Selasa, 08 Desember 2015

Peluncuran Program Budaya OJKWay IKNB 2A





Dear Temans,
Terima kasih telah berpartisipasi aktif pada peluncuran program budaya OJKWay untuk Departemen Pengawasan IKNB 2A. Mengusung tagline “bedAA”, acara peluncuran program budaya tersebut berlangsung lancar dan sesuai rencana.. dan yang lebih penting lagi dapat dinikmati bersama oleh seluruh hadirin. Walau tanpa dihadiri Pak KE IKNB dan Pak Deputi Komisioner, pentas seni berlangsung meriah dan amat menghibur di hati penonton. Penampilan apik teman-teman DASR benar-benar menghadirkan keceriaan disetiap sudut ruang Ballroom hotel Novotel Bandung.

Terima kasih buat Padus (Mas Donny, Uthe, Asti, Bu Jenny, Bu Yenny, Sendy, Irfan dan Mba Paula). Perpaduan vokal yang apik, membuat “Gebyar-gebyar” nya Gombloh tampil menawan dan menutupi penampilan tari Saman teman-teman DPDP yang tampil tanpa greget. Mas Donny (sebagai vokalis senior)  dan Uthe mampu membimbing anggota padus lainnya untuk tampil maksimal dan mampu mengimbangi kepiawaian olah vokal Mas Donny dan Uthe. Demikian juga pada persembahan lagu Tanah Air Beta... menyentuh.. dan ketika dipenghujung acara semua hadirin bersalaman, “ekspresi”-nya Titi DJ kembali dihadirkan dengan manis oleh Padus.. untuk menjadi pemungkas keceriaan.
DPDP yang mencoba mengibur dengan penampilan duet Bang Herbinus dan Elok ternyata tampil seperti kurang persiapan. Bang Herbinus yang tak hapal lirik membuat penampilan Elok ikut terpengaruh. Lagu “Biar Menjadi Kenangan” -nya Reza dan Masaki Ueda yang mestinya manis, gagal menghibur hadirin.
DASR menggebrak dengan penampilan apik talenta muda DASR membawakan lakon tentang kehidupan di desa Rawa Pening. Yones yang menjadi dalang mampu mengarahkan para aktor dan aktris dadakan tampil total.  Sungguh saya salut dengan kemampuan akting teman-teman ini. Mba Yani, Isti, Zaki dan Mas Tomi tampil layaknya penduduk desa yang kerjanya bertani. Ngga nyangka loh kalau mereka tuh aslinya pegawai handal OJK. Bahkan mas Uul yang berperan sebagai pertapa aja, dengan modal merapatkan tangan di depan dada (bersemedi), tampil maksimal dan sulit dikenali.. belum lagi Ebi yang tampil dengan perut hamilnya.. ya ampuunn..
Dodok sebagai korban bullying bersama Ana, Mas Angga (bencis taman lawang), Irfan, Mike dan Wibi benar-benar pas melakoni peran mereka. Mas Dadang sebagai agen asuransi bersama penduduk desa (Ena, Nana, Kartini dan Mba Ningsih) juga tampil menawan. Dan keseluruhan lakon ini masih dilengkapi dengan keceriaan lain ketika ditutup dengan flasmob jingle OJK yang dipimpin Ebi.. apalagi hampir semua pegawai DASR ikut terlibat menari dan ditutup oleh teman-teman yang memegang balon bedAA..
Catatan penting dari lakon ini adalah teman-teman berhasil mengemas cerita rakyat dengan memasukkan unsur program budaya dan edukasi tentang asuransi. Sehingga tidak menjadi sekedar lakon tanpa makna.. lagi-lagi: “keren!!”..
DPDP kembali menghadirkan lakon dengan tema cinderella. Penampilan DPDP kembali berantakan. Mereka yang tampil “live” seharusnya memiliki keunggulan karena pasti lebih menarik. Tetapi lagi-lagi mereka kedodoran.. blocking panggung, vokal, alur cerita, dalang dan lagu pendukung tidak saling melengkapi. Cerita cinderalla yang mereka tampilkan gagal dimaknai penonton.. sayang ya..
Untungnya penonton kembali terhibur dengan penampilan apik duet Peyang Penjol. Mas Mansur dan Pak Rianto tampil apik dengan lakon “urip ora ngira.” Mas mansur tampil percaya diri dengan monolog yang menceritakan perubahan kehidupannya dan keheranannya pada gaya hidup sebagai pegawai OJK. Dengan logat khas Tegal, duet Mas Mansur dan Pak Rianto berhasil mengocok perut penonton. Wah, sepertinya karier keartisan Mas Mansur bisa berawal dari sini deh.. Sukses ya Sayyy...!!
Sekali lagi saya sebagai CP mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas partisipasi teman-teman semua. Mohon maaf bila namanya tidak tersebut..

Tidak ada komentar: