Penyu

Dengan sewa per orang Rp50K, kami naik perahu sekitar 10 menit menuju pulau tersebut. Kami dilabuhkan di sebuah pantai kecil berpasir putih yang bener-bener susah untuk perahu kami merapat. Jadi basah-basahan lah semuanya. Atas arahan abang perahu, kami disarankan untuk berjalan sedikit untuk sampai di Benteng Pendem dan lanjut ke pantai pasir putih.

Dengan perahu mesin, pantai teluk penyu - nusa kambangan ditempuh sekitar 15 menit

Beneran deh, suasana pulaunya sepi dengan aura magis yang lumayan serem. Karena beneran terasa dingin, sepi dan agak gelap. Tapi, namanya udah kadung, ya lanjutlah ke arah pasir putih. Kirain pasir putihnya seperti dibayangankan, dan ternyata ga terlalu beda dengan pantai kami mendarat tadi.

Yah, tapi paling ngga, rasa penasaran atas pulau Nusa Kambangan terbayarkan lah.

Photo-photo didepan Benteng Pendem, aura mistisnya terasa

Beneran ya, pulau itu sepi banget dan cuacanya panas. So, kayanya sih emang ga terlalu cocok untuk dijadiin tempat wisata. Cukup sekali aja. Tapi mungkin bagi yang penasaran dan senang dengan suasana seperti itu ya cocok-cocok aja sih. Kalo saya sih, cukup sekian.. ha.ha,,,

Pantai pasir putih di Pulau Nusa Kambangan yang cuma seuprit

Balik dari Nusa Kambangan, ga lupa menikmati kuliner seafood di warung seafood yang paling terkenal di Pantai Teluk Penyu, Kios Seafood Ulam Sari.  Emang enak sih masakannya. Mungkin karena ikannya seger dan masakannya benar-benar dimasak dadakan.

Ulam Sari, salah satu kios seafood favorit pengunjung pantai Teluk Penyu

Selesai makan, langsung cuss balik ke Purwokerto  dan menghabiskan malam di hotel lagi,. Udah kenyang sih, jadi ga keluar makan malam lagi.

13 Februari 2025

Seperti biasa, diawali dengan olah raga pagi. Kali ini arahnya ke Universitas Jenderal Sudirman. Cuma penasaran aja  dengan kampusnya. Bagus dan luas sih. Berharap ada keponakan yang bisa kuliah di sini. Pemandangan ke arah Unsoed lumayan cantik dengan paparan Gunung Slamet yang megah. 

Kampus UnSoed, Purwokerto

Sebelum balik ke hotel, sempatin mampir di Toko oleh-oleh  Eco 21. Beli kecap pesenan, sekalian buat  oleh-oleh yang  lain. Selain kecap, tentu dijual juga tempe mendoan, baik mentah maupun yang sudah digoreng. Pembeli dapat melihat langsung proses menggorengnya di depan toko .

Toko Oleh-Oleh Eco 21, kecap pedasnya jadi teman makan tempe mendoan

Beneran menarik  melihat proses menggoreng tempenya. Katanya, rasa tempe mendoan hasil gorengan sendiri dengan yang dibeli di sini beda rasanya. Iya lah, di sini kan minyak untuk menggorengnya banyak dan petugas gorengnya udah pengalaman melakukan penggorengan tempe bertahun-tahun. He..he.

Proses menggoreng tempe mendoan

 

Jam 9.00 WIB, cus ke kantor OJK Purwokerto untuk sowan dengan pimpinan kantornya dan kerja tipis-tipis. Wah, Kantor OJK Purwokerto emang cantik dan ruang kerjanya juga udah flexibel. Ga lupa photo-photo tentunya. Kantronya emang lumayan ekstetik dari segi bangunan, karena rumah yang diubah jadi kantor.

Di KOPW ada spot cantik untuk photo-photo

Jam makan siang, meluncur ke Bakso Sami Asih Purwokerto yang terkenal. Porsinya banyak, jadi bikin kenyang. Pilihan selain bakso adalah soto bakso, soto dikasihkan bakso.. ah ada ada aja.

Makan siang di Bakaso Sami Asih

Lanjut beli oleh-oleh lagi. Kali ini ke Sokaraja beli getuk goreng Bu Diyem. Sepanjang jalan Jend. Soedirman, di Sokaraja Banyumas, hampir semua toko oleh-oleh menjual getuk goreng dengan merk H. Tohir. Walah, kok semuanya H. Tohir ya.. Dari Sokaraja balik kembali ke hotel untuk rapat online lagi.. :D

Mesjid Agung Baitussalam Purwokerto

Malamnya, maghriban di Masjid Agung Baitussalam di alun-alun Purwokerto. Mesjidnya besar dan megah.  Niat awal sebenarnya mau nisbu sya'ban, tapi ternyata sepi-sepi aja.  So, selesai sholat maghrib, nyebrang lagi ke Rita Supermall beli roti, salad dan ubi cilembu untuk makan malam. 

14 Februari 2025

Kali ini olah raga nya ke Gelanggang Olahraga Satria. Entah ya, ternyata banyak banget komplek TNI di Purwokerto. GOR Satria pun berbau-bau TNI kayanya. Dan saya baru tau juga bahwa julukan Purwokerto adalah Kota Satria.

GOR Satrio Purwokerto

GOR Satria memiliki fasilitas olahraga yang lengkap. Stadion utama dengan lapangan sepakbola dan track lari. Sementara di sekitarnya terdapat beberapa gelanggang olahraga seperti tenis, basket. volley dan sebagainya.  Mudah-mudahan bisa dirawat dengan baik, sebab kelihatan banyak fasilitas yang sudah agak kusam dan lapuk.

Jam 10 cabut dari  hotel, kembali ke Jakarta dengan KA.